“ARTI KEBENARAN”
1. KEBENARAN KOHERENSI
2. KEBENARAN KORESPONDENSI
3. KEBENARAN PRAGMATIS
4. KEBENARAN PERFORMATIF
5. KEBENARAN PROPOSISI
TEORI-TEORI KEBENARAN
1. KEBENARAN KOHERENSI
Menurut teori ini, suatu pernyataan dianggap benar kalu pernyataan tersbeut
koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
pertimbangan adalah benar diterima kebenarannya menurut logika.
contoh: bila kita menganggap bahwa “maksiat perbuatan yang dilarang oleh
Allah” adalah suatu pernyataan yang benar, Maka pernyataan bahwa
“Mencuri perbuatan maksiat, maka mencuri dilarang oleh Allah” adalah
benar pula, sebab pernyataan kedua, konsisten dengan pernyataan yang
pertama.
TEORI-TEORI KEBENARAN
2. KEBENARAN KORESPONDENSI
Menurut teori ini, suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
pernyataan benar jika berhubungan terhadap fakta yang ada.
Contoh: jika seseorang menyatakan bahwa “Batu itu Keras”, hal tersebut
merupakan hal yang bersifat factual atau sesuai dengan fakta, pernyataan ini
dapat dibenarkan atas dasar tersebut.
TEORI-TEORI KEBENARAN
3. KEBENARAN PRAGMATIS
Menurut teori ini, suatu pernyataan kebenaran bukanlah kualitas atau sifat
sesuatu, tetapi sebuah tindakan (performatif).
5. KEBENARAN PROPOSISI
1. Evolusionisme
Thomas Kuhn berpandangan bahwa kemajuan ilmu tidaklah bergerak menuju
ke kebenaran, jadi hanya berkembang.
2. Falsifikasionis
Popper dalam memecahkan tujuan ilmu sebagai pencarian kebenaran, ia
berpendapat bahwa ilmu tidak pernah mencapai kebenaran, paling jauh
ilmu hanya berusaha mendekat ke kebenaran.
ASPEK KEBENARAN
3. Relativisme
Relativisme berpandangan bahwa bobot suatu teori harus dinilai relative
dilihat dari penilaian individual atau grup yang memandangnya, Feyerabend
memandang ilmu sebagai sarana suatu masyarakat mempertahankan diri,
oleh karena itu, kireteria kebenaran ilmu antar masyarakat juga bervariasi,
karena setiap masyarakat punya kebebasan untuk menentukan kireteria
kebenarannya.
4. Objektivisme
Apa yang diartikan sebagai “benar” ketika kita mengklaim suatu pernyataan
adalah sebagaimana Aristoteles artikan yaitu “sesuai dengan keadaan”:
pernyataan benar adalah “representasi atas objek” atau cermin atas itu.
KESIMPULAN