Anda di halaman 1dari 10

PANCASILA DALAM PERSPEKTIF SEJARAH PERJUANGAN

BANGSA INDONESIA

Kelompok 2

Penyusun :

1. Ary Gunawan (H1A020003)

2. Ahmad Mujahid T (H1A020004)

3. Najib Musthofa (H1A020005)

4. Herlambang Dwi P (H1A020006)

5. Kartika (H1A020007)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

PURBALINGGA
2021

A. PENDAHULUAN

Pancasila dalam Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia merupakan cara


pandang untuk menilai peristiwa yang melatarbelakangi terbentuknya NKRI dan dasar
negaranya yaitu Pancasila. Pembentukan Pancasila tersebut tidsk terleps dari sejarah
kerajaan-kerajaan yang ada di nusantara dari zaman hindu, budha, dan islam. Sejarah
perjuangan dan berdirinya bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya berjalan
sejak sekian abad yang lalu,dengan berbagai cara dan bertahap. dengan itu sejarah
perjuangan bangsa Indonesia mempunyai hubungannya dengan sejarah lahirnya Pancasila.
Penjajahan barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak dibiarkan
begitu saja oleh segenap bangsa Indonesia. Sejak semula imprealisme itu menjejakkan
kakinya di Indonesia. Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji
kemerdekaan di kemudian hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat
itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944 dengan membentuk BPUPKI yang
dibentuk oleh pemerintah Jepang. Namun akhirnya bangsa Indoesia memanfaatkan
kekalahan Jepang atas Sekutu yang akhirnya Indonesia mendapatkan kemerdekaannya.
Pancasila sebagai dasar negara bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dalam ranah
perjuangan bangsa Indonesia. Perjuangan bangsa Indonesia tersebut dimulai sejak zaman
kerajaan-kerajaan yang pernah berkembang di Nusantara. Secara tidak langsung kerajaan-
kerajaan tersebut melatarbelakangi lahirnya Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
bangsa Indonesia.

Dari latar belakang diatas, makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan memperdalam
kajian tentang hal-hal berikut :

1. Gambaran Umum Indonesia Pada Masa Penjajahan


2. Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan
3. Usaha-usaha Menentukan Ideologi dan Dasar Negara
4. Perkembangan Nilai-nilai Pancasila
5. Nilai Perjuangan Masa Lalu Yang Dapat Diteladani

B. PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Indonesia Pada Masa Penjajahan

 Masa Penjajahan Bangsa Eropa

Keadaan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Eropa harus bertahan dalam
sistem monopoli dan kekuasaan lain yang diterapkan penjajah. Tak sedikit masyarakat
merasa dirugikan akibat sistem yang dijalankan oleh bangsa Eropa, seperti sistem monopoli
yang dijalankan Vereenigde Oost-Indische Compagnie atau VOC.

 Masa Penjajahan Jepang

Pada tahun 1942, Indonesia berada di bawah kekuasaan militer Jepang. Kebijakan
yang diterapkan pemerintah Jepang ditujukan untuk memenangkan Perang Asia Timur
Raya, yakni dengan membentuk berbagai organisasi militer. Dikutip dari buku Ilmu
Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Ratna Sukmayani dkk, tujuan utama
pendudukan Jepang atas Indonesia adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai daerah
penghasil dan penyuplai bahan mentah dan bahan bakar kepentingan industri Jepang.

 Berikut gambaran kondisi Indonesia dalam masa penjajahan:

1. Sistem Monopoli VOC

VOC merupakan perusahaan dagang yang didirikan oleh pemerintah Belanda


sekitar abad ke-17 akibat persediaan rempah Belanda melimpah, namun harganya turun
drastis. VOC didirikan pada 20 Maret 1602 dengan modal 6,5 juta gulden. Perusahaan
dagang ini lalu memonopoli perdagangan rempah di Indonesia dengan hak jual beli
dimonopoli VOC. Petani tidak boleh melakukan jual beli dan harus menjual rempah hanya
pada VOC dan dengan harga yang ditentukan VOC.

2. Sistem tanam paksa

Tanam paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den
Bosch pada tahun 1830. Sistem ini mewajibkan setiap desa untuk menyisihkan 20%
tanahnya untuk ditanam komoditi ekspor, seperti teh, tebu, kopi, dan tarum atau nila.
Dikutip dari buku Tematik Terpadu Tema 8: Lingkungan dan Sahabat Kita oleh Ristu
Prastiwi dan Supriyadi, hasil tanaman tersebut akan dijual kepada bangsa Belanda dengan
harga yang sudah ditetapkan. Penduduk yang tidak memiliki tanah harus bekerja 65 hari
dalam setahun pada kebun milik pemerintah Belanda. Tanam paksa menimbulkan
penderitaan dan kemiskinan rakyat Indonesia. Belanda menerapkan perjanjian yang jauh
merugikan pribumi, seperti tanah yang dipilih hanya tanah yang subur, tanah tetap
dikenakan pajak, rakyat harus bekerja melebihi waktu yang ditentukan, hingga harus
mendahulukan tanaman pemerintah dari tanaman sendiri.

3. Sistem kerja rodi

Dalam masa jabatan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, sekitar tahun
1808 hingga tahun 1811, masyarakat Indonesia harus merasakan sistem kerja rodi. Kerja
rodi dilakukan guna mendukung sistem tanam paksa. Belanda membangun berbagai sarana
seperti pabrik, rel kereta api, jalan raya, bendungan, hingga pelabuhan. Pembangunan
berbagai sarana tersebut menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi rakyat Indonesia.

2. Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, maka secara resmi


bangsa Indonesia telah merdeka dan terbebas dari segala bentuk penindasan serta
penjajahan. Namun tidak demikian, gangguan dari bangsa asing masih datang yakni dari
Pemerintahan Belanda, kali ini kedatangan pasukan Belanda ke tanah air disambut dengan
berbagai bentuk perlawanan oleh bangsa Indonesia. Sehingga sejak tahun 1945-1950 telah
terjadi berbagai macam pertempuran antara pihak Indonesia dengan Belanda yang dibantu
oleh pasukan Inggris.

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia diberbagai Daerah :

1. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)


2. Pertempuran Ambarawa (23 November 1945 - 11 Desember 1945)
3. Pertempuran Medan Area
4. Pemberontakan PKI Madiun 1948 (18 September 1948)
5. Agresi Militer Belanda I (21 Juli 1947)
6. Bandung Lautan Api (24 Maret 1946)
7. Agresi Militer Belanda II (19 Desember 1948)

Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Melalui Diplomasi :

1. Perjanjian Linggarjati (15 November 1946 - 25 Maret 1947)


2. Perjanjian Renville (8 Desember 1947 - 17 Januari 1948)
3. Perjanjian Roem-Royen (14 April 1949 - 7 Mei 1949)
4. Konferensi Meja Bundar (23 Agustus 1949 - 2 November 1949)

3. Usaha-usaha Menentukan Ideologi dan Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah disepakati oleh
seluruh bangsa Indonesia. Tapi dalam perjalanannya sejak awal ditetapkan sebagai dasar
negara tidak lepas dari berbagai masalah dan rintangan. Bahkan ada yang berupaya
mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup dengan ideologi lain.
Namun, upaya-upaya tersebut dapat digagalkan bangsa Indonesia.

Berikut upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan ideologi lain:
 Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI)
 Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
 Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
 Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta)
 Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

Pancasila Sebagai Ideologi

Pancasila sebagai idelogi terbuka artinya pancasila mengadung nilai dasar yang selalu
relevan sepanjang zaman. Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak
mempunyai arah dan tujuan yang jelas, dan memudahkan timbulnya kekacauan. Dasar
negara sebagai pedoman hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, norma
bernegara.

4. Perkembangan Nilai-nilai Pancasila

 Asal Muasal Pancasila

Hari lahirnya Pancasila diperingati oleh bangsa Indonesia setiap tanggal 1 Juni.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang berisi ideologi-ideologi negara. Proses
pembuatan Pancasila sendiri merupakan salah satu sejarah paling penting di Indonesia.
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yakni panca yang
artinya lima dan sila yang berarti prinsip atau asas. Jika digabungkan, arti dari Pancasila
adalah lima prinsip. Terdapat lima sendi utama yang menyusun Pancasila. Kelima sendi
tersebut adalah poin-poin dalam Pancasila sendiri, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Isi dari Pancasila tercantum dalam Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar
1945 alinea keempat. Kandungan dan urutan Pancasila sempat mengalami perubahan
sebelum disahkan pada 1 Juni 1945. Proses pembuatan Pancasila sendiri merupakan salah
satu sejarah paling penting di Indonesia. Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang
terdiri dari dua suku kata, yakni panca yang artinya lima dan sila yang berarti prinsip atau
asas. Jika digabungkan, arti dari Pancasila adalah lima prinsip.

Terdapat lima sendi utama yang menyusun Pancasila. Kelima sendi tersebut adalah
poin-poin dalam Pancasila sendiri, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Isi dari Pancasila tercantum dalam Preambule (Pembukaan) Undang-Undang
Dasar 1945 alinea keempat. Kandungan dan urutan Pancasila sempat mengalami perubahan
sebelum disahkan pada 1 Juni 1945.

 Pengertian Pancasila
Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Berikut adalah lima ideologi utama penyusun Pancasila adalah 5 sila Pancasila,
yang tercantum pada alinea ke-4 dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:

Nomor Sila Lambang

1. Ketuhanan yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam


4.
permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

5. Nilai Perjuangan Masa Lalu Yang Dapat Diteladani

Penghargaan terhadap pahlawan bangsa bisa dilakukan dengan beragam cara,


salah satunya adalah dengan meneladani nilai-nilai yang mereka perjuangkan, yakni:

 Nilai Persatuan dan Kesatuan


Kemauan untuk merdeka baru muncul pada saat masyarakat nusantara mulai
merasakan adanya identitas kebangsaan dalam diri mereka. Identitas kebangsaan ini
kemudian memupuk persatuan dan kesatuan dalam berjuang memerdekakan diri
dari belenggu penjajah.
 Nilai Rela Berkorban
Pahlawan nasional adalah mereka yang berjuang sampai titik darah penghabisan
untuk memerdekakan diri dari penjajah dengan mengorbankan harta juga nyawa.
 Nilai Nasionalisme & Patriotisme
Pahlawan nasional adalah mereka yang memiliki semangat cinta tanah air juga
bangga pada bangsanya namun tidak memandang rendah bangsa lain.
 Nilai Pantang Mnyerah
Pahlawan nasional adalah mereka yang berjuang gigih menghadapi segala macam
cobaan tanpa gentar dan pantang menyerah demi untuk memerdekakan diri dari
belenggu penjajah.

Keteladanan yang bisa kita dapatkan dari tokoh-tokoh perjuangan bangsa adalah :

 Belajar secara sungguh-sungguh dan tidak pantang menyerah.


 Memiliki sikap pemberani. Para pahlawan berani menghadapi musuh, juga segala
rintangan yang menghadang demi membela bangsa. Meskipun hal yang dihadapi
berat, pahlawan tidak gentar dan pantang mundur sebelum tujuan bangsa tercapai.
 Memiliki patriotisme atau rasa cinta dan setia kepada tanah air. Para pahlawan
memiliki sikap setia untuk mengabdi pada negara yang diperjuangkan. Mereka tidak
berkhianat dan menjadi bagian dari musuh bangsa, namun memperjuangkan tanah
airnya. Pahlawan juga memiliki sikap setia kawan. Mereka berjuang bersama-sama
dan saling melindungi satu sama lain. Para pahlawan bekerja sama dan tidak saling
meninggalkan satu sama lain dan saling tolong menolong.
 Bersikap baik dalam perkataan dan perilaku, jujur, dan suka menolong tidak
membeda-bedakan. Jujur Sikap lain yang dimiliki oleh pahlawan adalah kejujuran.
Seorang pahlawan berjuang dengan gigih namun pantang berbuat curang. Dalam
memperjuangkan tujuan bangsa, para pahlawan tetap mengikuti aturan yang ada.
 Rela berkorban tanpa pamprih demi kemerdekaan bangsa dan negara.1
1
Badrika Wayan, Sejarah Indonesia Umum. Jakarta : Erlangga.2004
C. KESIMPULAN
Berdasarkan materi-materi diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Pancasila
merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan dan sejarah
masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Para
pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan menjadi
sebuah pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila sebagai ideologi bangsa
Indonesia memiliki nilai luhur yang tercermin dalam sila-sila Pancasila. Ketuhanan
Yang Maha Esa yang terdapat pada sila pertama Pancasila menunjukkan bahwa
Bangsa Indonesia menempatkan Tuhan pada kedudukan yang paling tinggi dan hal ini
bukanlah suatu nilai yang tiba-tiba muncul.

DAFTAR PUSTAKA
 Badrika, Wayan. 2004. Sejarah Indonesia dan Umum. Jakarta: Erlangga.
 Wiharyanto, Kardiyat. 2011. Sejarah Indonesia dari Proklamasi sampai Pemilu
2009. Yogjakarta: Universitas Sanata Dharma.

Anda mungkin juga menyukai