Anda di halaman 1dari 5

JENIS HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN DALAM

GOLONGAN POLIFAG DAN MONOFAG

URAIAN
A. Golongan Hama dan Penyakit Bersifat Polifag
1. Hama Ulat Grayak/Ulat Tentara
Klasifikasi Menurut Kalshoven (1981)
Kingdom : Animalia
Filum : Anthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Genus :Spodoptera
Spesies : Spodoptera : S.mauritia, S.exempta, S.exigua, dan S. litura.
Tanaman Inang : padi, tomat, buncis, bawang merah, terung, kangkung, bayam, cabai,
jagung, tebu, tembakau, kacang tanah, kedelai, dan
tanaman herba lainya.
Organ yang terserang : bagian daun: tulang daun, helai daun, ujung daun
Gejala : Serangannya ditandai dengan daun-daun yang terlihat berwarna agak
putih, tertinggal hanya selaput daun bagian atas. Bagian daun terlihat
berlubang-lubang, lama kelamaan tertinggal tulang-tulang daun dan
meranggas. Menyerang bagian daun secara bergerobol, biasanya
larva berada di permukaan bawah daun dan umumnya terjadi pada
musim kemarau.
Pengendalian
- Kultur teknis : pembakaran tanaman, pengolahan tanah yang intensif
- Fisik/mekanis : mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman
yang terserang kemudian memusnahkanya, menggunakan perangkap
feromonoid seks yang dipasang di tengah pertanaman sejak tanaman
berumur 2 minggu.
- Hayati : pemanfaatan musuh alami seperti : patogen SI-NPV (Spodoptera
litura-Nulear polyhedrosis virus), cendawan Cordisep, Aspergillus
flavus, Beauveria bassina, Nomuarea rileyi, dan Metarhizium
anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis, nematoda Steinernema
sp., predator Sycanus sp., Andrallus spinideus, Selonepnis
geminada, parasitoid Apanteles sp., Telenomus spodopterae,
Microplistis similis, dan Peribeae sp.
- Kimia : beberapa insektasida seperti monokrotofos, khlorpirifos, triazofos,
dikhlorovos, sianofenfos, dan karbaril.
2. Penyakit Busuk Akar (root rot) menurut Nur Tjahjadi, 1991:46 ;

Cendawan penyebab : Thielviopsis basicola, Fusarium solani, Armillaria mellea


Tanaman inang : tanaman berkayu : apokat, mangga, kakao, kopi, karet, teh,
jeruk, kelapa dan sejenisnya.
Organ yang terserang : daun, bunga, akar, buah
Gejala : kelayuan dan kematian tanaman secara cepat, perubahan
warna kuning pada daun, pertumbuhan kerdil, gugur daun
sebelum waktunya., tanaman kurang kokoh, ketika tanaman
dicabut akar tanaman akan tertingga dan menyisakan akar
utaman, benang (hifa) akan berwarna putih, dan berbau busuk
ketika dicium dan beberapa jamur di bagian akar
Penyebaran : patogen menyebar melalui tanah (soil borne)
Pengendalian
- Kultur teknis : karantina, pembibitan dan pengolahan kebun yang sehat dan
Intesif, mengatur drainase dan irigasi secara benar, pemberian
mulsa dan pupuk organik
- Fisik/mekanis : pembersihan tanah dari sisa-sisa tanaman yang terserang,
membongkar, memusnakan, memotong pembakaran material
sakit.
- Hayati : pemanfaatan musuh alami seperti: antogonis cendawan
Trichoderma sp, atau Gliocladium sp yang dicampur dengan
pupuk kandang atau kompos.
- Kimiawi : menggunakan fungisida : Prothiocab (Previcur 70 SCW),
Propamocarb (Previcur N), Cymoxanil (Curzate), Fosetyl
(Alliette), Metalaxyl (Ridomil), Asam fosfat (Folirfos),
Mancozeb (bion-M dithane, Cozeb dll).

B. Golongan Hama Monofag


1. Hama Ulat penggulung daun (Erionata tharax)
Klasifikasi menurut Linnaeus, 1767
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidopetra
Famili : Hespiriidae
Spesies : Erionota thrax
Tanaman Inang : pohon pisang
Organ yang diserang : daun
Gejala : bagian daun yang tergulung meyerupai tabung, ditemukan larva di
dalamnya, larva muda sering memotong tepi daun secara miring.
Ditandai adanya lilin berwarna putih, kepompong berwarna coklat.
Pengendalian
- Kultur teknis :
- Fisik/mekanis : pengumpulan telur, larva dan daun yang menggulung lalu
memusnahkan/melenyapkannya (pemotongan)
- Hayati : pemanfaatan musuh alami seperti: belalang sembah, laba
laba,burung pemakan ulat (serangga), dan jenis-jenis serangga:
Ooencyrtus, Agiommatus, dan Anastatus.
- Kimia : menggunakan pestisida hayati/nabati, berbahan aktif imidakloprit
confidor 200 SL, organofosfat. Menggunakan insektisida berbahan
aktif diazinon, endosulfat, dieldrin dan dimethoathe (Noviani, 2008)
3. Penyakit Jamur Upas (Pink diseases) menurut Nur Tjahjadi, 1991:46 ;

Cendawan penyebab : Corticium salmonicolor


Tanaman inang : jeruk
Organ yang terserang : batang, rantin-ranting
Gejala : tahap I: menyerang pada ranting/dahan yang terserang timbul
benang-benanghalus mirip sarang laba-laba, tahap II: pada
benang-benang tadi timbul bintil-bintil putih, tahap III: ranting
yang terdapat di bawah benang akan berubah warnanya
menjadi merah jambu 9pink), IV: timbul bintil-bintil merah
muda dan merah tua yang merupakan cendawan sekunder
yaitu Necator decretus.
Pengendalian
- Fisik/mekanis : dengan sanitasi (dengan memetik daun sakit) pada stadium
sarang laba-laba, mengurangi kelembapan udara di sekitar
tanaman dengan mengatur jarak tanaman, drainase dan irigasi,
memangkas dan membakar bagian tanaman yang terserang.
- Kimiawi : menggunakan fungisida kontak
Daftar Pustaka

Eldriadi, yadri. 2009. Bahan Kuliah Klinik Tanaman/Hama Penyakit Tanaman Pangan
Hortikultura. Universitas Andalas, Padang.
https://id.scribd.com/doc/23757527/Hama-Penyakit-Tanaman-Pangan-
Hortikultura-by-Afdhal-Syukri-06116011. Di akses pada tanggal 2 juni 2018

https://agroteknologi.web.id/cara-mengatasi-busuk-batang-tanaman-jeruk. Di akses pada


tanggal 2 Juni 2018. Medan

https://mitalon.com/Pengendalian Penyakit Busuk Batang dan Busuk Akar pada Tanaman


Jeruk. Di akses pada tanggal 2 Juni 2018. Medan

Nur Tjahjadi, 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Kanisius (IKAPI). Yogyakarta.

Suryanto.A.W, 2010. Hama dan Penyakit Tanaman Pangan, hortikultura, dan Perkebunan.
Kanisius. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai