Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN AKHIR KELOMPOK

KKN TEMATIK STUNTING ANGKATAN 100


“PENTINGNYA ASUPAN NUTRISI PADA MASYARAKAT STUNTING
DAN PENCEGAHAN INFEKSI MELALUI PERBAIKAN SANITASI”

TIM PENGABDI
Ketua : Jamaluddin, S.Farm., M.Si
Anggota : Jaya I. Madina
Nur Saida
Ega Ayu Andari
Nurul Mujahida
Nur Fahmi

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR KELOMPOK

KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK STUNTING


ANGKATAN 100
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022/2023

DESA : RERANG
KECAMATAN : DAMPELAS
KABUPATEN : DONGGALA

OLEH :
JAYA I. MADINA G70119084
NUR SAIDA G70119070
EGA AYU ANDARI G40119003
NURUL MUJAHIDA G40119006
NUR FAHMI G40119038

Disetujui Pada:
Hari Senin Tanggal 3 September 2022

Menyetujui,
Ketua Panitia KKN Angkatan 100 Dosen Pembimbing Lapangan

Jamaluddin, S.Farm., M. Si Jamaluddin, S.Farm., M. Si


NIP. 19840223 200912 1 004 NIP. 19840223 200912 1 004

Mengetahui,
Koordinator Pusbang PM-KKN LPPM
Universitas Tadulako

Dr. Muh. Nawami, M.si


NIP. 196505311990011002

ii
RINGKASAN

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk pendidikan dalam
bentuk pengabdian kepada masyarakat. Program ini dilaksanakan dari Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako sebagai
bentuk mata kuliah wajib yang berada di lapangan. Universitas Tadulako
menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik stunting angkatan 100
dengan tema “Penguatan Recovery Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19
Melalui Pemberdayaan Potensi Desa”. Lokasi kegiatan KKN oleh mahasiswa
semester ganjil tahun 2022 bertempat di desa Rerang kecamatan Dampelas
kabupaten Donggala provinsi Sulawesi Tengah

KKN Tematik Stunting bekerjasama dengan Dinas P2KB dan BKKBN dengan
tujuan lembaga pendidikan dapat berkontribusi dalam percepatan penurunan dan
pencegahan stunting melalui turut ikut sertanya mahasiswa dalam pemberian
informasi secara mendasar dan terarah mengenai pencegahan stunting dan
membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai
stunting.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan KKN Tematik Stunting metode


Observasi yaitu mahasiswa turun langsung menemukan masalah yang akan di
jadikan program kkn. Metode Interview yaitu mahasiswa mengumpulkan data
dengan wawancara atau Tanya jawab dengan warga masyarakat desa Rerang dan
metode dokumentasi yaitu mahasiswa mengambil foto di setiap program kerja
yang berjalan.

Pelaksanaan KKN ini dilaksanakan selama 30 hari mulai dari tanggal 30 Agustus
sampai 30 September 2022, dimana pembekalan dilaksanakan pada tanggal 30 -
31 Agustus 2022, pelaksanaan kegiatan pada tanggal 1 September sampai 26
September 2022 dan penyelesaian laporan pada tanggal 27 – 30 September 2022.
Kegiatan KKN setiap harinya dilaksanakan minimal selama 7 jam/hari, dengan
program kerja wajib 70% yang telah disediakan dan program kerja tambahan 30%
yang disesuaikan dengan kondisi desa serta persetujuan dari kepala desa dan
dosen pembimbing.

Adapun program kerja yang dilaksanakan terbagi 2, yaitu program kerja wajib
70% yang terdiri dari Pengenalan dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga
(TPK), pendataan menggunakan E-Pagassi dan Sosialisasi pencegahan stunting.
Untuk program kerja tambahan terdiri dari Pendampingan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) bagi masyarakat yang stunting, Pendampingan cara pembibitan
dan pembuatan hidroponik sederhana, Sosialisasi (Dagusibu dan pembuatan
media tumbuh jamur tiram), bakti lingkungan, kegiatan olahraga dan penyuluhan
pernikahan dini. Hasil dari 8 program kerja tersebut terealisasikan atau terlaksana
sekitar 99%.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rerang ini berjalan dengan sangat
baik dan lancar. Terlaksananya 9 program kerja diharapkan dapat membantu Tim

iii
Pendamping Keluarga (TPK) untuk lancar mengaplikasikan E-Pagassi,
mendapatkan data faktor penyebab terjadinya stunting di desa rerang,
meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan
stunting, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang nutrisi yang terdapat di
dalam makanan tambahan yang diberikan, meningkatkan pengaplikasian
pembibitan dan pembuatan tanaman hidroponik sederhana, memahami dan
mengaplikasikan cara penggunaan obat yang baik dan benar serta cara pembuatan
media jamur, kesadaran terhadap pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat,
menciptakan kekompakan dan menumbuhkan jiwa sportifitas masyarakat desa
Rerang serta pentingnya pemahaman mengenai bahayanya pernikahan dibawah
umur.

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
RINGKASAN.........................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
A. Gambaran Umum Wilayah Pengabdian...........................................................1
B. Metode Pelaksanaan Kegiatan..........................................................................2
C. Hasil Pelaksanaan.............................................................................................8
D. Penutup.............................................................................................................9
Lampiran................................................................................................................10

v
A. Gambaran Umum Wilayah Pengabdian

Gambar 1.1 Peta Kecamatan Dampelas


Pada zaman penjajahan Belanda Desa Rerang dikenal dengan nama Vambero.
Kala itu jumlah penduduknya masih sangat sedikit dan hidup berpindah-
pindah dari satu tempat ke tempat lain, hal tersebut dikarenakan mata
pencahariannya yang tidak menentu, dan belum adanya jalan transportasi darat
sehingga banyak masyarakat yang bertempat tinggal di pesisir pantai. Karena
untuk berpergian dari satu daerah ke daerah lainnya hanya menggunakan
transportasi laut seperti kapal dan perahu layar (sande). Sedangkan
pemerintahan masih dipimpin oleh seorang kepala adat. Karena banyaknya
masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pantai / pelabuhan maka nama
Vambero diubah oleh masyarakat menjadi desa Labuan, sesuai dengan tempat
tinggal/pemukiman masyarakat, sekalipun tempat tinggal atau perumahan
masyarakat masih sangat sederhana tetapi para penduduk sudah mulai
membuka lahan pertanian, bercocok tanam, beternak meskipun dengan
menggunakan alat yang masih sangat sederhana.

Pada perkembangan selanjutnya, Desa Labuan kepemimpinannya mulai diatur


oleh Kepala Kampung, dan pada tahun 1947 pada masa kepemimpinan
Ahmad Bestari, Desa Labuan diubah menjadi Desa Rerang sampai sekarang.
Dimana wilayahnya terbagi dari enam dusun, dan masyarakatnya terdiri dari

1
beberapa suku yaitu dampelas, Bugis, Kaili, Mandar, Jawa, dan Bali dimana
hidup saling berdampingan dan saling membutuhkan satu sama.

B. Metode Pelaksanaan Kegiatan


Waktu pelaksaan KKN Tematik Stunting angkatan 100 Universitas Tadulako
yaitu mulai hari Selasa, 30 Agustus – 29 September 2022, yang bertempat di
Desa Rerang, Kec. Dampelas, Kab. Donggala, Prov. Sulawesi Tengah.

Persiapan dimulai dengan pemaparan program kerja di Balai Desa dengan


dihadiri oleh Kepala Desa beserta aparatnya, ketua adat, bidan desa, ketua
karang taruna, tokoh agama, kader posyandu serta masyarakat desa rerang.
Mahasiswa KKN melakukan penyusunan mengenai program kerja yang terbagi
menjadi dua yaitu 70% dan 30%, untuk program kerja 30% atas persetujuan
tamu undangan yang telah hadir. Kegiatan mahasiswa KKN juga melibatkan
seluruh warga dan aparat-aparat desa untuk turun langsung di lapangan.

Dalam pelaksanaan KKN Tematik stunting angkatan 100 Universitas Tadulako


terdapat dua jenis program kerja yang terbagi menjadi program utama
(percepatan penurunan stunting) dengan bobot 70% dan program tambahan
(non stunting) dengan bobot 30%, sebagaimana yang tertera dala juknis KKN
Tematik stunting angkatan 100 Universitas Tadulako, yaitu :
1. Pengenalan dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga
Program kerja pengenalan dan pelatihan tim pendamping keluarga
dilaksanakan dalam 5 hari. Mahasiswa bekerja sama dengan aparat desa
dalam kegiatan ini yaitu pelatihan cara menggunakan aplikasi e-pagassi
kepada Tim Pendamping Keluarga (TPK). Kegiatan ini dilaksanakan di
balai desa
Adapun tahapan program kerja tersebut adalah sebagai berikut :

a. Koordinasi dengan aparat desa melakukan komunikasi ke aparat desa


tetang tempat yang bisa di gunakan untuk melakukan Pengenalan
dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga.

2
b. Pelaksanaan pelatihan, Mahaiswa KKN melakukan Pelatihan dengan
Tim Pendamping Keluarga cara menggunakan aplikasi e-pagassi
untuk pendataan warga yang beresiko stunting.

2. Pendataan Menggunakan Aplikasi E-pagassi


Program kerja pendataan masyarakat menggunakan aplikasi e-pagassi
yang bekerja sama dengan BKKBN ini bertujuan untuk turun langsung ke
lapangan dan mengupgrade data lama yang diberikan oleh BKKBN
pendataan. Pendataan di laksanaakan 21 hari dengan metode
menggunakan aplikasi e-pagassi dengan melakukan door to door ke warga
masyrakat di desa rerang. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Rerang mulai
dari dusun 1 sampai dusun 6.

Adapun tahapan tahapan dalam pelaksanaan program kerja pendataan


stunting yaitu sebagai berikut :

a. Koordinasi dengan Kepala Desa Rerang dan aparat desa, tahapan ini
ialah tahapan di mana kami perkenalan dan meminta persetujuan
program kerja.

b. Pembagian tempat untuk pendataan, di desa Rerang terdapat 6 dusun


sehingga melakukan pembagian tempat untuk mempermudah
melakukan pendataan.

c. Pendataan menggunakan aplikasi e-pagassi di lakukan door to door


ke rumah- rumah warga sesuai kuisioner yang ada.

3. Sosialisasi Pencegahan Stunting


Program kerja sosialisasi pencegahan stunting di laksanaakan selama 21
hari dengan metode sosialisasi door to door ke warga desa rerang
sosialisasi power point, spanduk dan membagikan broosur serta leaflet.
Program kerja ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberi informasi
tentang stunting dan cara pencegahan stunting. Kegiatan ini dilaksanakan
di desa Rerang khususnya di sekolah-sekolah.

3
Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan program kerja pendataan
stunting yaitu sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan remaja dan ibu rumah tangga per dusun desa
rerang
b. Sosialisasi tentang stunting (door to door) ke ibu hamil dan ibu
menyesui di setiap dusun desa rerang
c. Sosialisasasi power point tentang stunting ke siswa siswi SD, SMP
dan SMA
d. Pemasangan spanduk di setiap dusun desa Rerang
e. Sosialisasi pembagian leaflet serta brosur ke ibu hamil dan ibu
menyusui
f. Sosialisasi Whatssap tentang stunting ke remaja karang taruna.

4. Bakti lingkungan
Program kerja Bakti Lingkungan di Desa Rerang di lakukan kurang lebih
4 kali pelaksanaan. Bakti lingkungan bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, bebas dari sampah, rumput dan penyakit
yang tidak diinginkan. Manfaat dari kerja bakti ini membuat terciptanya
kerukunan antar sesama warga yang membuat suasana kerja bakti menjadi
lebih menyenangkan dan juga nyaman.
Adapun lokasi kerja bakti yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a. Kerja bakti di Posko
b. Kerja bakti di Kantor Desa dan Balai Pertemuan
c. Kerja bakti di Posyandu
d. Kerja bakti di Lapangan Samunu

5. Pendampingan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Bagi Masyarakat


Stunting
Program kerja pendampingan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi
masyarakat stunting di Desa Rerang yang di lakukan selama 26 hari
pelaksanaan. Kegiatan ini dilaksanakan di gedung Al-Khairat. Mahasiswa
membantu melakukan segala aktivitas dalam PMT (Pembelian bahan

4
tambahan makanan, pembuatan makanan tambahan, pendistribusian
makanan tambahan dan pemberian informasi tentang pemberian makanan
tambahan. Tujuannya Agar mahasiswa dan Tim Kader stunting dapat
saling membantu dalam melakukan pendistribusian dan pemberian
informasi. Manfaatnya agar dapat membantu penurunan angka stunting di
Desa Rerang.

6. Pendampingan Cara Pembibitan dan Pembuatan Hidroponik Sederhana


Program kerja pendampingan cara pembibitan dan pembuatan hidroponik
sederhana yang dilakukan selama 3 hari pelaksanaan. Mahasiswa
membantu melakukan pembibitan dan pembuatan hidroponik sederhana
bersama karang taruna dan ibu PKK. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah
warga sesuai dengan kesepakatan bersama. Tujuannya agar masyarakat
paham tentang cara pembibitan dan pembuatan hidroponik sederhana
sebagai pengganti media tanam. Manfaatnya dapat meningkatkan
pengaplikasian pembibitan dan pembuatan tanaman hidroponik sederhana.

7. Sosialisasi (DAGUSIBU Dan Pembuatan Media Tumbuh Jamur Tiram)


Program kerja Sosialisasi (DAGUSIBU Dan Pembuatan Media Tumbuh
Jamur Tiram) yang ditujukan untuk warga masyarakat Rerang yang
dilaksanakan 13 hari dengan metode pelaksanaan sosialisasi dalam kelas
langsung dan menggunakan metode pembagian Leaflet dan poster ke
masyarakat di desa rerang dengan output yang diharapkan Mayarakat
dapat memahami dan mengaplikasian cara penggunaan obat yang baik dan
benar serta cara pembuatan media tumbuh jaur tiram. Kegiatan ini
dilaksanakan di seluruh wilayah desa rerang.

Adapun tahapan tahapan dalam pelaksanaan program kerja Sosialisasi


(DAGUSIBU Dan Pembuatan Media Tumbuh Jamur Tiram) sebagai
berikut :

a. Studi literatur, Tahapan ini ialah tahapan di mana kami mencari


referensi mengenai materi tentang DAGUSIBU dan pembuatan

5
media tumbuh jamur tiram sehingga informasi dapat dimasukkan ke
dalam leaflet dan brosur.
b. Pengeditan desain, Tahapan ini ialah tahapan dimana kami
mendesain brosur dan leaflet dengan informasi yang sudah kami
dapatkan dari referensi.
c. Sosialisasi DAGUSIBU dan Pembuatan Media Tumbuh Jamur
Tiram, Tahapan ini ialah tahapan dimana kami melakukan sosialisasi
langsung didalam kelas, dan penyebaran poster serta Leaflet kepada
masyarakat Rerang.
d. Monitoring dan evaluasi DAGUSIBU dan Pembuatan Media
Tumbuh Jamur Tiram, tahapan ini ialah tahapan dimana kami
melakukan monitoring dan evaluasi tentang sosialisasi yang telah
kami laksanakan agar kedepannya sosialisasi serta materi dapat lebih
menarik lagi

8. Kegiatan olahraga
Program kerja kegiatan olahraga yang ditujukan untuk anak- anak SD
kelas 4,5,6 yang terpilih serta ibu ibu dusun yang ikut andil dalam lomba
senam antar dusun yang dilaksanakan 4 hari dengan metode pelaksanaan
lomba di lapangan samunu dan ditonton dan diramaikan oleh masyarakat
setempat dengan output yang diharapkan Masyarakat dapat menciptakan
kekompakan dan menjalin kebersamaan melalui kegiatan olahraga
tersebut.

Adapun tahapan tahapan dalam pelaksanaan program kerja kegiatan


olahraga sebagai berikut :

a. Technical meeting, Tahapan ini ialah tahapan di mana kami


berdiskusi dengan kepala desa, aparat desa dan ibu ibu warga desa
rerang agar kesepakatan tentang peraturan pelaksanan lomba serta
penetuan juri dapat bisa di simpulkan dengan kesepakatan bersama.
b. Persiapan dan pelaksanaan lomba balap kelereng, Tahapan ini ialah
tahapan dimana kami mrmpersiapkan lapangan mulai dari

6
pemasangan patok, persiapan arena lomba balap kelereng, persiapan
alat lomba balap kelereng dan pemasangan spanduk dan kemudian
pelaksanaan lomba kelereng oleh anak anak SD kelas 4,5,6 yang
terpilih.
c. Persiapan dan pelaksanaan lomba balap karung, Tahapan ini ialah
tahapan dimana kami memrpersiapkan lapangan mulai dari
pemasangan patok, persiapan arena lomba balap karung, persiapan
alat lomba balap karung dan pemasangan spanduk dan kemudian
pelaksanaan lomba karung oleh anak anak SD kelas 4,5,6 yang
terpilih.
d. Persiapan dan pelaksanaan senam antar dusun, Tahapan ini ialah
tahapan dimana kami mempersiapkan lapangan mulai dari
pemasangan patok batasan penonton dan juri, persiapan arena lomba
senam, persiapan alat lomba senam antar dusun dan pemasangan
spanduk dan kemudian pelaksanaan lomba senam antar dusun.

9. Penyuluhan Pernikahan Dini


Program kerja kegiatan penyuluhan pernikahan dini yang ditujukan untuk
remaja desa rerang yang dilaksanakan 5 hari dengan metode pelaksanaan
penyuluhan langsung dengan bantuan power point di dalam posko.

Adapun tahapan tahapan dalam pelaksanaan program kerja kegiatan


penyuluhan pernikahan dini sebagai berikut :

a. Survey lokasi tempat penyuluhan pernikahan dini, Tahapan ini ialah


tahapan di mana kami datang ketempat yang dapat ditempati dan
digunakan untuk penyuluhan pernikahan dini
b. Pengedaran surat undangan penyuluhan pernikahan dini, Tahapan ini
ialah tahapan dimana kami mempersiapkan surat dan mengedarkan
langsung ke rumah remaja remaja agar dapat menyempatkan hadir
ke tempat penyuluhan pernikahan dini.
c. Studi literatur dan pengeditan, Tahapan ini ialah tahapan dimana
kami mencari referensi mengenai materi tentang pernikahan dini

7
serta pngeditan power point sehingga informasi dapat dipaparkan ke
remaja yang akan hadir dalam penyuluhan pernikahan dini.
d. Penyuluhan pernikahan dini, Tahapan ini ialah tahapan dimana kami
memaparkan materi tentang kelebihan dan kekurangan serta dampak
yang ditimbulkan pernikahan dini kepada remaja remaja desa rerang
yang sempat hadir.

e. Monitoring dan evaluasi, tahapan ini ialah tahapan dimana kami


melakukan monitoring dan evaluasi tentang sosialisasi yang telah
kami laksanakan agar kedepannya sosialisasi serta materi dapat lebih
menarik lagi.

C. Hasil Pelaksanaan
Pelaksanan program kerja 70% mengenai stunting Desa Rerang yaitu dengan
cara mendata menggunakan aplikasi E-Pagassi, mahasiswa KKN mendata
sebanyak 155 KK yang beresiko stunting. Di desa tersebut tercatat 35 anak
yang terkena stuning. Setelah itu, ada pengenalan dan pelatihan tim
pendamping keluarga (TPK). Jumlah TPK yang berada di desa rerag sebanyak
3 orang. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat pula ibu kader posyandu
sebanyak 6 orang yang ikut turut sera dalam pelatihan. Kemudian, ada program
kerja sosialiasasi pencegahan stunting. Target sosialisasi ini adalah seluruh
lapisan masyarakat desa rerang mulai dari anak-anak hingga lansia serta dari
seluruh tingkatan pendidikan mulai dari yang putus sekolah, siswa SD, SMP,
SMA dan yang telah lulus sekolah. Kemudian pelaksanan program kerja 30%
terdapat 6 program kerja, yang pertama Pendampingan Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) bagi masyarakat yang stunting. Total Balita yang diberi
makanan tambahan berjumlah 35 anak dan 4 ibu hamil. Yang kedua,
pendampingan cara pembibitan dan pembuatan hidroponik sederhana. Kegiatan
ini dilaksanakan bersama ibu PKK beserta remaja putri yang tergabung dalam
karang taruna. Yang ketiga, Sosialisasi (Dagusibu dan Pembuatan media
tumbuh jamur tiram). Mahasiswa KKN melakukan sosialisasi dengan seluruh
masyarakat desa. Yang keempat, kegiatan bakti lingkungan. Kegiatan ini,

8
terlaksana seluruhnya sebanyak 4 kali bertempat di posko, balai desa dan
kantor desa, posyandu dan area lapangan. Yang kelima, kegiatan olahraga.
Dalam pelaksanaannya diadakan lomba untuk anak-anak (lomba balap karung
dan balap kelereng) dan lomba untuk ibu-ibu (lomba senam). Yang keenam,
penyuluhan pernikahan dini. Kegiatan ini, dilakukan bersama remaja karang
taruna.

D. Penutup
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan tempat bagi mahasiswa untuk belajar
hidup dan mengabdi di masyarakat. Dengan adanya KKN ini, diharapkan
mahasiswa dapat berperan dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat
sebab di masyarakat tidak hanya ilmu yang perlu diterapkan tetapi bagaimana
cara mahasiswa menyatu dengan lingkungan masyarakat. Adapun adanya KKN ini
dapat menciptakan sarjana yang mampu, memahami dan menghayati kondisi
dan permasalahan yang ada dalam masyarakat dan mampu menemukan
solusinya. Mahasiswa KKN mampu menjalin hubungan antara lembaga
perguruan tinggi dengan masyarakat sebagai mitra kerja sehingga eksistensi
dari perguruan tinggi dalam mengbdikan ilmu benar-benar dapat dipercaya dan
diyakini masyarakat di tempat KKN dan dapat membantu pemerintah dalam
rangka pelaksanaan pembangunan pada kehidupan masyarakat. Mahasiswa
KKN dapat mengopservasi dan mengidentifikasi masalah yang berkotribusi
terhadap kejadian stunting dan menegakkan faktor penyebab stunting.

Dengan adanya antusias yang baik dari masyarakat, membantu mahasiswa


KKN dalam belajar bersosialisasi dengan warga masyarakat, belajar bersikap
dan beradaptasi dengan orang lain sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Di samping itu, peran serta masyarakat juga mendukung dalam kelancaran
pelaksanaan program KKN.

9
Lampiran
Link video youtube :
https://youtu.be/zYquzap4bYo

Dokumentasi

1. Pengenalan dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK)

2. Pendataan Menggunakan e-pagassi

10
3. Sosialisasi Pencegahan Stunting

4. Pendampingan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi masyarakat


yang stunting

11
5. Pendampingan cara pembibitan dan pembuatan hidroponik sederhana

6. Bakti lingkungan

12
7. Sosialisasi (DAGUSIBU dan Pembuatan Media Tumbuh Jamur Tiram)

8. Kegiatan olahraga

13
9. Penyuluhan pernikahan dini

14

Anda mungkin juga menyukai