Untuk
Produk Biologi
CPOB 2018
2
Isi
Prosedur Pembersihan
Parameter Pemeriksaan
Kriteria Penerimaan
Metode Sampling
3
Cakupan Validasi Pembersihan
Produk Biologi
API
ü
Proses Kultur ➔ Tangki pembuatan Media
➔ Bioreaktor Sesuai dengan
ü
Proses Purifikasi ➔ Tangki pembuatan Buffer peralatan
dan proses
➔ Mesin Purifikasi (AKTA) yang digunakan
➔ Resin Kromatografi
➔ Filter Set
Produk Jadi
ü
Proses Pencampuran/Formulasi ➔
Tangki pembuatan
ü
Proses Pengisian/Filling ➔
Filling set (nozzle, piston)
4
01
Prosedur Pembersihan
ü
Aspek Fisika-Kimia
ü
Setting Process Control
5
Prosedur Pembersihan
•
Tangki biasanya dengan WFI
•
Part mesin, nozzle, botol → WFI + diluted teepol + WFI
•
Resin, filter set → tergantung prosedur pembersihan masing-masing
resin (rekomendasi pembuat resin, sifat produk)
Denaturing residual
protein onto the surface
of the equipment make
more difficult to clean
S
PLE
XAM
E
6
Prosedur Pembersihan
Aspek Fisika-Kimia
•
Ada 4 Aspek : TACT
•
Time Keempat aspek ini saling berhubungan dan menentukan
•
Action kesuksesan dari siklus pembersihan,
•
Concentration misal bahan pembersih dapat ditingkatkan suhunya
suhu untuk
•
Temperature meningkatkan keefektifan pembersihan.
7
Prosedur Pembersihan
Aspek Fisika-Kimia
•
Time
Penentuan waktu : langsung (berdasarkan waktu) dan tidak langsung
(volume dan flow rate)
•
Action
Mekanisme yang digunakan untuk mengalirkan cleaning agent.
Misal merendam, turbulent flow, velocity (flow rate)
•
Concentration - Konsentrasi cleaning agent
Terlalu sedikit : kurang efektif
Terlalu banyak : residu sulit dibersihkan, perlu pembilasan
banyak, biaya lebih besar
•
Temperature
Pre-rinse : normal temperature, ↓ denaturasi protein
+ cleaning agent : heated, ↑ efektivitas
Final rinse : heated, ↑ solubility residu
8
Prosedur Pembersihan
Aspek Fisika-Kimia
•
Otomatis vs Manual
Sistem otomatis lebih robust, konsisten, memudahkan monitoring
•
Tentukan kategori dan sifat dari kotoran
- sel dan produk sel : protein, asam amino,
- media, asam, basa, garam, antibiotik, gula, dll
9
Prosedur Pembersihan
Aspek Fisika-Kimia
“Beaker”Study
Bulk API dipaparkan pada kondisi pada proses pembersihan
(pada konsentrasi cleaning agent*, suhu dan waktu tertentu)
↓
Kemudian pH dinetralkan
↓
Larutan dianalisa
(ELISA, HPLC atau bioactivity assay, SDS PAGE, PCR)
* rasio protein dan cleaning agent sama pada saat proses pembersihan atau
pada kondisi terburuk rasio protein yang lebih besar
10
Prosedur Pembersihan
Setting Process Control
•
Operational Parameters
- Dirty Holding Time
- Flow rate and/or delivery pressure
- Cleaning agents concentration
- Duration of each step (by time or volume)
- Temperature
- Air flow verification during any water removal or drying step
Tentukan Alarm,
Alert, Action Limit
•
Performance Parameters :
- Final Rinse water Conductivity
- Final Rinse water TOC
- Final Rinse water Bioburden
- Final Rinse water Endotoxin
11
02
Parameter Pemeriksaan
ü
Direct
ü
Indirect
12
Parameter Pemeriksaan
•
Visual (penting)
Umumnya penggunaan kriteria ini secara berdiri sendiri tidak
dapat diterima.
•
Jika tidak mampu untuk menguji residu produk tertentu,
parameter lain yang mewakili dapat dipilih, mis.
total karbon organik (TOC) dan konduktivitas.
•
Parameter mikrobiologi (tambahan) : batas mikroba,
endotoksin
•
Residu bahan aktif
13
Parameter Pemeriksaan
•
Visual (penting) Sesuai dengan
•
total karbon organik (TOC) dan konduktivitas. Kriteria
pelarut
•
Batas mikroba, endotoksin yang digunakan
•
pH WFI
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau
14
Parameter Pemeriksaan
•
Residu bahan aktif (biasanya PROTEIN)
Hidrolisis Proteins →
Alkaline Solutions (misal NaOH/KOH)
soluble oligomer atau asam amino bebas
↑ pH ↑ suhu
Hidrolisis Golongan Ester →
Alkohol dan asam lemak
15
Parameter Pemeriksaan
•
Fragment PROTEIN
Residu Bahan Aktif (Protein) tidak bisa diukur dalam Validasi Pembersihan
Kriteria Penerimaan
ü
Produk Jadi
ü
API
ü
Cleaning Agents
ü
Bioburden dan Endotoksin
17
Kriteria Penerimaan
•
Limit Bahan Aktif dalam
Produk Jadi
I NSE
R
19
Kriteria Penerimaan
Limit of Cleaning Agents
•
Jika hanya bahan kimia seperti NaOH dan Asam Phosphate
Set Limit indirectly : Conductivity
Konduktivitas WFI pada suhu 65°C ≤ 2,4 µS/cm
•
Jika mengandung komponen organik (Pada pembersihan Produk Jadi)
Jika, hasil di atas > 10 ppm,
Biasanya < 1/100.000 dari LD50
Tetapkan Batas < 10 ppm
20
Kriteria Penerimaan
Bioburden Limit
•
Proses Pembersihan tidak diharapkan menghasilkan
peralatan yang steril
21
Kriteria Penerimaan
Endotoxin Limit
•
Biasanya hanya diuji di Final Rinse
22
04
Metode Sampling
ü
Visual, Swab, Rinse
ü
Sampling Recovery
ü
Training
ü
Metode Analisa dan Protokol
23
Metode Sampling
•
Direct Sampling Method
Visual Inspection (bisa dengan bantuan peralatan, boroskopi,
fiberscopes, dan videoscopes, visual camera).
Memerlukan training.
•
Rinse Sampling
Mengambil sampel dari peralatan dengan cara mengalirkan air ke
permukaan peralatan untuk menghilangkan residu, yang kemudian
diuji pada air bilasan tersebut.
•
Swab Sampling
Mengapus permukaan dengan bahan fibrous (biasanya)
Swab dibasahi solvent (untuk uji TOC dan konduktiviti solvent
biasanya air).
24
Metode Sampling
25
Metode Sampling
Sampling Recovery Studies
•
Uji rekoveri biasanya tidak diperlukan untuk residu tertentu yang telah
diketahui water soluble dan digunakan dibawah batas kelarutannya,
misal NaOH atau asam phosphate.
phosphate
•
Rinse Recovery
Menunjukkan apabila residu memang ada di permukaan, maka
residu tersebut bisa dibilas secara efektif dan bisa dianalisa pada
larutan pembilas.
1) beri spike ke dalam wadah yang akan dibersihkan, bilas melewati
permukaan, tampung, analisa.
2) beri spike ke dalam wadah yang akan dibersihkan (biarkan kering),
tambahkan larutan pembersih, goyang selama waktu yang mendekati
lama rinsing, ambil sampel, analisa.
26
Metode Sampling
Sampling Recovery Studies
•
Swab Recovery
- biasanya digunakan permukaan 25 atau 100 cm2.
- beri spike ke permukaan coupon, keringkan, swab, masukkan ke
labu ukur + solvent, analisa.
- % Recovery = jumlah hasil swab/ jumlah aktual x 100 %
- Hasil swab lebih variatif sehingga diperlukan min 2 operator
@3 replikasi.
(RSD = 15-30%)
- % Recovery biasanya diambil dari recovery terkecil dari 2 analis.
- Bila % Recovery > 70% tidak perlu dilakukan koreksi perhitungan
- Bila % Recovery > 50% perlu dilakukan koreksi perhitungan.
28
Metode Sampling
Sampling Training
•
Rinse Training
Pencegahan kontaminasi (biasanya diujung sampling port)
kontaminasi bisa oleh lingkungan, bahan sanitasi Isopropanol
•
Swab Training
1) Konsistensi dari pembasahan swab
2) Konsistensi dari gerakan swab
3) Konsistensi dari penekanan swab
4) Konsistensi dari luas permukaan swab
5) Pencegahan kontaminasi eksternal (misal pada swab TOC)
•
Visual Training
1) Akses untuk melihat
2) Cahaya yang cukup
3) Kemampuan membedakan residu pada permukaan atau cacat
pada permukaan
29
Metode Analisa
•
LOD/LOQ harus dibawah acceptance limit dari sampel (idealnya jauh
dibawah atau 10% dari acceptance limit)
•
Biasanya RSD metode analisa 15-20%(akurasi dan presisi)
Protokol
•
Minimal 3 x proses berurutan (kecuali di justifikasi)
•
Worse Case :
- Dirty hold time maksimal
- Penggunaan operator yang berbeda pada pembersihan manual
- Waktu pembersihan terpendek pada pembersihan manual
- Suhu terendah yang diperbolehkan pada pembersihan manual
- pemilihan pola CIP terburuk
30
THANK YOU
TERIMA KASIH
감사합니다