Anda di halaman 1dari 20

KEBENARAN ILMIAH

“ARTI KEBENARAN”

Kebenaran adalah persesuaian antara


pengetahuan dan objek, bisa juga
diartikan suatu pendapat atau
perbuatan seseorang yang sesuai
dengan (atau tidak ditolak oleh) orang
lain dan tidak merugikan diri sendiri
(Wikipedia, 2017)
Tentang teori kebenaran ini, Plato pernah berkata :
apakah kebenaran itu? Lalu pada waktu yang tak
bersamaan., bahkan jauh belakangan Bradley menjawab:
“kebenaran itu adalah kenyataan” tetapi bukanlah
kenyataan itu tidak selalu yang seharusnya terjadi.
Kenyataan yang terjadi bisa saja berbentuk ketidak
benaran atau keburukan. Jadi, ada dua pengertian
kebenaran, yaitu kebenaran yang berarti nyata-nyata
terjadi disatu pihak, dan kebenaran dalam arti lawan dari
keburukan atau ketidak benaran.
Kebenaran sendiri dapat dipahami berdasarkan tiga hal
 1. KUALITAS PENGETAHUAN
ialah bahwa setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui
sesuatu objek ditilik dari jenis pengetahuan yang dibangun. maksudnya apakah
pengetahuan itu berupa:
1. pengetahuan biasa sifatnya subjektif, artinya amat terikat pada subjek
yang mengenal. memiliki sifat selalu benar, sejauh sarana untuk memperoleh
pengetahuan bersifat normal atau tidak ada penyipangan.
2. pengetahuan ilmiahpengetahuan yang telah menetapkan objek yang
khas atau spesifik dengan menerapkan atau hampiran metodologis yang
khas pula. Kebenaran yang terkandung dalam pengetahuan ilmiah bersifat
relative(berubah)
3. pengetahuan filsafat jenis pengetahuan yang pendekatannya
melalui metodologi pemikiran filsafati, yang sifatnya mendasar dan
menyeluruh dengan model pemikiran yang analitis, kritis, dan
spekulatif. Sifat pengetahuan yang terkandung dalam
pengetahuan filsafati adalah absolut-intersubjektif.
4. Kebenaran dalam pengetahuan agamaPengetahuan agama
memiliki sifat dogmatis, artinya pernyataan dalam suatu agama
selalu dihampiri oleh keyakinn yang telah tertentu sehingga
pernyataan-pernyataan dalam ayat-ayat kitab suci agama
memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan
untuk memahaminya itu.
 2. KARAKTERISTIK DARI BAGAIMANA
CARA ATAU DENGAN ALAT APAKAH
SESEORANG MEMBANGUN.

• Melalui penginderaan atau sence experience, atau


akal pikir atau ratio, intuisi, atau keyakinan.
• jika seseorang membangunnya melalui indera maka
saat ia membuktikan kebenaran pengetahuna itu harus
melalui indera pula, begitu juga dengan cara yang
lain.
 NILAI KEBENARAN PENGETAHUAN YANG DIKAITKAN ATAS
KETERGANTUNGAN TERJANDINYA PENGETAHUAN

• artinya bagaimana relasi atau hubungan antara subjek dan objek,


manakah yang dominan untuk membangun pengetahuan itu,
subjekkah atau objek.
• jika subjek yang berperan maka jenis pengetahuan itu
mengandung nilai kebenaran yang sifatnya subjektif  tergantung
pada subjek yang memiliki pengetahuan itu.
• jika objek amat berperan maka sifatnya objektif.
ex: seperti pengetahuan tentang alam atau ilmu-ilmu alam.

TEORI –TEORI KEBENARAN

Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia, yang ditulis oleh Purwadarminta


menjelaskan bahwa kebenaran itu adalah :
 Keadaan (hal dan sebagainya) yang benar (cocok dengan hal atau

keadaan yang sesungguhnya); missal, kebenaran ini masih saya sangsikan;
kita harus berani membela kebenaran dan keadilan.
 Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada, betul-betul demikian halnya
dan sebagainya); misal kebenaran-kebenaran yang diajarkan oleh agama.
 Kejujuran, Kelurusan hati; misal tidak ada seorangpun sangsi akan kebaikan
dan kebenaran hatimu.
 Selalu izin, perkenaan; missal, dengan kebenaran yang dipertuan.
 Jalan kebetulan; misal, penjahat itu dapat dibekuk dengan secara
kebenaran saja.
TEORI-TEORI KEBENARAN
menurut Michael Williams merumuskan teori
kebenaran ada lima.

 1. KEBENARAN KOHERENSI

 2. KEBENARAN KORESPONDENSI

 3. KEBENARAN PRAGMATIS

 4. KEBENARAN PERFORMATIF

 5. KEBENARAN PROPOSISI
TEORI-TEORI KEBENARAN

 1. KEBENARAN KOHERENSI
Menurut teori ini, suatu pernyataan dianggap benar kalu pernyataan tersbeut
koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang
dianggap benar.
pertimbangan adalah benar diterima kebenarannya menurut logika.
contoh: bila kita menganggap bahwa “maksiat perbuatan yang dilarang oleh
Allah” adalah suatu pernyataan yang benar, Maka pernyataan bahwa
“Mencuri perbuatan maksiat, maka mencuri dilarang oleh Allah” adalah
benar pula, sebab pernyataan kedua, konsisten dengan pernyataan yang
pertama.
TEORI-TEORI KEBENARAN

 2. KEBENARAN KORESPONDENSI
Menurut teori ini, suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan
objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
pernyataan benar jika berhubungan terhadap fakta yang ada.

Contoh: jika seseorang menyatakan bahwa “Batu itu Keras”, hal tersebut
merupakan hal yang bersifat factual atau sesuai dengan fakta, pernyataan ini
dapat dibenarkan atas dasar tersebut.
TEORI-TEORI KEBENARAN

 3. KEBENARAN PRAGMATIS

Menurut teori Pragmatis ini, suatu kebenaran diukur dengan menggunakan


criteria fungsional.

Suatu pernyataan benar jika pernyataan tersebut memiliki fungsi atau


kegunaan dalam kehidupan praktis.

Contoh: Seseorang mau bekerja di sebuah perusahaan minyak karena diberi


gaji tinggi.
TEORI-TEORI KEBENARAN
 4. KEBENARAN PERFORMATIF

Menurut teori ini, suatu pernyataan kebenaran bukanlah kualitas atau sifat
sesuatu, tetapi sebuah tindakan (performatif).

sesuatu itu dianggap benar jika dapat diaktualisasikan dalam tindakan.

Contoh: mengenai penempatan 1 Syawal. Sebagian muslim di Indonesia


mengikuti fatwa atau keputusan MUI. Sedangkan sebagian yang lain
mengikuti fatwa ulama tertentu atau organisasi tertentu.

 5. KEBENARAN PROPOSISI

Menurut teori kebenaran proposisi, suatu pernyataan disebut benar apabila


sesuai dengan persyaratan materilnya suatu proposisi, bukan pada syarat
formal proposisi.
SIFAT KEBENARAN ILMIAH
1. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan,
dimana setiap pengetahuan yang dimiliki ditilik dari
jenis pengetahuan yang dibangun.
2. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik
dari bagaimana cara atau dengan alat apakah
seseorang membangun pengetahuannya.
3. Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan
terjadingya pengetahuan. Membangun
pengetahuan tergantung dari hubungan antara
subjek dan objek, mana yang dominan.
MENURUT KONRAD SIFAT KEBENARAN ILMIAH ADA 3

• Struktur yang rasional-logis


Kebenaran dapat dicapai berdasarkan kesimpulan logis atau rasional dari
proposisi atau premis tertentu.
• Isi Empiris
Kebenaran Ilmiah perlu diuji kenyataannya yang ada.
• Isi pragmatisme (dapat diterapkan)
Sifat ini berusaha menggabungkan kedua sifat kebenaran sebelumnya (logis
dan empiris) maksudnya jika suatu pernyataan “benar” dinyatakan “benar”
secara logis dan empiris maka pernyataan tersebut juga harus berguna bagi
kehidupan manusia, berguna berarti dapat untuk membantu manusia
memecahkan berbagai persoalan dalam hidupnya.
Aspek kebenaran

 1. Evolusionisme
Thomas Kuhn berpandangan bahwa kemajuan ilmu tidaklah bergerak menuju
ke kebenaran, jadi hanya berkembang.
 2. Falsifikasionis
Popper dalam memecahkan tujuan ilmu sebagai pencarian kebenaran, ia
berpendapat bahwa ilmu tidak pernah mencapai kebenaran, paling jauh
ilmu hanya berusaha mendekat ke kebenaran.
ASPEK KEBENARAN

 3. Relativisme
Relativisme berpandangan bahwa bobot suatu teori harus dinilai relative
dilihat dari penilaian individual atau grup yang memandangnya, Feyerabend
memandang ilmu sebagai sarana suatu masyarakat mempertahankan diri,
oleh karena itu, kireteria kebenaran ilmu antar masyarakat juga bervariasi,
karena setiap masyarakat punya kebebasan untuk menentukan kireteria
kebenarannya.
 4. Objektivisme
Apa yang diartikan sebagai “benar” ketika kita mengklaim suatu pernyataan
adalah sebagaimana Aristoteles artikan yaitu “sesuai dengan keadaan”:
pernyataan benar adalah “representasi atas objek” atau cermin atas itu.
KESIMPULAN

 Kebenaran adalah persesuaian antara


pengetahuan dan obyeknya. Artinya
pengetahuan itu harus dengan aspek obyek
yang diketahui, jika pengetahuan benar
adalah pengetahuan obyektif.
 Pengetahuan yang tidak sesuai dengan objek
dipandang “keliru”. Objek adalah segala hal
yang dapat diraba, disaksikan suatu yang
menjadi kajian.
 Sedangkan yang dimaksud kebenaran ilmiah
adalah kebenaran yang sesuai dengan fakta
dan mengandung isi pengetahuan.
THANK YOU
OLEH KELOMPOK-5

 201710490311002 IFTITAH RAHMAWATI


 201710490311006 NUR LAISYA MAYEDA
 201710490311016 BARRAH
 201710490311048 NURHAMIDAH
 201710490311058 HUMAIRATUL KARAMAH

Anda mungkin juga menyukai