Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKHIR ZAMAN KEMONARKIAN


HEIAN

Disusun Oleh :
FAJAR IBNU FATAHILLAH
SHEILA JULIKA
RIZA ALFIAN
JIHAN NURAZIZAH

SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING JIA


JURUSAN SASTRA JEPANG (S1)

BEKASI
2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. 3
BAB 1 PENDAHULUAN …. ……………………………………………………….. 4
A. Latar belakang …………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..4
C. Tujuan dan Manfaat……………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………..……... 6
1. Latar Belakang Zaman Heian………………………………………………6
2. Dinamika Politik dan Pemerintahan Zaman Heian……………………….7
3. Peninggalan Budaya dan Sastra……………………………………………8
4. Sejarah Terputusnya Hubungan Jepang Dengan Cina…………………..10
5. Sejarah Tercipta nya Lokal jenius…………………………………………11
6. Akhir Zaman Heian…………………………………………………………12
BAB III PENUTUP………………………………………..…………………………..13
1.Kesimpulan………..………………………………..………………………..13
2.Saran………………………………………………………………………….13

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………14

BAB 1

3
Pendahuluan
A. Latar belakang zaman Heian
Jepang ( 日 本 国 Nipponkoku/Nihonkoku ) adalah sebuah negara kepulauan di Asia
Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur LautJepang, dan bertetangga
dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara beradadi Laut
Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur,
tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.

Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM. Kaisar
Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu,
sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-
anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri.
Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah
pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang. Mengenai sistem pemerintahan, Jepang
menjalankan sistem pemerintahan parlementer, sama seperti yang dijalankan di Negara Inggris
dan Kanada.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Seperti apa situasi Pada Zaman akhir kemonarkian Jepang ?

2. Bagaimana bisa terjadinya Zaman akhir kemonarkian Jepang ?

C.TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN MAKALAH

4
1. Tujuan Penulisan Makalah
a. Untuk mengetahui Situasi Pada Zaman akhir kemonarkian Jepang bagi mahasiswa
STBA JIA .
b. Untuk mengetahui Bagaimana bisa terjadinya Zaman akhir kemonarkian Jepang bagi
mahasiswa STBA JIA.
2. Manfaat Penulisan Makalah
a. Memberikan informasi faktual yang mendetail berkenaan dengan tema Zaman akhir
kemonarkian Jepang bagi mahasiswa STBA JIA.
b. Memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam melakukan penulisan makalah
“Zaman akhir kemonarkian jepang”

BAB 2
ISI

5
1.Latar Belakang zaman Heian
Zaman Heian ( 平 安 時 代  Heian jidai) (794 - sekitar 1185) adalah salah satu zaman dalam
pembagian periode sejarah Jepang yang berlangsung selama 390 tahun, dimulai dari
tahun 794 ketika Kaisar Kanmu memindahkan ibu kota ke Heian-kyō hingga dibentuknya
pemerintah Keshogunan Kamakura sekitar tahun 1185. Periode ini ditandai dengan puncak
kemajuan pengaruh Tiongkok, Taoisme, dan Buddhisme di Jepang. Zaman Heian juga dianggap sebagai
zaman keemasan istana kekaisaran dan seni di istana, khususnya puisi dan sastra. Meskipun secara formal
kekuasaan berada di tangan kaisar, kekuasaan pemerintahan berada di tangan klan Fujiwara, sebuah klan
bangsawan yang memiliki hubungan perkawinan dengan keluarga kekaisaran. Ibu dari sejumlah besar
kaisar Jepang berasal dari klan Fujiwara. Zaman Heian atau Heiankyou (794-1192) merupakan zaman
terakhir dari zaman Kuno dan juga zaman berakhirnya kaum bangsawan berkuasa. Dengan munculnya
kaum samurai (tentara) pada akhir zaman Heian, lambat laun kekuasaan dan kekuatan kaum samurai
semakin kuat sehingga mereka bisa mengambil alih kekuasaan dari kaum bangsawan.Pada akhir abad VII
Kaisar Kanmu (kaisar Jepang ke-50) memindahkan ibukota Jepang, dari Nara ke Kyoto, akibat Fujiwara
Tanetsugu yang menjadi penanggung jawab pembangunan Nagaoka-kyō tewas dibunuh. Ada penjelasan
yang mengatakan ibu kota harus dipindahkan ke Kyoto untuk mengatasi pengaruh agama Buddha di Nara
yang kekuatannya terpusat di sejumlah kuil-kuil yang disebut Nanto-jiin ( 南 都 寺 院 ). Penjelasan lain
mengatakan ibu kota perlu dipindahkan dari ibu kota kekaisaran milik garis keturunan Kaisar Temmu ke
ibu kota baru untuk kaisar dari garis keturunan Kaisar Tenji.ibukota yang baru ini dinamai Heiankyou,
pindahnya ibukota dari Nara ke Kyoto, dunia khususnya Jepang diharapkan selalu damai dan tenang
(Heian = tenang,damai; Kyou = ibukota), karena selama zaman Nara keadaan Jepang selalu dalam
keadaan kacau, dan sering terjadi pertikaian dimana-mana.
Pada saat itu, Kaisar Kanmu mendirikan istana di ujung utara kota dan dibangun meniru perencanaan
kota Chang'an pada zaman Dinasti Tang dan Dinasti Sui. Istana Heian atau Daidairi ( 大 内 裏 ) sebagai
tempat kediaman resmi kaisar dan pusat administrasi Jepang  merupakan istana kekaisaran di ibu
kota Jepang Heian-kyou (Kyoto) dari 794 hingga 1227.  
Pada zaman Nara, kepemilikan shoen semakin meningkat terutama keluarga Fujiwara yang telah
berjasaa pada peristiwa Reformasi Taika. Keluarga Fujiwara adalah pemilik shoen paling banyak
sehingga menjadi keluarga yang berkuasa. Dengan kekuasaannya, Fujiwara berhasil meggantikan
kedudukan kasisar dan mengendalikan pemerintahan. Sejak itulah pemerintahan dipegang oleh kaum
bangsawan dan disebut dengan Kizoku Seifu (Pemerintahan Bangsawan). Permulaan abad ke-11
merupakan masa yang paling makmur bagi keluarga bangsawan, terutama pada masa Michinaga
Yorimichi, karena keluarga Fujiwara berhasil menduduki posisi yang paling tinggi dalam pemerintahan
sehingga dia mendapat upah yang paling banyak.

2.Dinamika politik dan pemerintahan


Pemerintahan di zaman Heian dipimpin oleh seorang Kaisar (Tenno) dengan bantuan seorang
perdana menteri (Kampaku). Walaupun demikian, pada prakteknya sering kali Kaisar hanya
memimpin upacara keagamaan, sementara perannya dalam kehidupan sehari-hari lebih sebagai
pajangan/ boneka. Ini dikarenakan keluarga kerajaan di zaman Heian didominasi oleh anggota klan
Fujiwara, sehingga untuk memaksimalkan kekuasaannya, mereka biasa memilih anak/ remaja yang

6
masih muda untuk dijadikan Kaisar; sementara kekuasaan sebenarnya dipegang oleh sang perdana
menteri, yang mengepalai dewan-dewan pemerintahan.
Selama seratus tahun pertama di Heian, sistem Ritsuryo masih dilaksanakan. 200 tahun
selanjutnya berlaku sistem pemerintahan perwalian yang dikenal dengan sistem Sekkan Seiji. Pada
masa ini kekuasaan politik tertinggi dipegang oleh golongan bangsawan, sedangkan 100 tahun
berikutnya menjelang akhir masa Heian, kekuasaan politik dipegang oleh kaum Samurai
atau Bushido.
Kekuasaan politik istana kekaisaran berada di tangan segelintir keluarga bangsawan yang
disebut kuge, khususnya klan Fujiwara yang berkuasa dengan gelar Sesshō and Kampaku. Pada
zaman Heian berlaku sistem perwalian atau Sekkan Seiji, yang mana untuk menjaga posisi keluarga
Fujiwara sebagai pengendali pemerintahan, keluarga Fujiwara melakukan sistem perkawinan politik,
yaitu mengawinkan anak perempuannya dengan kaisar sehingga cucunya kelak akan menjadi kaisar.
Sambil menunggu cucunya menjadi besar (dewasa), saat itu pemerintahan dipegang oleh kakeknya
sebagai walinya, dan setelah dewasa cucu itu menjadi kaisar (“Sekkan Seiji”).

3.Peninggalan Budaya dan sastra di jaman Heian


Puncak kejayaan istana kekaisaran di bidang puisi dan sastra terjadi pada zaman Heian. Pada
zaman Heian berkembang berbagai macam kebudayaan lokal, misalnya aksara kana yang asli Jepang.
Pengaruh budaya Cina surut setelah sampai di puncak keemasan.
Beberapa peninggalan di zaman Heian :

7
 Istana Heian

Istana Heian atau Daidairi adalah istana kekaisaran di ibu kota Jepang Heian-kyō
(Kyoto)Istana ini berfungsi sebagai tempat kediaman resmi kaisar dan pusat administrasi
Jepang selama zaman Heian (794-1185). Istana berada di kawasan tertutup yang dikelilingi
tembok. Di dalamnya terdapat beberapa gedung upacara dan administrasi, termasuk kantor-
kantor kementerian. Istana Dalam yang disebut Dairi dikelilingi tembok terpisah, dan merupakan
kompleks kediaman Kaisar Jepang. Selain tempat tinggal kaisar, Dairi merupakan tempat
kediaman istri-istri kaisar serta gedung-gedung yang dipakai kaisar dalam melaksanakan tugas
resmi dan seremonial.

 Kuil Byoudoin

Kuil ini awalnya dibangun pada tahun 998 pada periode Heian sebagai villa pedesaan dari
punggawa tingkat tinggi Minamoto no Shigenobu . Setelah dia meninggal, salah satu anggota
paling kuat dari klan Fujiwara , Fujiwara no Michinaga , membeli properti dari janda punggawa
istana. Villa ini dibuat menjadi kuil Buddha oleh putranya yaitu Fujiwara no Yorimichi pada
tahun 1052. 

 YAMATO E

8
Yamato-E adalah sebutan yang diberikan untuk seni lukis Jepang asli.[1] Sebutan ini
digunakan untuk membedakan seni lukis yang sudah terpengaruh oleh kebudayaan
agama Buddha (Butsuga) dan seni lukis bergaya Tionghoa. Gaya lukisan ini adalah gaya yang
pertama kali berkembang selama periode Heian (794-1185). [2] Gaya tersebut bersifat sekuler dan
menggunakan tradisi warna yang kuat. Dalam gaya ini digambarkan cerita dari sastra Jepang
dan sejarah. Gambarnya pun menggunakan motif yang terkait dengan empat musim di Jepang.

 Huruf Katakana Dan Hiragana


Dibidang sastra munculah huruf katakana yang menggantika
mayogana.Huruf  lahir pertama kali adalah Katakana. Katakana diciptakan oleh
Kibinomakibi. Pada saat itu Katakana hanya digunakan oleh laki-laki. Kemudian
lahirlah Hiragana yang diciptakan oleh Kobodaishi. Pada saat itu Hiragana hanya
digunakan oleh wanita.

 Waka (Puisi)

9
Karya-karya sastra yang berkembang pada zaman ini adalah Waka. Atas perintah
kaisar dibuatlah kumpulan Waka yang disebut Kokinwakashuu.

 Monogatari (物語)

Monogatari ( 物 語 ) mencakup fiksi (Tsukuri Monogatari), cerita pantun (Uta


Monogatari), cerita sejarah (Rekishi Monogatari ) dan legenda (Setsuwa).

4.Sejarah terputus nya hubungan jepang dengan china


Pada tahun 794,sebuah ibukota baru dibangun di Kyoto,menurut model ibukota cina pada zaman
itu. Kota ini tetap menjadi tempat singgasana selama hamper seribu tahun. Pemindahan ibukota
Kyoto menandakan permulaan masa Heian yang berlangsung sampai tahun 1992. Masa Heian
merupakan masa jaya bagi perkembangan kesenian di Jepang. Hubungan dengan Cina terputus
menjelang akhir abad kesembilan karna dinasti tang yang mulai goyah, dan peradaban Jepang mulai
menciptakan ciri-ciri dan bentuk-bentuk sendiri yang khas dan spesifik.

10
Melalui proses asimilasi dan adaptasi ini, segala sesuatu yang masuk dari luar, lambat laun
mengambil gaya Jepang yang hakiki. Ciri yang paling khas dalam proses ini adalah pengembangan
aksara Jepang dalam masa Heian. Rumitnya tulisan cina menyebabkan para penulis dan imam
menyusun dua perangkat sistem suku-kata yang didasarkan pada bentuk-bentuk cina. Pada
pertengahan masa Heian, abjad-abjad fotenis ini,yang disebut kan, telah disempurnakan dan
digunakan secara cukup luas, serta membuka jalan bagi sastra dengan yang murni jepang, yang
kemudian berkembang jaya menggantikan gaya bahasa Cina yang diimpor.

5.Sejarah Tercipta Nya Lokal Genius


Kebudayaan Pada zaman Heian, kebudayaannya masih mencontoh Cina, tetapi
memasuki akhir abad ke-9 dinasti Tang mulai goyah. Karena pengaruh Cina makin
berkurang, maka muncullah kebudayaan baru khas Jepang “Kokufū bunka” (Local
Genius). Di bidang sastra lahirlah tulisan Hiragana dan Katakana untuk menggantikan
Manyōgana (kanji yang dibaca dalam bunyi bahasa Jepang). Huruf yang lahir pertama
kali adalah Katakana. Katakana diciptakan oleh Kibinomakibi. Pada saat itu Katakana
hanya digunakan oleh laki-laki. Kemudian lahirlah Hiragana yang diciptakan oleh
Kobodaishi. Pada saat itu Hiragana hanya digunakan oleh wanita. Karya-karya sastra
yang berkembang pada zaman ini adalah Waka. Atas perintah kaisar dibuatlah
kumpulan Waka yang disebut Kokinwakashū. Selain itu berkembang pula Nikki (catatan
harian), Zuihitsu (essay), dan Monogatari (cerita/dongeng). Yang paling terkenal saat itu
adalah Genji monogatari karangan Murasaki Shikibu yang menceritakan kehidupan di
kalangan istana. Ada juga Makuranosōshi karya Seishōnagon. Bahasa pun mengalami
perkembangan. Pada zaman ini dipakai bahasa Jepang klasik (Chūko nihongo) yang
merupakan perkembangan dari bahasa Jepang kuno (Jōdai nihongo).

6.Akhir zaman Heian


Pada akhir zaman Heian bermunculan berbagai klan samurai. Empat klan samurai yang
paling kuat adalah klan Minamoto, klan Taira, klan Fujiwara, dan klan Tachibana. Memasuki

11
akhir abad ke-12, konflik antarklan berubah menjadi berbagai perang saudara
seperti Pemberontakan Hōgen dan Pemberontakan Heiji. Setelah berakhirnya Perang
Genpei, pada akhirnya klan minamoto tampil sebagai klan yang paling kuat diantara
klan lainnya setelah mengalahkan keluarga taira dalam pertempuran-
pertempuran.Sekitar tahun 1180, klan minamoto berjaya dan mengontrol kekuasaan
dan pemerintahan. Mereka memindahkan pusat pemerintahan ke kamakura, dan
memperoleh restu dari kaisar untuk melakukan pemerintahan. Pada Zaman heian
pemerintahan dijalankan oleh kaisar, bukan Shogun. Tetapi seiring dengan
kemenangan klan minamoto Maka dimulailah era pemerintahan keshogunan
Kamakura.
Masa dimana para kaisar hanya menjadi lambang, sementara pemerintahan  dipegang
oleh para shogun keturunan klan minamoto. Dengan kemenangan klan minamoto
menjadi munculnya babak baru dalam sejarah jepang, yakni Zaman Kamakura.

BAB 3
Penutup
1. Kesimpulan
 Pada seratus tahun awal jaman Heian, pengaruh kebudayaan Tang sangat kental di
Jepang, ini menandakan mulai berkembang sebuah budaya nasional yakni kebudayaan

12
yang memiliki cirri-ciri “Local Genius”. Zaman Heian melahirkan kehidupan mewah di
kalangan bangsawan sebagai dampak langsung dari pajak tanah yang dipungut dari para
petani-petani. Masa ini terbilang makmur sebab mendorong kaum bangsawan untuk
mengembangkan semangat belajar. Sayangnya menjelang akhir jaman Heian terjadi
kekacauan di bidang politik dan tindak kejahatan meningkat. Masuknya kaum militer ke
dalam bidang politik terjadi pada masa kedua keluarga militer yang terlibat dalam perang
saudara dan tidak dapat dipecahkan oleh keluarga Kaisar. Sejak saat itulah kaum militer
mulai Nampak sebagai pemegang kunci politik istana.

2.Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, untuk kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah makalah yang
lain. Dan juga perlunya kita untuk lebih memahami tentang Zaman akhir kemonarkian
jepang.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_Heian

https://id.wikipedia.org/wiki/Istana_Heian

https://hahakigi.wordpress.com/2018/04/28/mengenal-sistem-pemerintahan-di-zaman-heian/

https://amycf.weebly.com/zaman-kuno-dan-zaman-klasik/zaman-heian

13
https://id.wikipedia.org/wiki/Yamato-e

http://sejarahyangnyata.blogspot.com/2017/08/zaman-heian-di-jepang.html

14

Anda mungkin juga menyukai