JAPAN
14-18 minutes
Ketika ditanya tentang hal yang paling khas mengenai Jepang, banyak orang akan membahas
kontras dan harmoni antara tradisi dan modernitas dalam masyarakat kontemporer Jepang:
tapi apa sebenarnya tradisi ini dan dari mana asalnya? Memahami sejarah Jepang juga berarti
perlu memahami Jepang ahkir-ahkir ini dengan lebih baik, jadi mari kita melihat secara
singkat peristiwa penting dalam sejarah Jepang!
Berlangsung hingga 1185, merupakan sebuah puncak dari Imperial Court dimana seni dan
sastra berkembang. Novel pertama di dunia, Genji Monogatari, ditulis dalam Periode Nara
oleh Murasaki Shikibu, serta “Pillow Book” oleh Sei Shōnagon, kesepakatan kehidupan di
istana Kerajaan yang ceria. Banyak ide-ide yang saat ini dianggap tradisional Jepang muncul
pada saat itu, dari kebiasaan menghitamkan gigi seseorang yang disebut ohaguro hingga
sistem suku kata hiragana. Salah satu gambar perwakilan yang paling menonjol dari waktu itu
keindahan wanita-wanita dipemerintahan. Mereka mengenakan kimono duabelas lapis yang
sangat rumit yang disebut jūnihitoe, biasanya cerah dan berwarna-warni dan dikenakan
dengan rambut hitam dan panjang sehalus sutra.
Sementara melahirkan banyak budaya yang khas, kekuatan Imperial Court yang penuh
dengan perebutan kekuasaan internal yang membingungkan, mulai menurun. Kemajuan seni
memiliki efek negatif pada administrasi negara karena mereka telah menjadi kaum
bangsawan yang mengalihkan perhatiannya terhadap hal-hal yang berbau budaya daripada
menjunjung tinggi sistem Ritsuryō. Memanfaatkan kesempatan dimana pemerintahan sedang
mementingkan diri sendiri ini, banyak keluarga aristokrat dan kuil-kuil berpengaruh dan
wihara mulai membangun tentara samurai mereka sendiri.
Lahirnya Keshogunan
Tak perlu dikatakan lagi, perkembangan ini mengarah ke Jepang yang tidak stabil dan militer
yang semakin lebih berkuasa. Ketika sengketa suksesi tahta meletus, ahkirnya mengarah ke
persaingan antara keluarga militer yang berpengaruh antara Taira, juga disebut Heike, dan
Minamoto. Persaingan ini memuncak pada Perang berdarah Genpei (1180 - 1185) yang
meletus setelah kudeta oleh Taira dan berakhir dengan kekalahan klan Taira - perang brutal
menjadi tema dari akun terkenal “Cerita Heike” yang ditulis pada 1330.
Setelah perang, Minamoto no Yoritomo, kepala klan Yoritomo, menjadi penguasa de facto
dari Jepang, merebut kekuasaan dari pemerintahan yang ada dan mendirikan
pemerintahannya sendiri disebut bakufu, sistem feodal yang dikenal dalam bahasa Inggris
dengan istilah “Shogunate”/Keshogunan. Kekuatan untuk memerintah Jepang telah
dipindahkan dari Kaisar kepada shogun. negara itu jauh dari ketenangan, karena keluarga-
keluarga dari samurai yang berpengaruh terus berjuang untuk kekuasaan terus menerus dalam
suasana ketegangan dan pertempuran. Waktu yang bergolak ini kemudian dikenal sebagai
periode Sengoku, atau Perang Wilayah periode (1467-1603).
Tahun 1853 menandai awal dari akhir era Edo yang bebas konflik, namun, ini adalah tahun
ketika “Kapal Hitam” atau kurofune, memasuki Edo Bay. Pada kenyataannya adalah sebuah
kapal perang uap yang diperintahkan oleh Komodor Perry. Istilah “Kapal hitam" merujuk
pada asap hitam yang ditiupkan ke udara oleh mesin kapal, pemandangan yang ditakuti oleh
kaum jelata di Jepang dan juga para bangsawannya. Komodor Perry membawa surat dari
Presiden Millard Fillmore, Presiden ke-13 dari Amerika Serikat, yang menuntut akhir
kebijakan isolasi yang sudah berlangsung berabad-abad lamanya di Jepang dan larangan
perdagangan dengan luar negeri, serta perjanjian perdagangan antara kedua pemerintah.
Dihadapkan dengan kekuatan militer besar, Keshogunan tidak punya pilihan selain untuk
mematuhinya dan sekitar satu tahun kemudian, Perjanjian Damai dan Persahabatan
ditandatangani, mengakhiri pengasingan panjang Jepang. Tidak semua orang setuju dengan
keputusan ini, namun negara itu sekali lagi di ambang perang saudara.
Kemajuan teknologi yang cepat menyebabkan Jepang setara dengan Barat hanya beberapa
dekade kemudian. Dalam Perang Dunia Pertama pada tahun 1914, negara itu menjadi sekutu
“Triple Entente”, yang terdiri dari Perancis, Inggris, dan Rusia, yang berperang melawan
Jerman dan Austria-Hongaria. Jepang berhasil merebut wilayah di Pasifik pada saat Jerman
dikalahkan dan dengan demikian meningkatkan baik kekuatan politik dan militernya.
Ketika Perang Dunia II pecah pada tahun 1939, Jepang adalah bagian dari Axis, bersama
dengan Hitler Jerman dan Mussolini Italia. Sementara negara berhasil menangkap sebagian
besar Asia, itu akhirnya dikalahkan oleh Amerika Serikat dan menyerah pada tahun 1945.
Setelah tahun demokratisasi dan kependudukan, Jepang bergabung dengan Blok Barat pada
tahun 1952 dan mengalami booming ekonomi besar-besaran disepanjang tahun 60-an dan 70-
an, membuatnya menjadi salah satu perekonomian terkuat di dunia sekali lagi. Produk dari
Jepang serta kehebatan Jepang sangat dihormati bahkan sampai hari ini.
https://livejapan.com/id/article-a0000257/