Mengumpulkan data-data dalam anamnesis biasanya ialah hal yang pertama dan
sering merupakan hal yang terpenting dari interaksi dokter dengan pasien.
Dokter mengumpulkan banyak data yang menjadi dasar dari diagnosis, dokter
belajar tentang pasien sebagai manusia dan bagaimana mereka telah
mengalami gejala-gejala dan penyakit, serta mulai membina suatu hubungan
saling percaya
Ada beberapa cara untuk mencapai sasaran ini. Cobalah untuk memberikan
lingkungan yang bersifat pribadi, tenang, dan bebas dari gangguan. Dokter
berada pada tempat yang dapat diterima oleh pasien, dan pastikan bahwa
pasien dalam keadaan nyaman. Panggil pasien dengan nama dan statusnya;
mis., Ibu Lina, dan memperkenalkan diri
Berlanjut dari hal-hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus.
Beberapa topik mungkin pada awalnya bisa sukar bagi praktisi untuk ditanyakan
atau bagi pasien untuk dibicarakan, tetapi sangat penting untuk tercakup dalam
setiap anamnesis. Hal ini mencakup penyiksaan dan penyalahgunaan, depresi
dan pikiran bunuh diri, penggunaan alkohol atau obat-obat terlarang, praktik
seksual, dan penyakit hubungan kelamin.Ulaslah dan latihlah pendekatan-
pendekatan untuk topik-topik tersebut dengan efektif.
Keluhan Utama
Keluhan utama yang dinyatakan oleh pasien merupakan dasar utama untuk
memulai evaluasi masalah pasien atau dapat disebut sebagai keluhan pasien
yang mendorongnya untuk berobat. Kebanyakan keluhan utama ditandai dengan
nyeri, gangguan fungsi, perubahan dari keadaan normal sebelumnya, atau
observasi pasien. Bantulah pengungkapan keprihatinan utama pasien dengan
memakai pertanyaan-pertanyaan yang sederhana dan tidak terbatas dan
membiarkan pasien memakai kata-katanya sendiri. Kata-kata yang dipergunakan
oleh pasien dicatat di dalam rekam medis.
Yang dicatat dalam keluhan utama hanya 1 (satu) keluhan dan lama keluhan itu
telah dideritanya.
Penyakit yang sekarang diderita merupakan hal yang paling penting dalam
pikiran pasien dan mudah diselidiki. Pasien biasanya telah menyusun kata-kata
yang akan diucapkan, dan mereka harus mendapat kesempatan untuk
mengungkapkan persepsi mereka. Kalau mungkin , riwayat penyakit sekarang
harus dapat menentukan suatu diagnosis. Ia hampir selalu menunjuk ke bidang-
bidang patologi dan mengarah kepada sejumlah kecil pertimbangan atau
mekanisme patofisiologi. Secara aktif, dengarkanlah pasien anda. Berikanlah
perhatian pada sikap pasien , petunjuk-petunjuk non-verbal, emosi, nada suara,
dan faktor-faktor lain. Analisis riwayat penyakit sekarang dimulai dari suatu
dasar yang kuat, keluhan utama, dan kemudian menuju pada tiap gejala.
Wawancara hanya dipusatkan pada delapan ciri tiap gejala.
Ciri berguna kedua ialah penilaian setiap gejala secara kualitatif dan
kuantitatif. Mintalah pasien anda unutk melukiskan kualitas dan kuantitas
gejala dan tanda dalam suatu referensi umum. Pastikanlah bahwa anda
memahami dengan jelas apa yang disebutkan oleh pasien tersebut. Anda harus
menentukan keluhan dengan tepat. Mungkin penting sekali untuk membimbing
sumber informasi yang memberikan keterangan yang samar-samar dengan
pertanyaan-pertanyaan tertutup langsung yang memberikan ukuran spesifik
tentang beratnya gejala, frekuensi dan intensitasnya. ("Apakah nyeri tersebut
berlangsung lebih dari satu jam, lima belas menit, lima menit? Apakah nyeri
tersebut bersifat tajam seperti ditusuk-tusuk, panas seperti terbakar atau nyeri
tumpul?")
Keluhan yang timbul pertama kali dan keadaan pasien pada saat itu.
Berusahalah untuk memperoleh rincian tentang alergi obat dan uraian khusus
tentang gejala, tanda, dan kronologi kejadian.Banyak pasien menganggap bahwa
mereka alergi terhadap obat, padahal sebenarnya mereka hanya menderita efek
samping yang umum
PerAwatan lainnya di rumah sakit, yaitu meliputi tanggal,alasan dan hasil dari
perawatan di rumah sakit.
Sifat dari cedera, pengobatan yang diberikan dan setiap kecacatan yang
diakibatkannya.
Pengobatan yaitu semua obat-obatan yang dipergunakan saat ini atau pernah
dipergunakan secara teratur di masa lampau, termasuk obat bebas seperti
laksatif, aspirin, antihistamin dan vitamin, oleh karena penderita jaran
menganggap obat-obatan yang tidak diresepkan ini sebagai pengobatan" atau "
obat" sehingga tidak menyebutkan pengunaannya
Alergi :
Informasi ini mengandung arti penting dalam riwayat penyakit seseorang yang
lebih muda dibandingkan dengan yang lebih tua. Jika dalam riwayat
mengindikasikan, maka elemen yang akan dicakup adalah infeksi-infeksi virus
umumnya: Parotitis,rubela( German measles),rubeola(campak
biasa),varisela,dan penyakit demam reumatik.
Status imunisasi:
Menentukan jumlah kehamilan, lahir hidup, abortus spontan atau induksi, begitu
pula dengan dokumentasi tipe persalinan (melalui vagina atau seksio saesar)
dan setiap komplikasi dari kehamilan dan persalinan.
Ialah penyakit keturunan atau familier, yang terdapat dalam keluarga pasien
(sedarah) atau penyakit menular pada orang-orang yang amat dekat hidupnya
atau berhubungan dengan pasien (isteri/suami),karena pasien kemungkinan
dapat menderita penyakit yang sama.Penyakit keturunan dan penyakit-penyakit
penting lainnya dalam keluarga antara lain DM,hipertensi,penyakit jantung,batu
ginjal/empedu,dsb.
Terdapat dua komponen dalam RPK : (1) sebuah genogram yang membentuk
"pohon keluarga" dari kesehatan dan penyakit, dan (2) pencarian terhadap pola
familial rekuren yang umum.Genogfram niasanya merupakan sebuah tabulasi
tiga generasi.
Jelaskan bagian RPK dari riwayat medik sebelum memulai tabulasi.Jika penderita
diberikan instruksi yang memadai, dia biasanya akan mampu mengikuti pola
dengan mudah."Saya ingin mempelajari tentang kesehatan dan masalah
kesehatan dari anggota keluarga anda yang dekat.Mulailah dengan orang tua
anda, ceritakan kepada saya tentang umurnya jika masih hidup,umur kematian
bila sudah meninggal, dan setiap masalah kesehatan besar yang mereka
alami."Setelah orang tua berikutnya adalah saudara kandung, sekali lagi
tanyakan tentang informasi yang sama.
Kita perlu mengetahui orang macam apakah penderia tersebut. Bagian riwayat
hidup ini berkesinambungan dengan berkembangnya pengetahuan kita tentang
pasien. Kita memperoleh sebagian kecil informasi riwayat hidup pasien selama
saat saat pertama wawancara dengan pasien, " profil pasien " . Sekarang kita
memperluas pengertian kita dengan pertanyaan pertanyaan tambahan. Tugas
kita adalah untuk dapat mengerti penyakit pasien dalam konteks kepribadian
dan lingkungan rumahnya. Apakah pasien dapat sembuh dengan memuaskan di
rumah dan pada tahap mana. Apakah konsekuensi dari penyakitnya ? apakah
nasehat,,penjelasan, dan pertolongan diperlukan ?
Kita juga harus tau cara pasien bereaksi terhadap lingkungan hidupnya, latar
belakang pendidikan, keadaan keuangan, catatan pekerjaan, status perkawinan,
tempat dalam keluarga, dan kebiasaan sehari hari semuanya mencerminkan
keadaan pasien dan lingkungannya. Sebagian informasi ini kita peroleh selama "
percakapan kecil " sepanjang kontak kita dengan pasien. Pisahkanlah informasi
ini agar mendapat perhatian khusus. Sebagian diantarannya merupakan
informasi yang sensitif untuk pasien dan mungkin memerlukan beberapa
wawancara untuk mendapatkan evaluasi yang lengkap.
Dalam sistem pencatatan, isi riwayat hidup di beri tempat yang menonjol.
Informasi ini dapat ditempakan dalam permulaan rekaman medis di bawah judul
Profil Pasien atau digabungkan dalam suatu bagian yang berjudul Riwayat Sosial.
Buatlah catatan khusus tentang kebiasaan kebiasaan : Jumlah dan lama
merokok, minum alkohol, penyalahgunaan obat, dan pemaparan terhadap toksin
potensial.
Keluarga
Masalah ini mungkin ada karena alasan fisik atau emosi, dan pasien mungkin
dapat menghargai kesempatan untuk membicarakan kekuatirannya.
Tempat tinggal
" Apakah disana baik baik saja ?" " Apakah perumahan anda padat ?" "
Bagaimana ventilasi rumah anda? " "Penggunaan kamar mandi pribadi atau
menggunakan kamar mandi umum ? " " Apa rumah anda serih terkena banjir ?" "
dekat pabrik dengan ?"
Pekerjaan
" Dapatkah anda menjelaskan kepada saya dengan tepat apa yang anda
kerjakan ?" , " Apakah memuaskan anda ? " , " Apakah penyakit anda
mempengaruhi pekerjaan anda ? "
Hobi
Alkohol
Merokok
" Berapa batang rokok yang anda hisap tiap hari ? "
Hal hal ini terutama relevan untuk penyakit jantung dan paru. Tetapi
bagaimanapun, harus selalu ditanyakan.
Bila relevan, tanyakan tentang binatang peliharaan, bepergian ke luar negri pada
waktu bekerja berkontak dengan misalnya debu arang, asbetosis, dan lain lain,
baik dahulu maupun sekarang.
Obat obatan
" Apakah anda minum obat lain dalam beberapa bulan terakhir ?"
Ini merupakan pertanyaan yang sangat penting. Daftar semua obat dan dosisnya
yang lengkap sebisa mungkin diketahui.
Tinjauan Keluhan Menururt Sistem ini dalah keluhan keluhan pasien yang lain,
yang tidak termasuk keluhan yang sekarang hendak diobati. Ini merupakan
suatu daftar ( check list ) gejala yang belum disebutkan. Jangan menanyakan
keluhan yang telah masuk dalam keluhan sekarang, karena pemeriksaan sistem
tubuh ini bertujun untuk menemukan gejala gejala yang belum disadari
sebagai gejala oleh pasien dan gejala gajala yang telah dilupakannya atau
dianggapnya tidak penting. Pertanyaan pertanyaan tersebut berkisar sekitar
susunan dan sistem yang diperiksa.
Untuk mengerti dan melakukan Tinjauan Sistem sering merupakan hal yang
cukup sulit.Pikirkan rangkaian pertanyaan - pertanyaan mulai dari kepala sampai
jari kaki. Akan sangat membantu untuk menyiapkan pasien denyan mengatakan
" Pertanyaan paetanyaan saya selanjutnya akan sangat banyak , namun itu
sangat penting karena saya ingin memeriksa anda secara keseluruhan dan teliti
". Kebanyakan pertanyaan pada tinjauan sistem ini berdasarkan gejala , namun
terkadang ada yang menanyakan penyakit, contohnya seperti pneumonia atau
tuberculosis.
Mulai dengan pertanyaan ringan dan umum tentang tiap sistem. Hal ini
memfokoskan perhatian pasien dan memudahan kita untuk memikirkan
pertanyaan yang lebih spesifik terhadap sistem yang ingin lebih kia perhatikan.
Contoh untuk memulai pertanyaan adalah :
Bila pada waktu melakukan tinjauan sistem sistem ini didapatkan jawaban yang
positif, hal hal yang terinci harus juga diberikan Tanda (*) menunjukkan
pertanyaan pertanyaan yang hampir selalu ditanyakan.
Pertanyaan Umum
*Berat badan
" Apakah berat badan anda turun atau naik akhir akhir ini ? "
" Apakah baju anda lebih sempit atau lebih longgar dari sebelumya ?
*Nafsu makan
Perihal nafsu makan adalah hal yang penting. Tanyakan sejak kapan penurunan
nafsu atau rasa lapar terus muncul. Penurunan nafsu makan dan berat badan
karena diet dan olah raga intensif juga harus ditanyakan. Maka tanyakan
kemudian tentang kesegarannya. Biasanya bila nafsu makan baik, pederita juga
akan merasa segar bergairah. Sebaliknya jika penderita sudah tidak suka
makan, maka kesegaran jasmani juga akan terasa menurun.
Lelah
" Apakah anda merasa lebih atau kurang merasakan lelah dibandingkan
sebelumnya ? "
" Apakah anda perhatikan adanya penyakit akhir akhir ini ? "
" Apakah anda perhatikan adanya keringat pada malam hari atau pada waktu
lain ? " namun perlu ditanyakan perihal kondisi kamar tidur pasien. Karena makin
tidak memenuhi syarat kamar tidurnya maka pertanyaan keringat malam akan
kehilangan maknannya .Sebaliknya bagi pasien yang tidur di kamar dengan AC,
mka keluhan keringat malam akan mempunyai makna yang penting.
Ruam ( Rash )
Apakah gatal ?
*Nyeri dada
" Apakah anda mengalami nyeri atau rasa tidak enak pada dada akhir akhir
ini ? "
o Penyakit jantung iskemik : Nyeri dada hebat di tengah dada seperti diikat,
menjalar ke leher rahang dan lengan kiri,. Angina adalah nyeri yang dicetuskan
oleh aktifitas fisisk atau emosi ; hilang bila beristirahat. Pada infark miokard nyeri
mungkin terjadi pada waktu istirahat, lebih hebat dan dapat barlangsung berjam
jam.
o Nyeri pleuritik : Nyeri seempat dan tajam, biasanya lateral ; memburuk pada
waktu ispirasi atau batk.
*Napas pendek
Ortopnoe
" Apakah anda terbangun malam hari karena menderita kesukaran bernafas ? "
Sesak nafas ( Dyspnoe ) dan nyeri dada harus dilukiskan dengan tepat dan
derajat aktifitas fisik yang menyebabkan timbulnya harus dicatat ( misalnya
menaiki tangga, setelah berjalan 100 meter ).
Ortopnoe ( sesak nafas bila berbaring datar ) dan dyspnoe nocturnal paroksismal
merupakan gajala gagal jantung kiri.
Palpitasi
Palpitasi mungkin :
*Batuk
Sputum
*Hemoptisis
o Karsinoma bronkhus
o Emboli Paru
o Stenosis Mitral
o Tuberkulosis
o Bronkiektasis
Sinkop ( syncope )
*Merokok
" apakah anda merokok ? "
" Berapa banyak / bungkus rokok yang anda hisap tiap hari ? "
Sistem Gastrointestinal
Mual
Muntah
Muntahan seperti bubuk kopi mungkin tercampur darah. Bila terlihat makanan
yang lama, terdapat stenosis pilorus. Bila darah dimntahkan, bagaimana
warnanya galap atau merah terang ?
Dysfagia
Indigesti
" Apakah anda merasa tidak enak dalam lambung setelah makan ? "
Nyeri Abdominal
" Apakah berhubungan dengan makanan atau buang air besar ? "
Bila terdapat kecurigaan terhadap diare, berapa kali buang air besar tiap hari
dan sifatnya ( darah ? pus ? mukus ? ) harus ditanyakan. Kotoran mungkin pucat,
banayk dan berbusa ( steatore ) atau hitam seperti ter dari darah yang tercerna (
melena ). Darah yang berada pada permukaan kotoran mungkin dari hemoroid,
sedangkan darah yang bercamur dalam kotoran mungkin merupakan tanda
tumor ganas atau penyakit inflamasi usus.
Ikterus
" Obat apa yang anda minum akhir akhir ini ? "
" Apakah anda pernah mendapat suntikan atau transfusi akhir akhir ini ? "
" Apakah akhir akhir ini anda pergi ke luar kota atau ke luar negri ? "
Nyeri pinggang
*Urin
Seks
*Menstruasi
Sekret vagina
Sistem Saraf
*Sakit kepala
Sakit kepala sering merupakan akibat ketegangan dan terdapat di daerah frontal
atau oksipital. Sakit kepala oksipital terdapat pda waktu bangun tidur pagi pagi
mungkin akibat tekanan intrakranial meningkat ( misalnya karena tumor atau
hipertensi maligna )
Penglihatan
" Apakah anda megalami penglihatan yang kabur atau kembar ? "
Pendengaran
Pusing
" Apakah anda mengalami pusing atau episode dimana dunia terasa berputar
vertigo ? "
Pusing mungkin berasal dari kelainan jantung sehingga palpitasi harus selalu
ditanyakan pada keadaan seperti itu.
Lemah
Gangguan Sfingter
*Depresi
" Bagaimana perasaan anda mood Apakah gembira atau sedih ?
" Apakah seperti ini yang sering anda rasakan ? " " Sudah berapa lama ?" "
Menurut anda apakah penyebabnya ? "
" Adakah waktu tertentu dimana anda merasa galisah atau tegang ? "
" Adakah rasa kuatir dalam pekerjaan atau keluarga anda ? "
Tidur
" Adakah kesulitan tidur ? " " Apa anda bangun terlalu pagi ?" " apakah anda
gelisah ketika tidur atau sering terbangun di malam hari ?
Hal hal terinci berikut harus dicari dari penderita atau orang yang mengetahui :
o Lamanya
Sistem Lokomotor
Atritis reumatoid merupaan penyakit autoimun umum dengan sendi sendi yang
terserang simetris. Pada tangan, pembengkakan sendi sendi interfalang hingga
membentuk kumparan, disertai pembengkakan sendi sendi meta karpo
falangea.
Bentuk:
Kepala abnormal :
Tumor.
Trauma.
Pada waktu bayi tidur hanya pada satu sisi.
d. Nyeri ketuk: pada daerah sinus/ mastoid yang terkena pada sinusitis dan
mastoiditis.
Wajah:
a. Ekspresi wajah dapat menunjukkan watak dan emosi atau keadaan sakit.
b. Warna muka :
Ikterik : pada orang yang mempunyai gangguan pada hati yang berat.
Sianosis : nyata ditemukan pada orang yang mempunyai cacat jantung bawaan
disertai shunt dari kanan ke kiri, PPOK, payah jantung, keadaan hipoksia lainnya.
lepra : "facies Leonina" (wajah seperti wajah seekor singa) alis mata rontok,
cuping telinga memanjang dan pengerutan wajah premature.
hipertrofi tonsil dan adenoid : "facies Adenoid" tampak seperti orang bodoh,
lubang hidung besar, mulut selalu terbuka.
Penyakit Parkinson: wajah seperti memakai topeng, tak bermimik, disertai alis
mata meninggi dan imobilitas wajah.
Paralisis N.VII satu sisi : asimetris, otot wajah pada sisi yang terkena mengalami
kelumpuhan dan penderita tidak mampu bersiul. Kalau diminta mengerutkan
dahi maka sisi yang terkena tetap licin dan kelopak mata pada sisi yang terkena
tidak dapat di tutup.
Rambut:
malnutrisi atau kwarshiorkor menjadi pirang seperti rambut jagung, atau belang-
belang seperti bendera "flag sign"- kering, mudah rontok hingga menjadi tipis,
tidak berkilat, bila tadinya keriting menjadi lurus.
Uban yang timbul di usia muda mungkin karena keturunan, anemia perniciosa,
penyakit Simmond atau karena trauma emosionil yang berat.
Rambut yang mudah rontok pada DM, hipertiroidisme, syphilis tampak menjadi
botak terutama di bagian belakang seperti dimakan ngengat "moth eaten
appearance", juga pada demam tifoid, myxedema, atau karena jamur pada
rambut atau kulit kepala.
Mata:
Periksa alis mata, kelopak mata, bola mata, conjungtiva, sclera, cornea, iris,
pupil, lensa.
alis mata menipis terutama bagian sisi pada orang tua, myxedema. Pada lepra
alis dan bulu mata rontok sama sekali ("madarosis") Pada malnutrisi bulu mata
panjang-panjang.
Kelopak mata ptosis pada kelumpuhan NIII, Myasthenia gravis, sindrom horner.
Oedema kelopak mata pada orang yang habis menangis hebat, pilek hebat,
sinusitis, radang mata, glaucoma, penyakit cacing, alergi, pada hipertiroidisme
(tanda dari Enroth) dan pada trombosis sinus cavernosus
Pada glomerulonefritis, sindroma nefrotik, oedem kelopak mata terutama tampak
pada saat waktu bangun tidur pagi-pagi.
Pada fractura basis cranii timbul hematoma di sekitar mata hingga seolah
memakai kacamata(brill hematome).
Jarak yang jauh antara kedua bola mata disebut hypertelotrismus terdapat pada
sindroma down.
i. Pada penyakit basedow selain exophtalmus dan tanda enroth juga dijumpai:
- tanda von graefe : bila melirik ke bawah kelopak mata atas tertinggal
hidung
- tanda Joffroy : tidak ada kerutan dahi pada waktu melirik ke atas
j. Bola mata : tekanan dalam bola mata diperiksa dengan 2 jari pada bola mata
yang ditutup dan melirik ke bawah
k. conjunctiva palpebra inferior tampak pucat pada anemia, memerah dan berair
pada radang. Tampak petechie/ purpura pada endokarditis bakterialis.
Pada conjunctiva bulbi mungkin terdapat:
Sclera, pada keadaan ikterus berwarna kuning merata. Pada orang tua,
kekuningan akibat hyperpigmentasi berupa bercak-bercak tidak merata.
Kornea, cincin atau setengah lingkaran berwarna putih keruh agak di sebelah
medial daripada limbus cornea disebut arcus senilis, sering terdapat pada orang
tua terutama yang berkulit warna. Bila annulus/ arcus senilis (pada limbus
cornea) berwarna hijau kecoklatan atau merah atau kuning kehijauan disebut
cincin Kayser Fleischer yang dijumpai pada penderita penyakit Wilson
(degenerasi hepatolentikuler)
Pupil mata
- normal : bentuknya bulat, regular (tepinya rata) dan isokor (diameter pupil dan
kanan sama)
- midriasis : pupil melebar misalnya: berada di tempat gelap, atau diberi atropine
atau pada seorang morfinis (pinpoint pupil)
- penyinaran pada pupil yang satu akan menyebabkan pupil satunya lagi akan
ikut mengecil reflex cahaya tidak langsung dan reflex konsensuil pupil juga
akan mengecil bila mata berkonvergensi dan berakomodasi tes dengan
menyeluruh pasien melihat dengan kedua mata ujung jari dokter pada jarak kira-
kira setengah meter di depan hidung pasien kemudian digerakkan perlahan
lahan mendekati ujung hidung pasien
Lensa mata tampak keruh pada katarak misalnya pada orang tua (katarak
senilis) atau pada DM, hypoparatiroidisme, dapat juga terjadi sejak lahir karena
saat di dalam kandungan ibunya menderita Rubella atau karena mata sering
terkena panas, sinar UV atau sinar x.
Telinga :
Periksa daun telinga, daerah sekitar telinga, liang telinga, membrane tympani
tophi : benjolan (nodul) keras, putih kekuningan merupakan deposit asam urat,
biasanya pada penderita gout
pada tetani, terdapat tanda Chvostek yaitu bila daerah pipi tepat di depan daun
telinga diketuk dengan satu jari, menyebabkan kontraksi/ spasme otot-otot muka
sisi tersebut.
Hidung :
lendir: pada sinusitis banyak, kental, berbau, keruh, keruh, ada nyeri tekan/
ketuk pada daerah sinus
Bibir :
Pada syphilis congenital pada sudut mulut mungkin terdapat raghades yaitu
parut kecil-kecil, linear seperti lipatan-lipatan
Periksa kebersihan oral, jumlah dan kelainan gigi, warna mukosa dan
pembengkakan gusi
pada DM, sering terdapat pyorrhea alveolaris (retraksi gusi, pocket dengan pus
berbau di dalamnya), gigi longgar/goyang, banyak caries lubang, karang gigi.
Caries dentis sering terdapat pada orang yang kekurangan unsur fluor, pada
orang yang unsure fluornya berlebihan missal dalam air minumnya (>1,5ppm)
terjadi mottled enamel pada giginya (bintik-bintik pada gigi berwarna kuning
kecoklatan)
pada skorbut (def vit C) gusi bengkak, mudah berdarah, nyeri pada perabaan
serasa seperti spon, gigi longgar
pada gusi mungkin dijumpai tumor (fibroma), misalnya pada wanita hamil.
Lidah:
pada cretin, myxedema, akromegali, lidah relative besar hingga menonjol keluar,
tanpa rasa nyeri.
Pada DM lidah kering, merah, terasa seperti terbakar, sering disertai bercak
keputihan seperti bekas susu pada kandidiasis.
Pada scarlet fever, lidah merah dengan papil besar-besar disebut raspberry atau
strawberry tongue.
Pada defisiensi vitamin B2 dan polycythemia rubra vera, warna lidah merah
magenta.
Pada penyakit Addison lidah kecil dengan bercak-bercak datar berbentuk bulat
atau oval berwarna coklat kehitaman pada sindrom peutz-jegher.
Pada AIDS bercak merah coklat kehitaman sedikit menonjol di permukaan
(sarcoma Kaposi).
Pada kelumpuhan N XII lidah mencong ke sisi yang sakit bila dijulurkan.
normal berwarna pink, pucat pada anemia, merah pada radang, sianotik pada
kelainan jantung, dan saluran nafas.
Bercak koplik (bercak sebesar ujung jarum pentul, warna putih kelabu dikelilingi
zona merah di mukosa bukal berhadapan dengan gigi molar bawah, tanda dini
morbili.
Uvula:
Pharynx:
difteri, seperti membrane putih kelabu yang melekat erat (sulit dilepaskan dari
dinding pharynx dan mudah berdarah.
Tonsil:
bau nafas dapat disebabkan oleh kelainan pada gigi, lidah, gusi, hidung, sinus,
paru; misal: bronkiektasis, lambung:CA lambung, merokok.
Pemeriksaan Fisik
I. ANATOMI
Leher dibagi oleh muskulus sternokleidomastoideus menjadi trigonum anterior
atau medial, dan trigonum posterior atau lateral untuk pencatatan dan
interpretasi penemuan. Muskulus sternokleidomastoideus juga menutupi vagina
karotis yang terletak lateral terhadap laring. Sarung ini mengandung arteri
karotis komunis, vena jugularis interna, dan nervus vagus.Garis tengah dibatasi
oleh incisura kartilago thyroidea dan incisura suprasternal. Trigonum anterior
terdiri dari kelenjar tiroid, laring, faring, kelenjar limfe, kelenjar submandibula,
dan lemak. Sedangkan trigonum posterior hanya berisi kelenjar limfe.
Kelenjar tiroid yang terdapat pada trigonum anterior, membungkus trakea bagian
atas dan terdiri dari dua lobus yang dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar tiroid
merupakan kelenjar endokrin terbesar dalam tubuh. Fungsinya menghasilkan
hormon tiroid sesuai kebutuhan tubuh.
II. TINJAUAN GEJALA SPESIFIK
Massa leher
Pasien sering merasa bahwa benjolan atau massa di leher sebagai kanker
sampai terbukti sebaliknya. Oleh karena itu mereka sering gelisah. Riwayat
perjalanan penyakit dan tanda-tanda serta gejala yang berhubungan adalah
penting. Suatu massa yang membesar lebih bermakna kerimbang massa yang
telah ada selama bertahun-tahun. Hubungan antara infeksi saluran nafas bagian
atas dengan benjolan pada leher biasanya menunjukkan bahwa kelenjar limfe
berfungsi normal. Suatu massa yang timbul setelah makan atau minum adalah
khas untuk kantong faringeal atau divertikulum esophagus letak tinggi. Letak
massa dan sifat fisiknya memberikan informasi diagnostik tambahan yang
berguna. Jika benjolan di leher tersebur disertai nyeri kemungkinan besar
terdapat infeksi akut.
Umur pasien juga ada hubungannya dengan penilaian massa leher. Benjolan di
leher seorang pasien di bawah 20 tahun kemungkinan suatu pembesaran
kelenjar getah bening tonsilar atau massa kongenital. Jika massa itu terletak di
garis tengah kemungkinan besar suetu kista tiroglossus. Diantara umur 20-40
tahun, lebih umum penyakit tiroid, meskipun dipertimbangkan juga kemungkinan
limfoma. Diatas 40 tahun, massa leher harus dicurigai ganas, sampai terbukti
demikian.
Nyeri leher
Letak, sifat, dan keadaan nyeri leher memberi petunjuk yang berguna tentang
kemungkinan penyebabnya. Nyeri yang timbul pada gerakan kepala berasal dari
struktur musculoskeletal. Tiroiditis menyebabkan rasa nyeri pada bagian anterior
leher yang bertambah berat bila daerah tersebut, terjepit pakaian atau pada
waktu menelan. Rasa nyeri yang disebabkan peradangan faring dapat dialihkan
ke daerah submandibularis dekat angulus mandibula. Nyeri yang berasal dari
jantung dapat dialihkan ke leher bagian depan tengah atau rahang.
Suara serak
Pemeriksaan leher:
Inspeksi
Palpasi
Trakea
Tiroid dari anterior dan posterior
Auskultasi
Jika perlu
Tes
Rentang gerakan
Inspeksi
Pulsasi yang abnormal atau bendungan vena. Jika terdapat bendungan aliran
darah ke vena torakalis, vena-vena jugularis akan menonjol. Misalnya pada
tumor intratorakal (sindrom vena jugularis), gagal jantung kanan.
Tortikolis, yang mana pada keadaan ini leher miring pada arah yang sakit dan
sukar digerakkan karena rasa nyeri. Misalnya pada tuberculosis vertebra
servikalis.
Palpasi
Kelenjar limfe dapat terpisah atau menyatu, bisa seperti karet atau keras seperti
batu, bisa bebas atau melekat, tidak nyeri atau ada nyeri tekan. Pembesaran
fisiologis kelenjar limfe sebagai respon terhadap fungsi penyaring yang aktif,
biasanya menyebabkan pembesaran yang tersendiri, kenyal dan tidak melekat.
Bila kelenjar mengandung limfosit polimorfonuklear (limfadenitis), terdapat nyeri
tekan. Penyakit metastasis memberi kesan keras seperti batu pada jari yang
meraba. Limfoma dan kadang-kadang karsinoma, menyebabkan kelenjar limfe
bersatu karena biasanya terjadi perluasan penyakit ke periskapular.
Kartilago tiroidea merupakan struktur yang paling menonjol di garis tengah, yang
dapat digerakkan bebas ke kanan dan ke kiri tapi tidak dapat ke atas dan ke
bawah. Bila digerakkan ke lateral teraba krepitasi sewaktu ia menggeser
melewati bagian anterior vertebra servikalis. Jika tidak ada krepitasi seperti itu
mungkin menunjukkan adanya suatu massa pada ruang retrofaringeal.
Kartilago hyoidea terletak di atas kartilago tiroidea. Pada orang tua, kornu lateral
kartilago hyoidea mungkin mengalami osifikasi dan teraba seperti kelenjar limfe
yang keras seperti batu.
Selanjutnya palpasi arteri karotis. Letakkan tiga jari anda di sisi kartilago
thyroidea. Dengan hati-hati geserlah m.sternokleidomastoideus ke lateral dan
kartilago thyroidea ke medial.
Periksalah kelenjar tiroid dari depan dan rabalah dari depan dan dari belakang.
Mula-mula, lakukanlah palpasi dengan jari menyilang trakea, kemudian
tentukanlah garis bentuk lobus lateral. Letakkan ujung jari anda pada pinggir
lateral m.sternokleidomastoideus dan ujung jari anda pada garis tengah tepat di
atas incisura sternalis. Suruh pasien menelan. Bila kelenjar tiroid membesar,
waktu menelan akan teraba sebagai jaringan yang berjalan ke atas di bawah jari
anda. Bila tidak, kemungkinan tumor yang bukan berasal dari kelenjar tiroid.
Tiroid normal tidak mudah teraba.
Jika anda pindah ke belakang pasien, sekali lagi rabalah kelenjar tiroid yang
membesar. Mula-mula pasien diminta untuk sedikit fleksi leher, kemudian
letakkan jari-jari anda medial terhadap m.sternokleidomastoideus. dalam posisi
ini, kedua tangan dapat melakukan palpasi secara serentak.
C. Auskultasi
Jika pasien berusia diatas 50 tahun, dengarkan di tiap sinus karotis kemungkinan
adanya aliran turbulen pada pembuluh darah atau bising karotis (carotid bruit).
Pada arteri karotis sering terjadi suatu proses aterosklerosis. Bahan ateromatosa
yang menonjol ke lumen mengganggu aliran lamellar dan menimbulkan arus
yang turbulen yang terdengar sebagai bising sistolik. Bising sistolik dan diastolic,
yang ditemukan secara kebetulan karena dengung vena (venous hum) dapat
didengar pada dasar leher dan incisura suprasternalis.
D. Pengukuran Tekanan Vena Jugularis
Pasien berbaring dengan kepala pada tempat tidur yang dimiringkan 45 derajat.
Periksalah vena jugularis eksterna yang berjalan ke medial dari pertengahan
klavikula, melewati m.sternokleidomastoideus, menuju ke angulus mandibula.
Hentikanlah aliran darah vena dari kepala dengan jari anda. Dengan jari lainnya,
kosongkan vena di bawah jari anda yang menekan tersebut dan perhatikan
pengisian vena jugularis dari bawah. Pakailah senter kecil untuk menerangi leher
dari sudut tangensial. Tindakan ini akan menimbulkan bayangan yang akan
membantu anda melihat fluktuasi dalam kolom darah pada vena jugularis.
Benjolan lateral yang bukan berasal dari kelenjar limfe mencakup aneurisma
arteri karotis, higroma kistik dan celah kista brankialis. Pada penyakit tiroid yang
menyebabkan pembesaran difus, lobus piramidalis yang terletak di garis tengah
dapat diraba dengan mudah. Kelenjar yang membesar disebut goiter.sifat yang
membantu menentukan arti pembesaran adalah tekstur, nodularitas, dan
ukuran.
Bila anda meraba nodul tiroid, periksalah tiga sifatnya: limfadenpati yang
berhubungan, nodul multiple, dan tekstur. Limfadenopati kenyal yang
berhubungan menandakan adanya tumor, demikian pula kelenjar yang baru
membesar, tunggal, dank eras. Nodul multiple menandakan adanya goiter.
Kelenjar yang membesar, keras seprti kayu menandakan adnya tiroiditis kronis,
sedangkan pembesaran kelenjar yang nyeri tekan menyarankan adanya tiroiditis
akut. Goiter atau pembesaran tiroid menandakan adanaya hiper atau hipoaktif
dari kelenjar. Goiter ditandai pada palpasi teksturnya difus (homogen) atau
nodular (teraba massa multiple). Wajah pasien, penampilan fisik (habitus) dan
sifat lainnya dapat memberikan petunjuk khusus akan adanya gangguan fungsi
tiroid.
NERVI CRANIALIS
Saraf otak ada 12 pasang, dan biasanya dinyatakan dengan angka romawi I-XII.
Memeriksa saraf otak (I-XII) dapat membantu menentukan lokasi dan jenis
penyakit. Lesi dapat terjadi pada serabut saraf atau bagian perifer (infranuklir),
pada inti (nuklir) atau hubungannya ke sentral (supranuklir). Bila inti rusak akan
diikuti oleh degenerasi saraf perifernya. Saraf I dan II berfungsi mirip jaringan
otak, sedangkan saraf otak lainnya (III-XII) mempunyai bangunan dan fungsi
mirip saraf spinal dan bereaksi mirip dengan saraf spinal terhadap proses
penyakit.
Pemeriksaan:
Cara pemeriksaan: periksa lubang hidung apakah ada sumbatan atau kelainan
setempat misalnya polip. Zat pengetes yang digunakan sebaiknya zat yang
dikenali sehari-hari misalnya kopi, the, tembakau, jeruk. Jangan menggunakan
zat yang dapat merangsang mukosa hidung (N.V) seperti mentol, amoniak,
alkohol, cuka. Dengan mata pasien tertutup, zat pengetes didekatkan ke hidung
pasien dan suruh menciumnya. Tiap lubang hidung diperiksa satu persatu
dengan jalan menutup lubang hidung yang lainnya dengan tangan.
Alat penangkap rangsang cahaya ialah sel batang dan kerucut yang terletak di
retina. Impuls kemudian dihantarkan melalui serabut saraf yang membentuk
nervus optikus. Sebagian dari serabut ini, yaitu serabut yang menghantarkan
rangsang yang datang dari bagian medial retina, menyilang ke sisi lainnya di
khiasma optikus. Dari khiasma optikus, serabut melanjutkan diri dengan
membentuk traktus optikus ke korpus genikulatum lateral dan setelah bersinap
disini rangsang diteruskan melalui traktus genikulokalkarina ke korteks optik
kemudian berakhir di korteks yang disebut korteks striatum.
Pemeriksaan:
Ketiga saraf otak ini diperiksa bersama-sama, karena kesatuan fungsinya yaitu
mengurus otot-otot ekstrinsik dan instrinsik bola mata.
Pemeriksaan:
1. Ptosis
Kelumpuhan nervus III dapat menyebabkan terjadinya ptosis, yaitu klopak mata
yang terjatuh, mata tertutup, dan tidak dapat dibuka. Hal ini disebabkan
kelumpuhan m. levator palpebra.
2. Refleks pupil
Perhatikan besarnya pupilpada mata kiri dan kanan apakah sama (isokor) atau
tidak sama (anisokor). Juga perhatikan bentuk pupil apakah bundar dan tepinya
rata (normal) atau tidak. Otot polos yang mengecilkan pupil dipersarafi oleh
saraf parasimpatis dan nervus III, sedangkan yang melebarkan pupil disarafi
serabut simpatis (torakolumbal). Besarnya pupil dipengaruhi banyak faktor
terutama intensitas cahaya.
Refleks pupil terdiri dari reaksi cahaya langsung dan tak langsung (konsensual).
Mata pasien difiksasi pada benda yang jauh letaknya, setelah itu mata di senter
dan dlihat apakah ada reaksi pada pupil. Pada keadaan normal pupil mengecil.
Bila demikian disebut refleks cahaya langsung positif. Perhatikan juga pupil mata
yang tidak disinar, apakah ikut mengecil oleh penyinaran mata yang lainnya. Bila
demikian disebut refleks cahaya tidak langsung (konsensual) positif.
3. Refleks akomodasi
Pasien disuruh melihat jauh kemudian ia disuruh melihat dekat, misalnya jari kita
yang ditempatkan dekat matanya. Positif bila terlihat pupil mengecil. Pada
kelumpuhan nervus III refleks ini negatif.
Pasien disuruh melihat mengikuti jari pemeriksa yang digerakkan ke arah lateral,
medial, atas, bawah dan ke arah miring yaitu atas lateral, bawah medial, atas
medial, bawah lateral. Perhatikan apakah mata pasien dapat mengikutinya dan
bagaimana gerakan bola mata, apakah lancar dan mulus atau kaku, tanyakan
juga apakah telihat benda kembar (diplopia).
Bagian sensorik mengurus sensibilitas dari muka melalui ketiga cabangnya yaitu;
Nervus Oftalmikus
Nervus Maksilaris
Nervus Mandibularis
Pemeriksaan:
Pemeriksaan:
1. Fungsi motorik
perhatikan muka pasien, simetris atau tidak, kerutan dahi, pejaman mata, plika
nasolabialis, dan sudut mulut. Bila asimetris wajah jelas, maka disebabkan oleh
kelumpuhan jenis perifer (LMN). Dalam hal ini kerutan dahi menghilang, mata
kurang dipejamkan, plika nasolabialis mendatar dan sudut mulut menjadi
rendah. Pada kelumpuhan jenis sentral (UMN) muka dapat simetris saat istirahat,
baru nyata bila pasien melakukan gerkan misalnya menyeringai.
Cara pemeriksaan:
Bila berat maka pasien tidak dapat memejamkan mata. Bila ringan maka tenaga
pejaman kurang kuat. Suruh pula pasien memejamkan mata satu persatu, bila
tidak dapat memejamkan mata berarti matanya pada sisi yang parese.
Fungsi pengecapan
Terdiri dari dua bagian yaitu saraf kokhlearis (pendengaran) dan saraf
vestibularis (keseimbangan).
Tes Schwabach
Tes Rinne
Tes Weber
Membandingkan pendengaran telinga kiri dan kanan (lateralisasi). Garpu tala
dibunyikan ditekankan pangkalnya pada dahi pasien tepat dipertengahan.
Kemudian disuruh menentukan pada telinga mana yang terdengar lebih keras.
Pada tes ini pasien berdiri dengan satu kaki yang satu didepan kaki lainnya,
tumit yang satu berada didepan jari-jari kaki yang lain. Lengan dilipat pada dada
dan mata kemudian ditutup. Tes ini berguna menilai adanya disfungsi sistem
vestibular. Orang normal mampu berdiri dalam sikap romberg yang dipertajam
selama 30 detik atau lebih.
Nervus IX dan X diperiksa bersamaan, karena kedua saraf ini berhubungan erat
satu sama lain.
Pemeriksaan:
Fungsi motorik
Perhatikan kualitas suara pasien. Apakah normal, serak (disfoni), atoni. Untuk ini
pasien menyebutkan: aaaaaaa..
Fungsi pengecapan
Pemeriksaan m. sternocleidomastoideus:
Pemeriksaan m. trapezius:
Saraf ini mengandung serabut somato sensorik yang menginervasi otot intrinsik
dan otot ekstrinsik lidah.
Pemeriksaan:
Suruh pasien membuka mulut dan perhatikan lidah dalam keadaan istirahat dan
bergerak.
Pemeriksaan fisik paru terdiri atas INSPEKSI, PALPASI, PERKUSI, dan AUSKULTASI.
Tapi sebelum melakukan keempat tahap di atas ada hal-hal yang perlu
diperhatikan oleh pemeriksa, yaitu :
Pasien sebaiknya terbaring lurus terlentang. Bila tidak dapat terbaring terlentang
bias dilakukan sambil duduk dengan kaki tergantung ke bawah di pinggir bangku
pemeriksaan.
Pasien sebaiknya telanjang pada bagian atas dada sampai batas pinggang. Pada
pasien wanita perlu diterangkan untuk membuka bagian dada tersebut untuk
dapat memeriksa jantung dan paru secara jelas.
Garis-garis vertikal :
Di Depan ( ventral ) :
o Garis midsternalis
Di Sisi ( lateral ) :
Di Belakang ( dorsal ) :
o Garis midspinalis
Garis-garis horizontal :
Di Depan dan sisi adalah sela-sela iga
Hitung pernafasan
Pada sisi kanan dan kiri pasien Inspeksi dinding dada lateral
berurutan
Perkusi paru (lateral)
I. INSPEKSI
1. Perhatikan bentuk dada atau thoraks dalam keadaan tidak bergerak ( statis ),
lihat apakah :
a. Normal
b. Abnormal:
Dada paralitikum
Dada tong
Kifosis :
Lordosis :
Pectus excavatum :
Pectus carinatum :
Gerakan pernafasan abnormal yang berkaitan dengan fraktur iga multiple. Area
yang mengalami cedera bergerak ke dalam selama inspirasi dan ke arah luar
saat expirasi.
Rachitic rosary :
Hampir semua perlekatan iga dengan rawan iga di dada membentuk benjolan
sehingga menyerupai untaian biji tasbih. Terdapat pada penderita rachitis.
Scorbutic rosary :
Hampir semua perlekatan iga dengan tulang dada seolah menonjol karena
tulang dada mengalami depresi sehingga tampak juga seperti untaian biji tasbih.
Terdapat pada penderita skorbut ( defisiensi vit. C )
Kulit : warna, bintik-bintik, spider nevi (sirosis hepatic), tonjolan tumor, bekas
jaringan parut, luka operasi.
Bendungan vena
Emfisema subkutis
Pelebaran sela iga saat expirasi (obstuksi mekanisme pentil pada bronkus )
Frekuensi pernafasan :
Frekuensi pernafasan normal pada pria 14-18 x / menit sedangkan pada wanita
adalah 16-20 x / menit, dan pada bayi adalah 30-50 x / menit.
Sifat pernafasan :
Kombinasi
Pada wanita sehat umumnya pernafasan thorakal lebih dominan dan disebut
thorako-abdomino, bila terbalik mungkin ada kelainan pada rongga thorax atau
dindingnya. Sedangkan pada pria sehat, pernafasan abdominal lebih dominan
dan disebut abdomino-thorakal, bila terbalik kemungkinan menderita peritonitis
atau paralysis diafragma. Kelainan ini disebabkan bentuk anatomi dada dan
perut wanita yang berbeda dari pria.
B. Irama