Anda di halaman 1dari 78

Oleh : OS 178

Bacterial Infection
Bacterial Infection

Pengobatan antibiotik
dalam jangka waktu lama 50% dari resep gigi untuk “Clostridium difficile–
perkembangan resistensi antibakteri tidak tepat. associated disease”
obat.

Perawatan pulpitis atau Nyeri gigi timbul Antibiotik tidak boleh


pencegahan dry socket disebabkan oleh respons digunakan sebagai
(tidak ada bukti) inflamasi profilaksis resep
Indikasi untuk antibiotik

Kasus di mana ada


Infeksi oral di mana
keterlibatan sistemik
ada bukti penyebaran
atau pembengkakan
infeksi
persisten

Terdapat gejala
menetap dan / atau
keluarnya cairan
bernanah (sinusitis)
Infective Endocarditis

Profilaksis antibiotik tidak


Antibiotik diresepkan direkomendasikan pada
sebagai profilaksis pasien yang menjalani
prosedur gigi. (2008)

Tidak ada bukti bahwa


profilaksis antibiotik Tidak ada bukti bahwa
sebelum perawatan gigi profilaksis bermanfaat bagi
bermanfaat kepada pasien. pasien sendi prostetik.
(2015)
Dental Abses
Dental Abses
• Dental abses Streptococcus/ gram(-) organisme

• Antibiotik
• infeksi terlokalisasi di jaringan periradikuler, terisolasi dari sirkulasi

• drainase tidak dapat dicapai dengan local measurement (ekstraksi/insisi) atau adanya
penyebaran infeksi (pembengkakan, selullitis, menyebar ke limfa node) atau berhubungan
dengan sistemik (demam, malaise)
• Amoxicilin  efektif

• Durasi treatment sesuai dari keparahan infeksi dan respon klinis

• Biasanya  5 hari

• Tidak memperpanjang waktu treatment  resistensi

• Untuk infeksi yang parah (swelling EO, eye closing,trismus)  dosis


amoxicillin, phenoxymethylpenicillin dan metronidazole 2x
• Trismus signifikan, pembengkakan dasar mulut/kesulitan bernafas 
emergency
• Local Measures

• Jika terdapat pus pada gigi drainase dengan ekstraksi gigi pada abses

• Jika pus terdapat di jaringan lunak  drainase dengan insisi


Dosis amoxicilin

Regimen 5 hari
Phenoxymethylpenicilin Tablets, 250 mg
For Children
Send : 40 tablets
Label : 2 tablets four times daily
6 – 11 months 62.5 mg four times
daily

1 – 5 years 125 mg four times


daily
• Dapat menyebabkan diare, reaksi
hipersensitivitas, termasuk ruam 6 – 11 years 250 mg four times
dan anafilaksis. daily

12- 17 years 500 mg four times


daily
Regimen 5 hari

Metronidazole Tablets, 200 mg For Children

Send : 15 tablets
Label : 1 tablets three times daily 1 – 2 years 50 mg three times
daily

• Metronidazole efektif melawan bakteri anaerob 3 – 6 years 100 mg twice


daily
• Alternatif yang baik untuk penatalaksanaan pada
pasien abses yang alergi terhadap penisilin 7 – 9 years 100 mg three times
daily

10 - 17 years 200 mg three times


daily
2nd Line Antibiotik untuk Dental
Abses
2nd Line Antibiotik untuk Abses dental
Penggunaan empiris AB lainnya
(Clindamycin, co-amioxiclav, clarythromcin)

Tidak ada keuntungan dibandingkan 1st line


(Amoxicillin, phenoxymethylpenicillin, dan metronidazole)

Penggunaan rutin tidak dibutuhkan

AB Spektrum luas  Meningkatnya Clostridium


difficile
Clindamycin

Aktif melawan (Termasuk Streptococci


dan Penicillin-resistant
Gram + Cocci staphylococci)

Untuk pasien tidak ada


respon terhadap Sering menyebabkan
Amoxicillin atau Colitis
Metronidazole
Co-Amoxiclav
Aktif melawan Bakteri penghasil Beta-lactamase yg
resisten terhadap Amoxicillin

Menangani Infeksi dental yang parah dengan selulitis


yang menyebar

Infeksi dental yang tidak merespon terhadap 1st-line


AB
Kelebihan Co-Amoxiclav

Kombinasi obat Klavulanat adalah


amoxicillin dan beta-lactamase
klavulanat blocker

Menghentikan enzim
bakteri infeksius yang
membuat bakteri Anaerobic coverage
tersebut resisten
terhadap antibiotik
Clarithromycin

Aktif melawan Bakteri


AB Spektrum luas
penghasil Beta-Lactamase
Regimen 5 hari

Co-amoxiclav tab 250/125


- Amoxicillin 250mg Untuk anak:
- Asam klavulanat 125mg 12-17 tahun  sama seperti untuk
- 15 tab orang dewasa
- 1 tab 3x/hari
Co-amoxiclav
• Efek samping:
• Cholestatic jaundice
• Reaksi hipersensitif (ruam, anafilaksis)
• Diare
• Kontraindikasi:
• Riwayat penyakit kuning/ disfungsi hati yang berhubungan dengan co-
amoxiclav/penisilin
• Riwayat anafilaksis, urtikaria atau ruam setelah pemberian penisilin
Untuk anak-anak

- Clarithromycin tab 250 mg


- Suspensi oral 125mg/5ml atau 250mg/5 ml

Regimen 7 Hari 1-11 tahun


62,5 mg 2x/hari
BB 8-11 kg

Clarithromycin tablet 250 mg 1-11 tahun


125 mg 2x/hari
14 tab BB 2-19 kg
1 tab 2x/hari 1-11 tahun
187,5 mg 2x/hari
BB 20-29 kg
1-11 tahun
250 mg 2x/hari
BB 30-40 kg

12-17 tahun 250 mg 2x/hari


Clarithromycin
• Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang cenderung mengalami
perpanjangan interval QT termasuk gangguan elektrolit, hati, ginjal
• Kontraindikasi:

• Wanita hamil/ibu menyusui

• Pasien yang menggunakan warfarin/statin.


Algoritma Penatalaksanaan Syok
Anafilaktik
Syok anafilaktik adalah kegagalan perfusi jaringan yang disebabkan
reaksi alergi yang luar biasa atau berlebihan pada suatu organisme
terhadap protein asing.
Dapat terjadi dalam beberapa menit dan dapat mengancam nyawa.
Susah bernafas,
Wajah kemerahan
pusing, lemas

Tanda Klinis

Bronkospasme dan Gatal pada mata dan


edema epiglotis mulut
MANAGEMENT SYOK ANAFILAKTIK
Prioritas utama adalah mentransfer pasien ke rumah sakit

• Penilaian Pasien

• Memanggil Ambulance

• Amankan jalan napas pasien dan bantu pulihkan tekanan darah mereka dengan
meletakkan pasien ditempat rata dan mengangkat kaki.
• Jauhkan sumber anafilaksis

• Berikan Oksigen

• Berikan Adrenalin 0,5 ml (1:1000) i.m injeksi diulang setelah 5 menit jika diperlukan.

• Jika terjadi henti jantung, dilakukan BLS dan defibrilasi (jika ada)
MANAGEMENT SYOK ANAFILAKTIK
Prioritas utama adalah mentransfer pasien ke rumahsakit

• Penilaian Pasien
• Memanggil Ambulance
• Amankan jalan napas pasien dan bantu pulihkan tekanan darah mereka
dengan meletakkan pasien ditempat rata dan mengangkat kaki.
• Jauhkan sumber anafilaksis
• Berikan Oksigen
• Berikan Adrenalin 0,5 ml (1:1000) i.m injeksi diulang setelah 5 menit jika
diperlukan.
• Jika terjadi henti jantung, dilakukan BLS dan defibrilasi (jika ada)
ALGORITMA ANAFILAKIS
Reaksi Anafilaksis

Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposue

Diagnosis, diihat dari: onset dari penyakit akut, jalan nafas yang mengancam jiwa dan/atau
masalah pernafasan dan/ atau sirkulasi, dan biasany perubahan kulit

Panggil Bantuan : baringkan pasien di tempat datar, angkat kaki pasien.

Adrenaline

Ketika keterampilan dan peralatan tersedia : menyediakan jalan nafas, Oksigen aliran tinggi,
penggantian cairan intravena, Chlorphenamine, Hydrocortison. Monitor : Pulse oxymetri, ECG,
tekanan darah
Masalah yang mengancam jiwa

• Airway : penelanan, suara serak, stidor


• Breathing : sesak, wheezing, sakit kepala, sianosis, Spo2<92%, confusion.
• Sirkulasi : pucat, lembab, tekanan darah rendah, pingsan,
mengantuk/koma
Algoritma Penatalaksanaan
Hipoglikemia
• Suatu keadaan dimana kadar glukosa dalam
darah dibawah normal (<70 mg/dl) (ADA, 2016)
Hipoglikemia • Efek samping yang paling sering terjadi  terapi
penurunan glukosa darah pasien DM
• Terapi insulin dapat
Efek samping yang
menyebabkan
paling sering terjadi 
hipoglikemia kadar gula
terapi penurunan
darah turun melampaui
glukosa darah pasien
batas normal
DM
Cek gula darah dilakukan untuk
mengukur jumlah glukosa dalam
Pada pasien diabetes laboratorium
darah  memeriksa diabetes tipe 1,
digunakan untuk menilai efektivitas
diabetes tipe 2, dan diabetes
gestasional, juga dapat digunakan terapi yang diberikan.
untuk menguji hipoglikemia

Bila gula darah tetap tinggi maka


Apabila setelah diberikan suatu obat
dokter akan menambahkan dosis
dan gula darah pasien menjadi
obat tersebut atau menggantinya
normal maka dokter akan
dengan obat lain untuk menurunkan
melanjutkan terapi tersebut
gula darah
Tanda dan Gejala
• Seperti kebingungan
• Berkeringat
• Tachycardia (N > 110 per menit)
• Gemetar
• Susah berkonsentrasi
• Berbicara kurang jelas
• Pusing
• Tidak sadar
Gejala dan tanda yang muncul pada keadaan hipoglikemia
Klasifikasi Hipoglikemia menurut American Diabetes Association Workgroup on
Hypoglycemia tahun 2005
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Usia Terapi Insulin

Keterlambatan Aktifitas Fisik atau


asupan glukosa Olahraga
Penatalaksanaan

Nilai pasien

Jika pasien tetap sadar dan


kooperatif :
Berikan oksigen 100%
Berikan glukosa oral (10-20 g),
laju aliran: 15 liter / menit.
diulangi, jika perlu, setelah
10-15 menit.
Penatalaksanaan

Jika pasien tidak sadar dan tidak


kooperatif :
Berikan glucagon 1mg inj

Berikan Administer glucosa oral


(10–20 g) jika pasien sadar
Algoritma Penatalaksanaan Sinkop
Onset sinkop relatif
Mekanisme
cepat, dan pemulihan
hipoperfusi serebral
selanjutnya spontan
sementara.
dan biasanya cepat.

Sinkop adalah gejala


yang didefinisikan
Penurunan tekanan
sebagai kehilangan
darah sistolik menjadi
kesadaran sementara
60 mmHg dikaitkan
yang terbatas, yang
dengan sinkop.
biasanya
menyebabkan jatuh.
SINKOP
Penyebab umum sinkop berdasarkan usia pasien:

Usia muda (<35 years): Neurocardiogenic, Situational, Psychiatric,


(Undiagnosed seizures)

Usia pertengahan (35–65 years: Neurocardiogenic, Cardiac

Usia lanjut (>65 years): Multifactorial, Cardiac Orthostatic hypotension,


Drug-induced, neurally mediated
KLASIFIKASI
Hilangnya kesadaran sementara atau yang nyata bisa terjadi

Syncope

• Cardiovascular diseases:
• arrhythmic ex: av block, sinus pauses, ventricular tachycardia
• Non arrhythmic ex: heamodynamic, hypertropic cardiomyopathy, aortic
stenosis
• Non cardiovascular diseases ex: reflex mechanisms, orthostatic
hypotension, psychogenic, migraine, carcinoid syndrome, and systemic
mastocytosis.
• Others: syncope of unknown origin (about 50 % of all syncope
origin),undiagnosed syncope, and drug induced, alcohol, illicit drugs
Non-syncopal

• Gangguan menyerupai sinkop tanpa:


• Impairmen kesadaran, mis. jatuh, pseudo-syncope, psikogenik, dll
• Gangguan dengan hilangnya kesadaran sebagian atau seluruhnya,
mis. gangguan kejang, dll
Patofisiologi Sinkop
• Sinkop vasodepresor seringnya ditimbulkan oleh penurunan aliran darah
serebri diikuti kondisi kritis dan biasanya ditandai dengan tekanan darah yang
mendadak turun dan denyut jantung melemah.
• Patofisiologi sinkop dibagi menjadi 3 tahap:

a. Pre sinkop

b. Sinkop

c. Recovery
a. Presinkop

Emosional/Sen • Ketakutan
soris • Sakit

Peningkatan • Respon fight-or-flight


katekolamin, • Menyebabkan
epinefrin, perubahan perfusi
norepinefrin darah

• Penurunan tekanan
Penurunan darah
relative volume
sirkulasi darah • Penurunan aliran
darah serebri
b. Sinkop

Posisi Gangguan Gangguan


Tidak ada
pasien kemampuan aliran
pergerakan Sinkop
yang jantung untuk darah ke
muskular
tegak memompa otak
c. Recovery/Pemulihan (Post-sinkop)

Tempatkan
korban dalam Tingkatkan alir Aliran darah
posisi supine balik vena ke serebri Kembalikan
dan posisi kaki jantung dan melebihi level kesadaran
lebih tinggi dari otak kritis
jantung

• Tanda-tanda lemah, berkeringat dan pucat bertahan selama kurang lebih satu jam
• Tubuh terasa Lelah dan kembali normal dalam 24jam
Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis

Presinkop Sinkop Postsinkop


Presinkop

• Pucat
• Keringat dingin
• Pusing
• Nausea
• Takikardi
Sinkop

Sinkop Kehilangan kesadaran

• Bradikardia
• Apnea
• Hipotensi
• Hypoxia
Postsinkop

• Mulai timbul kesadaran


• Nausea, muka pucat, lemas, berkeringat
• Disorientasi periodik
• TD & denyut nadi kembali normal
Penanganan

After the initial After the


Initial approach
evaluation management
Penanganan
Penanganan
Obat-obatan untuk Ibu Hamil &
Menyusui menurut FDA
Antibiotik dan Analgesik pada Ibu Hamil

Dokter gigi perlu


Perhatian utama
penilaian yang jelas
penggunaan obat Teratogenik terkait risiko dan
selama kehamilan
keuntungan

Keuntungan ↑
;toksik ↓
Penentuan risiko United States Food Klasifikasi obat
penggunaan obat and Drug berdasarkan level
pada ibu hamil Administration (FDA) risiko terhadap fetus

Kategori A Kategori B Kategori C Kategori D Kategori X


Skala Nyeri
WHO STEP LADDER
Dosis Lokal Anestesi
Dosis Lokal Anestesi
Brand Names
• Lidocaine + ephinephrine : Pehacain

• Bupivacain : Bunascan, marcain

• Prilocaine : Citanest

• Prilocaine + Lidocaine : Emla

• Prilocaine + ephinephrine : Citanest Forte

• Articaine + ephinephrine : orabloc, septodont, zorcaine


Rumus Dosis Maksimal Anastesi Lokal

Max allowed dose (mg/kg) x x


Contoh
Pasien dengan berat badan 50 kg, pehacain dengan
epinefrin

2 % lidocaine
1 ampul
pehacain (2 ml)
1 : 80.000
x 100% = 0,00125%
epinefrin

2% + 0,00125% = 2,00125%
Max allowed dose (mg/kg) x x

7 x 5 x = 17,48 ∞ 17 ml = 8 ampul

Anda mungkin juga menyukai