Abdul Ghoni
Deo Subagiyo
Nasum
BOGOR
2014
VALIDASI PEMBERSIHAN (CLEANING VALIDATION)
Definisi
Tindakan pembuktian yang didokumentasikan bahwa proses pembersihan yang
dilaksanakan akan senantiasa menghasilkan tingkat kebersihan yang ditetapkan.
Tujuan
Membuktikan melalui pengujian dan analisis bahwa :
Prosedur pembersihan yang dimaksud dapat membersihkan suatu alat atau
ruangan dari sisa bahan (residu), partikel asing dan mikroba sampai pada
batas-batas yang dapat diterima secara konsisten dan berulang-kali
(reproducible)
Peralatan/mesin yang dicuci tidak terdapat pengaruh yang negative karena
efek pencucian
Operator/pelaksana yang melakukan pencucian kompeten, mengikuti prosedur
pembersihan dan peralatn pembersihan yang telah ditentukan.
Jenis kontaminan
1. Residu produk (Bahan berkhasiat dan bahan pembantu / excipient) dari proses
sebelumnya.
2. Residu bahan pembersih
Pelarut (solvent)
Bahan pembersih (cleaning agent)
Sarana penunjang (utility)
3. Mikroba dan endotoksin
2. Cara Bilas
Umumnya dilakukan untuk :
Alat/mesin yang sulit dijangkau dengan cara apus (banyak pipa-pipa,
lekukan)
Pelarut (bilasan akhir) dapat digunakan pelarut organic seperti methanol,
alcohol atau hanya aquademineralisata. Pelarut kemudian ditampung dan
dianalisa.
Metode
Residu diperoleh dengan cara mengumpulkan pelarut pembilas yang telah kontak
dengan permukaan alat dimana produk diproses. Hasil bilas kemudian dianalisis
untuk kandungan residu dan kandungan mikroba
Perhatian
Tetapkan volume pelarut pembilas
Pelarut pembilas harus kontak dengan permukaan alat selama waktu yang
cukup agar residu dapat larut sempurna
Pelarut pembilas tidak boleh menyebabkan penguraian/degradasi residu
Analisis banding dilakukan terhadap pelarut pembilas kontrol yang belum
digunakan
Kelebihan
Pengambilan contoh dimungkinkan terhadap permukaan yang luas
Keseluruhan lokasi di permukaan dapat dicapai tanpa kesulitan, sehingga
memungkinkan evaluasi dengan tingkat recovery rate tinggi
Variasi hasil analisis akan kecil dibandingkandengan cara apus
Kekurangan
Ada kemungkinan tidak seluruh sisa bahan/residu larut dalam bahan
pelarut sehingga residu tidak dapet terdeteksi.
Tidak cocok untuk peralatan kompleks bermuatan instrumentasi atau
komponen listrik/elektronika seperti : mesin tablet, FBD, granulator,
mesin pengisi serbuk, tablet, kapsul.
Cocok untuk tangki, blender, filter housing, sistem sirkulasi air
3. Cara Plasebo
Dilakukan dengan cara pengolahan produk yang bersangkutan tanpa
bahan aktif dengan peralatan yang sudah dibersihkan, kemudian
dianalisa. Cara ini tidak disarankan karena tidak reproducible.
Pemeriksaan / Pengujian
Pemeriksaan visual
Pengujian residu bahan berkhasiat / pembantu
Pengujian pelarut / bahan pembersih
Pemeriksaan kandungan mikroba
Rasionalisasi
Program Validasi Pembersihan
Produk berbeda, menggunakan satu alat : Kekuatan, Multi bahan
berkhasiat, Multi bahan pembantu
Produk sama, menggunakan alat berbeda
Besar batch
Pelaksanaan validasi pada kondisi terburuk(worst case)
Kelarutan bahan berkhasiat (Terendah/Tertinggi)
Kadar / Potensi bahan berkhasiat (Terendah/Tertinggi)
Komposisi massa / matriks produk (Aqueous/Waxy base dan
Aqueous/Oily base)
Referensi
Anonim, 2006, Pedoman Cara Pembuaan Obat Yang Baik, Badan POM, Jakarta