Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Nilai, Moral, Ajaran Moral dan Sanksi, dan Moral Pendidikan


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Kepribadian.
Dosen Pengampu: Dr. Kana Safrina Rouzi, M.Si

Disusun Oleh:
Aprilia Putri Rahmawati (221200344)
Jakariyah (221200341)
Mukholisotin Nur ‘Adila (221200349)
Nimas Putri Wiyandini (221200363)
Rindi Yani (221200380)

PRODI PENDIDIKAN GURU MI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ALMA ATA YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga kelompok satu dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Nilai, Moral, Ajaran Moral dan Sanksi, dan Moral Pendidikan”.

Tidak lupa ucapan terimakasih kepada semua anggota kelompok satu yang
telah bekerja sama dengan baik dalam penyusunan makalah. Tentu tidak dapat
maksimal jika tidak mendapatkan dukungan dari semua pihak

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami menerima saran dan
kritik dari para pembaca khususnya Ibu. Kana Safrina Rouzi, M.Si. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Etika dan Kepribadian agar kami dapat membenahi
makalah ini.

Kami harap semoga karya ilmiah yang kami susun ini dapat memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Yogyakarta, 24 September 2023

Kelompok Satu

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Pendahuluan ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Pengertian Nilai ............................................................................................. 3
B. Pengertian Moral ........................................................................................... 5
C. Ajaran Moral dan Sanksi ............................................................................... 8
D. Moral Pendidikan .......................................................................................... 9
E. Perbedaan Nilai, Moral, Ajaran Moral dan Sanksi, dan Moral Pendidikan. 10
BAB III ................................................................................................................. 13
PENUTUP ............................................................................................................. 13
Kesimpulan ........................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Nilai, moral, ajaran moral, dan sanksi merupakan konsep-konsep yang


sangat relevan dalam konteks moralitas dan pendidikan. Dalam era yang terus
berkembang dan berubah, pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai moral
dan bagaimana mereka diterapkan dalam pendidikan sangat penting. Makalah
ini bertujuan untuk menjelaskan makna, peran, dan hubungan antara nilai,
moral, ajaran moral, serta sanksi dalam konteks pendidikan moral.

Nilai adalah prinsip-prinsip atau keyakinan yang membimbing tindakan


dan perilaku individu. Nilai-nilai ini membentuk dasar dari sistem moral
seseorang. Setiap individu dan masyarakat memiliki kumpulan nilai-nilai yang
memandu mereka dalam mengambil keputusan dan bertindak dalam berbagai
situasi. Nilai-nilai ini mencerminkan apa yang dianggap baik dan benar oleh
individu atau kelompok.

Moral, disisi lain mengacu pada kumpulan norma-norma dan aturan-


aturan yang mengatur perilaku manusia dalam masyarakat. Moral adalah
pandangan tentang apa yang dianggap baik dan buruk, benar dan salah dalam
konteks sosial. Ini membentuk kerangka kerja yang membantu individu dalam
mengambil keputusan yang berkaitan dengan etika dan moralitas.

Ajaran moral adalah proses pendidikan yang dimaksudkan untuk


mengembangkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai moral dalam kehidupan
sehari-hari. Ini melibatkan pembelajaran tentang konsep-konsep moral,
pemikiran kritis tentang dilema moral, serta pengembangan keterampilan moral
yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan baik dalam masyarakat.

Sanksi adalah konsekuensi atau hukuman yang diberikan sebagai


tanggapan terhadap pelanggaran nilai atau norma moral. Sanksi bertujuan untuk

1
mempromosikan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh
masyarakat. Mereka dapat berupa sanksi positif, seperti penghargaan atau
pujian, atau sanksi negatif, seperti hukuman atau penolakan.

Pendidikan moral memiliki peran kunci dalam membentuk karakter


individu dan masyarakat secara keseluruhan. Ini membantu individu memahami
pentingnya nilai-nilai moral, mengembangkan kemampuan untuk membuat
keputusan moral yang baik, dan menghadapi dilema moral dengan bijaksana.
Pendidikan moral juga membantu masyarakat dalam memelihara norma-norma
moral yang dianggap penting.

Dalam makalah ini, kami akan menjelajahi lebih dalam tentang nilai-
nilai, moral, ajaran moral dalam pendidikan, serta peran sanksi dalam
membentuk perilaku moral. Kami juga akan membahas bagaimana pendidikan
moral dapat menjadi alat yang efektif dalam mempromosikan nilai-nilai moral
yang positif dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi nilai, moral, ajaran moral dan sanksi, dan moral Pendidikan?

2. Apa perbedaan dari nilai, moral, ajaran moral dan sanksi, dan moral
Pendidikan?

C. Tujuan.

1. Mampu memahami makna dari nilai, moral, ajaran moral dan sanksi, dan
moral Pendidikan.

2. Dapat mengidentifikasi perbedaan antara nilai, moral, ajaran moral dan


sanksi, dan moral Pendidikan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nilai

Menurut Milton Rokeach dan James Bank “nilai adalah suatu tipe
kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup system kepercayaan dimana
seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan atau mengenai yang
pantas atau tidak pantas”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
nilai adalah sifat yang melekat pada suatu Aqidah yang berhubungan dengan
manusia yang memberi arti.

Menurut Gazalba “nilai merupakan sesuatu yang bersifat abstrak,


ideal, bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar dan
salah yang membutuhkan pembuktian empiric, melainkan soal perhatian
yang dikehendaki dan tidak dikehendaki, disukai dan tidak disukai”.

Menurut Mulyana (2004) “nilai adalah sesuatu yang menjadi tujuan


sesorang yang mana ketika hal tersebut terwujud akan terwujud dalam
bentuk tingkah laku dan sikap yang tertanam pada diri seseorang”.

Menurut Kaelan (2002) nilai yaitu sebuah karakter yang terkandung


dalam sebuah objek.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai adalah pandangan objektif


seseorang terhadap dasar perilaku yang disesuaikan dengan keadaan dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa jenis nilai yang umum
dikenali:

1. Nilai Moral

Nilai moral mengacu pada keyakinan tentang apa yang


benar dan salah dari sudut pandang etika. Contohnya adalah
kejujuran, integritas, empati, keadilan, dan tanggung jawab.

3
Nilai-nilai moral membimbing tindakan individu dalam
hubungan dengan sesama dan masyarakat.

2. Nilai Sosial

Nilai-nilai sosial mencerminkan keyakinan tentang


bagaimana individu harus berinteraksi dengan masyarakat atau
kelompok sosial tertentu. Ini termasuk rasa hormat terhadap
otoritas, norma sosial, kerjasama, solidaritas, dan tanggung
jawab sosial.

3. Nilai Budaya

Nilai budaya merujuk pada keyakinan yang diwariskan dari


generasi ke generasi dalam suatu budaya atau kelompok etnis
tertentu. Nilai-nilai ini mencakup adat istiadat, tradisi, bahasa,
dan cara hidup yang khas bagi kelompok tersebut.

4. Nilai Religius

Nilai-nilai religius adalah keyakinan yang berasal dari


agama dan keyakinan spiritual. Ini termasuk keyakinan tentang
moralitas, ibadah, kehidupan setelah kematian, dan tugas-tugas
agama.

5. Nilai Estetika

Nilai-nilai estetika terkait dengan penghargaan terhadap


keindahan dan kualitas seni. Ini mencakup apresiasi terhadap
seni visual, musik, sastra, dan ekspresi kreatif lainnya.

6. Nilai Pendidikan

Nilai-nilai pendidikan mencakup keyakinan tentang


pentingnya pendidikan dan pembelajaran. Ini mencakup
semangat belajar, peningkatan pengetahuan, dan pengembangan
keterampilan.

4
Berikut beberapa peran nilai dalam Pendidikan:

1. Mengembangkan peserta didik.

2. Meningkatkan kualitas interaksi soaial.

3. Membantu pembentukan Masyarakat yang lebih baik.

4. Membantu mengarahkan perilaku siswa dan membimbing siswa


dalam mengambil keputusan.

B. Pengertian Moral

Kata moral berasal dari Bahasa Latin yaitu mores bentuk jamak dari
kata mos yang memiliki arti adat kebiasaan. Sedangkan dalam Bahasa
Indonesia, moral diartikan dengan susila. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008), moral berarti akhlak atau tingkah laku yang susila. Moral
merupakan standar perilaku yang memungkinkan setiap orang untuk dapat
hidup secara kooperatif dalam suatu kelompok. Moral dapat mengacu pada
sanksi-sanksi masyarakat terkait perilaku yang benar dan dapat diterima.

Menurut Al-Ghazali, moral adalah perangai (watak, tabiat) yang


menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya
perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan, tanpa perlu
dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.

Moral juga bisa disebut dengan tindakan yang bernilai positif dimata
orang lain. Seseorang yang tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif
dimata orang lain disebut dengan amoral. Penilaian terhadap moral diukur
dari kebudayaan masyarakat setempat merupakan sebuah pernyataan yang
mendasar yang mencerminkan bahwa konsep moralitas dapat bervariasi
secara signifikan antara budaya yang berbeda. Ini mengakui bahwa apa yang
dianggap benar atau salah, baik atau buruk dalam konteks moral

5
dipengaruhi oleh nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang dianut oleh
masyarakat setempat.

Dari pengertian tersebut dinyatakan bahwa moral adalah berkenaan


dengan kesusilaan. Seorang individu dapat dikatakan baik secara moral
apabila bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah moral yang ada.
Sebaliknya jika perilaku individu itu tidak sesuai dengan kaidah-kaidah
yang ada, maka ia akan dikatakan jelek secara moral.

Ciri-ciri Nilai Moral

Dalam penerapannya, terdapat ciri-ciri nilai moral yang


membedakan antara nilai yang satu dengan nilai yang lainnya. Dijelaskan
dalam buku Etika dan Ajaran oleh Apriani Magdalena Sibarani, berikut ciri
nilai moral yaitu:
1. Berkaitan dengan Tanggung Jawab
Nilai moral sangat berkaitan dengan pribadi manusia yang
bertanggung jawab. Nilai-nilai moral mengakibatkan bahwa
seseorang bersalah atau tidak bersalah, karena ia tidak bertanggung
jawab.

2. Mewajibkan
Nilai-nilai moral yang satu ini mewajibkan individu secara
absolut dan tidak bisa ditawar. Seorang filsuf asal Jerman bernama
Immanuel Kant, pernah menjelaskan tentang imperative hypothesis
dan imperative categories. Apa itu? Dalam nilai moral terkandung
suatu imperative categories, sedangkan nilai-nilai lain hanya
berkaitan dengan imperative hypothesis. Artinya, kalau kamu ingin
merealisasikan nilai-nilai lain, detikers harus menempuh jalan
tertentu. Lalu sebaliknya, nilai moral mengandung imperative
categories. Artinya, nilai moral itu mewajibkan manusia untuk
begitu saja tanpa ada syarat tertentu.

6
3. Bersifat Moral
Dalam ciri nilai moral yang terakhir yakni bersifat moral,
artinya tidak ada nilai moral yang "murni" terlepas dari nilai-nilai
lain. Hal itu lah yang dimaksudkan dengan bersifat formal.

Macam-Macam Moralitas
Menurut Poesprodjo yang dikutip dari buku Puisi Amsal dan
Konstruksi Nilai oleh Imelda Oliva Wissang, terdapat empat macam
moralitas dalam kehidupan manusia, yakni sebagai berikut:

a) Moralitas objektif yang memandang perbuatan manusia bebas dari


pengaruh pihak pelaku.
b) Moral subjektif yang melihat perbuatan manusia sebagai perbuatan
yang dipengaruhi oleh pengertian dan persetujuan pelaku sebagai
individu.
c) Moral intrinsik yang memandang perbuatan baik atau buruk pada
hakikatnya, bukan pada pengaruh hukum-hukum positif.
d) Moral ekstrinsik yang melihat perbuatan dipengaruhi oleh
penguasaan, hukum positif, baik dari manusia maupun dari Tuhan.

Tujuan Dan Fungsi Moral


Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan
harkat dan martabat kepribadian manusia melalui pengalaman nilai-nilai
dan norma. Namun tak hanya itu, masih ada lagi sejumlah tujuan dan fungsi
moral. Dijelaskan dalam buku Etika Profesi dan Aspek Hukum Bidang
Kesehatan oleh Rudy Hidana, dkk, berikut tujuan dan fungsi dari moral:

a) Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang


dan kemanusiaan

7
b) Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh
kebaikan serta kebijakan yang disadari atas kesadaran kewajiban yang
berlandaskan moral.
c) Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena
moral menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
d) Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena
menjalankan fungsi moral, sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik
batin, dan perasaan berdosa atau kecewa.
e) Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik
sanksi sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia
akan penuh pertimbangan sebelum bertindak.
f) Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran
dalam bertahan di dalam setiap dorongan naluri dan keinginan/nafsu
yang mengancam harkat dan martabat pribadi.

C. Ajaran Moral dan Sanksi

Menurut Purwaningsih, 2010 Ajaran moral adalah nilai yang


mempersoalkan mana yang baik dan mana yang buruk. Ajaran moral
mengacu kepada prinsip, nilai, norma, atau aturan yang mengatur perilaku
individu atau kelompok dalam hal etika dan moralitas. Ajaran moral
bertujuan untuk membimbing individu dalam membuat keputusan yang
tepat dan bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
Ajaran moral dapat ditemukan dalam berbagai bentuk seperti ajaran agama,
etika filosofis, atau panduan etika sosial. Ajaran moral juga dapat di
implementasikan dalam dunia pendidikan, dimana ajaran moral digunakan
sebagai alat untuk mengembangkan pemahaman moral peserta didik dan
membantu peserta didik dalam mengembangkan karakter yang baik.
Beberapa contoh ajaran moral diantaranya perintah untuk jujur, tidak
mencuri, menghormati hak-hak orang lain, dan berbuat baik kepada sesama.

8
Hukuman atau sanksi adalah metode Pendidikan yang menghukum
siswa karena melanggar aturan dan perintah yang telah ditetapkan oleh
orang yang berwenang secara resmi. Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia sanksi adalah tindakan hukuman untuk memaksa seseorang
menaati aturan atau menaati undang-undang. Sanksi adalah konsekuensi
atau hukuman yang diberikan kepada individu atau kelompok yang
melanggar norma moral, hukum atau peraturan sosial yang ada dalam
masyarakat. Sanksi bertujuan untuk mendorong kepatuhan terhadap norma-
norma dan menjaga tatanan sosial. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sanksi
adalah konsekuensi yang harus diterima oleh seorang individu atau
kelompok setelah melanggarnya.

Ajaran moral dan sanksi memiliki keterkaitan yaitu, bahwa ajaran moral
seringkali menjadi dasar atau panduan untuk menentukan kapan sanksi
harus diberlakukan, untuk menentukan apa yang dianggap benar atau salah
dalam Masyarakat. Sementara, sanksi digunakan sebagai alat untuk
mendorong ketaatan terhadap ajaran moral.

D. Moral Pendidikan

Moral Pendidikan mengacu pada proses dan upya untuk membentuk,


mengembangkan, dan mempromosikan nilai-nilai moral, etika, dan sikap
yang baik pada individu dalam lingkungan Pendidikan. Moral Pendidikan
bertujuan untuk membantu peserta didik memahami dan menerima nilai-
nilai moral yang dapat membimbing mereka dalam mengambil keputusan
etis dan perilaku yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan moral melibatkan pembelajaran dan pengajaran tentang


prinsip-prinsip etika, nilai-nilai moral, tanggungjawab sosial, dan perilaku
yang baik. Mencakup pembelajaran tentang konspe-konsep seperti jujur,
menghormati hak-hak orang lain, kejujuran, keadila, empati, solidaritas, dan
sebagainya.

9
Tujuan moral Pendidikan adalah:

1. Membantu individu dalam mengembangkan kesadaran tentang


nilai-nilai moral dan etika.

2. Mendorong individu untuk menginternalisasi nilai-nilai moral dan


etika sehingga menjadi bagian dari karakter dan perilaku peserta
didik.

3. Memberikan panduan dalam menghadapi situasi yang melibatkan


konflik moral atau etika.

4. Membentuk individu menjadi warga negara yang bertanggungjawab


dan peduli terhadap Masyarakat dan lingkungannya.

Moral Pendidikan dapat diajarkan dalam berbagai cara, termasuk


melalui kurikulum formal, pembicaran kelas, studi kasus, pengalaman
kegiatan sosial, dan melalui contoh-contoh dari tokoh-tokoh moral yang
dihormati.

Moral Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk


generasi muda menjadi individu yang lebih sadar moral, etis, dan
berkontribusi positif dalam Masyarakat. Ini membantu membangun
fondasi untuk memahami dan menghormati nilai-nilai moral yang
berlaku di Masyarakat dan dalam berinteraksi dengan sesame.

E. Perbedaan Nilai, Moral, Ajaran Moral dan Sanksi, dan Moral


Pendidikan.

Nilai, moral, ajaran moral, sanksi, dan moral Pendidikan adalah lima
hal yang saling berkaitan erat dalam konteks etika dan perilaku manusia.
Tetapi, kelima hal tersebut memiliki perbedaan yang sangat signifikan, yaitu
sebagai berikut:

10
1. Nilai

Nilai adalah prinsip, keyakinan yang dianggap penting oleh


individu atau kelompok untuk menentukan benar dan salah, baik
dan buruk. Nilai adalah dasar untuk menentukan tindakan dan
perilaku seseorang. Contoh dari nilai yaitu: jujur, kejujuran,
integritas, dan persahabatan.

2. Moral

Moral merupakan konsep yang lebih luas dari nilai yang


mengacu pada prinsip atau aturan etika yang diikuti oleh
individua tau Masyarakat untuk menentukan benar atau salah
dalam hal sosial dan kultural. Moral mencakup pandangan
Bersama mengenai etika dan tata nilai yang berlaku di
Masyarakat atau budaya tertentu. Contoh moral yaitu;
pandangan mengenai hak asasi manusia, keadilan, toleransi,
keadilan, dan tanggungjawab.

3. Ajaran moral

Ajaran moral adalah pedoman atau petunjuk yang diberikan


oleh agama, filosofi, budaya, atau otoritas lainnya mengenai
perilaku yang dianggap baik atau buruk. Ajaran moral
memberikan landasan etis bagi seseorang untuk menjalani
kehidupan sehari-hari sesuai dengan prinsip yang dipegang oelh
Masyarakat atau kelompok tertentu. Contoh ajaran moral yaitu:
membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan, 3
nasihat Luqman terhadap anaknya yang terdapat dalam al quran
(mendirikan sholat, mengajak manusia berbuat baik, dan
mencegah perbuatan munkar.

11
4. Sanksi

Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada individua


tau kelompok yang melanggar norma moral, hukum, atau
peraturan sosial yang ada dalam Masyarakat. Sanksi dapat
berupa sanksi positif (penghargaan) dan sanksi negative (denda
atau hukuman pidana). Sanksi bertujuan untuk mendorong
keataatan terhadap ajaran moral dan menjaga ketertiban sosial.

5. Moral Pendidikan

Moral Pendidikan adalah proses yang dirancang untuk


mengajarkan nilai-nilai moral, etika, dan perilaku yang baik
kepada individu dalam lingkungan Pendidikan. Moral
Pendidikan mencakup pembelajaran dan pengajaran tentang
prinsip-prinsip etika, nilai-nilai moral, dan tanggungjawab sosial
dalam rangka membentuk karakter dan perilaku etis individu.
Tujuannya yaitu membantu individu untuk menginternalisasi
nilai-nilai moral dan menjadi warga yang bertanggung jawab
dan peduli terhadap Masyarakat.

12
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Makalah ini telah membahas konsep-konsep kunci dalam etika dan


perilaku manusia, yaitu nilai, moral, ajaran moral, sanksi, dan moral
pendidikan. Berikut adalah kesimpulan utama dari makalah ini:

1. Nilai adalah keyakinan atau prinsip abstrak yang mengatur


pandangan individu tentang apa yang benar atau salah, baik atau
buruk. Nilai-nilai ini merupakan landasan bagi pemahaman
moral seseorang.

2. Moral adalah konsep yang lebih luas yang mencakup


seperangkat prinsip atau aturan etika yang diikuti oleh individu
atau masyarakat dalam menentukan perilaku yang benar atau
salah dalam konteks sosial dan kultural.

3. Ajaran Moral adalah pedoman yang diberikan oleh agama,


budaya, filosofi, atau otoritas lainnya tentang perilaku yang
dianggap baik atau buruk. Ajaran moral memberikan panduan
etis bagi individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

4. Sanksi adalah konsekuensi atau hukuman yang diberikan kepada


individu atau kelompok yang melanggar norma moral, hukum,
atau peraturan sosial dalam masyarakat. Sanksi bertujuan untuk
mendorong ketaatan terhadap ajaran moral dan menjaga
ketertiban sosial.

5. Moral Pendidikan adalah upaya sistematis untuk mengajarkan


nilai-nilai moral, etika, dan perilaku yang baik kepada individu
dalam lingkungan pendidikan. Tujuannya adalah membantu
individu menginternalisasi nilai-nilai moral, menjadi warga

13
yang bertanggung jawab, dan memahami tata nilai dalam
masyarakat.

Dalam keseluruhan, konsep-konsep ini saling terkait dan


memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku individu
serta menjaga tatanan sosial yang etis. Nilai adalah dasar moral, moral
menjadi landasan bagi ajaran moral, sanksi digunakan untuk menegakkan
norma moral, dan moral pendidikan berperan dalam mengembangkan
kesadaran moral individu. Dengan pemahaman yang baik tentang konsep-
konsep ini, kita dapat lebih baik memahami dan menjalani kehidupan yang
etis dan bertanggung jawab.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, Raden Ahmad Muhajir. Stretegi Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan Islam


Pada Pesera Didik. Jurnal Pustaka Media Kajian Dan Pemikiran Islam,
LP3M IAI Al Qolam Jurnal Pustaka (2016) 8:14-32 ISSN 2339-2215.

Arti kata moral - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id.
Diakses tanggal 2021-11-02.

Ati, Aster Pujaning, dkk. 2021. Ajaran Moral dan Karakter dalam Buku Cerita
Nusantara Sebagai Bahan Ajar Siswa SD. Jurnal Kajian Bahasa dan
Sastra Indonesia, Volume 10, No.1-2021 p-ISSN: 2301-5926| e-ISSN:
2579-793X

KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Online), tersedia di:


http://kbbi.web.id/pusat.

KBBI. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta

Kurniawan, lalu Muhamad. 2021. Skripsi Pemberian Sanksi Disiplin Terhadap


Peserta Didik Disekolah Menengah Atas Dalam Perspektif Undang-
Undang Perlindungan Anak.

Mulyana, R. (2004). Mengartikulasi Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Regiani, Ega dan Dinie Anggraeni Dewi. Pudarnya Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Kehidupan Masyarakat Di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan Vol.
5 No. 1 Juni 2021 P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Sinurat, Jamet dkk. 2022. Pengembangan Moral Dan Keagamaan Anak Usia
Dini. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.

Thoha, M. Chabib. 1996. Capita Selecta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka


Belajar. Hal. 60.

15

Anda mungkin juga menyukai