Anda di halaman 1dari 30

FARMAKOLOGI

OBAT ANTIHISTAMIN
I GEDE EKA AGUNG AGASTYA P - 1765050042
OLIVIA MAGDALENA - 1765050215
MUHAMAD ROCKYSTANKI -1965050129
NATHALINE PEPAYOCHA BANGUN - 1965050050
Histamin merupakan 2-(4-imidazoil) etilamin,
amina yang berasal dari L-histidine yang
diproduksi di seluruh tubuh

Histamin mempengaruhi pertumbuhan dan


proliferasi sel,HISTAMIN
memodulasi inflamasi, dan
berperan sebagai neurotransmiter
.

Dibentuk dari asam amino L-histidin


Terdapat 4 reseptor untuk histamin yaitu
H1, H2, H3, dan H4
Reseptor H1 Reseptor Reseptor H3 Reseptor H4
H2
Tempat Endotel, sel otot Mukosa Otak Sum-sum tulang
polos lambung, dan sel
sel otot hematopoiesis
jantung perifer
Efek Kontraksi otot Sekresi Mengurangi
polos, asam pelepasan
meningkatkan lambung, neurotransmitter
permeabilitas vasodilatasi. (Histamin,
pembuluh darah, norepinefrin,
sekresi mukus serotonin,
Neurotransmitter asetilkolin)
(SSP)
ANTIHISTAMIN

Obat yang memiliki efek


melawan efek histamin

Antagonis Reseptor Antagonis Reseptor H-2


H1 (AH1) (AH2)
H1 Antihistamin – mekanisme kerja
Antagonis Reseptor H1 (AH1)

- Menghambat efek histamin pada pembuluh


darah, bronkus, otot polos, mengobati reaksi
hipersensitivitas.
- Indikasi : Pengobatan simptomatik alergi,
mencegah atau mengobati mabuk perjalanan.
Antihistamin-1 pada Alergi
1. Mengobati alergi tipe eksudatif akut : polinosis,
urtikaria. Efek -> bersifat paliatif
2. Profilaksis asma bronkial ringan
3. Obat tambahan pada reaksi anafilaktik
4. Menghilangkan bersin, rinore, gatal pada mata, hidung
tenggorokan pada Seasonal Hay Fever
5. Reaksi transfusi darah tipe nonhemolitik dan non
pirogenik ringan
H1 Antihistamin - Dosis
H1 Antihistamin - farmakokinetik
• Generasi 1
• Efek terlihat setelah 30-60 menit pertama dan bertahan hingga 4-6 jam
• Dimetabolisme oleh enzim sitokrom P450 hepar dan
• Diekskresikan lewat urin dalam bentuk glukoronida
H1 Antihistamin - farmakokinetik
• Generasi 2
• Diadministrasi 1 atau 2 kali sehari
• Cetrizine mencapai konsentrasi puncak sekitar 1 jam setelah administrasi
• Loratadine memiliki half-life 8-24 jam tergantung fungsi hati
Antagonis H1 diabsorpsi secara baik setelah pemberian oral
dan parenteral

Efek timbul 15-30 menit setelah pemberian oral dan maksimal


1-2 jam

FARM Lama kerja AH1 generasi 1 setelah pemberian dosis tunggal


AKOKI umumnya 4-6 jam kecuali beberapa derivat piperizin memiliki
masa kerja yang lebih panjang.
NETIK
Tempat utama biotransformasi : Hati

AH1 disekresi melalui urin setelah 24 jam.


EFEK SAMPING AH-1

Efek samping sentral ●Efek samping lain Efek samping


●vertigo, tinitus, ●nafsu makan antikolinergik
inkoordinasi, menurun, mual,
Sedasi penglihatan kabur, muntah, konstipasi, ● mulut kering,
diplopia, gelisah, diare (berkurang jika disuria, palpitasi,
insomnia diberikan selagi hipotensi, sakit
makan) kepala.
INTERAKSI OBAT DAN
KONTRAINDIKASI
Interaksi Obat Kontraindikasi
• Terfenadin atau Astemizol dengan • Pasien dengan pengobatan
Ketokonazol atau Itrakonazol atau ketokonazol, itrakonazol, antibiotik
antibiotik gol.makrolid  gol.makrolid
perpanjangan interval QT (aritmia • Pasien dengan gangguan hati
ventrikel)
• Jus grapefruit menghambat
CYP3A4  meningkatkan kadar
terfenadin plasma secara bermakna
• Pemberian bersama dengan alkohol
 efek adiktif
Antagonis Reseptor H-2

Bekerja Menghambat Asam


Lambung

Simetidin Famotidin Nizatidin Ranitidin


H2 Antihistamin - Mekanisme Kerja

• Berikatan dengan reseptor H2 di seluruh tubuh, termasuk sel


epithelial dan endothelial.
• Dapat menyebabkan perubahan pada permeabilitas vaskular di kulit,
pelepasan mediator inflamasi lokal, dan presentasi antigen.
H2 Antihistamin - Dosis
H2 Antihistamin - Efek samping

 Efek pada CNS, termasuk kebingungan, pusing, dan sakit kepala. Efek samping
lain yaitu mengantuk, malaise, nyeri otot, diare dan konstipasi.
 Bisa terjadi granulocytopenia, tetapi jarang.
 Meningkatkan kemungkinan terjadi pneumonia pada individu yang
immunocompromised.
 Simetidin Juga bisa menyebabkan terjadi gynecomastia, penurunan libido dan
juga impotensi.
H2 Antihistamin - Interaksi Obat

• Cimetidine meningkatkan level serum warfarin dan dapat


meningkatkan resiko pendarahan.
• Juga berinteraksi dengan obat2an jantung, seperti B blocker, ca
channel blocker, amiodarone dan antiarrhytmic agents.
• Kontraindikasi pada pasien dengan dofetilide.
• Obat lain yang berinteraksi dengan cimetidine adalah
phenytoine, beberapa benzodiazepine, metformin, sulfonylurea
dan SSRI.
SIMETIDIN dan RANITIDIN
- Menghambat reseptor H2 secara selektif dan
reversibel
- Menghambat sekresi asam lambung akibat
perangsangan obat muskarinik, stimulasi vagus, atau
gastrin
- Mengganggu volume dan kadar pepsin cairan
lambung
FARMAKOKINETIK DAN INDIKASI

FARMAKOKINETIK INDIKASI

• Absorpsi simetidin • Mengatasi gejala akut tukak


diperlambat oleh makanan doudenum, lambung, GERD
• 50-80 % dosis IV dan 40% dan mempercepat
dosis oral dieskresikan dalam penyembuhan nya.
bentuk asal dalam urin • Dosis kecil : mencegah
• Waktu paruh eliminasi sekitar kambuh tukak duodenum
2 jam Mempercepat penyembuhan :
Simetidin 800mg, famotidin
40mg, nizatidin 300 mg 1x
sehari selama 8 minggu
EFEK SAMPING OBAT DAN INTERAKSI OBAT
ESO INTERAKSI OBAT Lain - Lain
• Nyeri kepala, • Antasid dan metoklopramid • A. menghambat alkohol
• pusing, = mengurangi bioavaibilitas dehidrogense pada mukosa
• malaise, oral simetidin sebanyak 20- lambung dan meningkatkan
• mialgia, 30% kadar alkohol serum
• • Simetidin dan ketokonazol = • B. mengganggu disposisi
mual,
• absorpsi ketokonazole dan meningkatkan kadar
diare, berkurang 50% lidokain serta antagonis
• konstipasi, • Simetidin dan substrat kalsium dalam serum
• ruam kulit, enzim P450 = menghambat • C. Menyebabkan gangguan
• pruritus, sitokrom P450, menurunkan SSP pada pasien lansia
• kehilangan libido aktivitas enzim mikrosom • D. Menyebabkan gangguan
• impoten hati penyakit hati atau ginjal
• Simetidin dan Psikotropik :
Gejala demensia
FAMOTIDIN
●Penghambat sekresi asam lambung pada keadaan
basal, malam dan akibat distimulasi oleh
pentagastrin
●Famotidin mencapai kadar puncak plasma dalam 2
jam (oral), masa paruh dan eliminasi 3-8 jam,
bioavabilitas 40-50%
●Indikasi :
- Tukak duodenum dan lambung
- Bermakna dalam mengurangi kekambuhan tukak
duodenum
EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT
ESO INTERAKSI OBAT DOSIS
• sakit kepala, • Famotidin tidak • Oral : 40 mg 1x sehari
• pusing mengganggu sebelum tidur (tukak
• Konstipasi, oksidasi diazepam, duodenum aktif)
• diare. teofilin, warfarin atau • 2. Oral : 20mg
• fenitoin di hati sebelum tidur (tukak
Tidak menimbulkan
efek anti androgenik peptik tanpa
• Kurang efektif komplikasi dan
diberikan bersama klirens kreatinin <
ketokonazole 10ml/menit, dosis
pemeliharaan tukak
duodenum)
• 3 IV : 20mg/12 jam,
titrasi berdasarkan
asam lambung yang
di ekskresi
NIZATIDIN
●Bioavaibilitasi nizatidin > 90%, tidak
dipengaruhi makanan dan antikolinergik
●Klirens menurun pada pasien uremik dan
lansia
●Kadar puncak dalam serum setelah
pemberian oral dicapai dalam 1 jam
●Masa paruh plasma 1,5 jam, lama kerja 10 jam
●sekresi terutama melalui ginjal
EFEK SAMPING DAN INTERAKSI OBAT
INDIKASI ESO DOSIS
• gangguan asam • Peningkatan kadar • tukak lambung aktif :
lambung asam urat, 300mg 1x/hari
• Oral 1-2x sehari = transminase serum, sebelum tidur atau
Menyembuhkan hepatotoksisitas 150mg 2x/hari
tukak duodenum rendah, tidak • Tukak peptik tanpa
dalam 8 minggu memiliki efek komplikasi dan
• Oral 1x/hari = cegah androgenik, klirens <10ml : dosis
kekambuhan menghambat alkohol awal dikurangi 50 %
dehidrogenase pada • Pemeliharaan tukak
mukosa lambung, duodenum : 150mg
tidak menghambat sebelum tidur
P450, penggunaan
bersama antasid
tidak mengurangi
efek nizatidin
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai