Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK 1


“ TRANSFORMASI BINTANG ke SEGITIGA
(Y - ∆) & SEGITIGA ke BINTANG (∆ - Y)

Dosen Pengajar :

Miftakhul Huda, S.Pd, M.Tr.T

Oleh :
NAMA ; Bagas Dwi Rizki Handika Putra
NIM ; 2141190035
TGL.PRAKT.; 9 November 2021

D4-IA
TEKNIK REKAYASA ELEKTRONIKA

PSDKU Politeknik Negeri Malang Kota Kediri


Jl. Lingkar Maskumambang No.1, Sukorame, Kec. Mojoroto, Kota
Kediri, Jawa Timur 64119
Abstrak

Praktikum transformasi bintang ke segitiga (Y - ∆) & segitiga ke bintang (∆ - Y) ini


memiliki tujuan yaitu mengukur dan membandingkan nilai secara teori dan pengukuran
sehingga diperoleh margin error. Mencari Rtotal dari masing-masing rangkaian baik (Y -
∆) maupun (∆ - Y) dan arus yang mengalir pada setiap rangkaian tersebut.

Praktikum ini dilakukan secara dua tahapan yaitu transformasi bintang ke segitiga (Y -
∆) dan segitiga ke bintang (∆ - Y). Metode yang digunakan yaitu metode pengukuran
dan menggunakan metode perhitungan,di mana setiap tahapan dilakukan pengukuran
sebanyak 4 kali dengan variasi sumber tegangan ; 5V, 10V, 12V dan 24v.

Diperoleh Rtotal rata-rata rangkaian (∆ → Y) sebesar 6.300 Ω, selisih error


pengukuran dan analisa perhitungan 0.00017 % dan setelah ditransformasikan sebesar
6.301,096 Ω, selisih error pengukuran dan analisa perhitungan mendapat nilai error pada

Arus dengan V berurutan dari 5 , 10 , 12 , 24V yaitu 0,000013608 % ,

0,0016971069 % , 0,002506% , 0,0013125%

Diperoleh Rtotal rata-rata rangkaian (Y →∆) sebesar 206.469,81 Ω , selisih error


pengukuran dan analisa perhitungan 0,00228% dan setelah ditransformasikan sebesar
206.000 Ω, selisih error pengukuran pada arus dan analisa perhitungan mendapat nilai

error dengan dengan V berurutan dari 5 , 10 , 12 , 24V yaitu 0,000037 % ,


0,000618% , 0,0015% , 0%
Besar arus yang mengalir pada rangkaian ∆ - Y sangat berpengaruh pada tahanan
total yang terpasang pada rangkaian tersebut.

1. Tujuan Praktikum
Setelah melaksanakan percobaan ini, mahasiswa akan dapat :

1.1 Menyederhanakan rangkaian komplek dengan transformasi bintang ke segitiga maupun


segitiga ke bintang.
1.2 Menggunakan teori tersebut untuk menganalisis rangkaian komplek untuk rangkaian
yang sesuai dengan benar.
1.3 Menghitung dan mengaplikasikan teori tersebut dengan tepat dan benar.
1.4 Dapat menentukan tahanan pengganti (equivalent) dari hubungan segitiga ke bintang dan
sebaliknya.

2. Dasar Teori
2.1 Penyederhanaan Rangkaian
Penyederhanaan rangkaian (Network Simplification) adalah suatu cara untuk
mempermudah perhitungan rangkaian listrik. Untuk menyederhanakan suatu rangkaian
listrik, seringkali kita tidak dapat menyederhanakan rangkaian tersebut dengan bentuk
kombinasi seri dan paralel saja. Bentuk lain yang sering digunakan adalah transformasi
“Star-Delta” atau sebaliknya sebagai alternatif.

Rangkaian segitiga ialah 3 tahanan yang dirangkai menyerupai segitiga,


dilambangkaan dengan Δ. Dan rangkaian bintang adalah 3 tahanan yang dirangkai
menyerupai bintang, serta dilambangkan dengan Y.

2.2 Rangkaian Transformasi Segitiga – Bintang (∆ → Y)

Gambar 1. Transformasi Segitiga - Bintang


Dapat dirumuskan, sebagai berikut :
Rab×Rca Rbc×Rab
= =
RA Rab+ Rbc+Rca RB Rab+ Rbc+Rca RC

Rbc×Rca
=
Rab+ Rbc+Rca

Jadi tahanan pengganti (equivalent) dari hubungan segitiga ke bintang adalah perkalian
dua buah tahanan yang mengapitnya, dibagi dengan jumlah ketiga buah tahanan pada
hubungan segitiga.

2.3 Transformasi Bintang – Segitiga (Y → ∆)

Gambar 2. Transformasi Bintang - Segitiga


Dapat dirumuskan, sebagai berikut :

RaRb+RbRc+RcRa
=
RAB Rc

RaRb+RbRc+RcRa
=
RBC Ra

RaRb+RbRc+RcRa
=
RAC Rb
Jadi tahanan pengganti (equivalent) dari hubungan bintang ke segitiga adalah jumlah dua
buah tahanan yang mengapitnya, ditambah perkalian kedua buah tahanan tersebut yang
dibagi dengan tehanan yang ketiga (yang ada didepannya).

3. Metode Percobaan
3.1 Alat Dan Bahan
1. Catu Daya : 1 Buah
2. Saklar : 1 Buah
3. Multimeter Analog/digital : 1 Buah
4. Resistor : 3 Buah
5. Project Board : 1 Buah
6. Kawat Penghubung : Secukupnya
3.2 Langkah-langkah / Prosedur Percobaan
A. Transformasi segitiga - bintang (∆ → Y) :
B. Menyiapkan alat dan bahan
C. Menyambungkan Power Supply ke sumber tegangan
D. Membuat rangkaian sesuai gambar .3 pada papan percobaan ;
E. Mengubah posisi saklar menjadi ON
F. Membaca pengukuran arus yang mengalir
G. Mencatat data sementara pada tabel
H. Mengubah tegangan dari 5 V ke 10 V, 12 V dan 24 V
I. Mencatat hasil pengukuran, mengulangi kembali langkah sebelumnya
J. Menghitung tahanan total pada masing-masing tegangan
K. Mencatat data sementara pada tabel
L. Menghitung tahanan rata-rata dari tahanan total yang didapatkan
M. Mencatat data sementara pada tabel.
1. Mengubah posisi saklar menjadi OFF
2. Menghitung tahanan Ra, Rb dan Rc ;

300×300 90. 000


= = =100Ω
Ra 300+300+ 300 900

300×300 90. 000


= = =100Ω
Rb 300+300+ 300 900

300×300 90. 000


= = =100Ω
Rc 300+300+ 300 900

3. Mengubah rangkaian sesuai dengan gambar 4 pada papan percobaan


4. Mengubah posisi saklar menjadi ON
5. Membaca pengukuran arus yang mengalir
6. Mencatat data sementara pada tabel
7. Mengubah tegangan dari 5 V ke 8 V, 10 V dan 15 V
8. Mencatat hasil pengukuran, mengulangi kembali langkah sebelumnya
9. Menghitung tahanan total pada masing-masing tegangan
10. Mencatat data sementara pada tabel
11. Menghitung tahanan rata-rata dari tahanan total yang didapatkan
12. Mencatat data sementara pada tabel.
Gambar 3. Hasil Tranformasi ∆ - Y

N. Transformasi bintang – segitiga (Y → ∆) :


1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menyambungkan Power Supply ke sumber tegangan
3. Membuat rangkaian sesuai gambar .5 pada papan percobaan ;
4. Mengubah posisi saklar menjadi ON
5. Membaca pengukuran arus yang mengalir
6. Mencatat data sementara pada tabel
7. Mengubah tegangan dari 5 V ke 10 V, 12 V dan 24 V
8. Mencatat hasil pengukuran, mengulangi kembali langkah sebelumnya
9. Menghitung tahanan total pada masing-masing tegangan
10. Mencatat data sementara pada tabel
11. Menghitung tahanan rata-rata dari tahanan total yang didapatkan
12. Mencatat data sementara pada tabel.
Gambar 4. Rangkaian Y - ∆
13. Mengubah posisi saklar menjadi OFF
14. Menghitung tahanan R2, R3 dan R4 ;

R2 =

R 2 xR 3+R 2 xR 4+R 3 xR 4 100 kx100 k+100 kx 100 k+100 kx 100 k


= =300 k
R4 100 k
R3 =

R 2 xR 3+R 2 xR 4+R 3 xR 4 100 kx100 k+100 kx 100 k+100 kx 100 k


= =300 k
R3 100 k
R4 =

R 2 xR 3+R 2 xR 4+R 3 xR 4 100 kx100 k+100 kx 100 k+100 kx 100 k


= =300 k
R2 100 k
15. Mengubah rangkaian sesuai dengan gambar 6 pada papan percobaan
16. Mengubah posisi saklar menjadi ON
17. Membaca pengukuran arus yang mengalir
18. Mencatat data sementara pada tabel
19. Mengubah tegangan dari 5 V ke 8 V, 10 V dan 15 V
20. Mencatat hasil pengukuran, mengulangi kembali langkah sebelumnya
21. Menghitung tahanan total pada masing-masing tegangan
22. Mencatat data sementara pada tabel
23. Menghitung tahanan rata-rata dari tahanan total yang didapatkan
24. Mencatat data sementara pada tabel.

Gambar 5. Hasil Transformasi Y - ∆

4. Hasil Pengamatan dan Analisis


4.1 Hasil Percobaan ∆ - Y

Tabel 1. Pengukuran Arus Percobaan ∆ - Y


Tegangan (V) 5V 10 V 12 V 24 V
Arus (mA) 1,16 mA 2,33 mA 2,79 mA 5,58 mA
Tahanan Total (Ω) 4.310,34Ω 4.291,84Ω 4.301,07Ω 4.301.07Ω
Tahanan Total rata-rata
4.301,08 Ω
(Ω)

 Analisis Data :
 Tahanan total untuk tegangan 5 V
V 5
Rtotal= = =4 . 310 ,34 Ω
I 0 , 00116

 Tahanan total untuk tegangan 10 V


V 10
Rtotal= =. =4 . 291 ,84 Ω
I 0 ,00233

 Tahanan total untuk tegangan 12 V


V 12
Rtotal= =. =4 . 301, 07 Ω
I 0 ,00279

 Tahanan total untuk tegangan 24 V


V 24
Rtotal= =. =4 . 301. 07 Ω
I 0 ,00558

 Tahanan total rata-rata


4 . 301 ,34 +4 . 291 , 84+4 .301 , 07+4 . 301, 07 17 . 204 , 32
Rrata−rata= = =4 . 301 ,08 Ω
4 4

Selisih = nilai teori – nilai percobaan


= 4.300 – 4.301,08
= - 1,08
selisih
error= ×100 %
teori
−1, 08
error= ×100 %=0 , 00025 %
4300
 Hasil Transformasi ∆ - Y
Tabel 2. Pengukuran Arus Hasil Transformasi ∆ - Y
Tegangan (V) 5V 10 V 12 V 24 V
Arus (mA) 1,16 mA 2,33 mA 2,79 mA 5,58 mA
Tahanan Total (Ω) 4.300Ω 4.300 Ω 4.300 Ω 4.300 Ω
Tahanan Total rata-rata 4.300 Ω
(Ω)

 Analisis Data :
 Tahanan total (equivalent)

Rs 1=. R 1+. RA=4000+100=4100 Ω


Rs 2=Rb+R 5=100+300=400 Ω
Rs 3=Rc+R 6=100+300=400 Ω

Rs 2×Rs 3 400∗400
Rp1= = =. 200 Ω
Rs 2+Rs 3 400+400

Re q=Rs 1+Rp 1=. 4100+200=4.300 Ω

 Besar arus untuk tegangan 5 V


V 5
I= = =0 , 0011627907. A
Re q 4300
I=1 ,1627907 mA
Selisih = nilai teori – nilai percobaan
= 1,1627907 – 1,16
= 0,0027907
selisih
error= ×100 %
teori
0 ,0027907
error= ×100 %=0 , 000013608 %
1 , 16
 Besar arus untuk tegangan 10 V
V 10
I= = =0 , 0023255814 A
Re q 4300
I=2 ,3255814 mA
Selisih = nilai teori – nilai percobaan
= 2,3255814 – 2,33
= - 0,0044186
selisih
error= ×100 %
teori
-0,0044186
error= ×100 %=0 , 0018963948%
2 , 33

 Besar arus untuk tegangan 12 V


V 12
I= = =0 , 0027906977 A
Re q 4300
I=2 ,7906977 mA
Selisih = nilai teori – nilai percobaan
= 2,7906977 – 2,79
= 0,0006977
selisih
error= ×100 %
teori
0 ,0006977
error= ×100 %=0 , 0002500717 %
2 , 79

 Besar arus untuk tegangan 24 V


V 24
I= = =0, 0055813953 A
Re q 4300
I=5 ,5813953 mA

Selisih = nilai teori – nilai percobaan


= 5,5813953 – 5,58
= 0,0013953
selisih
error= ×100 %
teori
0. 0013953
error= ×100 %=0 , 0002500538 %
5 , 58

4.2 Hasil Percobaan Y - ∆

Tabel 3. Pengukuran Arus Percobaan Y - ∆


Tegangan (V) 5V 10 V 12 V 24 V
Arus (mA) 0,02452mA 0,04905mA 0,05886mA 0,117mA

Tahanan Total (Ω) 204.000 Ω 204.000 Ω 204.000 Ω 204.000 Ω


Tahanan Total rata-rata (Ω) 204.000 Ω

 Analisis Data :
 Tahanan total (equivalent)

Rs 1=R 1+R 2=6k+100 k=104 k Ω


Rs 2=R 3+R 5=100 k+100 k=200 k Ω
Rs 3=R 4+R 6=100 k+100 k=200 kΩ
Rs 2×Rs 3 200 k∗200 k
Rp1= = =.100 k Ω
Rs 2+Rs 3 200 k+200 k

Re q=Rs 1+Rp 1=106 k+100 k=204 k Ω


Rpada V= 5V
R = V/I = 5 / 0,0000245 = 204.081,63 Ω


Rpada V= 10V
R = V/I = 10 / 0,00004905 = 203.873,59 Ω


Rpada V= 12V
R = V/I = 12 / 0,00005886 = 203.873,96 Ω


Rpada V= 24V
R = V/I = 24 / 0,000117 = 205.128.20 Ω

 Besar arus untuk tegangan 5 V


V 5
I= = =0 ,0000245 A
Re q 204 . 000
I=0, 0245 mA
Selisih = nilai teori – nilai percobaan
= 0,0245 – 0,02452
= -0,00002
selisih
error= ×100 %
teori
−0 , 00002
error= ×100 %=−0 , 000816 %
0,0245
 Besar arus untuk tegangan 10 V
V 10
I= = =0 ,0000490 A
Re q 206 .000
I=0 ,04901 mA
Selisih = nilai teori – nilai percobaan
= 0,04901 – 0,04905
= -0,00004
selisih
error= ×100 %
teori
−0 , 00004
error= ×100 %=−0, 000816 %
0,04901

 Besar arus untuk tegangan 12 V


V 12
I= = =0 ,0000588 A
Re q 204 . 000
I=0, 0588 mA
Selisih = nilai teori – nilai percobaan
= 0,0588 – 0,05886
= -0,00006
selisih
error= ×100 %
teori
−0 ,00006
error= ×100 %=0 ,0010 %
0 ,0588

 Besar arus untuk tegangan 24 V


V 24
I= = =0, 000117 A
Re q 204. 000
I=0, 117mA
Selisih = nilai teori – nilai percobaan
= 0,117 – 0,117
=0
selisih
error= ×100 %
teori
0
error= ×100 %=0%
0,117

 Hasil Transformasi Y - ∆
Tabel 4. Pengukuran Arus Hasil Transformasi Y - ∆
Tegangan (V) 5V 10 V 12 V 24 V
Arus (mA) 0,02452mA 0,04905mA 0,05886mA 0,117mA

Tahanan Total (Ω) 203.915,17 Ω 203.873,59 Ω 203.873,59 Ω 205.128,20 Ω

Tahanan Total rata-rata (Ω) 204.197,63 Ω

 Analisis Data :

Rpada V= 5V
R = V/I = 5 / 0,00002452 = 203.915,17 Ω


Rpada V= 10V
R = V/I = 10 / 0,00004905 = 203.873,59 Ω


Rpada V= 12V
R = V/I = 12 / 0,00005886 = 203.873,59 Ω


Rpada V= 5V
R = V/I = 24 / 0,000117 = 205.128,20 Ω
 Tahanan total rata-rata

203 . 915 ,17+203. 873 .59+203. 873 , 59+205 .128 , 20 816 .790 , 55
Rrata−rata= = =204 .197 ,63 Ω
4 4
Selisih = nilai teori – nilai percobaan

= 204.000 – 204.197,63
= - 197,63
selisih
error= ×100 %
teori
−197 ,63
error= ×100 %=0 , 000968 %
204 .000

Anda mungkin juga menyukai