0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
29 tayangan11 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Sejarah pembuatan Kode Etik Pemasaran Produk Pengganti ASI dimulai pada abad ke-20 ketika para pakar kesehatan mulai menyadari dampak buruk praktik pemasaran produk tersebut terhadap kesehatan bayi.
2. Pada tahun 1979, WHO/UNICEF mengadakan pertemuan internasional yang merekomendasikan pengembangan Kode Etik Pemasaran Internasional.
3. Kode Etik tersebut diad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Sejarah pembuatan Kode Etik Pemasaran Produk Pengganti ASI dimulai pada abad ke-20 ketika para pakar kesehatan mulai menyadari dampak buruk praktik pemasaran produk tersebut terhadap kesehatan bayi.
2. Pada tahun 1979, WHO/UNICEF mengadakan pertemuan internasional yang merekomendasikan pengembangan Kode Etik Pemasaran Internasional.
3. Kode Etik tersebut diad
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Sejarah pembuatan Kode Etik Pemasaran Produk Pengganti ASI dimulai pada abad ke-20 ketika para pakar kesehatan mulai menyadari dampak buruk praktik pemasaran produk tersebut terhadap kesehatan bayi.
2. Pada tahun 1979, WHO/UNICEF mengadakan pertemuan internasional yang merekomendasikan pengembangan Kode Etik Pemasaran Internasional.
3. Kode Etik tersebut diad
memahami dan bahkan semakin khawatir bahwa praktik pemasaran dan penggunaan makanan buatan yang tidak baik dan benar membawa konsekuensi yg merugikan kesehatan bayi, terutama di negara-negara miskin ..sejarah (lanjutan)
• 1939 : Pidato Dr. Cicely Williams pada Singapore Rotary Club
yang berjudul “Susu dan Pembunuhan” , menyatakan bahwa banyak bayi meninggal akibat praktik pemberian makan yang tidak benar, dan bahwa “propaganda yang salah tentang pemberian makan bayi harus dihukum sebagai bentuk kejahatan penghasutan, dan kematian bayi tersebut harus dianggap sebagai pembunuhan”.
• 1968 : Dr. Derrick Jelliffe dari Caribean Food and Nutrition di
Jamaica menemukan istilah “commerciogenic malnutrition” (kekurangan gizi komersiogenik )untuk menjelaskan terjadinya masalah kesehatan yang disebabkan oleh promosi pemberian makanan buatan ..sejarah (lanjutan) • 1974 : The British Charity War on Want menerbitkan The Baby Killer, sebuah laporan tentang konsekuensi mematikan dari promosi produk pengganti ASI di negara berkembang. Sebuah LSM Swiss menterjemahkan laporan The Baby Killer ini dan menerbitkannya di Swiss dengan judul “ Nestle Totet Babies” ( Nestle membunuh bayi-bayi) , dan Nestle menuntut LSM tersebut dengan tuduhan mencemarkan nama baik.
• 1976 : Pada persidangan kasus pencemaran nama baik Nestle,
LSM tersebut dinyatakan bersalah , tapi hanya menerima hukuman denda. Hakim memperingatkan Nestle bahwa ia harus mengubah praktik-praktik pemasarannya. Pada tahun yang sama, sebuah orde biarawati Sisters of the Precious Blood mengajukan gugatan terhadap Bristol-Myers, produsen makanan pengganti ASI dari Amerika. ..sejarah (lanjutan) • 1977 : Para konsumen melancarkan boikot terhadap produk- produk Nestle
• 1978 : Bristol-Myers menyelesaikan gugatan hukum tersebut
di luar pengadilan dan setuju untuk menghentikan semua iklan susu bayi langsung kepada konsumen dan menghentikan pengunaan tenaga penjualan yang berpakaian seperti perawat.
• Sebagai respon dari kejadian-kejadian tersebut, Senat AS
mengadakan sidang mengenai masalah pemasaran makanan buatan yang tidak benar di negara-negara berkembang. Hasil dari sidang tersebut adalah usulan untuk mengadakan pertemuan internasional tentang pemasaran produk pengganti ASI ..sejarah (lanjutan) • 1979 : WHO/UNICEF mengadakan Pertemuan Internasional tetang Pemberian Makanan Bayi dan Anak.
• Kutipan Laporan WHO/UNICEF antara lain :” Oleh karena itu
adalah tanggung jawab masyarakat untuk mendukung pemberian ASI dan melindungi ibu hamil dan menyusui dari setiap pengaruh yang mengganggunya”. …. dan bahwa “Pentingnya sebuah landasan yang memadai yang menjadi dasar bagi para ibu untuk memperoleh pilihan yang benar dan objektif yang menekankan adanya kebutuhan akan pengetahuan dan informasi tentang pemberian makan bayi dan anak, dan kebutuhan adanya ketetapan pemerintah untuk melindungi para wanita dari kesalahan informasi” ..sejarah (lanjutan)
• Rekomendasi dari pertemuan internasional ini adalah
perlunya pengembangan sebuah Kode Etik Pemasaran Internasional.
• Berdasarkan rekomendasi tersebut dibuatlah
Ketentuan Kode Etik Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI, yang kemudian diadopsi oleh Majelis Kesehatan Dunia (WHA) pada tahun 1981. ISI KODE ETIK PEMASARAN INTERNASIONAL
• Dilarang mengiklankan susu formula dan produk
pengganti ASI lain kepada masyarakat • Dilarang memberi sampel gratis kepada para ibu • Dilarang promosi susu formula di sarana pelayanan kesehatan • Staf perusahaan dilarang memberikan nasihat tentang susu formula kepada para ibu • Dilarang memberikan hadiah dan sampel kepada petugas kesehatan • Dilarang memuat gambar bayi atau gambar lainnya yg mengidealkan susu formula pada label produk OH 8/3 ISI KODE (lanjutan)
• Informasi kepada petugas kesehatan harus
berdasarkan fakta dan ilmiah
• Informasi tentang susu formula, termasuk
label harus menjelaskan manfaat dan keunggulan menyusui dan biaya serta bahaya pemberian susu formula
• Produk susu kental manis dilarang
dipromosikan untuk bayi Proses Pembuatan Keputusan dan Status Hukum Kode Etik Internasional • Setiap tahun diadakan pertemuan Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly – WHA)
• WHA dihadiri oleh semua wakil pemerintah/ negara