OLEH :
WULAN AINIYYAH PUTERI 22343078
Jika sekumpulan resistansi yang membentuk hubungan tertentu saat dianalisis ternyata
bukan merupakan hubungan seri ataupun paralel yang telah kita pelajari sebelumnya,
maka jika rangkaian tersebut membentuk hubungan bintang atau Y, ataupun hubungan
delta atau Δ maka diperlukan transformasi dari bintang ke delta ataupun sebaliknya.
Catatan : persamaan diatas sangat dipengaruhi oleh posisi R pada gambar, jika peng-index-an
gambar diganti, maka persamaan harus disesuaikan lagi dengan gambar yang baru.
Atau
R1xR3
RA =R1+R3+
R2
R2xR3
RB =R2+R3+
R1
II. ALAT DAN BAHAN
1. Multitester
3. Papan rangkaian
4. Kabel penghubung
2. Ukur tahanan total masing-masing rangkaian pada titik pengukuran yang diminta pada
Tabel Pengukuran.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
V. TABEL PENGUKURAN
No Rangkaian Hasil Pengukuran
1 Gambar 1 RAB = 320
2 Gambar 2 RAB = 200
RCD = 300
3 Gambar 3 RAB = 100
RBC = 100
RAC = 80
4 Gambar 4 RAB = 1 X 100 = 100
RBC = 1X 100 = 100
RCD = 2 x 100 =200
RAD = 1 x 100= 100
5 Gambar 5 RAB = 2 X 100 =200
RCD = 2 X 100 = 200
VI. Kesimpulan
Jadi kesimpulan pada praktikum fisika terapan kali ini yaitu ,sebuah
susunan resistor sangat menentukan besar nilai variabel tegangan
dan kuat arus listrik dalam sebuah rangkaian, pada susunan seri,
resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan, apabila tegangan pada
setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan besarnya
tegangannya , sedangkan resistor disusun paralel maka resistor
berfungsi sebagai pembagi arus, apabila arus listrik yang melewati
setiap resistor diukur, maka akan memiliki nilai yang sama. Delta dan
Wye sebagai pembantu dalam perhitungan tahanan.