Eo
_- _ +++
_- -_ Ei ++++
1 L L
Sementara R
A A
Contoh
Sebuah balok Carbon siku-siku mempunyai
dimensi 1,0 cm x 1,0 cm x 50 cm.
a. Berapa hambatan yang diukur antara dua ujung
yang berbentuk segi empat sama sisi
b. Di antara dua muka bertentangan yang berbentuk
segi empat siku-siku ? Resistivitas Carbon pada
200C adalah 3,5x10-5 m
9
Penyelesaian
a) Luas ujung yang berbentuk segi empat sama
sisi = A = 1,0 cm x 1,0 cm = 10-4 m2
l 3,5 x10 5 m 0,5m
R 0,18
A (10 4 m 2 )
R
l
3,5x10 m102 m
5
7 x10 5
3 2
A (5x10 m )
Hukum Joule
Muatan dq yang bergerak akan mendapat tambahan energi
dU = (dq) V
Energi gesekan yang diberikan pada atom logam untuk
bergetar, atau dapat dikatakan energi yang hilang itu diterima
logam dengan daya
dU dq
P V atau P iV
dt dt
Karena beda potensial V = i R, maka P = i2 R
V 60V V 2 (60V ) 2
i 0,625 A dan P 37,5W
R 96 R 96
Rangkaian Sederhana
Baterai dinyatakan dengan sumber ggl () yang dihubungkan
seri dengan hambatan dalam (r).
- +
R r
R
V = - i r dan V = i R, maka = i R + i r
i atau i
Rr R
Karena energi merupakan besaran yang kekal, maka dalam
suatu rangkaian tertutup atau suatu loop, daya yang diberikan
pada arus haruslah sama dengan daya yang hilang
i = i2 R + i2 r
Rangkaian Seri
R1 R2 R3
i
a b c d
18
Penyelesaian
a) Dik : L1 = L2 = L3 = 4V/2W dan L4 = L5 = 4V/4W
V 2 42 V 2 42
R1 R2 R3 8 dan R4 R5 4
P 2 P 4
Rek = [(R4 + R5) // R2] + R1 + R3
= (8 // 8 ) + 8 + 8 = 20
5V
i 0,25 A
Rek 20
Sehingga: P1 = P3 = i2 R1 = (0,25 A)2 x (8 ) = 0,5 W
Vbc = i2 R2 = i1 (R4 + R5)
atau 8 i2 = 8 i1 i2 = i1
Mengingat i1 + i2 = i, maka i1 = i2 = 0,125 A
P2 = i22 R2 = (0,125 A)2 (8 ) = 0,125 W
P4 = P5 = i22 R4 = (0,125 A)2 (4 ) = 0,0625 W
Penyelesaian
b) Jika lampu L5 putus, maka L1, L2, dan L3 terhubung seri dan
dialiri arus yang sama
Rek = R1 + R2 + R3 = 24
i = /Rek = 5/24 A
P1 = P2 = P3 = i2 R = (5/24 A)2 (8 ) = 25/72 W
Hukum Kirchoff
Hukum Kirchoff dapat digunakan untuk menganalisis
rangkaian kompleks tersebut, yaitu:
1. Hukum titik cabang: Jumlah aljabar arus yang
melewati suatu titik cabang suatu jaringan adalah
nol. Dalam bentuk matematik dapat ditulis: i = 0.
2. Hukum Loop: Jumlah aljabar ggl dalam tiap loop
suatu jaringan sama dengan jumlah aljabar hasil
kali arus dan hambatan dalam loop yang sama.
Dalam bentuk matematik dapat ditulis: = i R.
Titik cabang a: i = 0,
(+ i1) + (+ i2) + (- i3) = 0, atau i1 + i2 i3 = 0 ....... (1)
Loop 1: = i R
(+ 1) + (- 3) = (+ i1) (R4 + r1 + R1) + (+ i3) (R3 + r3) atau
1 - 3 = i1 (R4 + r1 + R1) + i3 (R3 + r3) ......................... (2)
Loop 2: = i R
(+2) + (-3) = (+i2) (R5 + R2 + r2) + (+i3) (R3 + r3), atau
2 - 3 = i2 (R5 + R2 + r2) + (+i3) (R3 + r3) ...................... (3)
Menentukan Arah Arus
1 = 20 V, 2 = 18 V, 3 = 7 V
Analisa Loop
Dalam metode analisa Loop, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan:
Arah loop ditentukan secara sembarang.
Arus dalam loop mempunyai harga yang sama,
tetapi berlainan untuk loop yang lain.
Arus pada bagian loop antara dua titik cabang
diberi nama dan digunakan sebagai variabel.
Tanda ggl positif bila searah dengan arah loop dan
negatif bila berlawanan dengan arah loop.
Loop 1: = i R
(+1) + (-3) = I1 (R4 + r1 + R1 + R3 + r3) + (+I2) (R3 + r3),
atau
1 - 3 = I1 (R4 + r1 + R1 + R3 + r3) + I2 (R3 + r3) ........ (1)
Loop 2: = i R
(+2) + (-3) = I2 (R5 + r2 + R2 + R3 + r3) + (+I1) (R3 + r3), atau
2 - 3 = I2 (R5 + r2 + R2 + R3 + r3) + I1 (R3 + r3), ....... (2)
Dari persamaan (1) dan (2), harga-harga I1 dan I2 dapat
dihitung. Jadi: i1 = I1, i2 = I2, dan i3 = I1 + I2
PERBEDAAN MENDASAR
Hukum titik cabang Hukum Loop