Antiemetik adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengatasi mual
dan muntah. Mual dan muntah dapat disebabkan oleh beragam hal, seperti morning sickness, mabuk perjalanan, atau karena konsumsi obat tertentu. Apa itu obat antiemetik? Antiemetik atau antimuntah adalah jenis obat-obatan yang membantu mengatasi gejala mual dan muntah. Obat antiemetik juga digunakan dalam penanganan mual dan muntah yang disebabkan oleh obat lain, serta mual dan muntah akibat morning sickness, infeksi, mabuk perjalanan, maupun flu perut.
Mekanisme Kerja Antiemetik:
Obat antiemetik bekerja dengan menghambat senyawa dan neurotransmitter spesifik di dalam tubuh. Senyawa tersebut dapat memicu reaksi seperti mual dan muntah pada banyak kondisi. Obat antiemetik sendiri banyak jenisnya karena masing-masing obat memiliki kegunaan unik pada berbagai kondisi. Walau terlihat sederhana, rasa mual yang kita rasakan merupakan puproses yang kompleks. Pemicu yang berbeda akan myembutuhkan jenis obat yang berbeda . Penggunaan Antiemetik • Mabuk jalan (motion sickness) yang disebabkan oleh pergerakan kendaraan darat, laut, maupun udara dengan akibat stimulasi berlebihan di labirin yang kemudian merangsang pusat muntah melalui chemo reseptor trigger one (CTZ) • Mabuk kehamilan (morning sickness) pada kasus ringan sebaiknya dihindari agar tidak berakibat buruk pada janin. sedangkan pada kasus berat dapat dipakai golongan antihistamin atau fenotiazin (prometazin) yang kadang dikombinasikan dengan B6, penggunaannya sebaiknya dibawah pengawasan dokter. • Mual atau muntah yang disebabkan penyakit tertentu, seperti pada pengobatan dengan radiasi atau obat-obat sitostatika. Penggolongan Antiemetika Anti emetik terbagi atas bebrapa golongan sebagai berikut : 1. Golongan Antagonis Reseptor 5HT Digunakan untuk menghambat reseptor serotonin pada sistem saraf serebral dan saluran pencernaan. Sehingga obat golongan ini dapat digunakan untuk mengobati mual dan muntah setelah operasi dan penggunaan obat sitoksis. Obat ini terbagi menjadi 3 yaitu : a. Granisteron Obat jenis ini yang tersedia dalam bentuk tablet dan sirup untuk diminum secara oral. Untuk pencegahan mual dan muntah pada kemoterapi. Granisteron biasanya diminum satu jam sebelum kemoterapi dijalankan. Dosis kedua diberikan setelah 12 jam dari dosis pertama. Konsumsi obat ini harus sesuai dengan resep dokter. Tidak boleh kurang maupun lebih. b. Ondansentron Obat ini diperuntukkan untuk mencegah mual dan muntah yang disebabkan kemoterapi kanker atau setelah operasi . Ondansentron bekerja dengan memblokade hormon serotoin yang menyebabkan muntah. Selain itu, obat ini juga digunakan pada klien pecandu alkohol. Obat ini digunakan sebelum atau sesudah makan. Obat ini juga dapat diminum bersama antasida. Dosis selanjutnya sesuai anjuran dokter. Biasanya 1 sampai 2 hari setelah kemoterapi selesai
c. Tropisetron Obat jenis ini digunakan pada mual karena kemoterapi atau muntah pada anak. Indikasi dari obat ini adalah mencegah mual pacsa operasi
2. Golongan Antagonis Dopamin
Golongan obat ini di otak dan digunakan untuk mengobati rasa mual dan muntah karena penyakit kanker, sakit akibat radiasi, obat golongan opiat, obat sitotoksik dan antensi umum. Selain dopamin, ada juga obat yang disebut Metoclopramide yang juga bekerja pada saluran pencernaan sebagai prokinetik namun kurang berguna pada rasa ingin muntah karena sitotoksik dan anatesi secara umum 3. Golongan Antihistamines Golongan Antihistamin ini juga disebut golongan antagonis reseptor H1 histamin. Obat ini efektif untuk beberapa kondisi seperti mabuk perjalanan dan rasa mual di pagi hari pada ibu hamil. Diantaranya : a. Diemnhydramine Contoh obat Antiemetika • Domperidon • Droperidol • Haloperidol • Klorpromazin • Prometazin • Proklorperazin • Metoklopramid • Alizaprid