Anda di halaman 1dari 3

TUGAS FARMAKOLOGI VETERINER II

Nama : Vicky Rahmadi Syukri

NPM : 1902101010153

Kelas : 07

Judul : Obat Anti Histamin

Dosen Pengampu : Frengki, S. Farm., Apt, M. Farm

Histamin merupakan salah satu faktor yang menimbulkan kelainan akut


dan kronis, sehingga perlu diteliti lebih lanjut mekanisme anti histamin pada
pengobatan penyakit alergi. Anti histamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi
atau menghalangi efek histamin terhadap tubuh dengan jalan memblok reseptor-
histamin (Lisni et al., 2020).

Mekanisme kerja obat antihistamin dalam menghilangkan gejala-gejala


alergi berlangsung melalui kompetisi dengan menghambat histamin berikatan
dengan reseptor H1 atau H2 di organ sasaran. Histamin yang kadarnya tinggi akan
memunculkan lebih banyak reseptor H1. Reseptor yang baru tersebut akan diisi
oleh antihistamin. Peristiwa molekular ini akan mencegah untuk sementara
timbulnya reaksi alergi.

Nama Farmakodinamik Farmakodinamik


Senyawa Obat
Cetirizin Obat ini tidak mengalami Efeknya antara lain
(Ryzen ®) metabolisme, mulai menghambat fungsi
kerjanya lebih cepat dari eosinofil, menghambat
pada obat yang sejenis dan pelepasan histamin dan
lebih efektif dalam prostaglandin 𝐷2 . Cetirizin
pengobatan urtikaria kronik. tidak menyebabkan aritmia
diabsorpsi cepat setelah jantung, namun mempunyai
konsumsi per oral. sedikit efek sedasi sehingga
Bioavailabilitas obat >70%. bila dibandingkan dengan
Konsentrasi puncak tercapai terfenadin, astemizol dan
dalam waktu sekitar satu loratadin obat ini lebih
jam, dan masa kerja obat rendah.
sekitar 12‒24 jam.
Fexofenadine Secara oral cepat diabsorpsi, Tidak menembus sawar
(Telfast ®) hanya sekitar 5% darah otak sehingga tidak
mengalami metabolisme, mempunyai efek samping
sisanya diekskresi dalam terhadap susunan saraf
urin dan feses tanpa pusat. tidak menghambat
mengalami perubahan. kanal potasium pada sel
Fexofenadine dalam plasma jantung, sehingga tidak
darah 60-70% berikatan menimbulkan efek samping
dengan protein, terutama pemanjangan interval QT.
albumin dan a1-acid-
glycoprotein.
Norastemizole Tidak mengalami Kontriksi bronkus akibat
metabolisme, diekskresi histamin juga dihambat 20
dalam urin dalam bentuk sampai 40 kali lebih kuat
tidak berubah, waktu paruh dibanding astemizole. Tidak
plasma sekitar satu minggu. menaikan berat badan, tidak
Pemberian per os dengan meningkatkan interval QT,
dosis tunggal 100 mg. Jantung aman.
Loratadin Obat ini mula-mula Tanpa efek sedasi, tidak
(Claritin ®) mengalami metabolisme mempunyai efek terhadap
menjadi metabolit aktif susunan saraf pusat dan tidak
deskarboetoksi loratadin pernah dilaporkan terjadinya
(DCL) dan selanjutnya kematian mendadak sejak
mengalami metabolisme obat ini beredar. Gejala yang
lebih lanjut. Loratadine disebabkan oleh aktivitas
diserap dengan cepat di histamin di pembuluh darah
saluran pencernaan. Onset kapiler (vasodilatasi), otot
kerja pada 1-3 jam dan polos bronkus
durasi efek obat (bronkokonstriksi), dan otot
>24 jam. Konsumsi polos gastrointestinal
loratadine bersama dengan (kontraksi spasmodik otot
makanan menyebabkan polos gastrointestinal) dapat
makin lamanya waktu dihambat.
untuk mencapai
konsentrasi puncak, namun
meningkatkan
bioavailabilitas dan tidak
mempengaruhi konsentrasi
puncak di plasma.
Astemizole Obat ini secara cepat dan Tidak menyebabkan sedasi,
(Hismanal ®) sempurna diabsorpsi adanya kasus aritmia jantung
setelah pemberian secara dan kematian mendadak
oral, tetapi astemizol dan maka pada astemizole
metabolitna sangat banyak diberikan tanda peringatan
distribusinya dan dalam kotak hitam.
mengalami metabolisme
sangat lambat.
Ranitidine Absorbsi tidak dipengaruhi Dapat menurun jumlah
(Aciblock ®) oleh makanan atau antasida dalam darah.
antasida. Ranitidin mensupresi sekresi
Terserap lebih lama dan asam lambung dengan 2
meningkat jumlahnya mekanisme:
dalam darah apabila -Histamin yang diproduksi
diberikan bersama oleh sel ECL gaster diinhibisi
propantheline bromida. karena ranitidin menduduki
Menghambat metabolisme reseptor H2 yang berfungsi
obat anti koagulan menstimulasi sekresi asam
kumarin, teofilin, lambung
diazepam dan propanolol. -Substansi lain (gastrin dan
Ekskresi ranitidin asetilkolin) yang
dilakukan via renal dengan menyebabkan sekresi asam
rata-rata 530 mL/menit lambung, berkurang
hingga 760 mL/menit yang efektifitasnya pada sel
parietal jika reseptor H2
diinhibisi.

Cimetidine Obat dapat diabsorpsi di Peningkatan risiko terjadinya


(Gastricon ®) traktus gastrointestinal perpanjangan interval QT
secara cepat dan sempurna. pada hasil EKG. Peningkatan
Konsentrasi puncak kadar eliglustat yang bisa
plasma tercapai dalam 1-2 meningkatkan risiko
jam. Metabolisme terjadinya gangguan irama
cimetidine terjadi di hepar. jantung atau gangguan
Cimetidine mengalami jantung yang berbahaya bagi
perubahan menjadi nyawa. Efek anti tumor dan
sulfoksida sebagai hasil anti kanker dari cimetidine
metabolit primer dan belum dapat dipahami
hidroksimetilsimetidin sepenuhnya. Namun,
sebagai hasil metabolit cimetidine memiliki efek anti
minor. angiogenesis dan anti adhesi
yang dapat menghambat
pertumbuhan dan penyebaran
sel tumor.

Anda mungkin juga menyukai