1. Tujuan
1). Mempelajari cara-cara merangkai resistor.
2). Mempelajari watak rangkaian resistor.
3). Mempelajari hubungan antara beda tegangan, kuat arus, dan resistansi.
4). Mempelajari rangkaian pembagi tegangan.
3. Dasar Teori
Rangkaian Resistor
1
dengan sebuah resistor pengganti yang nilainya RS apabila terpenuhi keadaan
berikut :
RS = R1 + R 2 + R3 + … + Ri .
R1 R2 R3 Ri
RS
R1 R2 R3
Ri
2
RP
3
Jika dua buah resistor R1 dan R2 dirangkai secara paralel, maka besar tahanan
penggantinya RP dapat dinyatakan sebagai
RP =
R1.R2
.
R1 R2
R3 Rx R2
RyRz
R1
Pada gambar di atas R1, R2 dan R3 membentuk konfigurasi delta atau segitiga,
sedangkan Rx, Ry dan Rz membentuk konfigurasi bintang atau Y. Kedua konfigurasi
tersebut dapat saling menggantikan, artinya konfigurasi delta dapat digantikan
dengan konfigurasi bintang atau sebaliknya. Hubungan nilai resistansi antara kedua
konfigurasi tadi adalah sebagai berikut :
R2.R3
R = Rx Ry Ry Rz Rz Rx
x R1 R2 R3
R 1= Rx
R1.R3
R = Rx Ry Ry Rz Rz Rx
y
R2 =
R1 R R3 Ry
2
R1.R2
R = Rx Ry Ry Rz Rz Rx
R =
4
z 3
Rz
R R R3
2
5
Hukum Ohm
Jika pada kedua ujung resistor dengan resistansi R dipasang beda tegangan
I
+
V = I.R - V R
sebesar V, maka di dalam resistor tersebut mengalir arus sebesar I. Hubungan ketiga
besaran itu dikenal sebagai Hukum Ohm dan secara matematis dituliskan seperti
berikut :
Pembagi Tegangan
Vi
R1
R1
Vi atau
R2 Vo Vo
R2
Vo = R2 R2
R1
6
Vi .
7
4. Langkah-langkah Percobaan
1). Ambillah 5 buah resistor dengan nilai yang berbeda-beda dan masing-masing
berilah kode sebagai R1, R2, ..., R5. Catat kode warna dan ukurlah resistansi setiap
resistor dengan ohmmeter. Selanjutnya buatlah rangkaian berikut
a b a b
R1 R2 R3 R4 R5
a b
R1 R4
a b
R2 R5
R3
a Ri Rz b
R4 R3 R5
Amperemeter
Catu daya A
variabel
R VR Voltmeter
Vi
8
Variasilah tegangan dari catu daya untuk beberapa nilai (dari kecil semakin besar)
dan catatlah penunjukkan pada VR dan A pada kondisi yang simultan. Ingat batas
ukur pada A dan VR jangan sampai terlewati. Buatlah grafik hubungan antara V
dan I untuk resistor tertentu. Hasil pengamatan yang diperoleh dapat dicatat dalam
model tabel berikut ini.
R (terukur) = R (terbaca) =
VR A
No. Vi
Teoritis Terukur Teoritis Terukur
Dst.
Vin daya Vb
dari catu Rx
Va
Ry
Rx dan Ry dapat dipilih dari R1 s/d R5. Ukurlah Va dan Vb. Bandingkan hasil
pengukuran itu dengan hasil perhitungan secara teoritis !. Hasil pengamatan yang
diperoleh dapat dimasukkan dalam model tabel berikut ini.
Va Vb
Vin Rx Ry
Teori Empiris Teori Empiris
Dst.