Anda di halaman 1dari 15

ANTIEMETIKA

KELOMPOK 4
LADDY WELLA T PURBA
DEVI NOVITASARI ARITONANG
RIRIS VIVIANTI HUTABARAT
MIKHA ALVIONITA NAINGGOLAN
IFANEMAGA SARO HULU
Pengertian

Antiemetika adalah obat-obat


yang digunakan untuk mengurangi
atau menghilangkan perasaan mual
dan muntah, karena muntah hanya
suatu gejala, maka penting dalam
pengobatan mencari penyebabnya.
Kegunaan :
1) Mabuk jalan (motion sickness)

Disebabkan oleh pergerakan


kendaraan darat, laut, maupun udara
dengan akibatstimulasi berlebihan
dilabirin yang kemudian merangsang
pusat muntah melalui chemo reseptor
trigger zone (CTZ)
2) Mabuk kehamilan (morning sickness)
Pada kasus ringan sebaiknya dihindari
agar tidak berakibat buruk pada janin
sedangkan pada kasus berat dapat
dipake golongan antihistamin atau
fenotiazin (prometazin) yang kadang
dikombinasikan dengan vitamin B6,
penggunaannya sebaiknya dibawah
pengawasan dokter
3) Mual atau muntah yang

disebabkan penyakit tertentu seperti


pada pengobatan dengan radiasi atau
obat-obat sitostatika.
Jenis / Penggolongan Obat
Antiemetika
1)
Antikolinergika
Skopolamin dan
antihistaminika tertentu
(siklizin, meklizin, sinarizin,
prometazin, dan
dimenhidrinat)
2) Antagonis Dopamin

Propulsiva (prokinetika)
Derivat butirofenon
Derivat fenotiazin
3) Antagonis serotonin

Granisetron
Ondansetron
Tropisetron
4) Obat tambahan

Kortikosteroida
Donabinol
Alizaprida
Benzodiazepin
Mekanisme kerja Obat Antiemetika
Antikolinergika
Obat ini ampuh untuk mabuk darat,
penyakit meniere dan mual
kehamilan. Efeknya berdasarkan
sifat antikolinergisnya dan mungkin
juga karena blokade reseptor-H1 di
CTZ.
Antagonis Dopamin

Zat-zat ini berdaya melawan mual


berdasarkan perintangan neurotransmisi dari
CTZ ke pusat muntah dengan jalan blokade
reseptor dopamin, misalnya derivat butirofenon
antara lain haloperidol dan droperidol terutama
digunakan pada muntah-muntah sebagai efek
samping zat-zat opiod atau setelah pembedahan
Antagonis serotonin

Mekanisme kerja kelompok ini belum


begitu jelas, tetapi mungkin karena blokade
serotonin dengan memicu refleks muntah
dari usus halus dan ransangan terhadap
CTZ. Terutama efektif selama hari pertama
dari terapi dengan sitostatika yang bersifat
emetogen kuat
Obat Tambahan
Kortikosteroida

Efektif untuk muntah yang


diakibatkan oleh sitostatika dan
radioterapi. Mekanisme kerjanya
tidak diketahui. Penggunaannya
sering bersamaan dengan suatu
antagonis serotonin.
Benzodiazepin
Mempengaruhi sistem
kortikal/limbis dari otak dan tidak
mengurangi frekuensi dan hebatnya
emesis, melainkan memperbaiki
sikap pasien terhadap peristiwa
muntah terutama klorazepam ternyata
efektif sebagai pencegah muntah.

Anda mungkin juga menyukai