Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PANCASILA

“ PENGERTIAN, KEDUDUKAN, SIFAT DAN FUNGSI UUD 1945 ”

Makalah disusun untuk memenuhi tugas individu pada mata kuliah Pancasila yang
diampu oleh dosen : Agam Cendekia, SH., M . KN.

Disusun Oleh :

NAMA : NINDI DWI JAYANTI

NO.ABSEN : 26

NIM : 215221228

PRODI : AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS NEGERI ISLAM RADEN MAS SAID SURAKARTA 2021


KATA PENGANTAR

 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayahnya karena saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengertian,
Kedudukan, Sifat dan Fungsi Pembukaan UUD 1945” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya.
Tak lupa pada nabi junjungan dan baginda Rasullullahkita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Dan juga saya berterima kasih pada Bp. Agam Cendekia, SH., M . KN. selaku dosen mata
kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Pengertian, Kedudukan, Sifat dan Fungsi Pembukaan UUD 1945.
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan yang jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat dimasa yang akan datang,mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini
diwaktu yang akan datang.

Klaten, 09 November 2021

Nindi Dwi Jayanti


DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                                                                                       i

Daftar Isi                                                                                                                ii

BAB I        PENDAHULUAN                                        _                                     4

                   1.1.  Latar Belakang                                                                            4

                   1.2.  Rumusan Masalah                                                                       5

                   1.3.  Tujuan Penulisan                                                                         5

1.4. Manfaat                                                                          5

BAB II       PEMBAHASAN                                                                                6

                   2.1   Pengertian Hukum Dasar  6

                   2.2   Kedudukan UUD 1945      8

2.3 Sifat UUD 1945            10

2.4 Amandemen UUD 1945             12

         BAB III     PENUTUP                                                                      _                    15


                   Kesimpulan                                                                                          15

                   Saran                                                                                                    15

Daftar Pustaka                                                                                                        16


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Undang-Undang Dasar 1945 digunakan sebagai dasar hukum perundang-undangan yang
lainnya. Sejak 18 Agustus 1945, UUD 1945 sudah diresmikan sebagai dasar hukum yang berlaku
hingga saat ini. Baik dari bagian pembukaan hingga bagian pasal-pasal, UUD 1945 mengatur
kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam sistem perundang-undangan, Undang-Undang Dasar
1945 menempati posisi yang tertinggi di Indonesia. Artinya, segala peraturan perundangan di
bawah UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945. 
Pada masa reformasi, menuntut dilakukannya amandemen atau mengubah UUD 1945
karena yang menjadi asal penyebab tragedi nasional mulai dari gagalnya suksesi kepemimpinan
yang berlanjut kepada krisis sosial-politik, bobroknya managemen negara yang mereproduksi
KKN, hancurnya nilai-nilai rasa keadilan rakyat dan tidak adanya kepastian hukum akibat telah
dikooptasi kekuasaan adalah UUD Republik Indonesia 1945. Itu terjadi karena fundamen
ketatanegaraan yang dibangun dalam UUD 1945 bukanlah bangunan yang demokratis yang
secara jelas dan tegas diatur dalam pasal-pasal dan juga terlalu menyerahkan sepenuhnya
jalannya proses pemerintahan kepada penyelenggara negara. Akibatnya dalam penerapannya
kemudian bergantung pada penafsiran siapa yang berkuasalah yang lebih banyak untuk
legitimasi dan kepentingan kekuasaannya. Dari dua kali kepemimpinan nasional rezim orde lama
(1959 – 1966) dan orde baru (1966 – 1998) telah membuktikan hal itu, sehingga siapapun yang
berkuasa dengan masih menggunakan UUD, akan berperilaku sama dengan penguasa
sebelumnya.
Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah kini telah
mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945 itu pada hakekatnya
merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Atau dengan kata lain sebagai upaya memulai “kontrak sosial” baru antara warga negara dengan
negara menuju apa yang dicita-citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar
(konstitusi). Perubahan konstitusi ini menginginkan pula adanya perubahan sistem dan kondisi
negara yang otoritarian menuju kearah sistem yang demokratis dengan relasi lembaga negara
yang seimbang. Dengan demikian perubahan konstititusi menjadi suatu agenda yang tidak bisa
diabaikan. Hal ini menjadi suatu keharusan dan amat menentukan bagi jalannya demokratisasi
suatu bangsa.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang nantinya akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Hukum Dasar
2.  Kedudukan UUD 1945
3. Sifat UUD 1945
4. Amandemen UUD 1945
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memahami arti dari Pengertian Hukum Dasar UUD 1945
2. Untuk mengetahui dan memahami Kedudukan UUD 1945 di Indonesia
3. Untuk mengetahui dan memahami makna dari Sifat-Sifat UUD 1945
4. Untuk mengetahui perubahan (amandemen) UUD 1945
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami makna dari
Pengertian, Kedudukan, Sifat dan Fungsi Pembukaan UUD 1945 di Indonesia, dan
pengamalannya di kehidupan bernegara dan berbangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum Dasar

Istilah hukum dasar sesungguhnya merupakan bahasa lain dari Undang-Undang Dasar atau
konstitusi. Oleh sebab itu, hukum dasar sering juga disebut Undang-Undang Dasar atau
konstitusi yang penyebutannya sering tidak beraturan dan dipertukarkan antara satu dengan
lainnya. Namun demikian, perlu kiranya untuk dipahami bahwa sekalipun hukum dasar sering
dipersamakan dengan istilah Undang-Undang Dasar atau konstitusi, sesungguhnya istilah-istilah
dimaksud memiliki perbedaan signifikan. Kalaupun hendak dipersamakan penggunaannya,
barangkali hukum dasar hanya identik dengan istilah konstitusi, sementara terhadap istilah
Undang-Undang Dasar, dapat dikemukakan bahwa istilah hukum dasar memiliki makna berbeda
dengan istilah tersebut. Hukum dasar atau konstitusi terdiri dari hukum dasar tertulis dan tidak
tertulis, sedangkan Undang-Undang Dasar merupakan hukum dasar tertulis. Dengan demikian,
dapat dipahami bahwa Undang-Undang Dasar hanya merupakan bagian dari hukum dasar atau
konstitusi.

Hukum dasar dalam bahasa Inggris disebut dengan constitution atau dalam bahasa Indonesia
dikenal dengan istilah konstitusi. Di Perancis, dikenal dengan istilah constituer yang memiliki
makna membentuk, sedangkan di Belanda disebut Grondwet. Kata Wet berarti undang-undang,
sedangkan grond berarti tanah/dasar.5 Jadi, Grondwet dapat dimaknai sebagai Undang-Undang
Dasar.

Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu
kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce gronslag). Dalam
kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga Pancasila
merupakan sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum di Indonesia. Oleh
karenanya, Pancasila merupakan sumber hukum negara baik yang tertulis maupun yang tak
tertulis atau convensi. 

Yaitu aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan
negara. Untuk menyelediki hukum dasar suatu negara tidak cukup hanya menyelidiki pasal-pasal
UUD nya saja, akan tetapi harus menyelidiki juga bagaimana  prakteknya dan suasana
kebatinannya dari UUD itu.

Hukum dasar tertulis (UUD) merupakan kerangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan
pemerintah suatu negara dalam menentkan mekanisme kerja badan-badan tersebut seperti
ekslusif, yudikatif dan legislatif.
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan hukum dasar yang tertulis, kedudukan dan fungsi dari
UUD 1945 merupakan pengikat bagi pemerintah, lembaga negara, lembaga masyarkat, warga
negara Indonesia sebagai hukum dasar UUD 1945 memuat normat-norma atau aturan-aturan
yang harus diataati dan dilaksanakan.

Indonesia adalah negara demokrasi yang berdasarkan atas hukum, oleh karena itu dalam
segala aspek pelaksanaan dan penyelenggaraan negara diatur dalam system peraturan perundang
– undangan. Hal inilah yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia. Hal ini tidaklah lepas dari eksistensi pembukaan UUD 1945,
yang dalam konteks ketatanegaraan Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena
merupakan suatu staasfundamentalnorm dan berada pada hierarkhi tertib hukum tertinggi di
Indonesia. Dalam kedudukan dan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, pada
hakikatnya merupakan suatu dasar dan asas kerohanian dalam setiap aspek penyelenggaraan
negara termasuk dalam penyusunan tertib hukum di Indonesia.

Dalam hal perubahan tersebut Secara umum dapat kita katakan bahwa perubahan mendasar
setelah empat kali amandemen UUD 1945 ialah komposisi dari UUD tersebut, yang semula
terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasannya, berubah menjadi hanya terdiri atas
Pembukaan dan pasal-pasal. Penjelasan UUD 1945, yang semula ada dan kedudukannya
mengandung kontroversi karena tidak turut disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945,
dihapuskan. Materi yang dikandungnya, sebagian dimasukkan, diubah dan ada pula yang
dirumuskan kembali ke dalam pasal-pasal amandemen. Perubahan mendasar UUD 1945 setelah
empat kali amandemen, juga berkaitan dengan pelaksana kedaulatan rakyat, dan penjelmaannya
ke dalam lembaga-lembaga negara. 

Sebelum amandemen, kedaulatan yang berada di tangan rakyat, dilaksanakan sepenuhnya


oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat. Majelis yang terdiri atas anggota-anggota DPR ditambah
dengan utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan itu, demikian besar dan luas
kewenangannya. Antara lain mengangkat dan memberhentikan Presiden, menetapkan Garis-garis
Besar Haluan Negara, serta mengubah Undang-Undang Dasar. Rumusan UUD 1945 tentang
semangat penyelenggaraan negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi yang memuat
aturan dasar tentang kehidupan yang demokratis, supremasi hukum, pemberdayaan rakyat,
penghormatan hak asasi manusia dan otonomi daerah. Hal ini membuka peluang bagi
berkembangnya praktek penyelengaraan negara yang tidak sesuai dengan Pembukaan UUD
1945.

1. Dengan demikian seluruh peraturan perundang – undangan di Indonesia harus bersumber


pada Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terkandung dasar filsafat Indonesia  Hukum
dasar yang tidak tertulis (Convensi) Hukum dasar yang tidak tertulis atau sering disebut
convensi, merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara. Convensi ini merupakan pelengkap dari aturan-aturan dasar yang
belum tercantum dalam Undang-Undang Dasar dan diterima oleh seluruh rakyat dan tidak
boleh bertentangan dengan Undang-Undang Dasar. Dalam praktek penyelenggaraan negara
yang sudah menjadi hukum dasar tidak tertulis, yaitu Pidato kenegaraan Presiden di depan
sidang DPR Setiap tanggal 16 Agustus, penyampaian pertanggungjawaban Presiden di
depan MPR dan Penilian MPR terhadap pertanggung jawaban tersebut. Rancangan GBHN
oleh Presiden pada MPR.
2.    Konstitusi
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Inggris “Constitution” dan bahasa Belanda “Constitute”
yang diterjemahkan dengan Undang-Undang Dasar, sesuai dengan kebiadaan orang Belanda
dan Jerman dalam perbincangan sehari-hari menggunakan istilah Groundwet (Ground =
Dasar, Wet = Undang-undang) keduanya menunjukkan naskah tertulis.
2.2 Kedudukan UUD 1945

Adapun dua kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 pada sistem hukum di Indonesia, yaitu
sebagai hukum dasar tertulis paling tinggi dan norma hukum tertinggi. Undang-Undang Dasar
1945 bersifat tertulis, artinya merupakan suatu hukum yang mengikat pemerintah dan setiap
warga negara. 

Kedudukan UUD 1945 tidak lepas dengan pembahasan mengenai konstitusi. Pernahkah
kamu mendengar kata konstitusi? Konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan tentang
ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya. UUD 1945 hanya sebagian dari
konstitusi, yaitu konstitusi tertulis. Berikut ini kedudukan UUD NRI 1945 bagi kehidupan rakyat
Indonesia. 

1. Hukum Dasar Tertulis

Negara Republik Indonesia memiliki Undang-Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar
tertulis. Selain ada hukum dasar tertulis, juga terdapat hukum dasar tidak tertulis yang timbul dan
terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara. Undang-Undang Dasar 1945 bersifat tertulis,
artinya merupakan suatu hukum yang mengikat pemerintah dan setiap warga negara. Fungsi
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai hukum dasar tertulis, yaitu untuk mengatur jalannya
pemerintahan negara. 

Sebagai hukum dasar, UUD Negara Republik Indonesia menduduki posisi tertinggi yang
melandasi peraturan perundang-undangan lainnya. Sedangkan sebagai hukum dasar tertinggi,
segala peraturan perundangan di bawah UUD 1945, tidak boleh bertentangan dengan UUD
1945. Selain itu, Undang-Undang Dasar 1945 juga digunakan penentu hak dan kewajiban
negara, aparat negara, dan warga negara. 

2. Norma Hukum Tertinggi

Selain itu, UUD 1945 juga merupakan norma hukum tertinggi dalam sistem ketatanegaraan
Republik Indonesia. Fungsinya sebagai norma hukum tertinggi adalah untuk dijadikan dasar
penyusunan peraturan perundang-undangan. 

Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat
untuk dijadikan panduan tingkah laku yang sesuai dan berterima. Artinya, UUD 1945 juga
menjadi panduan dan aturan yang mengatur hukum di Indonesia. Selain itu, UUD 1945 juga
mempunyai fungsi sebagai alat kontrol, yang dapat memeriksa apakah norma hukum yang lebih
rendah berlaku sesuai dengan UUD 1945. 
2.3 Sifat UUD 1945

Kita tau bahwa negara kita memiliki UUD 1945 yang merupakan salah satu suber hukum
potensial bagi negara Indonesia. Tidak hanya potensial namun UUD 1945 juga merupakan
pemegang hal pemgang kontrol dan tindakan tertinggi di perundang undangan Indonesia
seperti prinsip-prinsip dalam hierarki peraturan perundang-undangan.

Adapun sifat Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut. 

1. Konstitusi tertulis

UUD adalah dokumen tertulis yang memuat aturan-aturan dasar, dan karena itu, memenuhi
kebutuhan dasar ini dari pemerintah federal. Bahkan, Konstitusi Indonesia adalah yang paling
rumit Konstitusi dunia. Rumusan UUD 1945 akan mengikat dan mengatur pemerintah setiap
warga negara dan penyelenggara dari negara.

2. Singkat
UUD 1945 hanya akan memuat beberapa aturan pokok dan aturan dasar di Indonesia.
3.  Konstitusi yang kaku
UUD 1945 adalah peraturan sebagian besar merupakan Konstitusi yang kaku. Semua
ketentuan Konstitusi tentang hubungan Uni-Negara dapat diubah hanya oleh tindakan bersama
dari Badan-Badan Legislatif Negara dan Parlemen. Ketentuan tersebut dapat diubah hanya jika
amandemen disahkan oleh dua pertiga mayoritas anggota yang hadir dan memberikan suara di
Parlemen yang juga merupakan mayoritas mutlak dari total keanggotaan dan diratifikasi.
4. Supremasi Konstitusi
UUD 1945 juga tertinggi dan bukan buatan tangan baik dari Pusat. Jika karena suatu alasan,
setiap organ Negara berani melanggar ketentuan Konstitusi, pengadilan hukum ada untuk
memastikan bahwa martabat Konstitusi ditegakkan dengan segala cara.

5. Peradilan Independen
Di Indonesia, UUD 1945 telah menyediakan Mahkamah Agung dan setiap upaya telah
dilakukan untuk melihat bahwa peradilan di Indonesia bersifat independen dan tertinggi.
Mahkamah Agung Indonesia dapat menyatakan sebuah undang-undang sebagai Konstitusi yang
inkonstitusional atau ultra, jika bertentangan dengan ketentuan Konstitusi. Untuk memastikan
ketidak berpihak pada lembaga peradilan, hakim kami tidak dapat dilepas oleh Eksekutif dan gaji
mereka tidak dapat dibatasi oleh Parlemen.

6.  Legislatif Bicameral
Sistem bikameral dianggap penting dalam sebuah federasi karena hanya ada di Majelis
Tinggi bahwa unit-unit dapat diberikan perwakilan yang setara. UUD juga menyediakan Badan
Legislatif bikameral di Pusat.

7. Pemilihan Pemerintahan 
Di sebuah negara federal, ada dua pemerintahan pemerintah nasional atau federal dan
pemerintah dari setiap unit komponen. Tetapi di Negara kesatuan hanya ada satu pemerintahan,
yaitu pemerintah nasional. Jadi, Indonesia, sebagai sistem presidensial, memiliki Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Bagian.

8. Supel
Artinya UUD 1945 bisa di kembangkan dan juga akan mengikuti arus dan perkembangan
zaman. Walaupun telah terbentuk pada saat proklamasi kemerdekaan seperti hubungan pancasila
dengan UUD.
9. Hukum Yang Positif
Semua yang dirangkum dan berada dalam badan UUD 1945 adalah peraturan, perundang
undangan dan semua masalah yang mengatur hukum yang tentunya akan bersifat positif dan
mengundang beberapa norma-norma batasan tertentu.

10. Universal
Ini menyatakan sifat UUD 1945 yang menyeluruh dan mengatur semua hal dalam peraturan
termasuk tentang beragam keunikan dan perbedaan di Indonesia seperti, agama suku dan bangsa.

11. Terbuka
UUD 1945 bukalah sistem pemerintahan yang akan mengekang dan terlalu kaku, namun
bisa menerima segala anjuran, arahan dan masukan yang bersifat positif dan membangun
seperti dasar hukum komisis yudisial.
Berdasarkan definisi dan sifat UUD 1945 di atas, fitur utama dari UUD tercantum di bawah ini.
 UUD adalah dasar dari pemerintahan negara.

 UUDadalah perwujudan dari hukum dasar. Ini adalah dokumen aturan negara.

 UUD menggambarkan kekuasaan dan fungsi dari pemerintah org berbeda dan hubungan
antar organ-organ ini.

 UUD menyatakan di satu sisi kekuasaan dan tugas pemerintah dan, tentang hak dan
kewajiban warga negara.

 Menghubungkan penggaris dengan yang diperintah, dan sebaliknya .

2.4 Amandemen UUD 1945

UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap, dan melekat bagi Negara Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk DPR dan
MPR sesuai dengan sifat konstitusinya pasal 3 dan pasal 37 UUD 1945 berarti meniadakan
Negara Republik Indonesia. Hal ini disebabkan Pembukaan UUD 1945 merupakan:

1. Sumber dari motivasi dan inspirasi perjuangan dan tekad bangsa Indonesia.

2. Sumber dari cita-cita hukum dan cita-cita moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan
Internasional dan Nasional.

Pada tahun 1999-2002 UUD 1945 mengalami perubahan amandemen yang keempat,
perubahan dalam bentuk amandemen, yaitu penambahan dan pengurangan beberapa hal yang
selama ini belum dimuat dalam UUD 1945, perubahan difokuskan pada batang tubuh UUD 1945
dan bukan pada pembukaan UUD 1945. Maka dari itu UUD 1945 sudah tidak bisa lagi dirubah,
jikalau ada suatu permasalahan yang berkembang sesuai perubahan zaman, jalan satu-satunya
ialah revisi UUD 1945. Salah satu tuntutan Reformasi 1998 ialah dilakukannya perubahan
(amandemen) terhadap UUD 1945.

Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945, yakni:

1. Pada masa Orde Baru kekuasaan tertinggi ditangan MPR dan bukan terletak pada rakyat,

2. Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden

3. Adanya Pasal-pasal yang terlalu luwes (dapat menimbulkan multitafsir).


Tujuan Perubahan UUD 1945 sebagai penyempurnaan aturan dasar seperti tatanan Negara,
kedaulatan rakyat, Hak Asasi Manusia, Pembagian kekuasaan, eksistensi Negara demokrasi dan
Negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan
bangsa. Pada saat UUD 1945 diamandemen dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah
pembukaan UUD 1945, akan tetapi mempertahankan susunan kenegaraan kesatuan atau
selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta
mempertegas system pemerintahan Presidensial.

Berikut amandemen UUD 1945 yang ditetapkan dalam siding Umum dan Sidang Tahunan
MPR:

 Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 (Amandemen Pertama
UUD 1945)
 Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 (Amandemen Kedua
UUD 1945)
 Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 (Amandemen Ketiga
UUD 1945)
 Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 (Amandemen Keempat
UUD 1945)

Selain itu ada beberapa yang menjadi tujuan bangsa Indonesia merubah Amandemen UUD
1945, yakni:

 Untuk mengembalikan UUD 1945 berderajat tinggi dan menjiwai


konstitusionalisme serta Negara berdasarkan atas hukum dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
 Menyempurnakan UUD 1945
 Menciptakan era baru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, lebih
berkeadilan sosial dan lebih berkemanusiaan sesuai dengan komitmen bangsa
Indonesia.

Disamping itu amandemen UUD 1945 memiliki alas an yang diharuskan, yaitu:
 Secara Historis Pada mulanys UUD 1945 disusun oleh BPUPKI dan PPKI sebagai
Undang-Undang yang bersifat sementara karena dibuat dan ditetapkan dalam
keadaan dan suasan tergesa-gesa sehingga dianggap tidak lengkap.
 Secara Fisolofis Materi-materi yang terdapat didalam UUD 1945 tercampur aduk
dari berbagai gagasan yang kadang-kadang saling bertentangan. Hal ini disebabkan
para pembuat UUD 1945 (anggota BPUPKI dan PPKI) berasal dari latar belakang
macam gagasan yang berbeda pula dan mengakibatkan timbulnya berbagai
perbedaan.
 Secara Teoritis Secara Konstitusionalisme, kebebasan konstitusi suatu Negara pada
hakikatnya ialah membatasi kekuasaan Negara agar tidaksewenangwenang tetapi
didalam UUD 1945 kurang menonjolkan pembatasan kekuasaan melainkan lebih
menonjolkan prinsip totaliterisme.
 Secara Yuridis Sebagaimana lazimnya setiap konstitusi, maka UUD 1945 juga telah
mencantumkan klausul perubahan UUD 1945 itu sendiri seperti yang terdapat dalam
pasal 37.
 Secara Praktis Politis Bahwa sadar atau tidak sadar, langsung atau tidak langsung
dalam praktiknya UUD 1945 sering mengalami perubahan dan penyimpangan dari
teks aslinya. Baik pada masa 1945-1949 dan 19591998. Bahkan praktik politik sejak
1959-1994 UUD 1945 yang kurang membatasi kekuasaan eksekutif dan pasal-
pasalnya yang bisa menimbulkan multi interpretasi yang telah dimanipulasi oleh
pemerintah yang ingin berkuasa.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Istilah hukum dasar sesungguhnya merupakan bahasa lain dari Undang-Undang Dasar atau
konstitusi. Oleh sebab itu, hukum dasar sering juga disebut Undang-Undang Dasar atau
konstitusi yang penyebutannya sering tidak beraturan dan dipertukarkan antara satu dengan
lainnya. Undang-Undang Dasar, dapat dikemukakan bahwa istilah hukum dasar memiliki makna
berbeda dengan istilah tersebut. Hukum dasar atau konstitusi terdiri dari hukum dasar tertulis dan
tidak tertulis, sedangkan Undang-Undang Dasar merupakan hukum dasar tertulis. Hukum dasar
dalam bahasa Inggris disebut dengan constitution atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
istilah konstitusi.

Adapun dua kedudukan Undang-Undang Dasar 1945 pada sistem hukum di Indonesia, yaitu
sebagai hukum dasar tertulis paling tinggi dan norma hukum tertinggi. Undang-Undang Dasar
1945 bersifat tertulis, artinya merupakan suatu hukum yang mengikat pemerintah dan setiap
warga negara. UUD 1945 memiliki kedudukan yang tetap, dan melekat bagi Negara Republik
Indonesia. Oleh sebab itu, pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk
DPR dan MPR sesuai dengan sifat konstitusinya pasal 3 dan pasal 37 UUD 1945 berarti
meniadakan Negara Republik Indonesia.

SARAN

Kepada para pembaca kami menyarankan agar lebih banyak membaca buku yang berkaitan
dengan Pengertian, Kedudukan, Sifat dan Fungsi Pembukaan UUD 1945 agar dapat menambah
wawasan dan dapat dipraktekan di kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

 https://id.scribd.com/document/374961131/Pengertian-Hukum-Dasar
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/30/183000369/kedudukan-pembukaan-
uud-1945
 https://bobo.grid.id/read/082943647/kedudukan-sifat-dan-fungsi-undang-undang-
dasar-1945-bagi-indononesia
 https://tirto.id/amandemen-uud-1945-dilakukan-4-kali-sejarah-perubahan-pasal

Anda mungkin juga menyukai