Dosen Pengampu :
Dr.Ns.Wahyudi Kirana,M.Kep.Sp.Jiwa
4. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun mental
5. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi pasien
8. Bertanggung jawab
Tatanan klinik seperti rumah sakit yang dinyatakan sebagai salah satu sistem dari
kelompok sosial mempunyai kepentingan yang tinggi pada unsur komunikasi. Komunikasi
di lingkungan rumah sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas
pelayanan yang akan ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga
menyangkut dua sisi yaitu konsumen internal an konsumen eksternal. Konsumen internal
melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja Komunikasi di lingkungan rumah
sakit diyakini sebagai modal utama untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan
ditawarkan kepada konsumennya. Konsumen dalam hal ini juga menyangkut dua sisi yaitu
konsumen internal an konsumen eksternal.
Konsumen internal melibatkan unsur hubungan antar individu yang bekerja di rumah
sakit, baik hubungan secara horisontal ataupun hubungan secara vertikal. Hubungan yang
terjalin antar tim multidisplin termasuk keperawatan, unsur penunjang lainnya, unsur
adminitrasi sebagai provider merupakan gambaran dari sisi konsumen internal. Sedangkan
konsumen eksternal lebih mengarah pada sisi menerima jasa pelayanan, yaitu klien baik
secara individual, kelompok, keluarga maupun masyarakat yang ada di rumah
sakit.Seringkali hubungan buruk yang terjadi pada suatu rumah sakit, diprediksi
penyebabnya adalah buruknya sistem komunikasi antar individu yang terlibat dalam sistem
tersebut. Ellis (2000) menyatakan jika hubungan terputus atau menjadi sumber stres,
pada umumnya yang ditunjuk sebagai penyebabnya adalah komunikasi yang
buruk.Keperawatan yang menjadi unsur terpenting dalam memberikan pelayanan dalam hal
ini perawat berperan sebagai provider. Fokus perhatian terhadap buruknya komunikasi juga
terjadi pada tim keperawatan.
Perawat sebagai anggota membawa perspektif yang unik dalam interdisiplin tim.
Perawat menfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari
praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien
dan pemberi pelayanan kesehatan. Bidan memiliki peran utama dalam mendiagnosis,
mengobati dan mencegah penyakit. Pada siuasi ini bidan menggunakan modalitas
pengobatan seperti pemberian obat dan pembedahan. Mereka sering berkonsultasi dengan
anggota tim lainnya sebagai membuat refelan pembarian pengobatan.
Tanpa rasa percaya, kerjasama tidak akan ada, asertif menjadi ancaman, menghindari
dari tanggung jawab, terganggunya komunikasi. Otonom akan ditekan dan koordinasi tidak
kan terjadi. Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat digunakan
untuk mencapai tujuan kolaborasi team:
Berkaitan dengan issue kolaborasi dan soal menjalin kerjasama kemitraan bidan, perawat
perlu mengantisipasi konsekuensi perubahan dari vokasional menjadi professional. Status
yuridis seiring perubahan perwat dari perpanjangan tangan bidan menjadi mitra bidan yang
sangat kompleks. Tanggung jawab hokum juga akan terpisah untuk masing-masing
kesalahan atau kelalaian. Yaitu, malpraktek medis, dan mal praktek keperwatan. Perlu ada
kejelasan dari pemerintah maupun para pihak yang terkait mengeni tanggung jawab hukum
dari perawat, bidan maupun rumah sakit.
Organisasi profesi perawat juga harus berbenah dan memperluas sruktur organisasi agar
dapat mengantisipasi perubahan. Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi
yang efektif, hal tersebut perlu ditunjang oleh saran komunikasi yang dapat menyatukan data
kesehatan pasien secara komfrenhensif sehingga menjadi sumber informasi bagi semua
anggota team dalam pengambilan keputusan.
Oleh karena itu perlu dikembangkan catatan status kesehatan pasien yang memunkinkan
komunikasi dokter dan perawat terjadi secara efektif. Pendidikan perawat perlu terus
ditingkatkan untuk meminimalkan kesenjangan professional dengan dokter melalui
pendidikan berkelanjutan. Peningkatan pengatahuan dan keterampilan dapat dilakukan
melalui pendidikan formal sampai kejenjang spesialis atau minimal melalui pelatihan-
pelatihan yang dapat meningkatkan keahlian perawat.
Komunikasi Antar Teman Sejawat Memiliki Sahabat atau teman sejawat yang kita
sayangi dan cintai sangat menyenangkan untuk dijalani. Selama masa satau institusi dalam
pekerjaan pasti akan ada berbagai dinamika masalah yang datang silih berganti. Jika anda
berhasil menjalani itu semua, maka kesuksesan anda akan menjadi kenyataan. Di bawah ini
adalah beberapa hal yang perlu anda lakukan agar hubungan anda tetap menyenangkan dan
lancar dengan kepada teman sejawat.
1. Komunikasi Yang Intensif Dengan teknologi yang sudah maju anda bisa sering
menelpon dan mengirim sms ke dia dengan obrolan yang segar dan tidak
membosankan.
2. Beri Perhatian Lebih Perlakukan si dia berbeda dan lebih baik dari orang lain.
3. Ungkapan Cinta Yang Tulus Dan Wajar Jangan memberi ungkapan gombal yang
berlebihan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Pelajari Sifat Dan Perilaku Amati dan pelajari apa-apa yang ia sukai dan apa-apa
yang tidak disukainya. Jika anda sudah tahu, jangan lakukan hal-hal yang tidak ia
sukai dan lakukanlah apa yang ia sukai selama tidak melanggar aturan hukum,
norma dan agama serta
5. Perjelas jaga Komitmen Berikan pemahaman lebih kepada teman sejawat kita
agar dapat saling menjaga komitmen.
Kewajiban perawat Terhadap Teman Kesehatan Sejawat
situation
Tanggal: Waktu:
Nama Pasien: Umur:
Nomer NHS: Nomer Rumah Sakit:
Datang dari ruangan: Tujuan ruang:
Terdapat Keluarga : Berapa kali sudah transfer?
Ya/Tidak
Perawat yang menerima: Perawat yang melakukan transfer:
Background assesment
Diagnosa dan perawatan yang sudah Skor nyeri:
Resiko Indeksi?
dilakukan dan kebutuhan perawatan yang
Jika iya memgapa?
diperlukan. Termasuk penyesuian keadaan Deteksi MRSA
Peralatan Invasif
yang terjadi saat ini
Kanula IV
Kateter Urin
Tindakan lainnya:
...................................................................
Terjadi VTE? Ya/Tidak
Skor Waterlow( kulit )................................
Intergrutas Kulit (jika terdapat ulkus,
sebutkan lokasi dan tingkatan ulkus)
...................................................................
...................................................................
Butuh tempat tidur khusus ulkus
Ya/Tidak
Skor MUST..................................................
Status Oral..................................................
Resiko Jatuh Ya/ Tidak
Mobilitas Pasien.........................................
....................................................................
Alergi..........................................................
Di Rumah sakit Sudarso pada hari kamis jam 08.00 terjadi percakapan antara perawat
Perawat resi dan Perawat Amanda yang berkupul di ners station untuk melakukan
operan shift kerja antar teman sejawat
Perawat Amanda ( malam) : Selamat pagi perawat resi , karena jadwal shift kerja saya sudah
selesai saya ingin pamit untuk pulang ya sus.sekarang saya serahkan asuhan keperawatan
selanjutnya kepada suster resi ya dan saya juga akan melaporkan keadaan dan perkembangan
pasien selama shift kerja saya
• Data Subjektif: Keluhan bau badan dan kulit terasa kusam dan kering
Demikian laporan dari saya sus , di sini ada yang perlu dipertanyakan lagi sus.?
Perawat resi (pagi) : saya ingin bertanya sus? kondisi Ny Siti masalah keperawatanya hanya
mandi saja ya sus ?
Perawat amanda (malam): baik, untuk pasien Ny D dia mengalami kurang mandi aja sus,