Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI

PASAR FAKTOR PRODUKSI

Dosen Pengampu :

Irwandi, S.Pd., M.Sc.

Disusun oleh :

Kelompok 9

1. Az- Zahra Shafiyah (220901502070)

2. Nur Anisa Hasan (220901502071)

3. Muh. Farhan Hamid (220901502072)

4. Rifna Ayu Novita Putri (220901502073)

Kelas E

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI S1

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “Pasar Faktor Produksi” dengan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.
Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irwandi selaku dosen pengampuh pada
mata kuliah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 20 September 2022

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 2
A. Pengertian dan Ciri-Ciri Pasar Faktor Produksi (Pasar Input) ............................................. 2
B. Faktor Penentu Permintaan Terhadap Pasar Faktor Produksi.............................................. 2
1. Harga Faktor Produksi ..................................................................................................... 2
3. Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain ...................................................................... 3
4. Harga Faktor Produksi yang Lain .................................................................................... 3
5. Kemajuan Teknologi ........................................................................................................ 3
C. Macam-Macam Pasar Faktor Produksi ................................................................................ 3
a. Pasar Faktor Produksi Tanah............................................................................................ 3
b. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja ................................................................................ 5
c. Pasar Produksi Modal....................................................................................................... 7
D. Jenis Pasar yang Penting dalam Kegiatan Ekonomi ............................................................ 9
1. Bursa Uang (Pasar Uang) ................................................................................................. 9
2. Bursa Efek (Pasar Modal) ................................................................................................ 9
3. Bursa Valuta Asing ........................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam siklus kegiatan ekonomi proses produksi merupakan suatu kegiatan
penting, selain distribusi dan konsumsi. Tujuan aktivitas produksi adalah untuk
menciptakan barang ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan
dalam proses produksinya membutuhkan dukungan berbagai faktor produksi. Jadi, faktor
produksi bisa dimaknai sebagai semua benda yang mampu membantu melancarkan
proses produksi perusahaan.
Interaksi antara rumah tangga produsen dan konsumen seperti digambarkan aliran
melingkar dilakukan melalui pasar produk dan pasar faktor produksi. Produsen menjual
barang yang diproduksi kepada konsumen di pasar produk, sedangkan konsumen menjual
faktor produksi yang dimiliki kepada produsen di pasar-pasar faktor produksi.
Penyediaan kebutuhan faktor produksi oleh perusahaan dilakukan melalui proses
jual-beli, sehingga terbentuklah pasar faktor produksi. Pasar faktor produksi dapat
diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan antara penjual dan pembeli faktor
produksi. Penjualnya adalah siapa saja yang memiliki faktor produksi (tanah, tenaga
kerja, maupun barang/modal), sedangkan pembelinya adalah perusahaan yang melakukan
produksi. Pasar faktor produksi disebut juga sebagai pasar input, karena semua faktor
produksi yang diperjualbelikan di dalam pasar tersebut merupakan input untuk
melakukan proses bagi perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diangkat
adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan pasar faktor produksi?
2. Apa saja ciri-ciri dari pasar faktor produksi?
3. Apa yang menjadi faktor penentu pada permintaan terhadap faktor produksi?
4. Ada berapa macam pasar faktor produksi?
5. Jenis pasar apa yang penting dalam kegiatan ekonomi?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, didapatlah tujuan yang ingin dicapai,
yaitu untuk mengetahui spesifik tentang pasar faktor produksi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Ciri-Ciri Pasar Faktor Produksi (Pasar Input)

Pasar faktor produksi dapat diartikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan
penjual dan pembeli faktor produksi. Penjualnya adalah para pemilik faktor produksi
(sumber alam/tanah, tenaga kerja, dan barang modal), sedangkan pembelinya adalah
adalah para wirausahaan yang melakukan produksi (yang mengelola perusahaan). Jadi
yang diperjualbelikan di dalam pasar ini adalah tanah sebagai sumber alam, tenaga kerja,
dan barang modal, yang kesemuanya itu merupakan input bagi perusahaan untuk
melakukan produksi. Oleh karena itu, pasar faktor produksi ini disebut juga pasa input.
Adapun ciri-ciri dari pasar faktor produksi ini antara lain berikut ini.
1. Pembelinya adalah para wirausahaan (pengusaha atau produsen) yang melakukan
produksi.
2. Penjualnya bisa masyarakat konsumen yang memiliki faktor produksi, atau para
pengusaha/produsen yang menghasilkan faktor produksi, khususnya para modal
3. Biasanya pembeli melakukan pembelian dalam partai besar
4. Letaknya cenderung mendekati penjual sebagai pemilik faktor produksi yang
diperjualbelikan.

B. Faktor Penentu Permintaan Terhadap Pasar Faktor Produksi

Ada lima faktor yang dapat mempengaruhi permintaan perusahaan terhadap


faktor produksi yaitu sebagai berikut.

1. Harga Faktor Produksi


Harga pada pasar produksi berupa sewa untuk tanah dan barang modal atau upah dan
gaji yang diberikan kepada tenagakerja. Jika sifat faktor produksi normal, semakin
murah harga yang ditawarkan, maka jumlah yang diminta juga akan semakin besar.
Dalam kasus khusus (barang inferior), apabila harga faktor produksinya turun justru
akan menurunkan jumlah yang diminta. Sebaliknya, ketika harga barang tersebut naik
justru permintaannya semakin meningkat.
2. Permintaan Output
Besarnya permintaan terhadap faktor produksi (input) akan semakin meningkat
apabila skala produksi perusahaan semakin besar. Akan terjadi sebaliknya apabila
input berupa barang inferior.

2
3. Permintaan terhadap Faktor Produksi Lain
Dalam hal ini permintaan terhadap faktor produksi akan saling mempengaruhi
tergantung kepada hubungannya. Untuk hubungan faktor produksi yang subtitusi,
apabila permintaan terhadap mesin meningkat maka permintaan terhadap tenaga
kerjaakan menurun. Namun, bila hubungan keduanya adalah komplemen, maka
naiknya permintaan terhadap mesin akan meningkatkan permintaan terhadap tenaga
kerja.

4. Harga Faktor Produksi yang Lain


Sifat hubungan antara barang faktor produksi sangat mempengaruhi perubahan harga
suatu faktor produksi terhadap permintaan terhadap faktor produksi lainnya. Untuk
hubungan faktor produksi yang saling subtitusi maka permintaan terhadap suatu
faktor produksi akan meningkat apabila harga faktor produksi subtitusinya semakin
mahal. Sedangkan untuk hubungan komplementer, permintaan terhadap fakor
produksi akan menurun ketika harga faktor produksi komplemennya semakin mahal.

5. Kemajuan Teknologi
Terdapat dualism dampak kemajuan teknologi terhadap permintaan faktor produksi,
artinya dapat mengurangi atau menambah permintaan terhadap faktor produksi.
Misalnya, ketika kemajuan teknologi dapat meningkatkan produktivitas
makapermintaan terhadap faktor produksi tersebut akan meningkat. Namun, dilain
pihak apabila hubungannya subtitusi, permintaan terhadap tenaga kerja akan
menurun.

C. Macam-Macam Pasar Faktor Produksi

Faktor produksi yang diperjualbelikan di dalam pasar ini hanya terdiri dari tiga
unsur, yaitu tanah, tenaga kerja, dan barang modal. Oleh karena itu, berdasarkan apa yang
diperjualbelikan di dalamnya, pasar faktor produksi juga hanya dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.

a. Pasar Faktor Produksi Tanah


Faktor produksi tanah adalah semua kekayaan alam yang terkandung
dalam tanah, lautan, dan udara atau sering disebut sumber daya alam (natural
resourcers). Dalam produksi suatu barang tanah merupakan sumberdaya alam
yang memiliki peranan sangat penting karena merupakan tempat dan asal dari
sumber daya alam lainnya. Hampir semua kegiatan produksi yang dilakukan
perusahaan menggunakan tanah, setidaknya tanah digunakan sebagai tempat
berdirinya perusahaan tersebut. Dalam pembahasan faktor produksi sumber daya

3
alam lebih ditekankan kepada istilah faktor produksi tanah. Harga dan jumlah
permintaan terhadap tanah berbda-beda tergantung perbedaanlokasi/letak.
Kesuburan, dan banyaknya bentang tanah yang akan digunakan.
Seiring perkembangan industri yang semakin cepat, kebutuhan terhadap
faktor produksi tanah juga semakin meningkat. Sementara di sisi lain persediaan
tanah yang terbatas dan cenderung tetap, sementara permintaan yang selalu
bertambah. Hal ini berdampak terhadap semakin tingginya harga ataupun sewa
tanah. Berdasarkan permasalahan-permasalahan itu, terdapat karakteristik tanah
yang tidak ada pada faktor produksi lainnya, antara lain:
 Ketersediaan tanah yang tetap dan cenderung terbatas
 Letaknya tidak bisa dipindahkan
 Status kepemilikan tanah berdasarkan sertifikasinya
Pasar tanah didefinisikan sebagai pasar yang mempertemukan permintaan
dan penawaran faktor produksi tanah untuk melaksanakan transaksi jual-beli
tanah. Harga tanah pada pasar ini akan terbentuk apabila terjadi keseimbangan
antara penawaran dan permintaan terhadap tanah tersebut. Jumlah tanah terbatas
sehingga penawarannya tetap, sedangkan permintaan akan tanah cenderung
meningkat dari waktu ke waktu, terutama untuk kriteria tanah yang subur. Karena
itu kurva penawaran tanah bersifat inelastic sempurna. Bila ditunjukkan dengan
grafik akan tampak seperti pada gamber berikut ini.

Berdasarkan gambar diatas, kurva S merupakan kurva penawaran faktor


produksi tanah yang bersifat inelastic sempurna, sedangkan kurva D1, D2, dan D3
adalah kurva permintaan terhadap tanah. Dari kurva terlihat bahwa bergesernya
kurva D1, D2, dan D3 maka harga tanah akan mengalami kenaikan. Apabila
permintaan faktor produksi tanah terus meningkat, maka harga pasar tanah juga
akan terus meningkat.
Balas jasa atau pendapatan yang diterima oleh pemilik tanah disebut juga
sebagai sewa tanah. Pengertian sewa dalam hal ini berbeda denganpengertian
sewa secara umum. Berikut ini beberapa teori yang menjelaskan mengenai sewa
tanah (Dinar & M. Hasan, 2018).
4
1. Teori Sewa Tanah Kaum Physiokrat
Menurut teori ini tanah memiliki kesuburan yang asli yang menimbulkan
adanya sewa tanah. Kesuburan tanah yang asli menghasilkan hasil bersih
(product net) yang dibagi sebagian kepada pemilik tanah sebagai sewa tanah.
2. Teori Sewa Tanah David Ricardo
Menurut Ricardo sewa tanah timbul karena keterbatasan tanah yang subur.
Tanah yang subur akan memberi keuntungan yang lebih karena tidak perlu
terlalu diolah sehingga biaya pengolahan tanah bisa dikurangi. Sewa tanah
yang diberikan kepada pemilik tanah merupakan sebagian dari perbedaan
keuntungan tersebut. Jadi, sewa tanah ini merupakan sewa yang direferensi,
karena dihasilkan dari perbedaan letak dan kesuburan tanah yang dipakai
untuk produksi.
3. Teori Sewa Tanah Von Thunen
Menurut Thunen teori sewa tanah David Ricardo memiliki kekurangan
sehingga disempurnakan oleh Thunen yaitu dengan memasukkan pengaruh
jarak tanah dari pasar. Menurut teori ini tanah subur yang jaraknya dekat
dengan pasar akan beda harganya dengan yang jauh dari pasar, karena
semakin jauh dari pasar maka biaya transportasinya juga akan semakin mahal.

b. Pasar Faktor Produksi Tenaga Kerja


Sebagai salah satu fakto produksi perusahaan, tenaga kerja
dikombinasikan dengan faktor produksi lain untuk dapat menghasilkan output
berupa barang atau jasa. Tenaga kerja merupakan faktor produksi primer, karena
tanpa tenaga kerja proses produsi tidak akan berjalan. Pasar tenaga kerja dapat
didefinisikan sebagai pasar yang mempertemukan antara permintaan dan
penawaran tenaga kerja yang diperlukan untuk kepentingan kegiatan produksi.
Biasanya jumlah tenaga kerja yang diperlukan tergantung skala usaha perusahaan,
dan dari pasar ini akan muncul harga tenaga kerja yang biasa disebut sebagai upah
atau gaji yang ditentukan dari keseimbangan antara permintaan dan penawaran di
pasar tenaga kerja.
Permintaan tenaga kerja datang dari rumah tangga perusahaan. Permintaan
perusahaan terhadap tenaga kerja berbeda dengan permintaan konsumen terhadap
barang atau jasa. Suatu barang atau jasa dibeli oleh seseorang karena barang
tersebut memberikan manfaat (utility) kepada si pembeli. Sedangkan, perusahaan
memperkerjakan tenaga kerja untuk bekerja memproduksi barang atau jasa yang
nantinya akan dijual kepada konsumen. Permintaan masyarakat terhadap hasil
produksi suatu perusahaan sangat menentukan jumlah permintaan terhadap tenaga
kerjanya. Oleh karena itu, permintaan terhadap tenaga kerja merupakan
permintaan turunan (derived demand), artinya permintaan perusahaan terhadap

5
tenaga kerja tergantung besarnya permintaan masyarakat terhadap hasil
produksinya. Dengan demikian perusahaan harus menjaga permintaan masyarakat
terhadap hasil produksinya stabil atau bahkan meningkat agar bisa
mempertahankan tenaga kerja yang dimilikinya.
Penawaran tenaga kerja adalah total keinginan kerja (jam kerja) yang bisa
diberikan oleh individu yang ingin bekerja (angkatan kerja) yang ada dalam pasar
(Rahardja & Mandala M, 2008). Keputusan seseorang untuk bekerja terkait
dengan seberapa banyak waktu yang ingin dia alokasikan untuk bekerja dan tidak
bekerja. Ketika seseorang bekerja maka akan kehilangan waktu untuk tidak
bekerja (leisure time) yang bisa digunakannya untuk menambah utilitas hidup.
Biaya ekonomi dari kehilangan waktu tersebut disebut biaya ekonomi
(opportunity cost) dari bekerja. Sebaliknya ketika kesempatan untuk kerja tidak
diperoleh maka akan kehilangan pendapatan. Pada awalnya, adanya
tambahanupah ketika bekerja akan meningkatkan alokasi waktu untuk bekerja,
namun sampai titik upah tertentu seseorang akan merasabahwa waktunya dipakai
untuk bekerja. Akhirnya dia merasa biaya kesempatan untuk bekerja sangat mahal
sehingga dia memutuskan untuk mengurangi jam kerja.
Hubungan antara permintaan dan penawaran faktor produksi tenga kerja
bisa kita lihat seperti gambae berikut.

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa kurva penawaran tenaga kerja
selalu bertambah seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Hal tersebut terlihat
pada pergeseran kurva dari S S menjadi S1S1. Seiring perkembangan jaman banyak
ditemukan teknologi baru yang bisa menggantikan tenaga kerja manusia. Kondisi
tersebut pada kurva permintaan tenaga kerja mengakibatkan pertambahan
penawarannya lebih besar daripada permintaan, sehingga tingkat upah yang
diberikan kepada tenaga kerja mengalami penurunan dari W menjadi W1.
Kualifikasi ketenagakerjaan pada pasar tenaga kerja dapat dilihat dari
beberapa segi diantaranya:
1. Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelaminnya

6
Tenaga kerja menurut jenis kelaminnya dibagi atas tenaga kerja pria dan
wanita. Pengelompokkan tenaga kerja ini atasdasar agar ada kesesuaian antara
tenaga yang diperlukan dengan jenis pekerjaan
2. Tenaga Kerja Menurut Kualitasnya
 Tenaga kerja ahli (terdidik) yaitu tenaga kerja yang diperoleh melalui
seleksi dari jenjang pendidikan
 Tenaga kerja terlatih (terampil) yaitu tenaga kerja yang memiliki
keterampilan yang diperoleh berdasarkan pengalaman pekerjaan atau
melalui kursur-kursus yang diikutinya
 Tenaga kerja yang tidak terdidik dan tidak terampil yaitu tenaga kerja
yang biasanya hanya mengandalkan kekuatan fisik, dan tidak terdidik
maupun tidak terampil

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa imbalan jasa yang diberikan


perusahaan kepada tenaga kerja disebut upah ataupun gaji. Upah yang diberikan
sesuai dari keseimbangan permintaandan penawaran tenaga kerja. Namun,
besaran upah tenaga kerja tersebut nilainya juga tergantung mutu tenaga kerja
yang tergantung kepada tingkatkeahlian dan keterampilan pekerja, besarnya daya
beli perusahaan trhadap tenagakerja, tingkat kehidupan masyarakat disekitar
tenagakerja, dan campur tangan pemerintah.

c. Pasar Produksi Modal


Dalam pengertian sehari-hari modal adalah barang yang mampu
memberikan pendapatan pada seseorang tanpa ia harus bekerja, sedangkan dalam
ilmu ekonomi modal adalah semua produk yang dapat digunakan untuk
memproduksi atau menghasilkan produk selanjutnya. Pengertian barang modal
dalam hal ini bukan hanya berupa bahan, mesin-mesin ataupun peralatan saja,
tetapi termasuk juga sejumlah uang yang dapat dipakai untuk membeli barang-
barang modal. Modal yang berupa uang bisa berasal dari tabungan maupun
pinjaman yang selanjutnya digunakan untuk investasi dalam perusahaan.
Faktor produksi modal dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Modal Menurut Sifatnya
 Modal lancar, yaitu modal habis pakai yang dapat digunakan satu kali
dalam proses produksi. Contohnya bahan mentah dan bahan baku
 Modal tetap, yaitu modal yang tidak habis pakai yang dapat
dipergunakan lebih dari satu kali dalam proses produksi. Contohnya
peralatan dan mesin-mesin
2. Modal Menurut Bentuknya

7
 Modal abstrak, yaitu modal yang tidak berwujud atau tidap dapat
dilihat fisiknya, akan tetapi sangat menentukan hasil produksi.
Contohnya keahlian danketerampilan tenaga kerja
 Modal konkrit, yaitu barang modal yang wujud fisiknya dilihat dan
disentuh. Conthnya bahan menah, bahan baku, mesin, dan peralatan
3. Modal Menurut Fungsinya
 Modal individu, yaitu modal yang dimiliki individu (perorangan)
dan menjadi sumber pendapatannya sekalipun pemiliknya tidak
turut serta dalam proses produksinya
 Modal masyarakat, yaitu modal yang digunakan secara umum oleh
masyarakat dalam kegiatannya menghasilkan barang ataupun jasa.

Pasar faktor produksi modal merupakan pasar tempat bertemunya penjual


dan pembeli barang-baang modal yang dibutuhkan dalam produksi. Apabila
menggunakan istilah penawaran dan permintaan, pasar faktor produksi modal
didefinisikan sebagai suatu pasar yang mempertemukan penawaran dan
permintaan terhadap barang-barang modal. Pasar faktor produksi disini dapat
berupa pasar barang modal seperti contohnya bahan mentah ataupun bahan
baku, bahan pembantu, mesin, dan peralatan, produksi, serta pasar modal yang
memperjualbelikan modal uang.
Permintaan barang modal berasal dari perusahaan sebagai produsen yang
membutuhkan barang modal untuk berproduksi. Berikut ini beberapa faktor
yang memengaruhi kekuatan permintaan barang modal, antara lain:
1. Besarnya jumlah permintaan masyarakat sebagai konsumen terhadap
produk yang dihasilkan oleh perusahaan bersangkutan
2. Tergantung kepada motivasi pengusaha yang memperluas ataupun
meningkatkan skala produksinya. Semakin tinggi motivasi perusahaan
sebagai produsen untuk meningkatkan skala produksinya, maka
permintaannya terhadap barang modal juga akan semakin meningkat

Penawaran terhadap faktor produksi modal berasal dari masyarakat (baik


secara individu maupun kelompok) yang memiliki barang modal tersebut.
Untuk penawaran barang modal juga ada beberapa faktor yang
memengaruhinya, antara lain:
1. Ditemukannya sumber produksi baru yang dapat menghasilkan barang
modal, sehingga jumlah penawaran bisa berubah
2. Masyarakat berhasil dalam memproduksi ataupun menghasilkan barang
modal sendiri
3. Adanya perusahaan penawaran dan permintaan barang modal yang pada
dasarnya akan memberikan pengaruh terhadap keseimbangan pasar,

8
sehingga secara otomatis terjadi perubahan harga barang modal tersebut di
pasar.

D. Jenis Pasar yang Penting dalam Kegiatan Ekonomi

Terdapat berbagai jenis pasar yang penting dalam kegiatan ekonomi, diantaranya:

1. Bursa Uang (Pasar Uang)


Bursa uang merupakan pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli surat-
surat berharga jangka pendek (kurang dari satu tahun). Surat-surat berharga yang
diperdagangkan disini bisa berupa wesel, promes, prolongasi, belening, danatau surat-
surat tagihanlain yang berjangka pendek. Biasanya surat berharga yang ada di sini
merupakan surat bukti pengakuan utang sejumlah uang dari orang/badan yang
mengeluarkan surat tersebut kepada orang/badan yang menerimanya, dan akan
dibayar setelah saat jatuh temponya tiba.Keuntungan dari membeli surat berharga ini
adalah dapat memperoleh berupa atas surat berharga tersebut. Pasar uang banyak
terjadi pada bank-bank yang bisamembeli surat –surat berharga. Tetapi bisa juga
terjadi pada orang-orang, atau pengusaha-pengusaha yang sudah saling mengenal satu
sama lain.
Bursa uang memiliki fungsi sebagai sarana untuk mempertemukan orang/lembaga
yang membutuhkan dana dengan orang/lembaga yang dapat menyediakan dana dalam
jangka pendek. Sedangkan manfaat keberadaan bursa uang antara lain adalah berikut
ini.
 Bagi penjual surat berharga , dapat memperoleh dana yang dibutuhkannya
secara lebih cepat
 Bagi pembeli surat berharga yang memiliki kelebihan dana untuk jangka
pendek, dapat membantu orang/lembaga lain, sekaligus dapat memperoleh
keuntungan (bunga), daripada dananya menganggur.
 Dapat mendorong kelancaran jalannya jalanannya kegiatan bisnis yang
dilakukan oleh orang-orang/lembaga-lembaga yang bersangkutan.

2. Bursa Efek (Pasar Modal)


Surat berharga jangka panjang biasa disebut efek yang antara lain
berbentuk saham, obligasi, dan suara hipotek. Oleh karena itu, pasarnya sering
juga disebut bursa efek. Selanjutnya yang dimaksud bursa efek (pasar modal)
ialah pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli surat-surat berharga (efek)
jangka panjang. Efek yang banyak diperdagangkan di sini adalah adalah saham
dan obligasi. Fungsi pasar modal antara lain berikut ini.

9
 Sebagai sarana untuk memperoleh modal yang sehat bagi para pengusaha
yang memerlukan tambahan modal
 Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk ikut serta menanamkan
modalnya dalam suatu perusahaan
 Sebagai sarana bagi pemerintah untuk mengendalikan perkembangan
dunia usaha/bisnis

3. Bursa Valuta Asing


Telah diketahui, bahwa uang yang berada di dalam negeri kita ini tidak
hanya mata uang dalam negeri (Rp) saja, melainkan juga mata uang asing yang
biasa disebut valuta asing . hal ini dapat terjadi antara lain karena (1) adanya
masyarakat luar negeri yang membawa mata uang mereka ke dalam negeri kita;
(2) masyarakat kita yang berada di luar negeri mendapatkan pembayaran mata
uang asing yang kemudian dibawake dalam negeri; (3) pemerintah dan perushaan-
perusahaan dalam negeri kita mendapatkan pinjaman dan/atau pembayaran dari
negara-negara asing dalam bentuk mata uang asing.
Bursa valuta asing merupakan suatu lembaga yang melayani pertukaran
mata uang asing. Selanjutnya bursa valuta asing ini diartikan sebagai suatu
bursa/pasar yang mempertemukan penjual dan pembeli valuta asing. Di
Indonesia, bursa valuta asing dibentuk dan dipimpin oleh Bank Indonesia. Untuk
menyelenggarakan bursa valuta asing, Gubernur Bank Indonesia membentuk
penyelenggara yang anggotanya terdiri dari Bank Indonesia, Bank-Bank Devisa,
dan Pedagang valuta asing.
Harga valuta asing biasa dikenal dengan istilah kurs. Tinggi-rendahnya
atau naik-turunnya kurs valuta asing ditentukan oleh mekanisme hubungan
permintaan dan penawaran atas valuta asing yang bersangkutan. Di samping itu,
bursa juga ditentukan kurs jual (harga jual dari bank/pedagang valuta asing) dan
kurs beli (harga beli oleh bank/pedagang valuta asing). Kurs jual selalu lebih
tinggi dari kurs beli. Selisih kurs jual dan kurs beli ini merupakan keuntungan
bagi penyelenggara bursa valuta asing (bank dan pedagang valuta asing).
Tingginya kurs jual beli ini setiap saat berubah-ubah, tergantung dari permintaan
dan penawarannya. Dalam kegiatan ekonomi masyarakat, bursa valuta asing
mempunyai banyak fungsi, antara lain:
 Sebagai saran untuk mempertemukan pihak-pihak yang membutuhkan
valuta asing dengan pihak-pihak yang menyediakan valuta asing
 Sebagai sarana untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan kurs
berbagai valuta asing
 Sebagai sarana bagi pemerintah untuk memantau kebutuhan berbagai jenis
dan jumlah valuta asing.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dalam siklus kegiatan ekonomi proses produksi merupakan suatu kegiatan


penting selain distribusi dan konsumai. Tujuan aktivitas produksi adalah untuk
menciptakan barang ataupun jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan
dalam proses produksinya membuthkan dukungan berbagai faktor dalam aktivitasnya
yang disebut pasar faktor produksi. Jadi faktor produksi bisa dimaknai sebagai semua
benda yang mampu membantu melanjarkan proses produksi perusahaan. Berdasarkan apa
yang diperjualbelikan, pasar faktor produksi juga dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
pasar tanah, pasar tenaga kerja, dan pasar barang modal. Dalam kegiatan ekonomi,
terdapat beberapa jenis pasar yang penting, yaitu bursa uang, bursa efek, dan bursa valuta
asing.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan berusaha untuk memperbaiki makalah ini
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun mengenai makalah ini.

11
DAFTAR PUSAKA

Sugiraharsono, Daru Wahyuni. 2019. Dasar-Dasar Ekonomi. Depok: PT Rajagrafindo


Persada.
Mankiw, N. Gregory. 2018. Pengantar Ekonomi Mikro (Edisi 7). Jakarta: Salemba
Empat.
Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro. Yogyakarta: BPFE UGM.

12
BAHAN MATERI POWER POINT

Anda mungkin juga menyukai