Oleh :
KELOMPOK 2
1. George Korhen Joostensz (P2012016)
2. Axsel Takaria (P2012005)
3. Nathalia Tamarinszky Souhuwat (P2012024)
4. Grishela Sesilia Sarak (P2012018)
5. Kornelia Rahadat (P2012008)
6. Welmina Tetekay (P2012033)
7. Yulian Melly Elle (P2012034)
8. Lesly Teslatu (P2012012)
9. Dian Mangar (P2012047)
10.Beltasar Boger (P2012043)
11.Fadli Hatala (P2012054)
A. Kata-kata sulit
Anamnesa
Data Primer dan Data Sekunder
Preseptor (seseorang yang telah memiliki pengalaman pada pelayanan kesehatan)
B. Pertanyaan
1. Bagaimana mengumpulkan data primer & sekunder?
2. Apa itu anamnesa?
3. Kapan pengumpulan data primer dan sekunder ?
4. Bagaimana cara melakukan anamnesa pada pasien ?
5. Bagaimana seorang preseptor memberikan saran yang baik, agar mahasiswa dapat
melakukan anamnesa dengan benar?
6. Apa tujuan anamnesia pada pasien?
7. Jelaskan askep individu !
8. Jelaskan apa itu data sekunder dan data primer!
9. Kajian apa yang harus diambil dari data primer dan sekunder ?
10. Jelaskan perbedaan antara data primer dan sekunder !
11. Apa yang harus dilakukan jika ada data yang kurang dalam pengumpulan data primer
dan sekunder ?
12. Macam – macam anamnesa
13. Hal – hal apa saja yang ditanyakan dalam anamnesa dan hal – hal apa saja yang dikaji
dalam data primer dan sekunder ?
C. Jawaban
1. Pengumpulan data disini, Perawat mengumpulkan data tentang status kesehatan klien
secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat dan berkesinambungan. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan mempelajari data
penunjang (pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik
pemeriksaan laboratorium, dan mempelajari catatan klien lainnya) Sumber data yang
digunakan, yaitu:
Sumber data primer adalah data yang dikumpulkan dari klien, yang dapat memberikan
informasi yang lengkap tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapinya. Contoh data yang didapat dari hasil wawancara langsung dengan klien.
Sumber data sekunder adalah data-data yang diumpulkan dari orang terdekat klien
(keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan
klien.
2. Anamnesa atau keluhan pasien merupakan wawancara medis yang dilakukan oleh dokter
terhadap pasiennya untuk memperoleh informasi mengenai kondisi yang sedang dialami
oleh pasien agar dokter dapat menyimpulkan diagnosis penyakit dari pasien tersebut.
Anamnesa atau wawancara dilakukan untuk mendapatkan data subjektif dari klien. Data
yang didapatkan dari anamnesa dapat berupa identitas diri, tanda dan gejala. perawatan
dan pengobatan, dan pengetahun klien.
3. Pengumpulan data Primer dan sekunder dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit (initial
assessment), selama klien dirawat secara terus-menerus (ongoing assessment), serta
pengkajian ulang untuk menambah / melengkapi data (re-assessment).
4. Dalam melakukan anamnesis ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
a. Tempat dan suasana
Tempat dan suasana dimana anamnesis ini dilakukan harus diusahakan cukup nyaman
bagi pasien. Anamnesis akan berjalan lancar kalau tempat dan suasana mendukung.
Suasana diciptakan agar pasien merasa santai, tidak tegang dan tidak merasa
diinterogasi.
b. Penampilan Tenaga Kesehatan
Penampilan seorang tenaga kesehatan juga perlu diperhatikan karena ini akan
meningkatkan kepercayaan pasiennya.
c. Periksa kartu dan data pasien
Sebelum anamnesis dilakukan sebaiknya periksa terlebih dahulu kartu atau data pasien
dan cocokkan dengan keberadaan pasiennya.
d. Dorongan kepada pasien untuk menceritakan keluhannya
Pada saat anamnesis dilakukan berikan perhatian dan dorongan agar pasien dapat
dengan leluasa menceritakan apa saja keluhannya. Biarkan pasien bercerita dengan
bahasanya sendiri. Ikuti cerita pasien, jangan terus menerus memotong, tetapi arahkan
bila melantur. Pada saat pasien bercerita, apabila diperlukan ajukan pertanyaan-
pertanyaan singkat untuk minta klarifikasi atau informasi lebih detail dari keluhannya.
e. Gunakan bahasa/istilah yang dapat dimengerti
Selama tanya jawab berlangsung gunakan bahasa atau istilah umum yang dapat
dimengerti pasien. Apabila ada istilah yang tidak ada padanannya dalam bahasa
Indonesia atau sulit dimengerti, berika penjelasan atau deskripsi dari istilah tersebut.
f. Buat catatan
Adalah kebiasaan yang baik untuk membuat catatan-catatan kecil saat seorang tenaga
kesehatan melakukan anamnesis, terutama bila pasien yang mempunyai riwayat
penyakit yang panjang.
g. Perhatikan pasiennya
Selama anamnesis berlangsung perhatikan posisi, sikap, cara bicara dan gerak gerik
pasien. Apakah pasien dalam keadaaan sadar sepenuhnya atau apatis, apakah dalam
posisi bebas atau posisi letak paksa, apakah tampak santai atau menahan sakit, apakah
tampak sesak, apakah dapat bercerita dengan kalimat-kalimat panjang atau terputus-
putus, apakah tampak segar atau lesu, pucat dan lain-lain.
h. Gunakan metode yang sistematis
5. Secara umum preceptor diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara teori yang
dipelajari di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di tatanan RS, sehihngga tercipta
adaptasi yang sukses. Secara khusus preceptor dapat memaksimalkan peran-peran yang
harus dilakukan antara lain:
Preceptor sebagai panutan
Preceptor sebagai pembangun kemampuan
Preceptor sebagai pemikir kritis
Preceptor sebagai sosialisasi
6. Tujuan anamnesa:
Untuk mendapatkan keterangan sebanyakbanyaknya mengenai penyakit pasien
Membantu menegakkan diagnosa sementara.
Ada beberapa penyakit yang sudah dapat ditegaskan dengan anamnesa saja
Menetapkan diagnosa banding
Membantu menentukan penatalaksanaan selanjutnya
7. Asuhan keperawatan (Askep) merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien /pasien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai
suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,bersifat humanistic,dan
berdasarkan pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
8. A. Data Primer
Data yang dikumpulkan dari klien yang dapat memberikan informasi yang lengkap
tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi klien. Sumber data primer
adalah data- data yang dikumpulkan dari klien, yang dapat memberikan informasi yang
lengap tentang masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapinya. Contoh data yang
didapat dari hasil wawancara langsung dengan klien.
B. Data Sekunder
Data yang dikumpulkan dari orang terdekat klien (keluarga),orangtua,saudara/pihak lain
yang dekat dengan klien. Sumber data sekunder adalah data-data yang diumpulkan dari
orang terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti
dan dekat dengan klien.
11. Dapat dilakukan dengan cara memperoleh Sumber Data Lainnya. Catatan klien (perawatan
atau rekam medis klien) yang merupakan riwayat penyakit dan perawatan klien di masa
lalu.Rekam medis klien yang merupakan riwayat penyakit klien dan perawatan klien di masa lalu.
12. Anamnesis dibagi menjadi dua jenis, yaitu autoanamnesis dan alloanamnesis.
Autoanamnesis adalah wawancara medis yang dilakukan secara langsung antara dokter
dan pasien itu sendiri, sedangkan alloanamnesis dilakukan oleh dokter dengan keluarga
pasien yang membawa pasien tersebut ke dokter (Markum, 2000).
13. Sebelum melakukan anamnesis lebih lanjut, pertama yang harus ditanyakan adalah
identitas pasien, yaitu umur, jenis kelamin, ras, status pernikahan, agama dan pekerjaan.
2. Riwayat Penyakit
Dahulu Ditanyakan adakah penderita pernah sakit serupa sebelumnya, bila dan kapan
terjadinya dan sudah berapa kali dan telah diberi obat apa saja, serta mencari penyakit
yang relevan dengan keadaan sekarang dan penyakit kronik (hipertensi, diabetes
mellitus, dll), perawatan lama, rawat inap, imunisasi, riwayat pengobatan dan riwayat
menstruasi (untuk wanita).