Anda di halaman 1dari 10

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN JEPANG

DI MASA AWAL

Disusun oleh

Dian Putri Wardani (16020104029/2016-B)

Ahmad Fawwaz Robi Pradana (16020104045/2016-B)

Ira Ramadhanty (16020104047/2016-B)

Dina Ainis Syifa (16020104060/2016-B)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG
PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Perkembangan Pendidikan Jepang di
Masa Awal dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Nihon Kyouiku Rekishi,
dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Tidak lupa kami ucapkan terimkasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang telah banyak membantu proses pengerjaan makalah ini, baik secara moril maupun
materil.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan dan saran dari
semua pihak guna menyempurnakan materi ini sehingga dapat bermanfaat khususnya bagi
pembaca.

Surabaya , 18 Maret 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3


BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
C. Tujuan ................................................................................................................... 5
BAB II ISI ...................................................................................................................... 6
A. Sejarah Zaman Nara ............................................................................................. 6
B. Pendidikan Pada Awal Zaman Jepang ................................................................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 9
A. Simpulan ............................................................................................................... 9
B. Saran ..................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jepang merupakan negara yang dapat membangun kemajuan-kemajuan di berbagai


bidang. Kemajuan- kemajuan yang diciptakan oleh Jepang tentu saja mempengaruhi kualitas
pendidikan yang ada di negara tersebut. Sejarah membuktikan bahwa negara Jepang
membangun kemajuan bangsanya dengan mengutamakan pendidikan dan benar-benar
berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta menghargai setiap perkembangan ilmu
pengetahuan.

Bagi negara Jepang, pendidikan merupakan suatu hal yang sangat berperan penting
dalam meningkatkan sumber daya manusia, dan harus ditingkatkan untuk mengembangkan
kemampuan serta watak setiap individu bangsanya di tengah peradaban dunia. Budaya
disiplin dan kerja keras masyarakat Jepang turut berperan serta dalam peningkatan kualitas
pendidikan di negara tersebut.

Selain itu, sistem atau aturan pendidikan yang terus mengalami pembaruan dari masa
ke masa juga merupakan tolok ukur pencapaian kualitas pendidikan di Jepang. Aturan
pendidikan yang ada di negara Jepang terbagi atas dua periode, yaitu periode sebelum Perang
Dunia II dan periode setelah Perang Dunia II. Kedua periode tersebut memiliki perbedaan
mengenai kebijakan yang diterapkan dalam perkembangan pendidikan di Jepang.

Dalam sejarah negara Jepang pada periode sebelum Perang Dunia II, pendidikan
mulai ada pada zaman Nara. Dalam periode tersebut, diberlakukan kebijakan pendidikan
yang terdapat pada salinan naskah kekaisaran mengenai pendidikan atau yang disebut dengan
Imperial Rescript on Education. Pada zaman tersebut, para kaisar telah dididik nilai-nilai
positif secara mendalam dan kokoh. Materi pendidikan yang diajarkan pada zaman itu lebih
cenderung mengarah pada kesetiaan dan kepatuhan dari generasi ke generasi dengan tetap
menerapkan etika, norma dan kesenian.

Nilai-nilai positif yang diajarkan kepada para kaisar tersebut selanjutnya diterapkan
pada pendidikan yang ada di negara Jepang untuk terus dikembangkan dalam pendidikan dari
masa ke masa. Setiap individu harus mampu merealisasikan nilai-nilai tersebut, seperti
dengan cara menjalin hubungan yang harmonis, mencurahkan kasih sayang, kesetiaan,
kepatuhan, menjadi pribadi yang bijaksana dan sederhana, serta menuntut ilmu dengan
diimbangi oleh jiwa seni.

Dengan diterapkannya pendidikan moral yang sudah dimulai pada zaman Nara
tersebut, sampai sekarang pun sistem pendidikan dengan lebih menekankan pendidikan moral
masih dikembangkan hingga kini untuk terus menciptakan bangsa yang berkarakter dan
berilmupengetahuan tinggi. Jadi, perkembangan sistem pendidikan masa kini tidak lepas dari
peran system aturan pendidikan pada masa awal perkembangan pendidikan di Jepang. Untuk
itu, dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah singkat tentang masa awal Jepang?


2. Bagaimana sistem pendidikan pada masa awal Jepang?
3. Bagaimana perkembangan sistem pendidikan pada masa awal Jepang?

C. Tujuan

1. Mengetahui sejarah singkat tentang masa awal Jepang.


2. Mengetahui sistem pendidikan pada masa awal Jepang.
3. Mengetahui perkembangan sistem pendidikan pada masa awal Jepang.
BAB II
ISI

A. Sejarah Zaman Nara

Zaman Nara (710-784), dalam sejarah Jepang, Nara menjadi pusat pemerintahan
kekaisaran yang mengatur birokrasi dengan model Cina. Pada tahun 710, ibukota Negara
bertempat di Nara yang sudah ditetapkan setelah Changan , ibu kota selama dinasti Tang di
Cina. Karena adanya pergeseran kedudukan dinasti Tang, sehingga dinasti Tang mengangkat
kembali kaisar yang baru. Nara merubah birokrasi itu menjadi bagian provinsi, daerah, dan
kepala pimpinan divisi yang dipilih oleh kaisar itu sendiri. Pada pertengahan abad ke 7
gubernur provinsi dianggap lebih baik daripada gubernur daerah, karena adanya kekuatan
kekuasaan yaitu yang berhubungan dengan politik. Untuk gubernur daerah, jabatan
diwariskan secara turun temurun dimana yang telah menduduki jabatan sebagai gubernur
daerah. Sedangkan untuk gubernur provinsi menjadi suatu pekerjaan yang dianggap sangat
mudah karena yang menjabat adalah orang-orang kerajaaan.

Pada zaman Nara, telah ditetapkan tentang perubahan pemilik tanah, pajak, dan
pengaturan keiliteran. Tetapi, tidak satupun yang memberikan efek baik dalam perubahan
pemilik tanah, pajak, dan pengaturan kemiliteran itu. Akhirnya mendistribusikan kembali
untuk pajak para petani yang mendapatkan pembayaran paling rendah. Tetapi banyak kaum
bangsawan yang mengatur dan menguasai tanah mereka yang menerima kompensasi.
Keadaan berubah sejak adanya birokrasi sistem Cina yang telah menetapkan pembagian
secara adil antara kaum bangsawan dengan kaum pribumi dalam hal hasil bumi, tenaga kerja,
dan pelayanan tentara.

Selain itu, pada periode pemerintahan Nara, agama Buddha mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Karena banyaknya suku dan bangsawan yang berpengaruh untuk memeluk
agama Buddha. Sehingga Nara menjadi kota perkembangan ajaran agama Buddha dan
banyak kuil Buddha besar yang didirikan. Bahasa dan sastra Cina mulai dipelajari secara
intensif; karakter Cina yang disesuaikan dengan bahasa Jepang; dan banyak naskah Cina,
terutama kitab Buddha yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Pada zaman ini, banyak
karya sastra yang mulai dibuat seperti; dua sejarah resmi yaitu Koji-ki dan Nihon Shoki.
Kumpulan puisi Cina yang dibuat oleh penyair Jepang yang disebut dengan The Kaifuso;
selain itu, ada juga Manyo-Shu, yaitu sebuah antologi puisi asli.
Aturan hukum didasarkan pada aturan hukun di Cina yang disusun kembali untuk
menggantikan aturan hukum tradisi asli Jepang yang pada masa itu kurang terstruktur.
Dengan mengadopsi aturan hukum kekaisaran dari Cina t'ien-huang, atau "Kaisar surgawi",
kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Jepang. Konsep Cina kaisar sebagai lambang
tertinggi kekuasaan pemerintah pusat.

B. Pendidikan Pada Awal Zaman Jepang

Masa awal Jepang adalah masa yang terjadi sekitar abad ke 6-8 masehi yang terdiri
atas periode Asakusa dan Nara. Menurut catatan sejarah pada masa itu, Biksu Buddha diberi
misi untuk menyebarkan agama Buddha di Jepang. Saat itu ada sebuah klan kuat bernama
klan Soga yang menjadi kunci atas persebaran agama Buddha di Jepang. Namun pada saat
itu persebaran agama Buddha masih sedikit, hingga pada masa kekuasaan Suiko barulah
membuka diri untuk menerima agama Buddha. Setelah beberapa lama, ajaran Buddha mulai
berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru Jepang. Hingga pada akhirnya mulai banyak
kuil-kuil Buddha yang didirikan.

Tidak hanya menyebarkan ajaran Buddha saja, para biksu tersebut juga mengajarkan
pendidikan kepada rakyat Jepang. Karena pada saat itu masih banyak rakyat Jepang yang
masih buta huruf dan kurang berpendidikan. Namun pendidikan pada masa itu tidak sama
dengan masa sekarang, ketika masa itu lebih mengajarkan tentang jalan kehidupan dan
nilai-nilai moral. Kemudian, kuil-kuil Buddha tidak hanya dijadikan sebagai tempat
beribadah bagi penganut agama Buddha saja, tetapi juga dijadikan sebagai tempat
pembelajaran bagi masyarakat Jepang pada saat itu. Para biksu mulai sedikit demi sedikit
mengajarkan tentang sistem penulisan China, tradisi, sastra, dan lain sebagainya.

Kemudian sekitar akhir abad ke 6 dan memasuki abad ke 7 atau, pada zaman Nara
mulai didirikan sekolah-sekolah khusus Buddha yang bernama Nanto Rokushuu atau biasa
diartikan sebagai Enam sekolah Nara Buddha. Sekolah-sekolah ini merupakan sekolah
khusus bagi orang-orang Buddha, berbentuk kuil Buddha yang dimana setiap Nanto
Rokushuu tersebut mempunyai aliran Buddha nya masing-masing. Adapun keenam sekolah
tersebut sebagai berikut

1. Hoss-sh
2. Jjitsu-sh

3. Kegon-sh

4. Kusha-sh

5. Ristu-sh

6. Sanron-shu

Dari keenam
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Pada masa AsakusaNara sistem pendidikan di Jepang menggunakan kuil


sebagai tempat belajar dan biksu sebagai guru. Namun pada masa itu pendidikannya
tidak sama seperti masa sekarang. Pendidikan pada masa itu lebih mengarah tentang
kehidupan sehari-hari dan nilai moral. Sebab, itu merupakan hal pokok yang diajarkan
oleh agama Buddha. Selain itu pendidikan literasi juga mulai diajarkan, membuat
karya sastra, pengenalan aksara cina dan lain sebagainya.
Dengan diajarkan nilai-nilai kehidupan dan moral oleh para biksu Buddha.
Maka para masyarakat Jepang memiliki karakter jati diri yang kuat. Kemudian dengan
diterapkannya pendidikan moral yang sudah dimulai pada sejak zaman dahulu
tersebut. Maka masyarakat Jepang menjadi bangsa yang berkarakter dan
berilmupengetahuan tinggi.

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://www.wartasejarah.blogspot.co.id/2014/06/sejarah-pendidikan-di-jepang.html

Google Translate for Business:Translator ToolkitWebsite TranslatorGlobal Market Finder

Google Translate for Business:


TranslatorToolkihttps://en.wikipedia.org/wiki/History_of_education_in_Japan

Anda mungkin juga menyukai