Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN 5

TUGAS LAPORAN PRAKTIKUM


DOSEN PENGUJI :
Sartika Anori S. Pd, M. Pd.

OLEH :
WULAN AINIYYAH PUTERI 22343078

JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA


INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
TRANSFORMASI DELTA WYE
I. TEORI PENDUKUNG
Tidak semua susunan resistor, resistansinya dapat ditentukan menggunakan prinsip
susunan seri, paralel, atau kombinasi keduanya secara langsung. Untuk itu perlu
digunakan metode lain. Salah satu metode yang akan diterapkan pada percobaan ini
adalah menggunakan prinsip transformasi Δ ↔ Y. “Delta” atau Δ (juga diketahui sebagai
“Pi” ) dan “Wye” atau Y (juga diketahui sebagai “T” ). Hal ini dimungkinkan bagi kita untuk
menghitung nilai resistor-resistor yang tepat untuk menggantikan bentuk ini (Y dan Δ)
kebentuk yang lainnya. Rangkaian Δ dan Y mempunyai sifat yang sama.

Delta (Δ) dan Wye (Y)


Tee (T) dan Pi ( )

Jika sekumpulan resistansi yang membentuk hubungan tertentu saat dianalisis ternyata
bukan merupakan hubungan seri ataupun paralel yang telah kita pelajari sebelumnya,
maka jika rangkaian tersebut membentuk hubungan bintang atau Y, ataupun hubungan
delta atau Δ maka diperlukan transformasi dari bintang ke delta ataupun sebaliknya.

Berikut transformasi dari delta ke rangkaian bintang.

Catatan : persamaan diatas sangat dipengaruhi oleh posisi R pada gambar, jika peng-index-an
gambar diganti, maka persamaan harus disesuaikan lagi dengan gambar yang baru.

Berikut transformasi dari bintang ke rangkaian delta

Atau
R1xR3
RA =R1+R3+
R2
R2xR3
RB =R2+R3+
R1
II. ALAT DAN BAHAN

1. Multitester

2. Tahanan untuk gambar 1 - 5


R1 :Coklat – Hijau – Coklat – Emas = 150
R2 : Coklat – Hitam – Merah – Emas = 1000
R3 : Biru– Abu – Hitam – Emas = 68
R4 : Merah – Merah – Hitam – Hitam-Coklat = 220
R5 : Merah – Merah – Hitam – Hitam-Coklat= 220
R6 : Merah– Merah – Hitam – Hitam-Coklat = 220
R7 : Merah – Hitam– Hitam – Emas = 470
R8 = Merah – Hijau –Merah-Emas =2500
R9 : Coklat – Hitam– Coklat – Emas =100

3. Papan rangkaian
4. Kabel penghubung

III. PETUNJUK KERJA

1. Buatlah rangkaian tahanan seperti gambar rangkaian 1 – 5 pada papan rangkaian.

2. Ukur tahanan total masing-masing rangkaian pada titik pengukuran yang diminta pada
Tabel Pengukuran.

3. Catat hasil pengukuran pada Tabel pengukuran yang diberikan.


IV. GAMBAR RANGKAIAN

Gambar 1

Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
V. TABEL PENGUKURAN
No Rangkaian Hasil Pengukuran
1 Gambar 1 RAB = 320
2 Gambar 2 RAB = 200
RCD = 300
3 Gambar 3 RAB = 100
RBC = 100
RAC = 80
4 Gambar 4 RAB = 1 X 100 = 100
RBC = 1X 100 = 100
RCD = 2 x 100 =200
RAD = 1 x 100= 100
5 Gambar 5 RAB = 2 X 100 =200
RCD = 2 X 100 = 200

VI. Kesimpulan
Jadi kesimpulan pada praktikum fisika terapan kali ini yaitu ,sebuah
susunan resistor sangat menentukan besar nilai variabel tegangan
dan kuat arus listrik dalam sebuah rangkaian, pada susunan seri,
resistor berfungsi sebagai pembagi tegangan, apabila tegangan pada
setiap resistor dijumlahkan maka jumlahnya sama dengan besarnya
tegangannya , sedangkan resistor disusun paralel maka resistor
berfungsi sebagai pembagi arus, apabila arus listrik yang melewati
setiap resistor diukur, maka akan memiliki nilai yang sama. Delta dan
Wye sebagai pembantu dalam perhitungan tahanan.

Anda mungkin juga menyukai