Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN


“Mengenal Jenis Hama Penting Dan Gejala Serangannya Pada Berbagai Jenis
Tanaman Di Indonesia Dan Mengenal Jenis Serangga Musuh Alami Hama
Tumbuhan”

Disusun oleh :
KELOMPOK 1
Yovie Nataniel (D1F121005)
Laode Suryono (D1F121025)
Angga Ardiansyah (D1F121013)
Isnawati Sri Arista (D1F121023)
Waode Andriani (D1F121039)

Prodi : Proteksi Tanaman


Dosen : Ir. Agung Yuswana, M.P

JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2022

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Hama adalah hewan yang merusak secara langsung pada tanaman. Hama
merupakan sebutan bagi semua binatang yang dapat menimbulkan kerusakan dan
kerugian pada tanaman serta turunannya, diantaranya yaitu serangga hama. Pada
tulisan ini akan diuraikan beberapa jenis hama yang menyebabkan kerusakan pada
bagian tanaman yaitu pada daun dan batang. Berdasarkan gejala yang tampak,
kerusakan pada daun dan batang lebih mudah diamati dibandingkan kerusakan
pada akar dan buah/benih. Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh para
petani, terutama petani sayuran adalah serangan hama, baik berupa nematoda,
ulat, lalat buah maupun antraknosa. Serangan hama ini seringkali menggagalkan
panen sehingga menyebabkan kerugian yang sangat besar ( Astuti et al., 2016).
Menurut (Cahyono et al.2017), Hama merupakan hewan yang merusak
tanaman dan umumnya merugikan para petani dari segi ekonomi, maka manusia
selalu akan memperhatikanya, guna meningkatkan hasil pertanian, jika tidak maka
hasil panennya akan menurun. Beberapa contoh akibat serangan hama pada
tanaman cabai misalnya: serangan hama pada bagian akar tanaman cabai
menyebabkan proses penyerapan unsure hara, air dan lain-lain terganggu,
serangan hama pada bagian batang tanaman cabai menyebabkan transportasi zat
makanan terganggu atau berhenti sama sekali sehingga tanaman menjadi layu dan
mati, serangan hama pada bagian daun tanaman cabai dapat menyebabkan
terganggunya proses fotosintesis dan serangan hama pada buah cabai dapat
menyebabkan buah rusak atau gugur, semuanya akan mempengeruhi menurunnya
nilai ekonomi.
2. Tujuan
Menyusun perencanaan pengendalian hama tanaman perkebunan, pangan,
sayuran, hortikultura dan mengevaluasi Tindakan pengendalian hama tanaman
perkebunan berdasarkan hasilnya yang benar.

B. METODE PELAKSANAAN
1. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Handphone. Dan bahan yang digunakan adalah tanaman/tumbuhan dan
serangga

2. Cara Kerja

1. Mencari tanaman bergejala serangan hama penting/utama yang ada di


sekitar tempat tinggal Anda, pada kelompok tanaman pangan, tanaman
perkebunan, tanaman hortikultura, tanaman sayuran, dan tanaman hias,
masing-masing 5 jenis hama penting.
2. Dokumentasikan hama yang menyerang tanaman/bagian tanaman tersebut
dengan jelas dari berbagai sudut pandang (Dorsal, lateral, ventral)
3. Dokumentasikan serangga musuh alami hama tumbuhan yang saudara
dapatkan, klasifikasikan, dan diskripsikan secara lengkap musuh alami
tersebut menggunakan pustaka (Ciri-ciri morfologi eksternal, dan
bioekologinya dalam bentuk tabulasi sederhana).
4. Dokumentasikan gejala serangan dengan jelas pada bagian tanaman
terserang dan bandingkan dengan bagian tanaman sehat, lalu buat deskripsi
gejala pada foto, dan dirangkum dalam laporan praktikum virtual.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Hasil
Hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No Dokumentasi hasil Keterangan
pengamatan
1. Tanaman Cabai Gejala:
Terdapat bagian yang busuk disekitar bagian bawah
Foto gejala bagian buah.
tanaman terserang
hama: Spesies hama penyebab kerusakan: Lalat buah
Klasifikasi:
Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Famili : Tephritidae
Genus :-
Spesies : Bactrocera dorsalis

Sumber pustaka:
Foto bagian https://id.wikipedia.org/wiki/Bactrocera_dorsalis
tanaman sehat:

Foto situasi area


pengamatan:

2. Tanaman: Gejala:
Kangkung Terdapat bercak kuning dibagian daunnya
Foto gejala bagian Spesies hama penyebab kerusakan: Kepik
tanaman terserang Klasifikasi:
hama: Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hamiptera
Famili :-
Genus :-
Spesies : -

Sumber pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kepik
Foto tanaman sehat

Foto situasi area


pengamatan:

3. Tanaman: Jagung Gejala:


Terdapat lubang dibagian pinggir daun
Foto gejala bagian
tanaman terserang Spesies hama penyebab kerusakan: Belalang
hama: Klasifikasi:
Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Tridactyloidea
Genus :-
Spesies : -

Sumber pustaka:
Foto tanaman
https://id.wikipedia.org/wiki/Belalang
sehat :

Foto situasi area


pengamatan:

4 Tanaman : Bunga Gejala:


Kembang sepatu Terdapat lubang-lubang dibagian tengah daun

Foto gejala bagian Spesies hama penyebab kerusakan: Kumbang daun


tanaman terserang Klasifikasi:
hama Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili :-
Genus :-
Spesies : -
Sumber pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kumbang

Foto tanaman sehat

Foto situasi area


pengamatan

5 Tanaman : Ubi Gejala:


Kayu Terdapat lubang-lubang dibagian tengah daun dan
pinggiran daun
Foto gejala bagian
tanaman terserang Spesies hama penyebab kerusakan: Ulat jengkal
hama Klasifikasi:
Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Geometridae
Genus : Hyposidra
Spesies : Hyposydra talaca

Sumber Pustaka:
https://ojs.unpatti.ac.id/index.php/agrologia/article/
Foto tanaman sehat download/182/119

Foto situasi area


pengamatan

6 Tanaman : Gejala:
Lengkuas Terdapat lubang-lubang dibagian tengah daun dan
lubang lubang yang berjejer.
Foto gejala bagian
tanaman terserang Spesies hama penyebab kerusakan: Kumbang
hama karabid
Klasifikasi:
Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Carabidae
Genus : Hyposidra
Spesies : Hyposydra talaca
Foto tanaman sehat
Sumber Pustaka:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kumbang
Foto situasi area
pengamatan

No. Dokumentasi hasil pengamatan Keterangan


Virtual musuh alami
1. Lalat Buah Klasifikasi
Dunia: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Diptera
Famili: Tephritidae
Genus: -
Spesies: Bactrocera dorsalis

Diskripsi : Lalat buah adalah hama yang


banyak merusak tanaman buah dan
sayur, tanaman yang terkena serangan
lalat buah memiliki daya rusak hampir
50% sehingga dapat mengganggu hasil
panen. Cara penyerangan lalat buah
yaitu. Lalat betina dengan ovipositornya
menusuk buah dan meletakkan telurnya
dalam lapisan epidermis.

Ciri Morfologi:
Puparium lalat buahberbentuk oval
berwarna kuning kecoklatan dengan
panjang ± 5 mm (DitlinHortikultura,
2006). Imago lalat buah umumnya
memiliki ciri-ciri penting di kepala,
toraks,sayap, dan abdomen. Kepala
terdiri atas antena, mata, dan spot.
Bioekologi :
Serangga dewasa mirip lalat rumah,
panjang sekitar 6 - 8 mm dan lebar 3
mm. Torak berwarna oranye, merah
kecoklatan, coklat atau hitam biasanya
pada B. dorsalis terdapat 2 garis
membujur dan sepasang sayap
transparan. Pada abdomen terdapat 2 pita
melintang dan satu pita membujur warna
hitam atau bentuk buruf T yang kadang-
kadang tidak jelas. Pada lalat betina
ujung abdomen lebih runcing dan
mempunyai alat peletak telur (ovipositor)
yang cukup kuat untuk menembus kulit
buah sedangkan lalat jantan abdomen
lebih bulat.
Telur berwarna putih berbentuk bulat
panjang yang diletakkan secara
berkelompok 2-15 butir di dalam buah.

2 Kepik Klasifikasi:
Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hamiptera
Famili :-
Genus :-
Spesies : -

Diskripsi :
Ciri khas utama serangga anggota
Hemiptera adalah struktur mulutnya yang
berbentuk seperti jarum. Mereka
menggunakan struktur mulut ini untuk
menusuk jaringan dari makannya dan
kemudian menghisap cairan di dalamnya.
Hemiptera sendiri adalah omnivora yang
berarti mereka mengonsumsi hampir
segala jenis makanan mulai dari cairan
tumbuhan, biji-bijian, serangga lain,
hingga hewan-hewan kecil seperti ikan.
Hemiptera tidak mengalami
metamorfosis sempurna. Anakan
serangga dari ordo Hemiptera yang baru
menetas biasanya memiliki penampilan
yang sama dengan induknya, tetapi
ukuranya lebih kecil dan tidak besayap.
Fase anakan ini dikenal dengan nama
nimfa. Nimfa Hemiptera ini kemudian
melakukan pergantian kulit berkali-kali
hingga akhirnya menjadi dewasa tanpa
melalui fase kepompong.

Ciri Morfologi:
Secara morfologi, bagian kepala dan
toraksnya mempunyai kombinasi warna
jingga atau kuning kehijauan dengan tiga
bintik hijau di punggung. Pada sisi kiri
dan kanan toraks terdapat duri yang
merupakan ciri khas hama ini. Serangga
ini juga memiliki tubuh pipih persegi
lima dengan panjang sekitar satu
sentimeter.

Bioekologi :
Bioekologi kepik hitam/biji - Kepik
hitam/biji (Paraeucosmetus pallicornis)
merupakan salah satu hama yang
menyerang tanaman padi. kepik
hitam/biji termasuk kedalam
metamorfosis tidak sempurna.
Bioekologi kepik hitam/biji terdiri dari
stadia telur, nimfa, dan imago.

3 Belalang Klasifikasi:
Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Orthoptera
Famili : Tridactyloidea
Genus :-
Spesies : -

Diskripsi :
Belalang adalah serangga herbivora dari
subordo Caelifera dalam ordo
Orthoptera. Serangga ini memiliki antena
yang hampir selalu lebih pendek dari
tubuhnya dan juga memiliki ovipositor
pendek. Suara yang ditimbulkan
beberapa spesies belalang biasanya
dihasilkan dengan menggosokkan femur
belakangnya terhadap sayap depan atau
abdomen (disebut stridulasi), atau karena
kepakan sayapnya sewaktu terbang.
Femur belakangnya umumnya panjang
dan kuat yang cocok untuk melompat.
Serangga ini umumnya bersayap,
walaupun sayapnya kadang tidak dapat
dipergunakan untuk terbang. Belalang
betina umumnya berukuran lebih besar
dari belalang jantan.

Ciri Morfologi:
Belalang memiliki 3 bagian tubuh utama
seperti kepala, dada (thorak) dan perut
(abdomen). Selain itu tetdapat juga
anggota tubuh lainnya seperti kaki yang
bersendi berjumlah 6, sayap 2 pasang
untuk terbang dan sepasang antena
sebagai alat sensor.

Bioekologi :
Belalang adalah contoh serangga yang
mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Dalam perubahannya,
belalang tidak mengalami tahap
kepompong atau pupa layaknya kupu-
kupu yang melalui metamorfosis
sempurna. Metamorfosis belalang hanya
melalui tahap telur, nimfa dan dewasa
(imago).
4 Kumbang Daun Klasifikasi:
Dunia/Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili :-
Genus :-
Spesies : -
Deskripsi :
Chrysomelid adalah kelompok serangga
dari Famili Chrysomelidae yang sudah
lama dikenal sebagai kumbang daun
(leaf beetle). Serangga pemakan daun ini
mencakup lebih dari 37.000 spesies,
sehingga menjadikannya sebagai salah
satu keluarga kumbang yang terbesar dan
paling sering ditemui. Karakteristik
kumbang daun Famili Chrysomelidae
adalah memiliki kulit tubuh (exoskeleton)
dan sayap depan (elytra) yang sangat
keras. Metamorfosa kumbang daun yaitu
holometabola (metamorfosa sempurna),
yaitu telur, larva, pupa dan serangga
dewasa (imago). Imago betina kumbang
daun meletakkan telur pada permukaan
bawah daun secara berkelompok, dan
setelah menetas larva akan memakan
daun secara bergerombol (gregarius)
sampai menjadi pupa. Imagonya juga
memakan daun.

Ciri Morfologi :
Karakteristik kumbang umumnya
memiliki eksoskeleton sangat keras dan
sayap depan keras (elytra). Exoskeleton
kumbang terdiri atas banyak lapisan yang
disebut sklerit, dipisahkan oleh jahitan
tipis. Desain ini memberikan pertahanan
berlapis sambil mempertahankan
fleksibilitas. Anatomi umum kumbang
cukup seragam, meskipun organ dan
tambahan tertentu dapat sangat bervariasi
dalam penampilan dan fungsi antara satu
famili dengan famili lain. Seperti semua
serangga, tubuh kumbang dibagi menjadi
tiga bagian: kepala, dada (toraks), dan
perut (abdomen).
Bioekologi :
Kumbang adalah ordo serangga terbesar,
dengan 350.000-400.000 spesies dalam
empat subordo (Adephaga,
Archostemata, Myxophaga, dan
Polyphaga), menjadi sekitar 40% dari
seluruh serangga yang dijelaskan, dan
sekitar 30% dari seluruh hewan.
Meskipun klasifikasi pada tingkat famili
sedikit tidak stabil, sekitar 500 famili dan
subfamili sudah diketahui. Coleoptera
ditemukan di hampir semua habitat alam,
termasuk habitat air tawar dan laut.

5 Ulat jengkal Deskripsi :


Ulat jengkal bersifat polifag, hal ini
dapat dilihat bahwa ulat jengkal tidak
hanya menyerang bibit pakoba saja tetapi
tanaman pertanian dan tanaman
perkebunan pun sering diserang.
Beberapa hasil penelitian yang
menyatakan bahwa jenis tanaman yang
sering diserang ulat jengkal, antara lain
pada bibit Kranji.

Ciri Morfologi :
Ciri khas ulat jengkal adalah dengan
berjalan seperti ulat bulu, badannya
berwarna hijau serta sangat kecil jika
dilihat dengan mata telanjang

Bioekologi :
Ulat jengkal dalam perkembang
biakannya termasuk dalam golongan
serangga Holometabola, yaitu kelompok
serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna. Serangga ini mengalami
empat tahap perkembangan yaitu telur,
larva, pupa (kepompong), dan imago.

6 Kumbang Karabid Deskripsi :


Kumbang Karabid (Ophionea
ningrofasciata) Predator ini aktif mencari
mangsa pada siang hari dan dapat
berenang. Jenis mangsanya adalah
wereng coklar, wereng hijau, hama putih,
wereng zig – zag, wereng punggung
putih, ulat bulu, ulat jengkal dan
penggerek batang padi. Tempat hidupnya
di pangkal batang atau di tanah yang
tidak benar.

Ciri Morfologi :
Predator ini mempunyai ukuran anjang
tubuh 8 mm dengan ciri – ciri tubuh
mengkilat, kulit halus, kepala dan perut
bagian tengah berwarna hitam kebiru –
biruan. Atau mulutnya bertipe
mengunyah. Rentang hidupnya 15 hari
dan jumlah telur yang dihasilkan oleh
seekor betina adalah 45 butir.

Bioekologi :
Jika para petani, penyuluh pertanian dan
masyarakat umum menemukan kumbang
karabid hidup yang pada umumnya hidup
di pangkal batang tanaman atau tanah
yang tidak berair. Dengan ciri anjang
tubuh 8 m, warna mengkilat kulit halus
kepala dan bagian perut hitam kebiru –
biruan. Disarankan jangan mengganggu
atau membunuh kumbang karabid ini,
karena kumbang karabid ini adalah yang
membantu petani untuk membasmi dan
menekan pertumbuhan virus tungro.

B. Pembahasan
Hama merupakan hewan yang merusak tanaman dan umumnya merugikan
para petani dari segi ekonomi, maka manusia selalu akan memperhatikanya, guna
meningkatkan hasil pertanian, jika tidak maka hasil panennya akan menurun.
Beberapa contoh akibat serangan hama pada tanaman cabai misalnya: serangan
hama pada bagian akar tanaman cabai menyebabkan proses penyerapan unsure
hara, air dan lain-lain terganggu, serangan hama pada bagian batang tanaman
cabai menyebabkan transportasi zat makanan terganggu atau berhenti sama sekali
sehingga tanaman menjadi layu dan mati, serangan hama pada bagian
daun tanaman cabai dapat menyebabkan terganggunya proses fotosintesis dan
serangan hama pada buah cabai dapat menyebabkan buah rusak atau gugur,
semuanya akan mempengeruhi menurunnya nilai ekonomi. Besar kerugian yang
dialami petani cabai dipengaruhi oleh jenis hamanya, jenis yang dimaksud adalah
hama tersebut termasuk hama utama, hama sementara, atau hama pindahan
(Anonim, 1992 ). Hama utama adalah hewan yang memakan tanaman. Hama
sementara sebenarnya keberadaanya telah lama, tetapi karena populasinya yang
sedikit menyebabkan kerugian yang ditimbulkan tidak berarti. Namun, karena ada
gangguan seperti perubahanmusim, iklim, kegiatan manusia yang salah, atau
pengendalian hama yang keliru. Populasi hama ini dapat meningkat, maka
kerugian yang ditimbulkan juga meningkat. Hama pindahan merupakan hama
yang suka berpindah seperti ulat grayak, belalang dan burung. Karena sifat yang
suka berpindah tempat ini, maka serangannya tidak dapat diduga.
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia,
ternak dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan
kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau
hasilnya yang mana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara
ekonomis. Merunut KBBI, hama adalah hewan yang mengganggu produksi
pertanian seperti babi hutan, tupai, tikus, dan juga serangga. Sementara itu,
dikutip dari laman resmi Dinas Pemerintah Kabupaten Buleleng, pengertian hama
adalah hewan yang merusak secara langsung pada tanaman. Serangga adalah salah
satu kelas avertebrata di dalam filum artropoda yang memiliki eksoskeleton
berkitin. Bagian tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, toraks, dan
abdomen. Serangga juga memiliki mata majemuk, tiga pasang kaki yang
terhubung ke toraks, dan sepasang antena.

2. Saran

Saran saya, agar praktikum ini terus dilanjutkan sehingga mahasiswa dapat
benar-benar mengetahui jenis-jenis hama yang ada dilapangan dan menjadi
kendala bagi banyak orang ataupun petani.
DAFTAR PUSTAKA

Astuti W., Catur W. 2016. Pestisida Organik Ramah Lingkungan Pembasmi Hama
Tanaman Sayur. Jurnal Penerapan Teknologi dan Pembelajaran. 14 (2) :
116

Cahyono D. B., Hasna A., Tolangara. A. R. 2017. Hama Pada Cabai Merah. Techno :
Jurnal Penelitian. 6 (2) : 16.

Anda mungkin juga menyukai