Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA

“ IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA dan


DALAM KEHIDUPAN KAMPUS “

Disusun Oleh :
LUQIANA RAHMAYANI
43117310019

PROGRAM STUDI EKONOMI DAN BISNIS


FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-NYA
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang topik bagi para pembaca juga
bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis

( Luqiana Rahmayani )

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1


A. LATAR BELAKANG .................................................................................. 1
B. TUJUAN PENULISAN ................................................................................ 2
C. MANFAAT PENULISAN ............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3


A. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA ................................................................................................. 3
B. IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS......... 4
C. TENTANG SEJARAH ................................................................................. 5
D. TENTANG HUKUM .................................................................................... 6
E. TENTANG SOSIOOGI ................................................................................ 6

BAB IV PENUTUP.................................................................................................. 8
A. KESIMPULAN ............................................................................................. 8
B. SARAN ......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai warga negara yang taat terhadap peraturan dan norma-norma yang ada
dalam negara Indonesia, sepatutnya kita harus mengetahui dan mengenal lebih dalam
tentang Ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara
Indonesia yang telah tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar dalam
kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Pilar-pilar itu tercermin dalam kehidupan
tiap-tiap nilai atau sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam
Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga negara. Akan
tetapi saat ini semakin lama pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila justru semakin
memudar. Pengaruh masuknya budaya asing dan perkembangan teknologi di tengah
kehidupan masyarakat yang selalu diikuti tanpa adanya penyaringan atau seleksi
merupakan salah satu penyebab semakin terkikisnya rasa patriotisme dan
nasionalisme bangsa Indonesia.
Di indonesia kita tercinta ini masih banyak sekali mahasiswa yang tidak tahu
mengenai pancasila apa lagi tentang arti simbol-simbol yang berada di dada garuda.
Apa lagi tentang nilai pancasila yang selalu menjadi pedoman bangsa Indonesia yang
menjadi idelogi banga, yang menjadikan bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa
yang lain. Ketika mahasiswa masuk ke perguruan tinggi biasanya terbayangakan
bahwa mereka di perguruan tinggi hanya belajar pelajaran yang menjadi
konsentrasinya melulu. Hal-hal itulah yang membuat mahasiswa suka menghiraukan
ilmu-ilmu kepancasilaan yang sudah mereka dapat dari mulai Sekolah Dasar hingga
Menengah . Jadi ilmu-ilmu yang mereka dapat selama itu seakan tidak mereka bawa
sampai perguruan tinggi, sehingga mahasiswa selalu mengabaikan pendidikan
pancasila yang sebenarnya sangat berarti karena pancasila itu juga dapat mengetahui
karakter mahasiswa bila mereka mengerti tetang pancasila itu sendiri. Norma yang
ada pada pancasila bila tidak perkenalkan kepada mahasiswa sejak awal masuk, akan
berakibat hilangnya semua tentang norma-norma yang berlaku di indoneisa, begitu
juga nilai-nilai yang terkadung dalam pancasila itu sendiri yang sangat berguna untuk
kehidupan mahasiwa itu sendiri.

1
B. TUJUAN PENULISAN
Apa jadinya negara ini jika mahasiwa sudah tidak memiliki pegangan nilai-
nilai untuk berperilaku seperti PANCASILA?

C. MANFAAT PENULISAN
Saya berharap, semoga komponen pemerintahan yang ada sekarang,
melakukan hal yang terbaik yang dapat mereka lakukan. Sekarang kita kembali lagi
ke sejarah tentang lahirnya Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalam
Pancasila, serta implementasi Pancasila bagi mahasiswa di era sekarang ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK


INDONESIA
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari BPPK pada tanggal 1 Juni
1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia
merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan
kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar
itulah akan didirikan gedung Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan
politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya.
Sidang BPPK telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara
Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-
Undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur
pokok yang kuat yang menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar
peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa.
Peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan
persoalan-persoalan yang timbul sehubungan dengan penyelenggaraan dan
perkembangan negara harus didasarkan atas dan berpedoman pada UUD. Peraturan-
peraturan yang bersumber pada UUD itu disebut peraturan-peraturan organik yang
menjadi pelaksanaan dari UUD.
Oleh karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai
seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana
jelas tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-
undang, Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya) yang
dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia haruslah pula sejiwa dan
sejalan dengan Pancasila (dijiwai oleh dasar negara Pancasila). Isi dan tujuan dari
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa
Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa

3
Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber huum (sumber huum formal, undang-
undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum).
Di sinilah tampak titik persamaan dan tujuan antara jalan yang ditempuh oleh
masyarakat dan penyusun peraturan-peraturan oleh negara dan pemerintah Indonesia.
Adalah suatu hal yang membanggakan bahwa Indonesia berdiri di atas
fundamen yang kuat, dasar yang kokoh, yakni Pancasila dasar yang kuat itu bukanlah
meniru suatu model yang didatangkan dari luar negeri.
Dasar negara kita berakar pada sifat-sifat dan cita-cita hidup bangsa Indonesia,
Pancasila adalah penjelmaan dari kepribadian bangsa Indonesia, yang hidup di tanah
air kita sejak dahulu hingga sekarang.
Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan
bangsa Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa
lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi
hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan
abadi.

B. IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN KAMPUS


Kampus juga harus memerlukan tatanan pembangunan seperti tatanan Negara
yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama. Sebagai mahasiswa
yang mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas
kampus untuk mencapai tujuan bersama.
1. Implementasi Sila I : Ketuhanan yang Maha Esa
 Jadwal kuliah sudah diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
jadwal untuk beribadah.
 Mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti ospek/pengenalan kampus.
 UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa) kerohanian, misalnya UKM mahasiswa
Budha, Kristen, Katolik, Protestan, Islam dan Hindhu.

2. Implementasi Sila II : Kemanusiaan yang adil dan beradab


 Mahasiswa dalam kampus berasal dari berbagai macam latar belakang:
o Budaya
o Agama
o Ras dan Suku Bangsa

4
 Tidak ada pembedaan perlakuan/diskriminasi dalam kampus.
 Semua mahasiswa diperlakukan secara adil dan sama.

3. Implementasi Sila III : Persatuan Indonesia


 Melalui organisasi kemahasiswaan membentuk suatu jaringan
perkumpulan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.
 Hal tersebut merupakan salah satu bukti ada sikap dan upaya untuk
memjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian dari
pemuda Indonesia.

4. Implementasi Sila IV : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijakanaan


dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
 Penerapan suatu kebiasaan untuk melakukan musyawarah dan diskusi
bersama terkait dengan berbagai hal merupakan cerminan yang tepat
dalam implementasi sila ke-4:
o Rapat UKM
o Diskusi dalam kelas
o Musyawarah penunjukkan ketua BEM
o Pemilihan ketua Senat Mahasiswa
o dll

5. Implementasi Sila V : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


 Penerapan persamaan dan saling menghargai karya orang lain :
o Mahasiswa yang telah memenuhi syarat berhak untuk mengikuti ujian akhir
semester
o Setiap mahasiswa berhak memperoleh nilai sesuai dengan kemampuannya
o Setiap mahasiswa berupaya menghargai hasil karya orang lain dengan tidak
mencontek atau membuat plagiat atas hasil karya ilmiah teman

C. TENTANG SEJARAH
Mungkin gambaran mahasiswa Indonesia sekarang yang penuh dengan
kekerasan dan masalah merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Pancasila dan
nilai-nilai luhurnya tidak lagi sakti dan cenderung tidak diamalkan bahkan dilupakan

5
setelah Orde Baru. Buktinya apa? Penghapusan 36 butir pengamalan Pancasila seperti
yang tertuang dalam P4 (Pedoman, Penghayatan, dan Pengamalan Pancasila) pada
TAP MPR No. II/MPR/1978. Menurut TAP MPR No. II/MPR/1978, Pancasila
disebut EKAPRASETIA PANCAKARSA. Ekaprasetia Pancakarsa berasal dari
bahasa Sansekerta yang artinya “TEKAD TUNGGAL UNTUK MELAKSANAKAN
LIMA KEHENDAK”. TAP MPR No. II/MPR/1978 tersebut sudah tidak berlaku lagi
setelah dikeluarkannya TAP MPR No. XVIII/MPR/1998. Dalam ketetapan MPR ini
terdapat 45 butir pengamalan Pancasila. Dalam hal lainnya, orang tua kita dahulu saat
masih duduk di bangku sekolah dasar atau menengah, orang tua kita masih dapat
mengucapkan dengan lengkap 5 sila PANCASILA dengan benar, bahkan ada pula
yang hafal 36 butir P4. Sekarang Jika mereka disuruh untuk menyebutkannya,
Apakah mereka bisa menyebutkan seperti dahulu? Ya, memang kesaktian Pancasila
tidak dilihat dari hafal atau tidaknya kita dengan menyebut 5 sila tersebut dengan
benar, namun bukankah untuk mengamalkan sesuatu hal, kita perlu mengenal dan
menghafalkannya terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan pedoman dalam
bertingkah laku. Dengan demikian mahasiswa tidak bisa melafalkan pancasiala
dengan lancar karena sudah hilang semua pengertian tentang pancasila. Oleh sebab itu
harus ada pembelajaran yang lebih mendalam untuk menggali nilai-nilai pancasila
yang ada di dalam diri mahasiswa itu sendiri.

D. TENTANG HUKUM
Dilihat dari hukum yang berlaku adalah Ketetepan No.II/MPR/1978 bahwa
pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia perlu dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga
kelestarian dan terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita bangsa tercantum dalam
pembukaan UUD 1945. Demikianlah maka dalam pelaksanaan perkuliahan pancasila
berlangsung dengan ketentuan-ketentuan peraturaan perundangan-undangan yang ada
peratuaran dengan amanat dalam pembukana UUD 1945.

E. TENTANG SOSIOLOGI
Saat ini yang kita butuhkan adalah sumber daya manusia yang sanggup, mau
dan mampu membawa negeri ini menuju kegemilangannya, menuju puncak
kejayaannya, tentunya, dalam berbagai hal, seperti pendidikan dan kebudayaan
daerahnya. Pendidikan, adalah komponen yang paling penting dalam tatanan suatu

6
bentuk pemerintahan yang ada. Karena dari pendidikanlah, kita bisa tahu, apakah
negeri ini, telah benar-benar sukses atau tidak dalam pelaksanaan tujuan
pembangunan negeri kita ini, mencerdaskan kehidupan bangsa. Build the diamond
country, membangun negeri Intan. Tidak bisa dilakukan dengan mudah, dan tidak bisa
dilakukan secara instant. Kita membutuhkan banyak sekali tenaga, pikiran dan proses
yang memakan waktu yang cukup lama. Kita membutuhkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan untuk mencapai semua itu, kita mesti dan harus terlebih dahulu
memajukan sistem dan pelaksanaan pendidikan yang kita punyai menjadi lebih baik
dan lebih bersih lagi, tanpa ada tindakan-tindakan yang tidak kita harapkan terjadi
pada proses pelaksanaan dari sistem-sistem pendidikan kita. Pelaksanaan pendidikan
akan berjalan lebih baik lagi, apabila semua pihak yang ada di negara ini, mulai para
guru, dan seluruh siswa/murid, dosen, dan mahasiswanya ataupun santri sekalipun
sama-sama ikut serta menyukseskan rencana-rencana pembangunan negeri ini, mulai
dari pemerintahan kita dalam dunia pendidikan. Semua itu akan terjadi, sekali lagi,
asalkan seluruh komponen masyarakat yang ada di negera ini, secara sungguh-
sungguh berjuang untuk mempromosikan nilai-nilai positif yang dapat kita ambil dari
pendidikan itu sendiri. Saya yakin, tidak ada seorang pun yang ingin dan bertahan
tinggal di negara ini, hidup, tanpa adanya pendidikan yang notabenya bisa lebih
memberikan mereka jaminan. Maka dari itu, marilah kita kembali mengukuhkan dan
meneguhkan tekad dan motivasi kita, demi kemajuan negera ini untuk ke depannya.
do a good job and match with our needs atau melakukan pekerjaan dengan baik, dan
sesuai dengan kebutuhan kita. Sekarang, kita, membutuhkan banyak sekali orang
yang mau melakukan pembangunan ini dengan cermat, dan teliti. Kita membutuhkan
orang yang benar-benar tulus membawa negera ini menjadi negera sebagai pusat
dunia, negara yang diakui keberadaannya, dan dihormati oleh setiap komponen negera
ini sendiri bahkan negara lain.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kita sebagai mahasiswa setidaknya perlu mengenal dan menghafalkannya
terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan pedoman dalam bertingkah laku. Dengan
demikian mahasiswa tidak bisa melafalkan pancasiala dengan lancar karena sudah
hilang semua pengertian tentang pancasila. Oleh sebab itu harus ada pembelajaran
yang lebih mendalam untuk menggali nilai-nilai pancasila yang ada di dalam diri
mahasiswa itu sendiri.

B. SARAN
Kampus juga harus memerlukan tatanan pembangunan seperti tatanan Negara
yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama. Oleh karena itu,
setiap universitas harus mampu mengimplementasikan nilai pancasila.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kemendagri.go.id/news/2015/06/01/menengok-sejarah-lahirnya-pancasila
http://www.umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/Buku-Modul-Kuliah-Pancasila.pdf
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/389/jbptunikompp-gdl-dewitriwah-19403-12-(pertemu-
i.pdf

Anda mungkin juga menyukai