Anda di halaman 1dari 5

Mengetahui Anamnesis Pasien Secara Komprehensif

Anamnesis merupakan riwayat kesehatan pasien dimana informasi yang diperoleh dokter
dengan cara memberikan pertanyaan tertentu dan pasien dapat menjawab pertanyaan tersebut
dengan sesuai. Tujuan utama suatu anamnesis adalah untuk mengumpulkan semua informasi
dasar yang berkaitan dengan penyakit pasien dan adaptasi pasien terhadap penyakitnya.
Komunikasi adalah kunci untuk keberhasilan suatu wawancara. Pertanyaan yang diberikan
harus mudah dimengerti oleh pasien sehingga pasien dapat dengan mudah mengutarakkan
keluhannya dan dokterpun mendapatkan informasi yang jelas sebagai penegakkan awal
diagnosis.

Tabel 1. Format Riwayat Medis yang Komprehensif

Proses Pelaksanaan Wawancara

Tabel 2. Rangkaian Wawancara

1. Mengucapkan salam kepada pasien dan membentuk hubungan


Mengucapkan salam kepada pasien akan memberikan perasaan nyaman dan mengatur
lingkungan fisik sehingga akan mendapatkan kesan pertama pada pasien. Hal yang
dilakukan adalah memberikan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien.
Penyebutan panggilan Bapak, Ibuk, Kakak dan sebagainya merupakan salah satu
bentuk pendekatan yang terbaik. Jika ada orang lain yang mengantarkan pasien,
sebagai dokter juga harus menyapa dengan memberikan salam sehingga dapat
membentuk hubungan yang baik. Selanjutnya, menanyakan identitas dari pasien
dengan lengkap dan membuat catatan terhadapa identitas tersebut.
2. Meminta pasien untuk menceritakan keadaannya
Setelah membentuk hubungan yang baik dengan pasien dan pasien sudah merasa
nyaman, tanyakan alasan pasien datang ke dokter atau keluhan utamanya. Mulai
dengan pertanyaan yang terbuka (open-ended question) agar pasien memiliki
kebebasan penuh dalam menjawab pertanyaan dan memberikan perhatian terhadap
pasien dalam menjawab pertanyaan sehingga dokter dapat memperoleh informasi
yang relevan dalam menegakkan diagnosis.
3. Menetapkan jadwal wawancara
Dokter harus dapat mengelola waktu dalam melakuan anamnesis dengan memberikan
pertanyaan yang relevan dan tidak menyimpang dari keluhan utama pasien sehingga
dapat menghemat waktu dalam melakukan pemeriksaan kepada pasien.
4. Memperluas dan memperjelas cerita pasien, membuat dan menguji diagnostik
hipotesis
Dokter harus dapat memandu pasien dalam menggali informasi yang menjadi keluhan
utamanya sehingga dapat memperjelas cerita pasien. Beberapa atribut yang menjadi
landasan dalam menggali informasi pasien diantaranya:

Tabel 3. Tujuh atribut dari suatu gejala


Ketika mendengarkan permasalahan pasien, dokter sudah mulai untuk membuat
diagnosis terhadap keluhan tersebut. Sebagai penunjang dari hipotesis tersebut disertai
dengan data penunjang yaitu tinjauan sistem untuk menanyakan atribut dari suatu
gejala pada sistem tubuh yang mungkin juga terganggu sehingga dapat menguji
hipotesis.
5. Menciptakan pemahaman yang sama terhadap permasalahan
Literatur terbaru menjelaskan bahwa melakukan asuhan kesehatan yang efektif
memerlukan eksplorasi yang lebih dalam lagi tentang makna yang diceritakan pasien
tentang gejala penyakitnya. Penyakit adalah penjelasan yang diberikan klinisi
terhadap gejala. Hal ini merupakan cara klinisi menyimpulkan apa yang dipelajarinya
dari diri pasien menjadi sebuah gambaran koheren yang menghasilkan diagnosis
klinis dan rencana penatalaksanaannya. Sakit dapat diarfikan sebagai bagairnana
pasien mengalarni gejala tersebut. Ada banyak faktor yang dapat membentuk
pengalaman ini dan termasuk kesehatan diri atau keluarga sebelumnya, efek gejala
terhadap kehidupan sehari-hari, sudut pandang tiap-tiap orang dan gaya dalam
mengatasi permasalahan, dan harapannya terhadap perawatan medis. Wawancara
riwayat medis harus mempertimbangknn kedua sudut pandang yang nyata ini.
6. Merundingkan rencana
Mempelajari penyakit dan menyusun konsep sakit memberikan peluang untuk
menciptakan gambaran permasalahan yang lengkap.
7. Merencanakan tindakan follow-up dan menutup wawancara
Memberi isyarat bahwa wawancara hampir selesai akan menyediakan waktu kepada
pasien untuk mengajukan pertanyaan terakhir. Pastikan bahwa pasien sudah
memahami dan menyetujui rencana yang disusun. Ketika menutup pembicaraa
meninjau ulasan Anda mengenai evaluasi, terapi dan tindakan follow-up selanjutnya
akan sangat membantu.
Pasien harus mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terakhir.
Namun, waktu beberapa menit terakhir bukan saat untuk mengemukakan topik-topik
yang baru. Jika hal itu terjadi (dan permasalahannya tidak mengancam jiwa pasien),
upayakan untuk menenteramkan perasaan pasien dengan mengatakan bahwa Anda
akan memperhatikan permasalahan tersebut dan menyusun rencana bagi
penanganannya di kemudian hari.
Komponen riwayat medis yang ditanyakan saat anamnesis:

Tabel 4. Komponen Riwayat Medis


Tabel 5. Data Subjektif dan Objektif dalam anamnesis

Anda mungkin juga menyukai