Anda di halaman 1dari 4

Sara Indri Widyastuti

142114099

Kebenaran dan Kesalahan dalam Ilmu Pengetahuan

Pengertian Kebenaran

Pengertian kebenaran ini secara umumnya terbagi atas beberapa pembeda :

1. Secara umum orang membedakan antara kebenaran faktual dan kebenaran nalar.
Kebenaran faktual adalah kebenaran tentang ada tidaknya secara factual di dunia nyata
sebagaimana dialami oleh manusia (biasanya diukur dengan dapat tidaknya diamati secara
indrawi) apa yang dinyatakan. Pada prinsipnya kebenaran ini bisa diuji kebenarannya
berdasarkan dengan pengamatan indrawi. Kebenaran factual ini dapat menambah
pengetahuan dan kebenaran ini bersifat nisbi dan mentak. Sejauh dapat diterima dan diakui
karena sampai sekarang belum ada alternative atau pandangan lainnya. Kebenaran nalar adalah
kebenaran yang bersifat tautologis dan tidak menambah pengetahuan baru mengenai dunia
ini, tetapi dapat digunakan sebagai sarana membantu memperoleh pengetahuan yang benar
atau dapat membantu memperoleh kebenaran faktual. Kebenaran ini terdapat dalam logika
dan matematika. Bersifat niscaya dan mutlak. Kebenaran ini didasarkan atas penyimpulan
secara deduktif yaitu dari yang umum.
2. Menurut Thomas Aquinas, orang dapat membedakan antara kebenaran ontologis
(veritas ontological) dan kebenaran logis (veritas logica). Kebenaran ontologis adalah
kebenaran yang terdapat dalam kenyataan, baik spiritual atau material, yang meskipun ada
kemungkinan untuk diketahui, masih lepas dari gejala pengetahuan. Misalnya kebenaran
tentang kehidupan kekal, keabadian jiwa. Kebenaran logis adalah kebenaran yang terdapat
dalam akal budi (si penahu) dan kenyataan. Menurut Thomas Aquinas, kebenaran dalam
pengetahuan manusia terjadi dalam bentuk pengarahan melalui proses yang tidak ada hentinya
dan tidak lepas dari indra. Manusia yang skeptis yang masih mempertanyakan banyak hal yang
masih dicari kebenarannya. Manusia masih terus mencari jawaban-jawaban atas apa yang
dipersepsikannya melalui indranya dan karena akan terus mengkonstruksi pikirannya.
3. Kaum eksistensialis menekankan pentingnya eksistensial, yaitu pada subjek penahu
dan ada dalam intern atau secara personal. Subjek secara langsung terlibat dalam perkara yang
kebenarannya dinilai dan dipertaruhkan.
Secara umum kebenaran adalah sebagai kesesuaian antara apa yang dipikirkan atau
dinyatakandengan kenyataan yang sesungguhnya. Kebenaran ini sebagai ketaktersembunyian
adanya, kebenaran di sini dimengerti sebagai terletak pada objek yang diketahui, atau pada
apa yang dikejar untuk diketahui. Menurut Plato, kebenaran sebagai ketaktersembunyian
adanya tidak dapat dicapai oleh manusia selama hidupnya sama halnya menurut Thomas
Aquinas sebagai kebenaran ontologis. Berbeda dengan Aristoteles yang menurutnya bahwa
kebenaran lebih memusatkan perhatiannya pada kualitas isi pernyataan yang dibuat oleh
subjek penahu ketika ia memberikan putusan baik afirmatif atau negative. Kebenaran ini
dimengerti sebagai kesesuaian antara subjek penahu dengan objek yang diketahui. Tetapi yang
paling besar ada pada subjek penahu karena adanya akal budi dan dikenal dengan kebenaran
logis.

Kedudukan Kebenaran
Kedududukan kebenaran dalam tradisi Aristotelian pertama adalah kebenaran berada
pada subjek penahu, bagaimana subjek ini mengetahui dalam pikirannya kemudian
diungkapkan dengan bahasa baik lisan maupun tertulis, dari kepercayaan-kepercayaan yang
diyakininya. Tetapi karena kebenaran merupakan persesuaian atau penyamaan akal budi
dengan kenyataan (idelitas-realitas), kebenaran juga terdapat pada objek atau kenyataan yang
diketahui. Kebenaran ini terdapat pada relasi antara subjek penahu dan objek yang diketahui.

Teori-teori Kebenaran
Syarat-syarat yang perlu dipenuhi agar pernyataan dapat dikatakan benar. Kita tahu apa
arti pernyataan itu; kita tahu bagaiamana menguji kebenarannya; kita mengetahui cukup bukti
yang memadai untuk mempercayai atau menerimanya. Selain dibahas tiga teori klasik masih
ada teori yang disebut dengan Teori Kebenaran Performatif adalah teori yang menegaskan
bahwa suatu pernyataan itu benar apabila apa yang dinyatakan itu sungguh terjadi ketika
pernyataan itu dilakukan (performed). Contohnya, pernyataan itu benar dan melakukan
sesuatu hal sesuai dnegan yang dinyatakan yaitu ketika seorang pejabat resmi yaitu Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo yang melantik Walikota dan wakil walikota Jakarta Timur dengan
mengatakan dengan ini saya melantik Anda menjadi walikota dan wakil walikota Jakarta
Timur. Menjadi tidak benar apabila orang yang tidak memiliki wewenang atau kekuasaan
mengucapkan kalimat pelantikan. Teori Kebenaran Konsensus yang dikemukakan oleh
Thomas Kuhn adalah teori yang mengajarkan bahwa suatu teori ilmiah dianggap benar apabila
dapat disetujui oleh komunitas ilmuwan bidang yang bersangkutan sebagai benar. Sedangkan
menurut J. Habermas bahwa syarat untuk kebenaran pernyataan-pernyataan adalah
kemungkinan adanya persetujuan dari para partisipan rasional dalam suatu diskursus
(wacana). Kebenaran ini ada apabila apa yang dinyatakan memang benar, jika valid dan apa
yang dikatakan serta tindak tutur yang kita pakai menegaskan pernyataan adalah absah. Ada
syarat-syarat yang perlu terpenuhi, pernyataan itu seharusnya dipahami, isi proporsional dari
pernyataan tersebut benar, sewajarnya atau dapat dibenarkan pembicara membuat
pernyataan tersebut dan pembicara ini memang benar dan jujur.

Teori Kebenaran Korespondensi atau kesesuaian antara yang dinyatakan dengan


objek yang dirujuk. Kebenaran ini yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar atau salah,
benar bila pernyataan tersebut berkorespondensi (sesuai) dengan objek yang dirujuk oleh
pernyataan tersebut. Atau terdapat kemiripan struktur antara apa yang dinyatakan (proposisi
yang diungkapkan dalam suatu kalimat) dan suatu fakta yang objektif di dunia nyata. Contoh,
Kampus FISIP Atma Jaya ada di daerah Babarsari. Thomas Aquinas mengikuti tradisi
Aristoteles yang meyakini adanya kesesuaian antara akal budi dan kenyataan.

Teori Kebenaran Koherensi berakar pada pertama fakta bahwa matematika dan
logika adalah sistem deduktif yang ciri hakikinya adalah konsistensi, kedua sistem metafisika
rasionalistik yang sering kali mengambil inspirasi dari matematika. Koherensi ini harus
konsisten dengan pernyataan yang sudah ada, pada pandangan berdasarkan ciri yang
sistematik dan deduktif dari matematika dan logika ke dunia nyata serta melekatkan ciri-ciri
matematis dan logis yang bersifat niscaya. Dalam pandangan ini sebenarnya kita tidak
dapatsungguh mengetahui sesuatu tanpa kita mengetahuinya sebagai bagian dari suatu
keseluruhan sistem. Kebenaran yang utuh merupakan keseluruhan sistem. Teori koherensi
hanya mungkin sejauh orang dapat menerima pandangan tertentu tentang logika dan
matematika di satu pihak, dan di pihak lain tentang adanya relasi internal.

Teori Kebenaran Pragmatis secara umum pragmatism adalah paham pemikiran yang
menekankan akal budi manusia sebagai sarana pemecahan masalah dalam menghadapi
persoalan kehidupan manusia baik yang bersifat praktis maupun teoritis. Teori ini
menekankan peran aktif dari subjek penahu dalam mencari kebenaran dan mengkritik serta
memberikan alternative yang menarik terhadap teori pengetahuan yang menganggap subjek
penahu melulu sebagai penonton yang pasif. Teori ini dianggap masuk akal dan benar apabila
sejauh yang dibicarakan menyangkut kasus yang perlu penyelesaian dan penyelidikan.

Kesalahan dan Kekeliruan


Kekeliruan ini dimaksudkan sebagai tindakan kognitif subjek penahu, dan suatu hal yang
salah dianggap benar. Kesalahan adalah hasil dari tindakan kekeliruan. Kekeliruan dapat
muncul karena banyak faktor yang mempengaruhi seperti belum banyak bukti atau bukti
tersebut belum tentu sah. Cepat dalam membuat putusan yang belum cukup bukti untuk
dinyatakan sebagai kebenaran. Kerancuan dan kebingungan akibat dari emosi, perasaan yang
mengganggu konsentrasi atau membuat kurang terbuka terhadap bukti-bukti yang ada.
Prasangka atau dugaan dan bias dari subjek penahu maupu dari realita sosial. Kekeliruan juga
terjadi karena kekeliruan penalaran dan tidak mematuhi peraturan atau kaidah-kaidah
sehingga menjadi tidak sah.

Anda mungkin juga menyukai