KETRAMPILAN 1
ANAMNESIS
1.1. PENDAHULUAN
Anamnesis merupakan dasar dan modal utama dari berbagai keterampilan medis.
Anamnesis dilakukan dalam bentuk wawancara sederhana antara tenaga medis dengan
pasien yang bertujuan untuk mendapatkan segala informasi tentang perjalanan penyakitnya
guna pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih lanjut. Ada 2 macam anamnesa, yaitu
autoanamnesa yang adalah wawancara langsung pada pasien dan heteroanamnesa /
alloanamnesa yang mewawancarai keluarga, kerabat maupun orang-orang terdekat dari
pasien. Usahakan untuk selalu melakukan autoanamnesa agar mendapat kondisi riil dari
penyakit pasien dengan bahasa yang terbuka, tanpa tekanan, dan peran tenaga medis
sebagai pengarah atau penanya.
Mulailah setiap pertemuan dengan seorang pasien dengan cara yang tenang
dan tidak tergesa-gesa, dengan senyum dan sikap diri yang seimbang. Untuk dokter-
dokter yang sibuk, mereka biasanya membina hubungan dokter-pasien yang baru
dengan perhatian yang masih tercurah dengan aktivitas sebelumnya atau pada
prioritas lain. Adakanlah kontak mata dengan segera, dan perkenalkanlah diri anda
dengan memberikan jabatan tangan yang erat. Jelaskanlah peran anda dalam tim
perawatan kesehatan pasien. Perkenalkanlah juga orang orang lain yang berada
bersama anda. Jelaskanlah tujuan anda dan uraikan tanggung jawab pasien dalam
mencapai tujuan anda. Nilailah keadaan pasien berdasarkan penampilannya, dan
perhatikan juga interpretasikanlah petunjuk-petunjuk non verbal. (Burnside, Mc
Glynn, 1989)
Mulailah dengan pertanyaan yang jelas tentang nama pasien, lokasi rumah
pasien, pekerjaan, status perkawinan pasien dan susunan keluarga. Pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan hobi dan sebagainya memperlihatkan perhatian
manusiawi dan kehangatan pribadi dari pihak dokter dan meningkatkan hubungan
dokter-pasien. (Burnside, Mc Glynn, 1989)
pasien memakai kata-katanya sendiri. Kata-kata yang dicatat di dalam rekam medis
adalah yang dipergunakan oleh pasien. (Burnside, Mc Glynn, 1989)
Mula-mula, jangan meminta penjelasan. Anjurkanlah pasien untuk
melanjutkan keterangannya dengan isyarat-isyarat yang menunjukkan persetujuan
dan membesarkan hati, seperti menganggukkan kepala atau instruksi-instruksi
sederhana untuk melanjutkan keterangannya. Anda dapat mengulangi pernyataan-
pernyataan pasien, secara singkat dan disertai dengan instruksi-instruksi yang cukup
terarah untuk melanjutkan keterangannya. (Burnside, Mc Glynn, 1989)
Kalau pasien telah menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan pertamanya ini,
buatlah ringkasan tentang apa yang telah anda dengar dan beritahukanlah
bagaimana anda akan melakukan wawancara selanjutnya. Pernyataan ini kembali
memperlihatkan perhatian yang anda berikan terhada pasien dan persepsi pasien.
(Burnside, Mc Glynn, 1989)
Hubungan waktu antara gejala-gejala yang berkaitan juga sangat berguna. Terjadinya
gejala-gejala yang sama hebatnya secara serentak atau berkembangnya
beberapa.(Burnside, Mc Glynn, 1989)
Ciri berikutnya berkaitan dengan faktor-faktor dan keadaan-keadaan yang
memperburuk, atau mengurangi gejala-gejala. Disini, struktur dan fungsi organ atau
sistem organ mengarah kepada diagnosis. (“Bagaimana pengaruh makanan terhadap
nyeri lambung anda?”). (Burnside, Mc Glynn, 1989)
Hubungan waktu sangat berguna. Lama penyakit sekarang membedakan
penyakit akut dari penyakit kronis. Gejala-gejala yang berlangsung selama
bertahuntahun kemungkinan besar tidak disebabkan oleh keganasan atau infeksi.
Perubahan gejala dengan berlalunya waktu membantu menentukan progresivitas
penyakit. Apakah gejala-gejala tersebut menetap, berulang, memburuk atau
membaik? Jika berlangsung secara periodik, apakah panjang siklusnya akan
berubah? (Burnside, Mc Glynn, 1989)
Pasien secara sukarela sering menyampaikan gejala-gejala atau peristiwa
berkaitan. Ini harus selalu diperhatikan secara serius, walaupun hal tersebut
kelihatannya sangat aneh atau tidak fisiologis. Sikap anda menerima pengamatan
pasien secara begitu saja memperlihatkan penghargaan terhadap pasien sebagai
seorang pengamat dan mungkin bermanfaat dalam menemukan penyakit yang
tersembunyi. Suatu kesalahan yang sering terjadi pada pihak dokter adalah secara
prematur mereka menganggap bahwa mereka mengetahui diagnosisnya. Mereka
mengabaikan informasi yang berkaitan yang diberikan oleh pasien. (Burnside, Mc
Glynn, 1989)
Jangan berharap pasien dapat menghubungkan semua kemungkinan yang
ada. Di sini kebebasan anda untuk menggunakan berbagai macam cara dalam
mengajukan pertanyaan sangat berguna. Hindarilah mengembangkan suatu bentuk
hafalan yang sedemikian restriktifnya sehingga anda tidak dapat mengikuti petunjuk-
petunjuk yang timbul dalam pembicaraan dengan pasien. Pertanyaan-pertanyaan
terarah yang anda ajukan akan dipusatkan pada dan membantu memperjelas
keterangan rinci yang diberikan oleh pasien. Yang penting ajukanlah persoalan dan
pertanyaan tentang gejala-gejala yang belum disebutkan oleh pasien tetapi yang
harus dipertimbangkan dengan mengingat cerita pasien.(Burnside, Mc Glynn, 1989)
Hal terakhir yang perlu ditanyakan adalah respons gejala terhadap
intervensi terapeutik. Informasi ini membantu memperjelas diagnosis,
memberitahukan sesuatu tentang beratnya masalah, dan menyarankan kebutuhan
terapeutik pasien.(Burnside, Mc Glynn, 1989)
Lokasi.
Di mana? Apakah menyebar?
Kualitas gejala.
Seperti apa rasanya?
Manifestasi terkait.
Apakah anda mengenali hal-hal lain yang menyertai
gejala tersebut?
Riwayat penyakit keluarga adalah riwayat medis di masa lalu dari anggota
keluarga yang mempunyai hubungan darah. Hal-hal yang relevan untuk riwayat
penyakit pasien di masa lalu, relevan pula untuk riwayat penyakit keluarga.
Perhatian kita adalah pada data-data yang memberikan pandangan tentang penyakit
pasien sekarang dan tentang faktor resiko. Riwayat penyakit keluarga juga penting
karena persamaan faktor-faktor fisik yang dimiliki pasien dan keluarganya. Oleh
karena itu, penyakit infeksi pun mungkin terdapat secara berkelompok. Kalau
memungkinkan buatlah suatu silsilah untuk mencatat kesehatan keluarga.(Burnside,
Mc Glynn, 1989)
Pakailah dua penyelidikan untuk merangsang daya ingat. Tanyakanlah
tentang kesehatan, atau penyebab kematian anggota keluarga: orang tua, kakek,
nenek, dari pihak ibu dan ayah, paman dan bibi, saudara kandung dan anakanaknya,
anak-anak dan saudara sepupu. Tanyakanlah tentang setiap anggota keluarga yang
mungkin telah menderita dua atau tiga penyakit umum yang menyerang tiap
penyakit tubuh. (Burnside, Mc Glynn, 1989)
8. Melakukan cross-check
Berikanlah ringkasan tentang segi-segi penting riwayat penyakit seperti apa
yang anda pahami dari wawancara tersebut. Akhirilah wawancara anda dengan
meminta pasien untuk memberikan keterangan tambahan atau memberikan rincian
yang mungkin telah anda abaikan. (Burnside, Mc Glynn, 1989)
Sadar atau tidak, anda dapat mengirimkan pesan lewat perilaku anda. Postur
tubuh, isyarat tubuh, kontak mata, dan intonasi bicara semuanya dapat
menunjukkan minat, perhatian, penerimaan, serta pemahaman anda. Pewawancara
yang terampil tampak tenang dan tidak terburu-buru meskipun waktu yang dimiliki
terbatas. Pasien melihat kebersihan, kerapian, pakaian yang konservatif, dan papan
nama sebagai sesuatu yang menenangkan pasien. (Bickley, Szilagyi, 2007)
- Sesuaikan lingkungan.
Selalu perhatikan privasi klien. Tutup semua tirai tempat tidur. Dianjurkan
untuk pindah ke ruangan yang kosong, bukan membiarkan percakapan berlangsung
dalam ruangan yang dapat didengar oleh orang lain. (Bickley, Szilagyi, 2007)
- Bawa catatan.
Catatan ada atau tidaknya gejala umum yang terkait dengan setiapsistem
utama tubuh. (Bickley, Szilagyi, 2007)
memberi sedikit informasi dan terbatas dengan jawaban “ya” atau “tidak”.
Dengarkan jawaban pasien tanpa memotongnya. (Bickley, Szilagyi, 2007)
Latih diri anda untuk mengikuti alur pasien. Teknik wawancara yang baik
termasuk menggunakan tanda verbal dan non verbal yang mendorong pasien
menceritakan riwayat mereka secara spontan. (Bickley, Szilagyi, 2007)
a. Identifikasi Data
- Mengidentifikasi data seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, status
pernikahan.
- Sumber riwayat; biasanya adalah pasien, tetapi dapat juga dari
anggota keluarga, teman, surat rujukan, rekam medis.
- Jika sesuai, cari tahu sumber rujukan, karena mungkin diperlukan
riwaya tertulis.
b. Reliabilitas
- Bervariasi sesuai dengan ingatan, rasa percaya, dan mood pasien
c. Keluhan Utama
- Satu atau lebih gejala atau kekhawatiran pasien yang menyebabkan
pasien mencari perawatan.
f. Riwayat Keluarga
- Gambaran atau diagram usia dan keadaan kesehatan, atau usia dan
penyebab kematian, apakah bersumber dari saudara kandung, orang
tua, dan kakek-nenek.
- Dokumen yang menunjukkan ada tidaknya penyakit khusus dalam
keluarga.
1. Anda merupakan seorang dokter yang bekerja di klinik yang ruangannya sangat
terbatas. Di klinik tempat anda bekerja tersebut hanya mempunyai 1 ruang periksa
dimana batas dengan ruangan lainnya hanya menggunakan tirai. Saat ini ada 4 orang
pasien duduk menunggu di ruang tunggu, dan 2 orang pasien sedang duduk
menunggu di dalam ruang periksa untuk mengantri pemeriksaan. Ny. A salah satu
pasien anda yang menunggu di dalam ruangan pemeriksaan terlihat bingung saat
hendak mengutarakan masalah kesehatanya.
3. Anda seorang dokter umum yang bertugas di sebuah poliklinik, datang Nn.C yang
mempunyai banyak keluhan, anda memberi kesempatan Nn.C untuk menceritakan
semua keluhannya dan anda terus mencatat semua keluhannya dari awal.
Pertanyaan :
Diskusikan dan evaluasi kasus-kasus diatas beserta teman-teman sekelompok anda.
Tulislah di buku laporan apa yang tepat dan apa yang tidak tepat dari kasus-kasus diatas
serta jelaskan alasannya !
REFERENSI
Keterangan:
0 = tidak melakukan
1 = melakukan tidak sempurna
2 = melakukan sempurna