Anda di halaman 1dari 21

PROSES SAINS DAN

KEBENARAN
ILMIAH
KELOMPOK 3

Alya Fadhila Rahmadini Umar


Arkan Hamdi Wahid
Nurvia junaidi putri Arif
20029005 20029054 20029135 20029088
1 DASAR-DASAR
SAINS
Macam-Macam
MACAM-MACAM
Pengetahuan
PENGETAHUAN
1. Pengetahuan Sains
Sains adalah berasal dari bahasa latin yaitu “scientia” yang artinya
pengetahuan.
Jadi definisi sains ialah suatu cara untuk mempelajari berbagai aspek-aspek
tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik dan melalui berbagai
metode saintifik yang terbakukan.

2. Pengetahuan Filsafat
Filsafat adalah ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-
dalamnya bagi
segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat adalah pandangan hidup
seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai
kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap
seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala
hubungan.
3. Pengetahuan Mistik
Mistik adalah menurut asal katanya, kata mistik berasal dari
bahasa yunani “mystikos”yang artinya rahasia (gheim), serba
rahasia (gheimzinnig), tersembunyi(verborgen), gelap (dongker),
atau terselumbung dalam kekelaman (in het duister gehuld).
Menurut buku De Kleine W.P. Encylopaedie, kata mistik berasal dari
bahasa yunani myein yang artinya menutup mata (deogen
seluiten) dan musterion yang artinya suatu rahasia (geheimnis).
Macam-Macam Sains
Pengertian sains yaitu suatu cara untuk mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu
dari alam secara terorganisir, sistematik dan melalui berbagai metode sains-tifik yang
bebakukan.
Tujuan diadakan sains yaitu untuk menghasilkan model yang dapat berguna tentang
realitas. Pada umumnya penyelidik ilmiah menggunakan beberapa bentuk metode ilmiah.
Sec ara umum metode yang dipakai yaitu:

1. Observasi
Langkah pertama dari metode ilmiah. Observasi (pengamatan) seorang ilmuan
yang baik akan selalu melakukan pengamatan terhadap gejala dan kejadian
sehari- hari yang terjadi disekitarnya. Tentu saja gejala dan kejadian yang menarik
perhatian
peneliti itu adalah yang berhubungan dalam bidang kajiannya.
2. Hipotesis
Jawaban sementara terhadap pertanyaan yang diajukan tetapi jawaban
yang sementara tentu tidak muncul begitu saja tanpa landasan yang jelas.
3. Prediksi
Suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang sesuatu yang paling
mungkin terjadi dimasa depan.

4. Penelitian
Suatu proses yang dilakukan seseorang untuk mengetahui sesuatu yang ingin
diteliti.

5. Kesimpulan
Sebuah penyajian peristiwa atau kejadian yang panjang disajikan secara singkat.
Beberapa contoh dari kesekian banyaknya pembagian bidang
sains khususnya IPA seperti:

a. Biologi: Anatomi, biofisika, fisiologi, genetika, ekologi,


taksonomi, virulogi, zoology.
b. Kimia: Analitik, elektrokimia, kimia organik, anorganik,
ilmu material, kimia polimer.
c. Fiska: Astronomi, kinetika. Fisika nuklir, dinama, fisika
material, mekanika kuantum.
d. Ilmu Bumi: ilmu lingkungn, geologi, geodesi, paleon teologi
2 KEBENARAN
ILMIAH
PENGERTIAN
KEBENARAN
Kebenaran disini diartikan sebagai kesesuaian pengetahuan dengan
objeknya. Kebenaran tidak begitu saja langsung diterima tetapi kebenaran
harus melalui beberapa konsep, proses, atau cara mendapatkan kebenaran
itu. Jika terpenuhinya proses-proses atau dilalui dengan berbagai cara maka
ini disebut dengan kebenaran ilmiah.

Kebenaran menurut arti leksikal merupakan keadaan (hal) yang cocok


dengan keadaan (hal) yang sesungguhnya. Itu berarti kebenaran merupakan
tanda yang dihasilkan oleh pemahaman (kesadaran) yang menyatu dalam
bahasa logis, jelas, dan terpilah-pilah. (Bagus, 1991: 86)
Kebenaran itu juga tidak terlepas dari 3 (tiga) hal,
yaitu:
1. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Maksudnya pengetahuan itu dapat
berupa:
a) Pengetahuan Biasa, pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya
subjektif, yaitu amat terikat pada subjek yang mengenal.
b) Pengetahuan Ilmiah, pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas dengan
menerapkan metodologis yang khas pula, yaitu metodologi yang telah mendapatkan
kesepakatan di antara para ahli yang sejenis. Kebenaran yang terkandung dalam
pengetahuan ilmiah bersifat relatif.
c) Pengetahuan Filsafat, jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi
pemikiran filsafati, yang sifatnya mendasar dan menyentuh, yaitu dengan model
pemikiran analitis, kritis, dan spekulatif. Sifat kebenaran yang terkandung di dalam
pengetahuan model ini adalah absolut-intersubjektif.
d) Pengetahuan Agama, Pengetahuan jenis ini memiliki sifat dogmatis, yakni
pernyataan dalam suatu agama selalu dihampiri oleh keyakinan yang telah
ditentukan, sehingga pernyataan-pernyataan dalam ayat-ayat kitab suci agama
memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang digunakan untuk
memahaminya itu.
2. Kebenaran yang dikaitkan dengan sifat/karakteristik dari bagaimana cara
atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuan itu. Implikasi
dari penggunaan alat untuk memperoleh pengetahuan melalui alat tertentu
akan mengakibatkan karakteristik kebenaran yang dikandung oleh
pengetahuan itu, akan memiliki cara tertentu untuk membuktikannya, artinya
jika seseorang membangunnya melalui indera atau sense experience, maka pada

saat itu ia membuktikan kebenaran pengetahuan itu harus melalui indera pula.

Jenis pengetahuan menurut kriteria karakteristiknya dapat dibedakan dalam jenis


pengetahuan:
1. Inderawi;
2. Pengetahuan akal budi;
3. Pengetahuan intuitif;
4. Pengetahuan kepercayaan atau otoritatif; dan pengetahuan-pengetahuan yang
lainnya.

3. Kebenaran pengetahuan yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan itu.


Artinya bagaimana relasi antara subjek dan objek, manakah yang lebih dominan untuk
membangun pengetahuan itu.
TEORI-TEORI
KEBENARAN Teori Kebenaran Koherensi
Teori Kebenaran
Korespondensi Pernyataan dianggap benar jika
adalah soal teori
Menurut kesesuaian
ini, antara
kebenaran
apa pernyataan itu bersifat
Konsisten dengan pernyataan
yang diklaim sebagai diketahui 1 2
dengan kenyataan yang lain yang telah diterima
sebenarnya. kebenarannya, yaitu yang
koheren menurut logika.

Teori Kebenaran Teori Kebenaran Sintaksis


Pragmatis Teori ini berpangkal pada
Bagi kaum pragmatis kebenaran
keteraturan gramatika yang
adalah sama artinya dengan dipakai oleh suatu pernyataan tata-
kegunaan. Ide, konsep, pengetahuan, 3 4 bahasa yang melekat. Jadi suatu
atau hipotesis yang benar adalah ide pernyataan bernilai benar jika
yang berguna. Ide yang benar adalah
mengikuti aturan gramatika yang
ide yang paling mampu
baku.
memungkinkan seseorang.
Teori Kebenaran
Semantis
Menurut teori ini, suatu
pernyataan dianggap benar Teori Kebenaran Logis
ditinjau dari arti yang Berlebihan
segi makna. Hal ini hendak
atau 5 Teori ini mempunyai pemahaman
menekankan bahwa suatu bahwa masalah kebenaran hanya
pernyataan benar jika merupakan kekacauan bahasa dan
pernyataan tersebut hal ini mengakibatkan adanya
memiliki arti. 7 suatu pemborosan karena pada
dasarnya pernyataaan yang hendak
dibuktikan kebenarannya
derajat logik yang sama dari
memiliki
Teori Kebenaran Non- masing-masing yang
Deskripsi
Suatu pernyataan dianggap
6 melingkupinya.
benar tergantung peran dan
fungsi pernyataan
sendiri. itu
Pengetahuan
nilai akan
kebenaran
memiliki pernyataan itu
sejauh fungsi
memiliki
yang amat praktis
dalam kehidupan sehari-
hari.
SIFAT-SIFAT
KEBENARAN
1. S t r uktur yang Rasional Logis.
Kebenaran dapat dicapai berdasarkan
kesimpulan logis atau rasional dari proposisi
atau premis tertentu. Karena kebenaran ilmiah
bersifat rasional, maka semua orang
yang rasional dapat memahami kebenaran
ilmiah. Oleh sebab itu kebenaran ilmiah
kemudian dianggap sebagai kebenaran
universal.
2. I s i Empiris
Kebenaran ilmiah perlu diuji
dengan kenyataan yang ada,
bahkan sebagian besar 3. Dapat diterapkan
pengetahuan dan kebenaran
ilmiah, berkaitan dengan
(Pragmatis)
kenyataan empiris di alam ini. J i ka suatu “pernyataan benar”
Hal ini tidak berarti bahwa dinyatakan “benar” secara logis dan
dalam kebenaran ilmiah, empiris, maka
spekulasi tetap ada namun Tiga Sifat pernyataan tersebut juga harus
sampai tingkat tertentu berguna bagi kehidupan manusia.
spekulasi itu bisa dibayangkan Dasar Berguna, berarti dapat
sebagai nyata atau tidak untuk membantu manusia
karena sekalipun suatu memecahkan berbagai
pernyataan dianggap benar persoalan dalam hidupnya.
secara logis,
perlu dicek apakah
pernyataan tersebut juga benar
secara empiris.
PRESiSi D A n AKURASi
• Presisi adalah kemampuan metode atau
instrumen analitis untuk mereproduksi
pengukurannya sendiri. Ini merupakan ukuran
Presis variabilitas, error),
(random atau kesalahan
dalamacakpengambilan sampel,
penanganan sampel dan dalam analisis

i
laboratorium.

• Akurasi adalah kemampuan instrumen


untuk mengukur nilai yang akurat. Dengan
kata lain, itu adalah kedekatan nilai yang
diukur dengan nilai standar atau benar.
Akurasi
MASALAH KEKELIRUAN DAN
KEPASTIAN

1. Masalah Kepastian Kebenaran Ilmiah

Cita-cita dasar dari ilmu pengetahuan dalah mengkonvergensikan seluruh


temuannya kepada kebenaran. Dengan falibilisme sebuah sikap yang
beranggapan bahwa kendati pengetahuan ilmiah merupakan pengetahuan
yang paling baik yang dapat kita miliki,dan bahwa metode ilmu pengetahuan
merupakan satu-satunya metode yang dapat dipercaya dalam menyampaikan
pikiran dan pendapat, kita tidak boleh menganggap pengetahuan pasti benar
dengan sendirinya. Ilmu pengetahuan selalu bisa salah, tetapi sebaliknya kita
tidak boleh mengabsolutkan kesalahan imu pengetahuan, tetapi memahami
kesalahan itu secara lebih moderat sebagai sebuah tantangan untuk terus-
menerus mencari kebenaran ilmiah yang baru.
2.
Kekeliruan
a. Kesalahan
Dalam berargumen sering kita terperangkap dalam peristilahan yang mempunyai kemiripan arti
dengan kesalahan dan kebenaran.Namun perlu diingat kata-kata itu mempunyai pengertian
dalam konteks yang berbeda-beda, yaitu:
 Benar-Salah
Istilah benar-salah (dalam bahasa Inggris “true-false”) dipakai untuk untuk menilai sifat atau
kualitas suatu proposisi atau makna/isi suatu pernyataan. Pengetahuan bisa dinilai benar atau
salah, karena pengetahuan pada dasarnya merupakan gabungan dan perpaduan sistem.
 Betul-Keliru
Istilah betul-keliru (dalam bahasa Inggris “truth-error”) dipakai untuk menilai keadaan orang atau
si pembuat pernyataan sebagai akibat dari pertimbangan dan keputusannya atas suatu
proposisi.
 Tepat-Meleset.
Istilah ini (dalam bahasa Inggris “correct-incorect”) dipakai untuk menilai jawaban atas suatu
pertanyaan atau persoalan. Dipakai juga untuk menilai suatu pertanyaan, apakah tepat
mengenai pokok persoalan atau meleset. Jawaban disebut “tepat” jika kena sasaran, atau
dapat menyelesaikan persoalan yang diajukan.
Demikian juga pertanyaan disebut “tepat” kalau langsung mengenai pokok persoalan yang
sedang dibicarakan atau jawaban yang ingin dicari. “Tepat-meleset” juga dapat dipakai
untuk menilai suatu penilaian,pertimbangan dan putusan.
 Sahih-Tak Sahih.
Istilah ini (dalam bahasa Inggris “valid-invalid”, kadang juga disebut “soundunsound”) dipakai
untuk menilai proses, prosedur atau langkah-langkah penalaran dan penyimpangan suatu
argument.
Yang dapat dinilai demikian adalah metode atau cara kerja yang dipakai untuk mencari
b. Kekeliruan dan Kesalahan
Faktor penyebab terjadinya kekeliruan dan kesalahan dalam pengetahuan bukan saja karena faktor
intern manusia (intelek dan kehendak) tetapi juga faktor ekstern dari diri manusia. Adapun yang menjadi
faktor kesalahan adalah antara lain:

 Ketidaksempurnaan akal budi kita


Kemungkinan kesalahan pada dasarnya terletak pada keterbatasan akal manusia. Seperti kita lihat,
sebab kesalahan bukan pada objek, melainkan pada subjek yang membuat keputusan.
 Passi atau hawa nafsu manusia
Cinta diri secara alami kita tertarik pada kata- kata yang menyanjung atau membujuk diri kita atau
sahabat kita secara priori kita memcampakkan hal-hal yang agak meremehkan kita atau sahabat kita.
 Pengaruh adat kebiasaan
Social conditioning pengaruh turun temurun, pengaruh lingkungan menjadi sumber kesalahan.
 Nafsu ingin asli
Orang tidak mau melihat atau mendengarkan apa yang sudah dikerjakan dimasa lalu karena terburu
nafsu karena ingin asli (orisinil).
 Kurang perhatian
Orang sering tidak atau kurang mencurahkan perhatian pada bahan yang ada, pada realitas yang ada.
 Prasangka
Perlu diingat bahwa sesuatu tidak menjadi benar orang lebih banyak mengatakan begitu. Prasangka
adalah keputusan yang diterima tampa pengujian yang semestinya.
 Kehidupan moral yang tidak baik
Kebenaran itu erat sekali hubungannya dengan bentuk kehidupan yang baik. Orang yang moralnya
tidak baik akan menjadi buta akan kebenaran.
c. Menghindari Kesalahan dalam Pengetahuan

 Kerjasama yang Baik antara Intelek dan Kehendak


Kesalahan dan kekeliruan merupakan akibat tidak meksimalnya daya kerja akal budi dan
kehendak. Maka perlulah kerja sama yang baik antara intelek dan kehendak. Thomas Aquinas
dengan jelas menganalisis tahap-tahap aktivitas kehendak. Menurutnya, setiap perbuatan
manusiawi merupakan hasil kerja sama antara kehendak dan intelek atau daya pengertian.
 Sadar Akan Kesalahan yang Telah Dibuat
Menyadari kesalahan dapat merupakan langkah yang tepat untuk menuju kebenaran. Orang dapat
bersalah kerena ia melakukan kekeliruan kalau ia tidak mau belajar dari pengalaman masa lalunya
dan mengindari jatuh ke lubang kekeliruan yang sama.
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai