Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Etika Bisnis Syariah dan
dipresentasikan di Kelas MBS-6C
Dosen Pengampu :
Oleh :
KELOMPOK 1 :
2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga pemakalah dapat menyelesaikan mmakalah ini dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam semoga senantiasa kita ucapkan kepada junjungan nabi Muhammad
Saw. yang membawa kita dari alam kegelapan menuju jalan yang terang benderang seperti ini.
Adapun judul makalah ini adalah ”Konsep Etika, Moral, dan Akhlak”. Makalah etika bisnis syariah
ini dibuat berdasarkan kepada rencana pembelajaran semester (RPS) oleh Universitas Islam Negeri
Mahmud Yunus Batusangkar.
Akhir kata sebagai makalah etika bisnis syariah tentunya pemakalah memerlukan masukan
agar bisa lebih baik lagi kedepannnya dalam menyelesaikan sebuah makalah. Terimakasih atas
saran dan juga masukannya.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika, Moral dan Akhlak, Ruang Lingkup dan Tujuannya ............................... 3
B. Urgensi Etika dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etika ............................................7
C. Hubungan Etika dan Bisnis serta Pentingnya Etika Bisnis ................................................ 8
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang santun karena menjunjung tinggi akhlak, etika, dan moral.
Ketiganya sangat penting karena mencakup semua pengertian, tindakan, tabiat, perangai,
dan sifat manusia baik atau buruk dalam hubungannya dengan Allah SWT atau sesama
makhluk.
Kesadaran atau pendirian akhlak, etika, dan moral adalah pola dan tindakan yang
didasarkan pada nilai mutlak kebaikan. Untuk menumbuhkan kesadaran akhlak, hidup
yang selalu berdasarkan akhlak, etika, dan moral adalah pilihan yang tepat. Hidup yang
tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ini, sebaliknya adalah tindakan yang menentang
kesadaran tersebut. Untuk menciptakan kehidupan yang rukun dan damai, kita sebagai
generasi penerus harus beraklak yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Berbagai aspek kehidupan diatur oleh agama Islam, seperti akhlak, etika, dan moral,
antara lain al-qur'an dan hadist mencakupnya. Akhlak, moral, dan etika yang dimiliki setiap
orang berbeda dan dipengaruhi oleh lingkungan internal dan eksternal. Etika bisnis
didefinisikan sebagai suatu nilai tentang apa yang baik, buruk, dan salah dalam dunia bisnis
yang didasarkan pada prinsip moralitas. Dengan kata lain, etika bisnis berarti suatu prinsip
dan aturan yang harus dipatuhi oleh para pelaku bisnis.
Etika adalah bidang yang menyelidiki apa yang baik atau buruk untuk dilakukan oleh
manusia. Moral adalah perbuatan atau tingkah laku yang digunakan oleh manusia dalam
bertindak. Berbeda dengan etika dan moral, akhlak adalah bagian yang menilai baik dan
buruk berdasarkan wahyu atau al Qur'an dan hadits. Akhlak adalah salah satu hal penting
yang masih dirasakan dan sangat diperlukan di dunia saat ini.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian etika, moral dan akhlak, ruang lingkup dan tujuannya ?
2. Apakah urgensi etika dan faktor-faktor yang mempengaruhi etika ?
3. Bagaimanakah hubungan etika dan bisnis serta pentingnya etika bisnis ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian etika, moral dan akhlak, ruang lingkup dan tujuannya.
2. Untuk mengetahui urgensi etika dan faktor-faktor yang mempengaruhi etika.
3. Untuk mengetahui hubungan etika dan bisnis serta pentingnya etika bisnis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika, Moral dan Akhlak, Ruang Lingkup dan Tujuannya
1. Pengertian Etika
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani ethos yaitu sikap, cara berpikir,
kebiasaan, adat, akhlak, perasaan dan watak kesusilaan. (Nawatmi, 2016) Etika adalah
kebiasaan yang dianut oleh seseorang atau kelompok orang, yang terdiri dari kumpulan
norma dan prinsip yang didasarkan pada gejala alam dari kelompok masyarakat tersebut.
Etika didefinisikan sebagai tindakan standar yang memimpin seseorang. Etika juga
merupakan studi tentang tindakan yang sah, benar, dan moral yang dilakukan seseorang.
Aristoteles menggambarkan etika sebagai set aturan yang harus diikuti oleh manusia.
(Wahyuningsih, 2022)
Etika merupakan salah satu cabang filsafat yang mengkaji dan mengkaji tingkah
laku manusia. Perilaku ini sangat berpengaruh ketika Anda perlu berinteraksi dengan
orang lain, terutama orang-orang dari budaya lain. Ini adalah contoh, khususnya dalam
bisnis, di mana seorang karyawan memasuki ruang konferensi tanpa mengetuk pintu
dan langsung menyela pembicaraan yang sedang berlangsung. Etika adalah tindakan
dan perkataan yang disadari (diam-diam) dan merupakan ilmu yang berhubungan
dengan perilaku manusia. Ahmad Amin mengartikannya sebagai ilmu yang
menjelaskan benar dan salah, menjelaskan apa yang harus dilakukan, dan memberikan
tujuan kepada manusia untuk diperjuangkan dan apa yang harus dilakukan.
K. Barten membagi etika menjadi tiga definisi. Pertama, etika didefinisikan sebagai
nilai-nilai dan standar moral yang digunakan seseorang atau kelompok untuk mengatur
tindakannya. Kedua, etika berarti kumpulan prinsip moral, nilai, atau kode etik. Ketiga,
etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang benar dan salah. (Nuryadin, 2015)
2. Pengertian Moral
Kata "moral" berasal dari bahasa latin "mores", yang berasal dari kata "mos", yang
berarti "adat atau kebiasaan". Menurut Gilligan dalam Lawrence A. Blum, moral terkait
dengan kepedulian seseorang terhadap orang lain. Moral tidak hanya berkaitan dengan
tingkah laku seseorang, tetapi juga mendidik mereka untuk berbuat baik kepada orang
3
lain. Moral juga mencakup hubungan antara emosi, kognisi, dan tindakan yang tidak
dapat dipisahkan. (Reksiana, 2018)
Moral adalah suatu hal yang berkaitan dengan baik dan buruk berdasarkan tradisi
dan budaya seseorang. Berbeda dengan etika dan moral, akhlak adalah bagian yang
membahas baik dan buruk berdasarkan wahyu, al-Qur'an, dan hadits (Mawardi, 2012).
Selain itu, moral dapat didefinisikan sebagai konsep yang membatasi tindakan manusia
dengan nilai-nilai, yaitu baik dan buruk, serta benar dan salah. Jika dikaitkan dengan
kehidupan sehari-hari, orang tersebut dianggap bermoral, maka orang tersebut tingkah
lakunya baik.
3. Pengertian Akhlak
Dalam urusan akhlak, manusia sebagai makhluk yang berakhlak mempunyai
kewajiban untuk mengamalkan dan memelihara akhlak yang baik serta menghindari dan
meninggalkan akhlak yang buruk. Akhlak merupakan salah satu aspek nilai-nilai
Syariah Islam. Kualitas keberagaman sebenarnya ditentukan oleh nilai-nilai moral. Jika
syariah berbicara tentang syarat rukun, maka akhlaq menekankan pada kualitas
perbuatan, sah atau tidaknya. Misalnya amal dinilai dari keikhlasannya, shalat dinilai
dari keikhlasannya, perjuangannya dinilai dari kegigihannya, dan ibadah haji dinilai dari
kegigihannya. Kemakmuran, ilmu pengetahuan dikenali dari kesesuaiannya dengan
perbuatan, kekayaan dikenali dari aspek dimana, dari mana, dan mengapa, dan status
diakui bukan dari apa yang diterima melainkan dari besarnya apa yang diberikan.
Kata "akhlak" berasal dari kata jamak "khuluq", yang berarti adat kebiasaan,
perangai, tabi'at, watak, adab atau sopan santun, dan agama. Akhlak adalah sikap atau
prilaku baik dan buruk yang dilakukan tanpa disengaja atau tanpa mempertimbangkan
terlebih dahulu (Mawardi, 2012). "Akhlak" berasal dari kata Arab, yang berarti
"penciptaan". Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa manusia harus berperilaku sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan oleh allah sang pencipta. Secara sederhana,
"akhlak" dapat didefinisikan sebagai perilaku lahiriah yang berasal dari keadaan batin,
atau keadaan batin yang muncul dalam perilaku lahiriah. Akhlak mulia
(karimah/mahmudah) terjadi ketika keadaan batinnya baik dan menghasilkan perilaku
yang baik; sebaliknya, akhlak yang buruk terjadi ketika keadaan batinnya buruk dan
4
menghasilkan perilaku yang buruk. Ajaran agama menentukan apa yang baik dan buruk,
bukan pikiran atau perasaan manusia.
5
b) Ruang Lingkup Etika Bisnis :
Tujuan etika yang dimaksud merupakan merupakan tujuan akhir dari setiap
aktivitas manusia dalam hidup dan kehidupannya yaitu untuk mewujudkan
kebahagiaan. Tujuan utama etika adalah untuk menemukan, menentukan,
membatasi, dan membenarkan kewajiban, hak, dan prinsip moral seseorang dan
komunitasnya, baik masyarakat pada umumnya, khususnya komunitas profesi.
(TAS’ADI, 2016)
6
Dalam kajian keilmuan, akhlak diletakkan dalam ruang lingkup tesendiri yang pada
dasarnya meliputi aspek : bagaimana seharusnya manusia bersikap. Dan objek dari
sikap ini intinya dua saja, yaitu Allah Ta’ala dan Makhluknya.
7
a. Keluarga
b. Situasi
c. Nilai moral dan agama
d. Pengalaman
e. Teman
Dengan memahami faktor-faktor tersebut, manajer dapat memahami apa yang
buruk dan alasan seseorang melakukan tindakan tertentu, baik yang etis maupun yang tidak
etis. Etika dalam organisasi bisa dikelompokkan ke dalam beberapa wilayah, yaitu:
a. Hubungan organisasi dengan karyawan
b. Hubungan karyawan dengan organisasi
c. Hubungan organisasi dengan pihak luar
d. Beberapa keputusan masuk ke dalam satu atau beberapa wilayah tersebut.
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membangun etika bisnis adalah
pengendalian diri, persaingan yang sehat, pengembangan tanggung jawab sosial,
penerapan konsep pembangunan berkelanjutan, bertindak jujur dan tidak etis, dan
sebagainya. (Ersa, 2018)
8
2. Pentingnya Etika Bisnis
Etika bisnis sangat dinamis dan kompleks. Bisnis harus memiliki alat untuk
mengenali dan mengatasi masalah etis baru karena kemajuan teknologi, seperti masalah
keamanan dan privasi yang terkait dengan penyimpanan dan analisis data, atau masalah
etis dan risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial.
Shaw dan Barry memberikan penjelasan bahwa peningkatan globalisasi dan
kompleksitas bisnis modern meningkatkan tantangan etika. Bisnis di seluruh dunia
harus belajar bagaimana berinteraksi dengan persyaratan normatif yang berbeda.
Misalnya, mereka harus mematuhi prinsip, nilai, dan kebijakan mereka sendiri,
mematuhi kerangka hukum yang berbeda di negara tempat mereka beroperasi, dan
menghormati hak asasi manusia dan prinsip global lainnya.
Menurut Shaw dan Barry, keberlanjutan adalah salah satu masalah sistemik penting
yang akan dihadapi bisnis baik saat ini maupun di masa depan. Hal ini disebabkan oleh
batasan sistemik lingkungan di seluruh dunia. Akibatnya, bisnis harus bertanggung
jawab atas dampak lingkungan, global, dan masa depan dari operasi bisnis mereka,
rantai pasokan, dan siklus hidup produk. Keberhasilan bisnis dalam jangka panjang
bergantung pada kemampuan untuk menganalisis masalah ini secara menyeluruh. Ini
juga merupakan komponen penting dari manajemen strategis. (Ekasari & Malang, 2020)
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani ethos yaitu sikap, cara berpikir,
kebiasaan, adat, akhlak, perasaan dan watak kesusilaan. Etika adalah kebiasaan yang dianut
oleh seseorang atau kelompok orang, yang terdiri dari kumpulan norma dan prinsip yang
didasarkan pada gejala alam dari kelompok masyarakat tersebut. Moral adalah suatu hal
yang berkaitan dengan baik dan buruk berdasarkan tradisi dan budaya seseorang. Akhlak
adalah sikap atau prilaku baik dan buruk yang dilakukan tanpa disengaja atau tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu.
Etika sangatlah penting. Sebab, etika merupakan landasan budi pekerti yang baik
dan akhlak yang mulia, sehingga tercipta manusia yang suci hatinya dan dapat diandalkan
dalam menjalankan tugasnya. Menurut Hanafi etika bisnis dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu sebagai berikut :
a. Keluarga
b. Situasi
c. Nilai moral dan agama
d. Pengalaman
e. Teman
Hubungan antara etika dan bisnis seringkali luput dari perhatian kita. Praktik bisnis di
Indonesia seringkali menunjukkan aspek korup, termasuk penyalahgunaan wewenang dan
kekuasaan serta amoralitas. Etika bisnis sangat dinamis dan kompleks. Bisnis harus
memiliki alat untuk mengenali dan mengatasi masalah etis baru karena kemajuan
teknologi, seperti masalah keamanan dan privasi yang terkait dengan penyimpanan dan
analisis data, atau masalah etis dan risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ersa, S. (2018). Etika bisnis (business ethic) pada PT. TN Jakarta. Sistem Informasi, 1(September).
Muslim, M. (2017). urgensi etika bisnis di era global. Вестник Росздравнадзора, 4(2).
Nawatmi, S. (2016). Etika Dalam Perspektif Islam. Fokus Ekonomi (FE), 9(1).
Reksiana. (2018). Kerancuan istilah karakter, akhlak, moral dan etika. BMC Microbiology, 17(1).