Anda di halaman 1dari 4

5 Fakta tentang Sejarah Kejatuhan Zaman

Edo di Jepang, Apa Saja?


Dahli Anggara
7-9 minutes

Jika kamu hobi membaca dan mengikuti kisah-kisah yang pernah termuat dalam manga dan
anime Jepang, mungkin kamu gak akan asing dengan sejarah Jepang, terutama sejarah
tentang zaman Edo dan kejatuhannya.

Tengok saja manga dan anime macam Rurouni Kenshin (Samurai X) dan Sengoku Basara,
keduanya bercerita tentang kisah-kisah yang berkaitan dengan sejarah Jepang mengenai
zaman Edo dan kejatuhannya.

Inilah beberapa fakta tentang jatuhnya zaman Edo di Jepang. Yuk, belajar sedikit tentang
sejarah Jepang.

1. Zaman Edo merupakan era yang dipimpin oleh para


syogun di Jepang

britannica.com

Seperti dicatat dalam laman Japan Guide, zaman Edo adalah zaman atau era saat Jepang
dipimpin oleh seorang syogun, yakni seorang pimpinan tertinggi dalam militer dan samurai
Jepang.

Kepala pemerintahan sebetulnya tetap berada di tangan Kaisar Jepang, namun sering kali
kekuasaannya tidak lebih kuat dibanding dengan kekuasaan syogun. Era Edo dimulai sejak
24 Maret 1603. Adapun, Syogun Jepang pertama yang naik takhta adalah Tokugawa Ieashu,
seorang pemimpin perang yang sangat disegani pada zamannya.

Nah, kamu pasti gak asing dengan nama Tokugawa, bukan? Ya, Tokugawa merupakan klan
yang menguasai banyak daimyo (tuan tanah dan samurai), yang kalau sekarang mungkin bisa
dikatakan mirip dengan gubernur.

Klan Tokugawa ini merupakan salah satu klan terbesar dan terkuat di Jepang karena mereka
memiliki banyak pasukan dan daerah kekuasaan. Secara komunal, beberapa daerah
kekuasaan Tokugawa juga diserahkan dalam pengelolaan tuan tanah. Adapun, tuan tanah
(daimyo) ini memiliki banyak pengikut samurai yang kuat dan tangguh.

2. Zaman Edo juga merupakan zaman saat militer


memimpin secara diktator
daily.jstor.org

Selama 264 tahun, para syogun menjabat sebagai pemangku kekuasaan militer Jepang.
Selama itu pula, mereka menerapkan kepemimpinan yang diktator. Namun, bukan berarti
mereka dibenci oleh rakyatnya. Justru banyak dari Syogun Jepang yang dicintai juga oleh
rakyat dan pasukannya.

Semakin kuat posisi dan karisma seorang syogun, semakin disegani ia, bahkan melebihi
Kaisar Jepang. Syogun lebih dipercaya dalam memimpin sebuah peperangan dibandingkan
dengan kaisar.

Pasalnya, memang seorang syogun biasanya terlatih secara militer yang minimal menguasai
teknik berpedang yang kemampuannya bisa disamakan dengan para samurai. Kelas sosial
juga terbagi menjadi beberapa strata, misalnya kelas tuan tanah, samurai, politisi, pejabat
daerah, bangsawan, hingga rakyat jelata.

Hierarki dalam tatanan kehidupan di Jepang kala itu sangat mencolok. Posisi syogun dan
kaisar tentu merupakan posisi tertinggi di Jepang yang semua perkataannya harus dituruti,
meskipun banyak memakan korban jiwa.

Baca Juga: 8 Karakter Terkuat dalam Serial Anime Samurai X, Siapa Saja?

3. Pada zaman tersebut, lahir banyak samurai hebat yang


menjadi legenda Jepang hingga kini

remnantxradio.podomatic.com

Seperti dicatat dalam laman History, samurai Jepang sudah ada sejak abad ke-12, yang
diawali dengan pejuang kecil yang berjuang mempertahankan provinsi masing-masing. Kala
itu, Jepang menganut sistem feodal yang sangat kental sehingga sistem hierarki dalam sebuah
keluarga bangsawan atau tuan tanah sangat berpengaruh bagi sebuah provinsi.

Samurai lahir sebagai bagian dari pejuang yang rela mati demi mempertahankan keluarga,
kerajaan, tuan tanah, dan harga dirinya. Nilai-nilai kepatuhan dan rela berkorban ini
dirangkum dalam sebuah tata nilai atau kode etik yang dianut secara erat bernama Bushido.

Dalam masa Edo dan kesyogunan Jepang, posisi samurai sangatlah penting karena menjadi
ujung tombak pertahanan sebuah era. Itulah sebabnya, samurai di kala itu merupakan sebuah
jabatan dan profesi yang sangat bergengsi dan tidak semua orang bisa menjadi samurai.

Ada banyak samurai legendaris yang lahir dan berjuang di zaman Edo. Nama-nama besar,
seperti Sanada Yukimura, Dante Masamune, Hattori Hanzo, Matsudaira Tadaaki, Oda
Nobukane, hingga Hajime Saito, merupakan sederet samurai tangguh yang melegenda di
Jepang hingga kini.

4. Kejatuhan zaman Edo sudah dimulai sejak awal 1868


goodfon.com

Kalau mengikuti cerita dalam manga dan anime Samurai X, kamu akan tahu cerita zaman
kejatuhan Edo. Ya, kejatuhan zaman Edo sudah dimulai sejak awal 1868, yakni saat pasukan
dan rakyat Jepang menginginkan kembalinya kekuasaan di tangan Kaisar Jepang.

Bukan tanpa alasan, akhir-akhir era kepemimpinan syogun menjabat di Jepang, ada banyak
hal yang berkaitan dengan modernisasi serta masuknya bangsa asing ke Jepang. Tentu hal ini
menjadi tantangan serius bagi kesyogunan saat itu.

Seperti ditulis dalam laman Britannica, kejatuhan syogun terjadi ketika Ibu Kota Edo jatuh ke
tangan pasukan dari Kaisar Meiji. Pada saat itu, usia Meiji masih sangat muda, namun
mendapatkan dukungan penuh dari negara-negara barat untuk mengembalikan tatanan Jepang
yang kala itu dikuasai oleh syogun.

Syogun yang menolak kedatangan bangsa barat dan teknologinya, membuat posisinya di
mata kaisar menjadi lemah dan dianggap sebagai kudeta. Posisi kaisar yang memang lebih
tinggi tentu dapat dengan cepat menghancurkan kesyogunan yang kala itu dipimpin oleh
Syogun Tokugawa ke-15, Tokugawa Yoshinobu.

Perang dalam kejatuhan Edo tersebut terkenal dengan nama Perang Boshin, yakni perang
besar antara bakufu (militer syogun) dengan pro Meiji. Akhirnya, pada Juli 1868, seluruh
kota Edo dapat dikuasai oleh Kaisar Meiji. Dua bulan setelahnya, nama kota tersebut berubah
menjadi Tokyo.

Kejatuhan zaman Edo juga dinamakan dengan Restorasi Meiji. Dalam peristiwa ini,
kekuasaan penuh dikembalikan kepada Kaisar sebagai penguasa Jepang yang sah.
Berakhirnya zaman Edo juga disebut-sebut sebagai akhir dari kisah samurai, mirip dengan
apa yang diceritakan dalam anime Samurai X.

5. Faktanya, meskipun Kaisar berperang dengan Shogun,


mereka saling menghormati

toki.tokyo/Zaman Edo dan kejatuhannya

Jepang terkenal dengan nilai-nilai luhurnya yang masih dipegang kuat hingga kini. Bahkan,
pada saat kekaisaran kontra dengan kesyogunan Jepang, sebetulnya mereka masih saling
menghormati. Jiwa Bushido masih ada dalam diri mereka dan semua yang terlibat dalam
peperangan tersebut.

Kekaisaran Meiji yang kala itu terlihat pro dengan bangsa barat, juga sebetulnya tidak
sepenuhnya memusuhi Syogun Tokugawa. Bahkan, Kaisar memberikan penghormatan
khusus bagi para syogun yang dulunya pernah berjuang demi negeri Jepang.

Nilai-nilai perjuangan dan sejarah Jepang hingga kini masih banyak ditulis dalam beberapa
karya mereka yang mendunia. Tengok saja karya macam manga dan anime yang telah sukses
dijadikan alat diplomasi Jepang bagi dunia. Seolah-olah, mereka ingin menunjukkan bahwa
mereka adalah negeri dengan sejarah dan nilai luhur yang kuat.

Itulah lima fakta tentang sejarah kejatuhan zaman Edo di Jepang. Semoga dapat menambah
wawasan kamu di bidang sejarah, ya!

Baca Juga: Bushido, Sebuah Filsafat Samurai yang Bisa Kamu Terapkan dalam
Hidupmu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua
karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

https://www.idntimes.com/science/discovery/dahli-anggara/fakta-sejarah-kejatuhan-zaman-edo-di-
jepang-c1c2/5

Anda mungkin juga menyukai