PEMBERSIHAN
DI INDUSTRI
FARMASI
Dosen Pengampu : Apt. Fathnur Sani, M.Farm.
1. Nur Aliza (F1F118007)
2. Maya Arsita (F1F118008)
Anggota 3. Anisya Persi (F1F118012)
Kelompok : 4. Nopela Sari (F1F118013)
5. Pupe Dila Sari (F1F118014)
6. Fiya Dinda Sari (F1F118038)
7. Emi Efrini (F1F118041)
Tujuan?
Tujuan dari pelaksanaan Validasi Pembersihan (Cleaning Validation) adalah untuk
membuktikan bahwa prosedur yang ditetapkan untuk membersihkan suatu peralatan
pengolahan, hingga pengemasan primer mampu membersihkan sisa bahan aktif obat dan
deterjen yang digunakan untuk proses pencucian dan juga dapat mengendalikan cemaran
mikroba pada tingkat yang dapat diterima.
Tujuan lain:
1 2 3
1. Penentuan batas kandungan residu suatu produk, bahan pembersih dan pencemaran mikroba, secara rasional hendaklah
didasarkan pada bahan yang terkait dengan proses pembersihan. Batas tersebut hendaklah dapat dicapai dan diverifikasi
2. Harus tersedia METODE ANALISA TERVALIDASI yang memiliki kepekaan untuk mendeteksi residu atau cemaran.
Batas deteksi masing-masing metode analisis hendaklah cukup peka untuk mendeteksi tingkat residu atau cemaran yang
dapat diterima.
3. Hendaklah dipertimbangkan juga untuk bagian alat yang tidak bersentuhan langsung dengan produk.
4. Interval waktu antara penggunaan alat dan pembersihan hendaklah divalidasi demikian juga antara pembersihan dan
penggunaan kembali. Hendaklah ditentukan metode dan interval pembersihan
5. Untuk mesin yang sama (merek, jenis/type) hanya salah satu yang harus divalidasi. Jika dalam proses menggunakan
rangkaian mesin yang berbeda secara berkelanjutan (in line machine), masing-masing mesin harus tetap divalidasi secara
terpisah. Jika rangkaian mesin merupakan kombinasi mesin yang permanen, validasi bisa dilaksanakan bersama-sama.
Metode Pengambilan
Sampel (Cuplikan)
01
Metode Apus
(swab sampling method)
Prinsip?
Residu diperoleh dengan mengapus (swab) langsung
pada permukaan alat/ruangan yang kontak dengan
produk. Hasil swab dianalisis untuk kandungan residu
setelah melalui proses ekstraksi atau untuk kandungan
mikro-organisme setelah melalui kultur mikroba dan
inkubasi.
Lanjutan…
Merupakan metode pengambilan sampel
dengan cara menggunakan bahan apus
(swab material) yang dibasahi dengan
pelarut yang langsung dapat menyerap Tidak ada sisa-sisa serat yang
residu dari permukaan alat. mengganggu analisa.
Sebelum dilakukan
Disesuaikan dengan
validasi, harus dilakukan
spesifikasi bahan yang
pemeriksaan/ uji perolehan
diperiksa.
kembali (recovery test)
dengan larutan yang
diketahui kadarnya.
Tidak mempengaruhi
stabilitas bahan yang
diuji.
Kelebihan Metode Swab :
01 02
Adanya variasi hasil yang disebabkan Pelarut swab dapat mempengaruhi
oleh pemilihan lokasi, tekanan residu
(physical force) yang digunakan dan
totalitas permukaan yang di-swab.
03 04
Proses analisis ekstraksi dapat Sampel yang terbatas dapat
mempengaruhi/mengurangi recovery mempengaruhi sensitivitas hasil
rate (perolehan kembali). analisis.
Metode pengambilan sampel dan pengujian :
1. Bersihkan kapas usap dengan merendam dalam methanol / pelarut sesuai validasi metode selama 5 menit, sonifikasi dan
peras.
2. Pada saat pengambilan sampel, basahkan kapas usap dalam metanol/pelarut sesuai validasi, peras kelebihan pelarut dengan
menekan di bibir bagian dalam wadah.
3. Sampel diambil di area kritis sesuai protokol.
● Letakkan bingkai SS 5 x 5 cm di area yang akan diusap.
● Usap luas area yang ditentukan sesuai arah berikut: