Anda di halaman 1dari 5

Historiografi Japan

Oleh Muhammad Tegar (Ilmu Sejarah B/18407144014)

Jepang sudah dihuni oleh manusia sejak sebelum masehi membuat Jepang menjadi salah satu
negara tertua di dunia. Jepang juga kaya akan literatur dan karya sastra dikarenakan
banyaknya kerajaan/clan di Jepang. Klan di Jepang biasanya dipimpin oleh seorang Daimyo,
dan klan-klan di Jepang tersatu dalam satu pemerintahan yang dipimpin oleh Kaisar. Jepang
sendiri membagi sejarahnya dalam beberapa periode atau era yang memiliki sejarahnya
masing-masing.

Pembagian Penulisan di Jepang

Periode Nara (sebelum 794)

Sebelumnya Jepang belum memiliki system penulisan, Jepang baru memiliki system
penulisan setelah mendapat pengaruh tulisan China dari imigran asal Korea dan China,
system penulisan China di Jepang ini disebut dengan Kanji. Pada tahun 710 pemerintah
membuat ibukota baru di Nara, saat periode ini dua buku muncul di Jepang dengan judul
Kojiki dan Nihon Shoki. Kedua buku ini berisikan tentang kronik legenda Jepang dan mitos,
yang salah satunya menjelaskan bahwa Kaisar merupakan keturunan dewa. Pada masa ini
historiografi Jepang masih bersifat tradisional.

Periode Heian (794-1185)

Periode Heaian dimulai ketika pemerintah memnidahkan ibukota ke Heian-Kyo. Periode


Heian disebut juga sebagai masa keemeasan seni dan literatur di Jepang. Pada periode ini
tulisan terpusat pada budaya para bangsawan dan biksu. Beberapa tulisan yang terkenal pada
periode ini antara lain : Genji Monogatari, Konjaku Monogatarishu, Taketori Monogatari.
Jepang pada masa ini juga mengalami perang saudara antara klan Fujiwara dan Minamoto,
perang ini disebut Perang Genpei.

Periode Kamakura-Muromachi (1185-1603)

Perang Genpei dimenangkan oleh klan Minamoto, kemenangan ini membuat klan Minamoto
memiliki kekuatan militer yang besar di Jepang. Pada tahun 1192, Kaisar memberi gelar
kepada pemimpin klan Minamoto, Minamoto no Yoritomo sebagai seii tai-shogun. Gelar
shogun membuat klan Minamoto sebagai penguasa secara de facto. Klan Minamoto
memindahkan ibukotanya ke Kamakura yang menandai mulainya Periode Kamakura. Namun
kekuasaan klan Minamoto diambil alih oleh Ashikaga Takauji yang kemudian mendirikan
ke-shogunan Ashikaga dan memindahkan ibukota ke Kyoto yang menandai dimulainya
Periode Muromachi. Pada periode ini Jepang mengalami banyak perang saudara yang
membuat tulisan pada periode ini lebih gelap dari periode sebelumnya, dengan tema tentang
kehidupan dan kematian, pembalasan dengan cara membunuh. Salah satu karya tulis yang
terkenal pada periode ini adalah Heike Monogatari (1371) yang mengisahkan pertarungan
antara klan Minamoto dengan Fujiwara. Syair juga berkembang pada periode ini, salah
satunya Shin Kokin Wakashu. Pada periode ini penulis dari kalangan wanita sangat jarang,
menggambarkan status wanita yang rendah. Saat masa shogun Ashikaga atau Muromachi
Periode infrastruktur berkembang pesat membuat orang-orang untuk melakukan perjalanan
yang menghasilkan buku harian tentang kisah perjalanan seperti Fuji Kiko (1432). Pada
periode ini orang Portugis sudah melakukan perdagangan dengan Jepang di Tanegashima
mereka membawa teknologi senapan dan Meriam yang menandai dimulainya masa modern
awal Jepang. Akhir dari periode ini diwarnai dengan perang saudara antar klan.
Meninggalnya Ashikaga Yoshimitsu cucu dari Takauji membuat legitimasi klan Ashikaga
melemah, para daimyo dari klan-klan bawahan Ashikaga mulai berperang berebut kekuasaan,
yang menyebabkan terjadinya perang saudara atau disebut sebagai Perang Onin yang lebih
brutal dari Perang Genpei. Periode perang antar daimyo ini disebut juga dengan periode
Sengoku Jidai. Salah satu daimyo dari klan Oda, Oda Nobunaga dengan Jendralnya Toyotomi
Hideyoshi sempat menyatukan Jepang. Namun Oda dibunuh oleh perwiranya sendiri,
pemerintahan pun diteruskan oleh Toyotomi Hideyoshi. Namun, setelah Hideyoshi
meninggal Jepang dilanda perang lagi karena lemahnya legitimasi putra Hideyoshi, Toyotomi
Hideyori. Pemimpin klan Tokugawa, Tokugawa Ieyasu berhasil mengalahkan Hideyori di
Sekigahara pada tahun 1600. Klan Tokugawa menjadi klan terkuat di Jepang pada tahun 1603
Kaisar Go Yozei memberi Ieyasu gelar shogun dan era ke-shogunan Tokugawa dimulai
menandai dimulainya Periode Edo.

Periode Edo (1603-1868)

Periode dicirikan sebagai periode yang damai dan stabil yang diawasi secara ketat oleh ke-
shogunan Tokugawa. Pada periode ini Jepang memasuki masa isolasi atau sakoku, hal ini
dilakukan oleh klan Tokugawa untuk mencegah masuknya pengaruh luar. Pada masa sakoku
ini rakyat tidak diperbolehkan memiliki kapal, satu-satunya negara eropa yang boleh
berdagang hanya Belanda, import buku dari luar juga dilarang namun buku-buku dari
Belanda tidak dilarang dan memunculkan ketertarikan untuk belajar Belanda atau disebut
Rangaku di kalangan masyarakat. Pada Periode Edo perpustakaan mulai dibangun dan rakyat
dapat meminjam buku, pada periode ini syair berkembang cepat. Oku no Hosomichi karya
Matsuo Basho dalam bentuk catatan perjalanan menjadi tulisan terkenal Jepang klasik.
Hiraga Gennai belajar Rangaku dan menulis buku fiksi selain itu, Sugita Genpaku
menterjemahkan buku bahasa Belanda Ontleedkundige Tafelen menjadi berbahasa Jepang
Kaitai Sinsho. Kyokutei Bakin menulis sejarah romantic Nanso Satomi Hakkenden. Periode
Edo berlangsung hampir selama 250 tahun. Pada tahun 1853 kapal Amerika yang dipimpin
oleh Komodor Matthew C. Perry berlabuh di Jepang. Amerika membuat perjanjian dengan
shogun untuk berdagang, shogun tidak bisa menolak permintaan Amerika karena tidak
memilki cukup kekuatan untuk melawan kapal perang Amerika. Sejak saat itu kapal-kapal
dari Eropa mulai berdagang dengan Jepang, namun kedatangan bangsa Eropa membuat
rakyat tidak senang. Ketidakmampuan shogun untuk melawan pengaruh barat membuat
masyarakat tidak senang yang kemudian memicu perang saudara yang disebut sebagai Perang
Boshin. Perang Boshin juga disebut sebgai perang Revolusi Jepang, perang berlangsung dari
tahun 1868-1867 antara ke-shogunan Tokugawa dengan Aliansi yang ingin mengembalikan
kekuasaan kepada Kaisar. Perang Boshin menandai jatuhnya ke-shogunan Tokugawa dan
mulainya Restorasi Meiji.

Periode Meiji-Taisho (1868-1945)

Pada tahun 1869 kekuasaan Jepang dipegang oleh Kaisar, dan mengubah nama kota Edo
menjadi Tokyo. Di era Meiji Jepang menjadi negara yang modern dan setara dengan negara
barat. Jepang bukan lagi negara yang terisolasi, datangnya orang-orang eropa ke Jepang turut
memengaruhi gaya penulisan di Jepang. Salah satu penulis terkenal bertemakan sejarah
adalah Ryunosuke Akutagawa. Pada awal era Meiji, Fukuzawa Yukichi membawa tulisan
pencerahan eropa ke Jepang, sedangkan Romantisme dibawa oleh Mori Ogai. Naturalisme di
bawa oleh Toson Shimazaki. Pada tahun 1920an pergerakan tulisan proletarian muncul,
menggambarkan kerasnya hidup kaum buruh dan pekerja. Pada tahun 1930an penulis Jepang
memulai menulis cerita cinta, salah satu penulis yang terkenal adalah Junichiro Tanizaki
menjadi penulis Jepang pertama yang memenangkan Nobel Prize. Saat Kaisar Taisho
meninggal, tahta Kaisar turun ke putranya Hirohito. Hirohito menjadikan militer Jepang
menjadi kuat dan ingin menguasai Asia. Pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang
Pearl Harbour yang menyulut api peperangan di Asia Pasifik. Ada beberapa penulis Jepang
yang tidak setuju dengan perang ini seperti Tatsuzo Ishikawa dia melalui tulisannya dia
menggambarkan kekejaman tantara Jepang terhadap rakyat Nanking. Adapula penulis yang
pro dengan perang, salah satunya Ashihei Hino yang membesar-besarkan kehebatan pasukan
Jepang. Pada tanggal 7 dan 9 kota Hiroshima kemudian Nagasaki di bomb Atom oleh
Amerika, mengakhiri perang asia pasifik yang telah berlangsung selama empat tahun.

Modern

Kekalahan Jepang di perang asia pasifik turut berperan dalam penulisan Jepang. Banyak
penulis Jepang menulis tentang kehilangan, kekalahan, dan kesediahan. Haruo Umezaki
menulis Sakurajima yang mengilustrasikan perwira angkatan laut di Sakurajima.
Perkembangan Historiografi Jepang semenjak tahun 1950 antara lain: a) terbit ensiklopedia
baru, sejarah-sejarah survei baru dan karya-karya penelitian dasar, b) seeluruh literatur
sejarah Jepang pada hakekatnya telah diperbaharui, seri dokumen baru yang menyusuri lebih
dalam sampai masalah-masalah kecil mengenai kegiatan pemerintahan maupun ekonomi
dengan kecermatan dan ketetapan yang baru, c) sangat empiris dan sedikit sekali dipengaruhi
oleh masalah-masalah yang bias penafsirannya.
Sumber

https://en.wikipedia.org/wiki/Historiography_of_Japan

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Japan

https://en.wikipedia.org/wiki/Boshin_War

https://en.wikipedia.org/wiki/Japanese_literature#Nara_literature_(before_794)

Anda mungkin juga menyukai