Di kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata kebenaran. Bahkan kita masih sering bertanya-tanya terkait apa sih itu kebenaran? Dan bagaimana hal tersebut bisa di katakan benar. Sering juga terbesit pertanyaan mengapa itu bisa di sebut salah? Bukankah benar dan salah tergantung sudut pandang setiap orang? Dalam tulisan ini akan di jelaskan apakah itu kebenaran dan teori-teori kebenaran. Kebenaran ilmiah adalah suatu pengetahuan yang jelas dan pasti kebenarannya menurut norma-norma keilmuan. Kebenaran ilmiah cenderung bersifat objektif, di dalamnya terkandung sejmlah pengetahuan menurut sudut pandang yang berbeda-beda, tetapi saling bersesuaian. Sehari-hari kita tidak asing lagi dengan kata “benar” dan “Tepat”. Pemahaman tentang “Benar” dan “Tepat” Aristoteles membedakan antara hasil pengetahuan benar dan hasil pengetahuan tepat. Hasil pengetahuan benar digunakan untuk pengetahuan itu sendiri, sedangkan hasil pengetahuan tepat ialah menyangkut jalan yang ditempuh untuk mencapai pengetahuan yang dianggap benar, sehingga hal tersebut menyangkut cara kerja. Sejatinya manusia adalah makhluk yang mencari kebenaran yang mana sering kali terbesit pertanyaan-pertanyaan dalam diri mereka. Adapun rumusan tentang kebenaran yang dikemukakan Michael Williams, menurutnya ada 5 teori kebenaran, yaitu: Kebenaran Korespondensi, Kebenaran Koherensi, Kebenaran Pragmatis, Kebenaran Performatif dan Kebenaran Proposisi. The Correspondence Theory Of Truth, Kebenaran korespondensi adalah kebenaran atau keadaan benar yang berupa kesesuaian atau Correspondence antara arti yang dimaksud suatu pendapat dengan sungguh merupakan faktanya. Kebenaran dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu proposisi adalah benar jika terdapat suatu fakta yang diselerasinya dan menyatakan apa adanya. Teori ini di pelopori oleh Plato, Aristoteles, Moore, dan Ramsey. Inti dari teori korespondensi adalah adanya dua realitas yang berada dihadapan manusia, pernyataan dan kenyataan. Menurut teori ini, kebenaran adalah kesesuaian antara pernyataan tentang sesuatu dengan kenyataan sesuatu itu sendiri. The Consistence Theory Of Truth, kebenaran koherensi adalah kebenaran yang didasarkan kepada kriteria koheren atau konsistensi. Suatu pernyataan dianggap benar bila sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan yang berhubungan logis. Menurut teori ini, kebenaran tidak dibentuk atas hubungan antara putusan dengan sesuatu yang lain yaitu fakta dan realitas, tetapi atas hubungan antara putusan-putusan itu sendiri. Suatu proporsi dikatakan benar jika proposisi itu coherent atau saling berhubungan dengan proposisi lain yang benar. Contoh kebenaran koherensi adalah semua orang pasti akan mati dan itu statement yang benar adanya. Jika Pepeng adalah manusia, maka pernyataan pepeng pasti akan mati, hal tersebut pernyataan yang benar pula sebab keduanya konsisten dengan pernyataan yang pertama. The Pragmagtic Theory Of Truth, Teori kebenaran pragmatis adalah kebenaran yang berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh referensi pada konsekuensi ilmiah, personal, atau sosial. Benar tidaknya dalili atau teori tersebut tergantung kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut bagi manusia untuk kehidupannya. Menurut teori pragmatis tentang kebenaran, suatu proposisi adalah benar selama proposisi itu berlaku atau memuaskan. Teori kebenaran performatif adalah suatu pernyataan kebenaran bukanlah kualitas atau sifat sesuatu, tetapi sebuah tindakan (Performatif). Dalamteori performatif sesuatu dianggap benar jika dapat diaktualisasikan dalam tindakan. Sedangkan Kebenaran Proposisi adalah suatu pernyataan dianggap benar apabila sesuai dengan persyaratan materilnya suatu proposisi, bukan pada syarat formal proposisi. Dapat disimpulkan bahwa ukuran kebenaran menurut pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang logis tidak empiris. Ukuran kebenaran filsafat adalah logis tidaknya pengetahuan itu. Sederhananya jika logis maka benar, jika tidak logis maka salah. Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang logis dan hanya bersifat logis, sedangkan pengetahuan yang logis dan empiris dinamakan sains.