Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ETIKA PROFESI & HUKUM KESEHATAN

‘’MORAL’’

3.B
Oleh :
Kelompok III
Melda Ningtias
Muhammad Ridwan
Mutmainnah
Misda
Nailah Salsabil L
Niza Fauzia
Nur Indah Sari
Nur Pajri Hasim
Nurmawada
Nurul Mutiya A
Rabiyatul Adawiyah
Rahma Pradita

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI
JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan tepat waktu. Makalah
disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Profesi & Hukum Kesehatan.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Etika Profesi &
Hukum Kesehatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anita Rosanty, SST.,M.Kes


selaku dosen Mata Kuliah Etika Profesi & Hukum Kesehatan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, 10 Agustus 2023

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Definisi Moral ........................................................................................... 3

B. Tujuan Moral ............................................................................................ 4

C. Contoh Hak dan Kewajiban Bermoral ....................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 7

A. Kesimpulan ............................................................................................... 7

B. Saran ......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan kamus bahasa Indonesia (1990:592) moral adalah sesuatu hal
baik dan buruk yang diterima oleh masyarakat mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, akhlak, dan budi pekerti. Menurut Yusuf (2006:132) istilah moral
berasal dari bahasa latin yaitu moris, yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan,
nilai-nilai atau tata cara kehidupan. Sedangkan moralitas merupakan kemauan
untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip
moral.Moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam
perilaku yang harus dipatuhi (Shaffer dalam Ali dan Asrori, 2006;136). Sedangkan
menurut Rogers (dalam Ali dan Asrori, 2006;136), moral merupakan kaidah norma
dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam hubungannya dengan
kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standar baik-buruk yang
ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai sosial budaya dimana individu sebagai
anggota sosial (Rogers, 1985 dalam Ali dan Asrori, 2006;136).
Menurut Dewey (dalam Budiningsih, 2001:24) moral adalah hal-hal yang
berhubungan dengan nilai-nilai susila. Sedangkan menurut Baron dkk,mengatakan
moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan larangan dan tindakan yang
membicarakan salah atau benar (dalam Budiningsih, 2001:24). Moral adalah
kondisi atau potensi internal kejiwaan seseorang untuk dapat melakukan hal-hal
yang baik, sesuai dengan nilai-nilai (value) yang diinginkan itu (Ahmadi dkk,
2005;104). Moral adalah menunjukkan arti ”akhlaq”, tingkah laku sosial; ciri-ciri
khas seseorang atau sekelompok orang dengan perilaku pantas dan baik, hukum
atau adat istiadat yang mengatur tingkah laku. Menurut Poedjawiyatna, moral
adalah sikap dan tindakan yang mengacu pada baik dan buruk. Normanya adalah
menentukan benar salah sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik buruknya
(Mujib dkk, 2002; 322-333).
Adapun kata atau istilah moral menurut Magnis Suseno selalu mengacu
pada baik buruknya manusia sebagai manusia, sehingga bidang moral adalah
bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kehidupan manusia dilihat dari segi

1
kebaikannya sebagai manusia. Norma-norma moral adalah tolak ukur yang dipakai
masyarakat untuk mengukur kebaikan seseorang. Sikap moral yang sebenarnya
disebut moralitas. Ia mengartikan moralitas sebagai sikap hati orang yang terungkap
dalam tindakan lahiriah. Moralitas terjadi apabila orang mengambil sikap yang baik
karena ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya dan bukan karena ia
mencari keuntungan. Jadi moralitas adalah sikap dan perbuatan baik yang betul-
betul tanpa pamrih, hanya moralitaslah yang bernilai secara moral (Budiningsih,
2001;24-25).
Suseno mengungkapkan bahwa moral merupakan standar benar dan salah
yang praktis, spesifik, disepakati bersama, dan di alihkan secara cultural. Standar
moral ialah standar yang berkaitan dengan persoalan yang dianggap mempunyai
konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas kekuasaan,
melebihi kepentingan sendiri, tidak memihak dan pelanggarannya diasosiasikan
dengan perasaan bersalah, malu, menyesal, dan lain-lain (Mujib dkk,2002;323).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah dijabarkan di atas, kami sebagai
penulis telah menarik sebuah rumusan mengenai moral, anatara lain:
a. Apa yang dimaksud dengan moral?
b. Apa tujuan dari pembentukan moral?
c. Bagaimana contoh sebagai hak dan kewajiban sebagai orang yang
bermoral?

C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui definisi tentang moral
b. Mengetahui tujuan dari pembentukan moral
c. Mengetahui apa saja contoh sikap bermoral

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Moral
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “Moral“ berarti: Ajaran tentang
baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, ahlak, budi
pekerti, susila; kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah berdisiplin, isi hati atau keadaan perasaan. Dengan kata lain moral
merupakan alat penuntun, pedoman, sekaligus alat kontrol yang paling ampuh
dalam mengarahkan kehidupan manusia, seorang manusia yang tidak
memfungsikan dengan sempurna moral yang telah ada dalam diri manusia yang
tepatnya berada dalam hati, maka manusia tersebut akan menjadi manusia yang
selalu melakukan perbuatan atau tindakan-tindakan yang sesat, dengan demikian
manusia tersebut merendahkan martabatnya sendiri.
Moral berasal dari bahasa latin Mores yang berarti aturan kesusilaan yang
meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan yang baik (Fathullah, 2007: 61).
Helden dan Richards merumuskan pengertian moral dalam Sjarkawi sebagai suatu
kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dibandingkan dengan tindakan lain
yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip dan aturan. Moral menurut
Atkinson sebagaimana dikutip Sjarkawi, mengemukakan moral merupakan
pandangan tentang baik dan buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan. Selain itu, moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu
masyarakat berkenaan dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia (Sjarkawi, 2008: 28).
Nilai moral adalah segala nilai yang berhubungan dengan konsep baik dan
buruk. Nilai moral akan menentukan seseorang bersalah atau tidak, dapat dilihat
dari besar tidaknya tanggung jawab dan akibat moralitas yang ditimbulkannya.
Manusia yang bermoral dapat dinilai dari perilaku yang merupakan manifestasi
akhlak dan akalnya. Menurut Bertens, nilai moral berkaitan dengan pribadi
manusiaTapi hal yang sama dapat dikatakan juga tentang nilai-nilai yang lain. Yang
khusus menandai nilai moral bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi manusia yang
bertanggung jawab (Bertens, 2011: 114).

3
Moral merupakan kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan
bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Seseorang yang bermoral
baik, apabila dia berada dalam batas-batas tindakan yang baik menurut norma yang
berlaku umum dan sebaliknya dia dikatakan bermoral buruk jika tindakan-
tindakannya tidak sesuai dengan norma-norma kebaikan yang berlaku umum
Nilai moral tidak terpisah dari nilai-nilai jenis lainnya. Setiap nilai dapat
memperoleh bobot moral, bila diikutsertakan dalam tingkah laku moral. Kejujuran
misalnya merupakan suatu nilai moral, tetapi kejujuran sendiri tidak ada artinya jika
tidak diterapkan pada nilai lain, seperti diterapkan dalam nilai politik.
Meskipun nilai moral biasanya menumpang pada nila-nilai lain, namun nilai
moral merupakan nilai tertinggi yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. Berkaitan dengan Tanggung Jawab Manusia
b. Berkaitan dengan Hati Nurani
c. Mewajibkan
d. Bersifat Formal

Semua ciri-ciri nilai moral diatas sesuai dengan teori akhlak yang terdiri dari
lima pokok, yaitu hati nurani akhlak (moral conscience), paksaan akhlak (moral
obligation), tanggung jawab akhlak (moral responbility), dan ganjaran akhlak
(moral reward) (Pratiwi, 2012:15).

Nilai moral yang menjadi rujukan cara berperilaku lahiriah dan rohaniah
manusia muslim ialah nilai dan moralitas yang diajarkan oleh agama Islam sebagai
wahyu Allah, yang diturunkan kepada utusanNya yaitu Nabi Muhammad SAW
(Arifin, 2003: 126).

B. Tujuan Moral
Tujuan dari nilai moral adalah untuk mengatur perilaku manusia dalam
hubungannya dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Nilai moral bertujuan
untuk mendorong setiap individu untuk bertanggung jawab dan memiliki sikap
yang baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan. Hal ini akan
membantu menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungan
di sekitarnya. Dengan adanya nilai moral, seseorang dapat menghargai kebaikan,

4
keadilan, kebenaran, dan kebersamaan, sehingga dapat tercipta masyarakat yang
harmonis, damai, dan produktif. Selain itu, nilai moral juga dapat membebaskan
seseorang dari rasa bersalah, menimbulkan kebahagiaan, dan
memperbaiki kualitas hidup.
Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat
dan martabat kepribadian manusia melalui pengalaman nilai-nilai dan norma.
Namun tak hanya itu, masih ada lagi sejumlah tujuan dan fungsi moral.
Dijelaskan dalam buku Etika Profesi dan Aspek Hukum Bidang Kesehatan
oleh Rudy Hidana, dkk, berikut tujuan dan fungsi dari moral:
a. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan
b. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh
kebaikan serta kebijakan yang disadari atas kesadaran kewajiban yang
berlandaskan moral.
c. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral
menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
d. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena
menjalankan fungsi moral, sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin,
dan perasaan berdosa atau kecewa.
e. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi
sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh
pertimbangan sebelum bertindak.
f. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran
dalam bertahan di dalam setiap dorongan naluri dan keinginan/nafsu yang
mengancam harkat dan martabat pribadi.

5
C. Contoh Hak dan Kewajiban Bermoral
1. Hak Moral
Hak moral adalah hak yang diterima seseorang berdasarkan prinsip
atau peraturan etis. Umumnya hak moral bersifat individu atau solidaritas.
Salah satu contohnya adalah hak pekerja untuk mendapatkan gaji sesuai
kinerja. Hak moral merupakan ciri khas dari tradisi yang menganut sistem
hukum civil law seperti di Indonesia.
Hak moral adalah hak yang melindungi pribadi atau reputasi
pencipta. Hak ini melekat dalam diri seorang pencipta. Apabila hak
ekonomi dapat dialihkan kepada pihak lain, hak moral tidak dapat
dipisahkan dari penciptanya karena bersifat pribadi dan kekal.

2. Kewajiban Moral
Kewajiban moral merupakan kewajiban yang tidak terikat oleh
hukum namun harus tetap dipatuhi dan pelaksanaannya sepenuhnya
tergantung hati nurani individu itu sendiri. Contoh dari kewajiban moral
seperti menghormati orang tua, guru, membantu orang lain yang sedang
mengalami kesulitan, dan lain sebagainya.
Hukum telah diterima sebagai kewajiban moral. Dalam wilayah
pembahasan etika, Immanuel kant menguraikan etika “imperative kategoris”,
dimana tunduk kepada hukum merupakan suatu sikap yang tanpa pamrih, dan
tidak perlu alasan apapun untuk tunduk kepada hukum. Sebagai perbandingan
adapula yang dinamakan imperative hipotetis, dimana kewajiban
dilaksanakan karena suatu alasan-alasan tertentu atau mengharapkan reward
tertentu. Contoh: Seseorang Mahasiswa membayar uang semester, berarti dia
sudah memenuhi kewajiban moralnya.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nilai moral adalah segala nilai yang berhubungan dengan konsep baik dan
buruk. Nilai moral akan menentukan seseorang bersalah atau tidak, dapat dilihat
dari besar tidaknya tanggung jawab dan akibat moralitas yang ditimbulkannya.
Manusia yang bermoral dapat dinilai dari perilaku yang merupakan manifestasi
akhlak dan akalnya. Menurut Bertens, nilai moral berkaitan dengan pribadi
manusiaTapi hal yang sama dapat dikatakan juga tentang nilai-nilai yang lain.
Yang khusus menandai nilai moral bahwa nilai ini berkaitan dengan pribadi
manusia yang bertanggung jawab (Bertens, 2011: 114).
Moral merupakan kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan
bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Seseorang yang bermoral
baik, apabila dia berada dalam batas-batas tindakan yang baik menurut norma
yang berlaku umum dan sebaliknya dia dikatakan bermoral buruk jika tindakan-
tindakannya tidak sesuai dengan norma-norma kebaikan yang berlaku umum
Tujuan dari nilai moral adalah untuk mengatur perilaku manusia dalam
hubungannya dengan orang lain dan lingkungan sekitar. Nilai moral bertujuan
untuk mendorong setiap individu untuk bertanggung jawab dan memiliki sikap
yang baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungan. Hal ini akan
membantu menciptakan hubungan yang harmonis antara manusia dan
lingkungan di sekitarnya. Dengan adanya nilai moral, seseorang dapat
menghargai kebaikan, keadilan, kebenaran, dan kebersamaan, sehingga dapat
tercipta masyarakat yang harmonis, damai, dan produktif. Selain itu, nilai moral
juga dapat membebaskan seseorang dari rasa bersalah, menimbulkan
kebahagiaan, dan memperbaiki kualitas hidup.
Hak moral adalah hak yang diterima seseorang berdasarkan prinsip atau
peraturan etis, Salah satu contohnya adalah hak pekerja untuk mendapatkan gaji
sesuai kinerja. Kewajiban moral merupakan kewajiban yang tidak terikat oleh
hukum namun harus tetap dipatuhi dan pelaksanaannya sepenuhnya tergantung
hati nurani individu itu sendiri. Contoh dari kewajiban moral seperti

7
menghormati orang tua, guru, membantu orang lain yang sedang mengalami
kesulitan, dan lain sebagainya.
B. Saran
Pada makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna sehingga kami sangat mengharapkan kepada mahasiwa atau
pembaca apabila memiliki ide pengetahuan yang bersifat membangun guna
perbaikan makalah ini sehingga lebih baik dari sebelumnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Muzayyin. 2003. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara


Bertens, K. 2011. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Fathullah. 2007. Komunikasi, Etika, dan Hubungan Antar Manusia. Semarang:
Duta Nusindo.
Fikriansyah, Ilham.2022. " Ciri Moral Macam dan Tujuan dan fungsinya ". Bali:
Detik Bali
Sjarkawi. 2008. Pembentukan Kepribadian Anak: Peran Moral, Intelektual,
Emosional, dan Sosial sebagai Wujud Integrasi Membangun Jati Diri.
Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai