RESEP ASLI
II. URAIAN PENYAKIT
Diare pada balita ditandai dengan BAB yang keluar berupa cairan yang terjadi
lebih dari 3 kali dalam seehari dengan atau tanpa darah dan lendir dalam tinja .
sedangkan diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung dari
7hari pada balita dan anak yang sebelumya dalam kondisi sehat.
Gejala yang diperhatikan oleh anak anda saat ia sedang mengalami diare di
awali si anak menjadi lebih cengeng dari biasanya. Anak terus menerus cengeng akan
mengakibatkan anak anda menjadi gelisah , suhu badan yang meningkat , nafsu
makan anak yang semakin lama semakin berkurang, kemudian timbul penyakit diare.
Gejala selanjutnya yang muncul pada diri anak adalah tinja (kotoran) yang ia
keluarkan semakin lama akan semakin cair.
Etiologi diare dapat menyebabkan hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit,
terutama natrium dan kalium dan sering disertai dengan asidosis ocialc. Dehidrasi
dapat diklasifikasikan berdasarkan ocial air dan atau keseimbangan serum elektrolit.
Setiap kehilangan berat badan yang melampaui 1% dalam sehari merupakan
hilangnya air dari tubuh. Kehidupan bayi jarang dapat dipertahankan apabila ocial
melampaui 15% (Soegijanto, 2002).
d. Pedialyte formula
Komposisi : larutan pedialyte mengandung elektrolit natrium 22,5 mEq,
kalium 10 mEq, klorida 17,5 mEq , sitrat 15 mEq dan dekstrosa
25 gram, kandungan kalorinya adalah 50 kalori/ 500ml.
Indikasi : untuk menanggulangi dehidrasi ringan, sedang pada bayi,
anak dan dewasa akibat diare dan muntah
Dosis : 3 jam pertama Usia <1 thn 1,5 gelas
1-5 thn 3 gelas
5-12 thn 6 gelas
Usia >12 thn 12 gelas.
Selanjutnya setiap kali menceret <1 thn 1/2gelas
1-5 thn 1 gelas
5-12 thn 1.5 gelas
Usia >12 thn 2 gelas.
Kontra Indikasi : Muntah berlebih, gangguan ileum, penyumbatan/ petforasi
usus
Peringatan : ganguan fungsi ginjal
Kemasan : 500ml x1 (Rp 15.300)
IV. PERMASALAHAN RESEP
a. Administratif
No Kriteria Ada Tidak Keterangan
1. Nama Dokter √
2. SIP dokter √
3. Alamat dokter √
4. Tgl penulisan resep √
5. Tandatangan dokter √
6. Nama pasien √
7. Umur pasien √
8. Berat badan pasien √
9. Alamat pasien √
10. Jenis kelamin pasien √
‘11 Nama obat √
.
12. Potensi obat √
13. Dosis √
14. Jumlah yang diminta √
15. Frekuensi penggunaan √
16. Petunjuk penggunaan √
lainnya
b. Farmasetis
Tidak terjadi permasalahan farmasetis
c. Pertimbangan Klinis
1. Obat Loperamid
No Problem Ada Tidak Keterangan
1. Ada obat tidak ada indikasi √
2. Ada indikasi tidak ada obat √
3. Pemilihan obat tidak tepat √
4. Under dose √
5. Over dose √
6. ESO √
7. IO √
8. Duplikasi √
9. Alergi obat √
10. KI √
2. Obat Ciprofloxacin
No Problem Ada Tidak Keterangan
1. Ada obat tidak ada indikasi √
2. Ada indikasi tidak ada obat √
3. Pemilihan obat tidak tepat √
4. Under dose √
5. Over dose √
6. ESO √
7. IO √
8. Duplikasi √
9. Alergi obat √
10. KI √
3. Obat Parasetamol
No Problem Ada Tidak Keterangan
1. Ada obat tidak ada indikasi √
2. Ada indikasi tidak ada obat √
3. Pemilihan obat tidak tepat √
4. Under dose √
5. Over dose √
6. ESO √
7. IO √
8. Duplikasi √
9. Alergi obat √
10. KI √
2. parasetamol
Dp1x : anak 1-6thn :1/4tab
Dp1x : 1tb = 500mg
= 500mg x ¼ : 125mg
Dp1x menurut R/ = 120mg
Dp1hr = 120mg x 1 = 120mg
Usul sediaan diganti dengan sirup ( sanmol sirup 60 mL)
– Dengan dosis :
– Dp1x : 5 mL
– Dp1hr : 15 – 20 mL
TOTAL HARGA =
a. loperamid 1 box = 105.000 isi 10x10
= 105.000 / 100 = 1.050 / tablet
= 10 tab x 1.050 = 10.500
b. ciprofloxacin 1 box = 75.000 isi 10x10
= 75.000 / 100 = 750 / tablet
= 2 tab x 750 = 1500
c. parasetamol 1 box = 34.000 isi 10x10
= 34.000 / 100 = 345 / tablet
= 2,5 tab x 345 = 862,5 (900)
d. pedialyte formula = 15.300 x 1 (500 mL)
= 15.300 / botol
Biaya R/ = 1500
TOTAL KESELURUHAN = Rp 29.700
X. PEMBAHASAN
Berdasarkan resep yang diterima, pasien diindikasikan menderita penyakit diare dan
dehidrasi. Sehingga terapi yang diberikan antara lain antimotilitas, antibiotik,
antipiretik dan penganti cairan akibat dehidrasi.
Antimotilitas yang digunakan pada pasien adalah loperamid (loperamid hcl) yang
biasanya digunakan pada diare. Loperamid merupakan obat yang digunakan untuk
mengatasi diare akut. Jenis diare ini menyerang secara tiba-tiba dan biasanya berhenti
dalam waktu beberapa hari. Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi akibat
bakteri, virus atau jenis kuman lainnya. Loperamid (obat antidiare) berfungsi
memperlambat aktivitas usus besar sehingga makanan akan tertahan lebih lama di
dalam usus. Usus akan menyerap lebih banyak air dan tinja akan menjadi lebih padat.
Penggunaan loperamid hanya untuk meredakan gejala diare dan tidak mengobati
penyebabnya. Penderita diare akut biasanya sembuh dengan banyak minum untuk
mencegah dehidarasi dan tanpa penanganan khusus. Tetapi penggunanaan obat
antidiare perlu untuk mengurangi frekuensi buang air besar yang dialami. Penggunaan
loperamid jika dikombinasikan dengan antibiotik maka loperamid akan mengurangi
frekuensi diare dan memperpendek durasi diare.
Antibiotik yang digunakan adalah ciprofloxacin. Ciprofloxacin merupakan antibiotik
yang digunakan untuk menangani berbagai jenis infeksi akibat dari bakteri, misalnya
infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih dan infeksi pada mata. Antibiotik ini
bekerja membunuh atau mencegah perkembangan bakteri yang menjadi penyebab
infeksi. Ciprofloxacin adalah antibiotik yang termasuk dalam golongan fluorokuinolon
generasi ke 2. Obat ini bekerja melakukan penghambatan terhadap dua jenis enzim
DNA gyraze dan enzim topoisomerase IV. Kedua enzim tersebut berperan dalam
pembentukan DNA sel bakteri. Dengan mekanisme kerja tersebut ciprofloxacin dapat
membunuh bakteri sehingga obat ini digolongkan sebagai bakterisidal. Obat ini juga
merupakan antibiotik broad spectrum (spektrum luas) yang aktif mematikan bakteri
gram positif maupun gram negatif.
Parasetamol (acetaminophen) merupakan obat yang termasuk sebagai analgesik
(antinyeri) dan antipiretik (penurun panas). Parasetamol bekerja dengan menghambat
enzim siklooksigenase (COX) yang teraktivasi apabila ada kerusakan jaringan tubuh.
Enzim COX yang aktif ini, apabila tidak dihambat akan memicu terjadinya reaksi
pertahanan tubuh sehingga muncul demam, nyeri dan peradangan. Parasetamol
merupakan satu-satunya obat yang dapat bekerja pada enzim COX di otak sehingga
saat ini menjadi antidemam yang paling baik efeknya. Namun pada efek jangka panjang
mempunyai efek samping menyebabkan kerusakan hati.
Pedialyte merupakan cairan oral yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan
dehidrasi ringan sampai dengan sedang akibat diare dan muntah. Pedialyte adalah
larutan atau minuman isotonik untuk bayi dan anak-anak yang dapat mengganti cairan
dan elektrolit tubuh yang hilang disebabkan oleh diare, muntah atau diare dan muntah
(muntaber).
XI. KESIMPULAN
1. Pasien menderita penyakit diare dan dehidrasi sehingga diperlukan terapi
antimotilitas, antibiotik, antipiretik dan pengganti cairan akibat dehidrasi.
2. Penggunaan loperamid dikombinasikan dengan antibiotik agar dapat mengurangi
frekuensi diare dan memperpendek durasi diare.
3. Antibiotik harus dihabiskan sesuai dengan petunjuk aturan dokter.
4. Untuk kasus diare pada bayi atau anak 2 tahun ini perlu diberikan asupan
makanan yang sehat dan perbanyak minum untuk mengembalikan keseimbangan
daya tahan tubuh yang berkurang akibat dari dehidrasi.
XII. COPY RESEP