Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ridwan Hidayat Saputra

NIM : 22512060711071
Kelas : D-2

Ragam Kebenaran Ilmiah


Di kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata kebenaran. Bahkan
kita masih sering bertanya-tanya terkait apa sih itu kebenaran? Dan bagaimana
hal tersebut bisa di katakan benar. Sering juga terbesit pertanyaan mengapa itu
bisa di sebut salah? Bukankah benar dan salah tergantung sudut pandang setiap
orang? Dalam tulisan ini akan di jelaskan apakah itu kebenaran dan teori-teori
kebenaran.
Kebenaran ilmiah adalah suatu pengetahuan yang jelas dan pasti
kebenarannya menurut norma-norma keilmuan. Kebenaran ilmiah cenderung
bersifat objektif, di dalamnya terkandung sejmlah pengetahuan menurut sudut
pandang yang berbeda-beda, tetapi saling bersesuaian. Sehari-hari kita tidak asing
lagi dengan kata “benar” dan “Tepat”. Pemahaman tentang “Benar” dan “Tepat”
Aristoteles membedakan antara hasil pengetahuan benar dan hasil pengetahuan
tepat. Hasil pengetahuan benar digunakan untuk pengetahuan itu sendiri,
sedangkan hasil pengetahuan tepat ialah menyangkut jalan yang ditempuh untuk
mencapai pengetahuan yang dianggap benar, sehingga hal tersebut menyangkut
cara kerja. Sejatinya manusia adalah makhluk yang mencari kebenaran yang mana
sering kali terbesit pertanyaan-pertanyaan dalam diri mereka.
Adapun rumusan tentang kebenaran yang dikemukakan Michael Williams,
menurutnya ada 5 teori kebenaran, yaitu: Kebenaran Korespondensi, Kebenaran
Koherensi, Kebenaran Pragmatis, Kebenaran Performatif dan Kebenaran
Proposisi.
The Correspondence Theory Of Truth, Kebenaran korespondensi adalah
kebenaran atau keadaan benar yang berupa kesesuaian atau Correspondence
antara arti yang dimaksud suatu pendapat dengan sungguh merupakan faktanya.
Kebenaran dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh
suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar jika terdapat suatu
fakta yang diselerasinya dan menyatakan apa adanya. Teori ini di pelopori oleh
Plato, Aristoteles, Moore, dan Ramsey. Inti dari teori korespondensi adalah
adanya dua realitas yang berada dihadapan manusia, pernyataan dan kenyataan.
Menurut teori ini, kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang
sesuatu dengan kenyataan sesuatu itu sendiri.
The Consistence Theory Of Truth, kebenaran koherensi adalah kebenaran
yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan
dianggap benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan yang
berhubungan logis. Menurut teori ini, kebenaran tidak dibentuk atas hubungan
antara putusan dengan sesuatu yang lain yaitu fakta dan realitas, tetapi atas
hubungan antara putusan-putusan itu sendiri. Suatu proporsi dikatakan benar jika
proposisi itu coherent atau saling berhubungan dengan proposisi lain yang benar.
Contoh kebenaran koherensi adalah semua orang pasti akan mati dan itu
statement yang benar adanya. Jika Pepeng adalah manusia, maka pernyataan
pepeng pasti akan mati, hal tersebut pernyataan yang benar pula sebab keduanya
konsisten dengan pernyataan yang pertama.
The Pragmagtic Theory Of Truth, Teori kebenaran pragmatis adalah
kebenaran yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada
konsekuensi ilmiah, personal, atau sosial. Benar tidaknya dalili atau teori tersebut
tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia
untuk kehidupannya. Menurut teori pragmatis tentang kebenaran, suatu proposisi
adalah benar selama proposisi itu berlaku atau memuaskan.
Teori kebenaran performatif adalah suatu pernyataan kebenaran bukanlah
kualitas atau sifat sesuatu, tetapi sebuah tindakan (Performatif). Dalamteori
performatif sesuatu dianggap benar jika dapat diaktualisasikan dalam tindakan.
Sedangkan Kebenaran Proposisi adalah suatu pernyataan dianggap benar apabila
sesuai dengan persyaratan materilnya suatu proposisi, bukan pada syarat formal
proposisi.
Dapat disimpulkan bahwa ukuran kebenaran menurut pengetahuan
filsafat adalah pengetahuan yang logis tidak empiris. Ukuran kebenaran filsafat
adalah logis tidaknya pengetahuan itu. Sederhananya jika logis maka benar, jika
tidak logis maka salah. Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang logis dan
hanya bersifat logis, sedangkan pengetahuan yang logis dan empiris dinamakan
sains.

Anda mungkin juga menyukai