Anda di halaman 1dari 56

Unsur-Unsur

Transisi
Periode keempat
Karisa Marleman
13//XII MIPA 4
PENGERTIAN
“a transition metal is an element whose atom has a
partially filled d sub-shell, or which can give rise to
cations with an incomplete d sub-shell".
Sifat Umum
Sifat Fisik
Sifat kimia

01 02 03 04 04 04

Sifat Logam Sifat Ion Berwarna Bilangan Ion Kompleks


Bersifat Katalis
Megnetik Oksidasi
Sifat Logam
Magnetism

Feromagtism
Diamagtism
Sifat magnet yang ditarik kuat ke
medan magnet. Syaratnya Paramagtism Sifat magnet yang ditolak dari
adalah semakin banyaknya medan magnet alias tidak tertarik.
elektron tidak berpasangan Sifat magnet yang sedikit ditrak Syarat dari sifat magnet ini yaitu
atau lebih dari satu. Contohnya, ke medan magnet. Syaratnya seluruh orbital terisi penuh.
Fe, Co, dan Ni yaitu hanya satu elektron yang Contohnya, Zn
tidak berpasangan . Contohnya,
Sc
Sifat Logam
Penyimpangan Penyimpangan
1. Elektron valensi unsur Zn seluruhnya terisi penuh
Kenapa menyimpang? 2. Zink mempunyai titik leleh dan didih sangat jatuh dari Cu
(tembaga)
Penyimpangan tersebut terjadi pada 3. Zink tidak berwarna, sekalipun dalam bentuk ion Zn2+,
unsur Zn (zink). Sebenarnya, para ahli
masih bingung untuk memasukkan Zn kenyataannya unsur-unsur transisi rata-rata berwarna khas.
dalam golongan transisi karena 4. Tingkat oksidasi Zn hanya 1, yaitu biloks +2
beberapa hal. Namun, sebenarnya ada
kemiripan sifat dengan unsur-unsur 5. Energi ionisasi Zn sangat tinggi
transisi lainnya sehingga Zn dimasukkan 6. Konfigurasi elektron Zn stabil
ke golongan transisi.

*Tapi Zn tergolong transisi karena; elektron valensi terakhirnya pada kulit d, termasuk logam
berwujud padat dan ikatan logamnya sangat kuat*
Ion Berwarna

Transition metals form colored


compounds and complexes. these colors
can vary depending on the charge on
the metal ion, the numbers and type of
groups of atoms (ligands) attached to
the metal ion.
Ion Berwarna
Biloks

Ket :
Tingat oksidasi Biasa
Oksidasi stabil
Arti Mengapa menjadi katalis?
reaktan dan katalisator keduanya mempunyai fase atau
wujud yang sama 1. Unsur transisi mampu membentuk senyawa
kompleks
Cara kerja 2. Unsur transisi mampu membentuk variasi
katalis homogen umumnya melibatkan pembentukan tingkat oksidasi
senyawa –senyawa kompleks antara yang bersifat tidak
stabil dalam tahap-tahap reaksi. Katalis ini jika
direaksikan dengan reaktan dapat membentuk
kompleks antara yang mengakibatkan reaktan dalam
kompleks menjadi aktif membentuk produk baru dengan

Katalis
melepaskan katalis.

Contoh Homogen
Cu2+/Cu+,
Co3+/ Co2
Mn3+/Mn2
Katalis
Heterogen
Arti
Reaktan dan katalisator mempunyai fase yang berbeda.

Keuntungan
Produk reaksi langsung terpisah dari fase katalisnya

Mengapa menjadi katalis?

1. Memiliki titik leleh yang tinggi


2. Tersedianya elektron dari orbital d
3. Pereaksi fase gas atau larutan diadsorpsi
kepermukaan katalis
Ion Kompleks
Ion kompleks adalah ion yang terbentuk dari suatu kation
tunggal (biasanya ion logam transisi) yang terikat langsung
pada beberapa anion atau molekul netral. Ion kompleks
teridiri dari ion atau atom pusat dan ligan-ligan.

Contoh
2+ 4-
CN
H 3N NH3 Ion kompleks [Fe(CN)6]4- terdiri atas ion

NC CN pusat Fe2+ yang terikat pada enam ligan


CN-, sedangkan ion kompleks [Cu(NH3)4]2+
Cu Fe terdiri atas ion pusat Cu2+ yang terikat
pada 4 ligan NH3
NC CN
H 3N NH3
CN
Ligan
Sebuah ion atau molekul netral yang mampu mengikat secara
koordinasi atom atau logam pusat dalam senyawa kompleks.

Ligan berperan sebagai basa lewsi (Donor pasangan electron),


sedangkan Logam Pusat sebagai asam lewis (akseptor pasangan
electron).

Ligan mempunya paling tidak satu atom donor dengan sepasang


electron yang digunakan untuk membentuk ikatan kovalen dengan
atom atau ion logam pusat
Jenis Ligan

Monodentat Bidentat Polidentat

Ligan yang Ligan yang Ligan yang


menyumbangkan satu menyumbangkan dua menyumbangkan
pasang electron pasang electron lebih dari dua pasang
electron

Contoh: Contoh: Contoh:


Ion klorida, Air, Ion Entiledianmin (em) Etilenadiaminatetra-
hidroksida, Ammonia Ion Oksalat (ox) asetat (EDTA)
Dimetilglioksim (DMG)
Contoh Ligan
Monodentat Bidentat dan Polidentat

Jenis Nama Jenis Gambar Nama

H2O Akua BIDENTAT H2 N CH2 CH2 NH2 Entiledianmin (em)

NH3 Amin CH3 C NOH


Dimetilglioksim
(DMG)
F- Fluoro CH3 C NOH

Cl- Chloro
Polidentat -
OOC H2C CH2 -
OOC
OH - Hidrokso
Etilenadiaminatetr
NCH2 CH2N
a-asetat (EDTA)
CN- Cyano
-
OOC H2C CH2 -
OOC
S2O2 2-
Tiosulfato
Bilangan Koordinasi
Jumlah ligan sederhana atau
jumlah ikatan koordinasi yang
dibentuk oleh satu ion pusat

Contoh
Koordinasi 2 Koordinasi 6

Ag(NH3)2+ Koordinasi 4 Fe(CN)63-

Cu(NH3)42+ Co(NH3)4Cl22+

Zn(NH3)42+ PtCl62-
*Biasanya bilangan
PtCl42 koordinasi ion pusat
= 2x Biloksnya*
MUATAN ION KOMPLEKS
Muatan ion kompleks sama dengan jumlah
muatan ion pusat dengan ligan-ligannya.

CONTOH
Ion kompleks yang terdiri dari ion pusat Cr3+, dua ligan
Cl-, dan empat ligan H2O

mempunyai muatan
= (+3) + 2(-1)+ 4(0) = +1.
Rumus ion kompleks itu adalah
[Cr(H2O­)4CI2]+
TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS
• Nama Kation disebut dahulu
Ag(NH3)2]Cl = Diaminperak (1) Klorida Angka Yunani
Kation Anion

1 Mono
• Ligan ditulis terlebih dahulu
2 Di/Bis
• Jumlah Ligan dinyatakan dengan awalan angka
dalam Bahasa Yunani 3 Tri/Tris

4 Tetra/Tetrakis
• Nama ligan Anion mendapatkan akhiran “o”
5 Penta
• Apabila dalam ion terdapat lebih dari satu ligan,
penamaan diurutkan sesuai abjad 6 Heksa
TATA NAMA SENYAWA KOMPLEKS
• Nama ion Komplek bermuatan positif diawali dengan nama ligan
diikuti atom pusatnya

Biloks atom pusat ditulis dengan romawi dan tanda kurung.

[Fe(H2O)6]2+ = Ion heksaaquobesi

• Nama ion kompleks negatif diawali nama ligannya diikuti nama


atom pusatnya (nama latin) diberi akhiran “at”
Biloks atom pusat ditulis dengan romawi dan tanda kurung.

[Cu(NO2)2 (OH)2]2- = Ion dihidroksodinitratcuprat


CONTOH SENYAWA KOMPLEKS

Rumus Senyawa Katiaon Katiaon ION Ligan Gambar

[Ag(NH3)2 ]CI Ag(NH3)2+ Cl- Ag+ NH3 diaminperak(I) klorida

K[Ag(CN)2] K+ Ag(CN)2- Ag+ CN- kalium disianoargentat(I)

[Zn(NH3)4]SO4 Zn(NH3)42+ SO42- Zn2+ NH3 tetraminzink(II) sulfat

+
K[Zn(CN)4] K+ Zn(CN)42 Zn2+ CN- kalium tetrasianozinkat(II)

K[Fe(CN)6] K+ Fe(CN)63- Fe3+ CN- kalium heksasianoferat(III)

K+ Al(H2O)2(OH)4- Al3+ H2O + OH-


kalium diakuatetrahidrokso
K[AI(H2O)2(OH)4]
aluminat(III)
KELIMPAHAN
KEGUNAAN
PEMBUATAN
SCANDIUM
Kelimpahan

• Kelimpahan Scandium : 0,0025%.


• terdapat sedikit dialam bersama dengan unsur-unsur
lantanida.
• Ion Sc3+ tidak berwarna
• bersifat diamagnetik
• bersifat amfoter
• reaktivitas yang tinggi
• bersifat isotop radioaktif dengan paruh waktu yang
singkat.
Skandium -45 merupakan satu-satunya isotop alami yang tidak
berifat radioaktif.
SCANDIUM
Kegunaan

• Skandium digunakkan sebagai komponen pada lampu


berintensitas tinggi.
• Skandium dapat menghasilkan larutan asam pada
hidrolisis [Sc(H2O)6]3+ dan membentuk senyawa Na3ScF6
yang mirip kriolit (Na3AlF6).
• Skandium dimanfaatkan bahan pembentukan gelatin
hidroksida (Sc(OH)3)
SCANDIUM
Pembuatan

• Elektrolisis cairan ScCl3 yang dicampurkan dengan klorida-


klorida lain.

• Logam ini juga dapat diperoleh melalui proses elektrolisis


dengan reaksi sebagai berikut :
2ScCl3 (s) → 2Sc (s) + 3 Cl3 (g)
TITANIUM
Kelimpahan

• Kelimpahan Titanium : 0,6%.


• Unsur yang tersebar luas dalam kulit bumi
• bersifat amfoter
• Bersifat inert
• Tidak tembus cahaya
• Tidak toksin
• Mineral-Mineral
Rutil ( TiO2 )
Ilmetit ( FeTiO3 )
Perovskite (CaTiO3)

Titanit (CaTiOSiO4
TITANIUM
Kegunaan

• Industri pesawat terbang


• Mesin turbin
• Peralatan kelautan
• Pemutih
• Pengilap kertas
• Pigmen putih cat
• Keramik
• Kaca
• Kosmetik
TITANIUM
Pembuatan

• Metode Kroll
banyak menggunakan klor dan karbon

• Persamaan reaksi:
TiO2(s) + C(s) +2Cl2(g) → TiCl4(g) +CO2(g)

TiCl4(g) + 2Mg(s) Ti(s) → + 2MgCl2(g))


VANADIUM
Kelimpahan

• Kelimpahan Vanadium :. 0,02%


• Unsur yang tersebar luas dalam kulit bumi
• Keras *
• Kuat *
• Tahan korosi *
• Mineral-Mineral
Vanadit (Pb3(VO4)2)

*Apabila sudah
menjadi
Fervanadium*
VANADIUM
Kegunaan

• Vanadium pentaoksida digunakan sebagai katalis pada


pembuatan asam sulfat dalam proses kontak.

• Pembuatan peralatan teknik yang tahan getaran


• Pegas
• Per mobil
• Pesawat terbang
• Kereta api.
VANADIUM
Pembuatan

• Ferro Vanadium (logam campuran besi)


35% - 95% vanadium

• Persamaan reaksi:
2V2O5 + 5Si → 4V + Fe + 5SiO2

SiO2 + CaO → CaSiO3

ferro vanadium dipisahkan dengan CaSiO3


CHROMIUM
Kelimpahan

• Kelimpahan Chromium : 0,0122%


• terdapat sedikit dialam
• Keras
• Berwarna Putih
• Mineral-Mineral
Kromit ( FeCr2O4 ) 
CHROMIUM
Kegunaan

• Melapisi logam agar tahan karat secara elektroplating


• Dasar dalam industri baja
• Kromit (FeCr2O4) direduksi oleh karbon mengahasilkan
ferokrom.
FeCr2O4 (s) + 4C (s) → Fe (s) + 2Cr (s) + 4CO
CHROMIUM
Pembuatan

• Proses goldschmidt

mereduksi Cr2O3 dengan logam aluminium.


• Persamaan reaksi:
Cr2O3 (s) + 2Al(s) → Al2O3(s) + 2Cr(s)
MANGAN
Kelimpahan

• Kelimpahan Mangan : 0,1%.


• Unsur yang tersebar luas dalam kulit bumi
• Keras
• Rapuh
• Mineral-Mineral
Pirolusit, MnO
spat mangan (MnO3)
manganit (Mn2O3.H2O)
Mangan
Kegunaan

• Feromangan (campuran mangan dengan besi)


MnO2 (s) + Fe2O3 (s) + 5C (s) → 2Fe (s) + Mn (s) + 5CO (s) 

• pembuat mesin
• alat berat
• baterai kering
Mangan
Pembuatan

• mereduksi oksida mangan dengan natrium, magnesium,


aluminum atau dengan proses elektrolisis.

• alumino thermi:
3MnO2 (s) → Mn3O4 (g) + O2 (g)

3Mn3O4 (s) + 8Al (s)  9Mn (s) + 4Al2O3 (s)


FERRUM
Kelimpahan

• Kelimpahan Ferrum : 5,6%


• Unsur paling melimpah keempat dalam kulit bumi
• Bersifat feromagnetik
• Bersifat lunak
• Bersifat Liat
• Reaktif
• Mineral-Mineral
hematit (Fe2O3)

limotit (HFeO2)

siderit (FeCO3)

pirit (FeS2)

ilminit (FeTiO3)
FERRUM
Kegunaan

• Bahan utama pembuatan baja


• Perangkat elektronik
• Memori komputer
• Pita rekaman
• Membentuk hemoglobin (Hb) dalam darah
• Membentuk klorofil pada tanaman
• membentuk aliase
• Bahan cat dan tinta
FERRUM
Pembuatan

• Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara mereduksi bijih


dalam tanur tiup (burnt furnace).
• Bahan-bahan
• bijih besi (hematit) Fe3O2 sebagai bahan baku

• batu kapur CaCO3 untuk mengikat zat pengotor,

• kokas (C) sebagai pereduksi.


FERRUM
Pembuatan

Proses (I)
• Bahan-bahan (biji besi, batu kapur, dan kokas) dimasukkan ke
dalam tungku dari puncak tanur.
• Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga
mengoksidasi karbon menjadi gas CO2.

C(s) + O2(g) → CO2(g)

• Kemudian gas CO2 bergerak naik dan bereaksi lagi dengan


kokas menjadi CO.
CO2(g) + C(s) → 2CO(g)
FERRUM
Pembuatan

Proses (II)
• Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap
menjadi besi.

3Fe2O3 (s) + CO (g) → 2Fe3O4 (s) + CO2 (g)

Fe3O4 (s) + CO (g) → 3FeO (s) + CO2 (g)

FeO (s) + CO (g) → Fe (l) + CO2


FERRUM
Pembuatan

Proses (Pembuatn terak)


• CaO akan mengikat zat pengotor dan membentuk terak pada
dasar tanur.
CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) (800-900°C)

SiO2(s) + CaO(s) → CaSiO3(l) (1.200 °C)

P2O5(s) + 3CaO(s) → Ca3(PO4)2(l) (1.200 °C)


COBALT
Kelimpahan

• Kelimpahan Cobalt : 0,004%.


• bersifat stabil
• Tidak reaktif
• Mineral-Mineral
smaltit (CoAs2)

Kobaltit (CoAsS)  
Lemacite (Co3S4 )
COBALT
Kegunaan

• membuat paduan logam


• Campuran besi dan kobalt mempunyai sifat tahan karat
• Alnico
aluminium, nikel, kobalt dan tembaga bersifat magnet kuat

• mesin jet
• mesin turbin
• peralatan tahan panas.
• Isotop kobalt (Co-60)
pengobatan kanker

• Ion Co2+ (aq)


bahan tinta tidak berwarna.
NIKEL
Kelimpahan

• Kelimpahan Nikel : 1.8%.


• Unsur dengan peringkat kelimpahan ke-24 dalam kulit
bumi
• Penghantar panas yang baik
• Tahan terhadap udara
NIKEL
Kegunaan

• Komponen pemanas listrik


• uang logam
• Perhiasan
• Aloi
• battery electrode
• Keramik
• Elektroplating
[Ni(NH3)6]Cl

[Ni(NH3)6SO4
NIKEL
Pembuatan

• Pengeringan di Tanur Pengering


• .Kalsinasi dan Reduksi di Tanur
• Peleburan di Tanur Listrik
• Pengkayaan di Tanur Pemurni
• Granulasi dan Pengemasan
CUPRUM
Kelimpahan

• 80% diperoleh sebagai sulfida


• Penghantar Panas
• Penghantar listrik
• Lunak
• Kuat
• Mineral-Mineral
kalkopirit (CuFeS2)

kalkosit (Cu2S)

krisokola (CuSiO3)

malasite (Cu2(OH)2CO3)

kuprit (Cu2O)

bornit atau peacock (Cu5FeS4)


CUPRUM
Kegunaan

• kabel listrik • Menguji kemurnian alkohol


• bahan pembuatan kerajinan • Membuat rayon/ sutra
Tembaga + emas. • Mematikan hama atau serangga
• campuran logam • Menguji sifat pereduksi dari senyawa
• Kuningan (Cu + Zn) mengandung gugus aldehid
• Monel (Cu + Ni)
dibuat mata uang, dan kerajinan
• Perunggu (Cu + Sn)
dibuat medali

• tembaga oksida
zat anti karat pada kapal.
CUPRUM
Pembuatan

● Pemanggangan kalkopirit (CuFeS2) :

4CuFeS2 (s) + 9O2 (g) → 2Cu2S (s) + 2Fe2O3 (s) +6SO2 (g)

2Cu2S (s) + 3O2 (g) → 2Cu2O (s) + 2SO2 (g)

2Cu2O (s) + Cu2S (s) → 6Cu (s) + SO2 (g)

• Elektrolisis (pemurnian) :
Anoda : Cu (s) → Cu2+ (aq) + 2e
Katoda : Cu2+ (aq) + 2e →Cu (s)
Cu (s) → Cu (s)
ZINC
Kelimpahan

• Kelimpahan Zinc : 0,007%.


• Mengkilat
• Rapuh
• Tidak bereaksi dengan udara
• Mineral-Mineral
zinsit (ZnO)
stalerit (ZnS)
karbonat kelamin (ZnCO3)

hemimorfit (ZnO.ZnSiO3.H2O)
ZINC
Kegunaan

• pelapis logam besi tahan karat


• paduan logam (kuningan),
• zat antioksidan pada pembuatan mobil
• bahan pembuat cat putih
• bahan pelapis tabung gambar televisi
• Bahan pelapis monitor computer
• atap bangunan.
ZINC
Pembuatan

● Pemanggangan ZnS :

● Reduksi oksida seng dengan karbon


Suhu: 1200oC
2ZnS (s) + 3O2 (g) → 2ZnO (s) +2SO2 (g)

ZnO (s) + C (s) → Zn (g) + CO (g)

Anda mungkin juga menyukai