NPM : 04131800057
PRODI : ILMU PEMERINTAHAN
SEMESTER : 6/B
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN
DOSEN PENGAMPUH : DENY NOFRIANSYAH, M.SI
Sejarah pemerintahan Jepang dimulai dari zaman Nara(794), zaman Heian (1192)
sampai dengan zaman Meiji (1868-sekarang). Bentuk sistem pemerintahan di Jepang pada
dasarnya tidak jauh berbeda dengan bentuk pemerintahan yang ada dinegara lainnya, yaitu
antara lain adanya penguasa, administrasi pemerintahan sebagai penggerakpemerintahan,
militer selaku badan pengaman negara, dan penarikan pajak sebagaipemasukan pendapatan
negara, Pemeritahan di Jepang dalam sejarahnya menglamiberbagai perubahan disetiap fase-
fase atau zamannya. Didalam peristiwa tersebut maka kita akan mengenal
berbagaisebutan/gelar diantara gelar-gelar itu, antara lain: Kaisar (Tenno) adalah penguasa
administrasi pemerintahan tertinggi. Shogun (Jenderal) adalah pemegang tampuk kekuasaan
dari kalangan militer. Daimyo (tuan tanah) adalah penguasa yang ada terletak dibawah
kekuasaan Shogun (enderal.
Pada zaman Nara pada abad ke-8 ditandai oleh negara Jepang yang kuat. Pada tahun
710, Kaisar Gemmei mengeluarkan perintah kekaisaran yang, memindahkan ibu kota ke Heijé-
ky6 yang sekarang bernama Nara, Heljo-ky6 dibangun dengan mencontoh ibu kota Dinasti
Tang di Chang'an (sekarang disebut Xi'an-Cina). Sepanjangzaman Nara, perkembangan politi
sangat terbatas. Anggota keluarga kekaisaran berebut kekuasaan dengan biksu dan bangsawan,
termasuk dengan klan Fujiwara, Hubungan luar negeri berlangsung dengan Silla dan hubungan
formal dengan Dinasti Tang, Pada 784, ibu kota dipindahkan ke Nagaoka-ky6 untuk
menjauhkan istana dari pengaruh para biksu, sebelum akhirnya dipindahkan ke Heian-ky6
(Kyoto). Penulisan sejarah Jepang berpuncak padaawalabad ke-8 dengan selesainya
penyusunan kronik Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720). Dalam kedua buku sejarah tersebut
dikisahkan sejarah Jepang mulai dariawal sejak zaman mitologi Jepang.Di dalamnya ditulis
tentang pendirian Jepang pada tahun 660 SM oleh Kaisar Jimmu yang keturunan langsung dari
Amaterasu, Menurutkedua kronik tersebut Kaisar Jimmu merupakan leluhur dari garis
keturunan kaisar yang sekarang, Kaisar Jimmu seringdianggap sebagai kaisar mitos arena kaisar
pertama berdasarkan bukti-bukti sejarahadalah Kaisar Ojin yang tahun-tahun masa
pemerintahannya tidak diketahui dengan jelas. Sejak zaman Nara, kekuasaan politik tidak selalu
berada ditangan kaisar, melainkan di tangan bangsawan istana, shogun, militer, dan sekarang di
tangan perdana menteri.
Pada tahun 710 terdapatkeluarga Yamato Chotei di daerah Nara (Negara Jepang),
Keluarga tersebut muncul sebagai penguasa terkuatdi Jepang, Kira-kira abad 5 sudah
menguasaihampir seluruh Jepang, Pada abad 6 mendirikan pemerintahan yang disebut Yamato
Chotei, rajanya disebut dengan Teno (kaisar), Pada perkembangan berikutnya, para kelompok
militer Taira dan Genji diundang ke Kyoto untuk mengamankan perang ang terjadi dalam
keributan keluarga Fujiwara, tetapi kemudian keluarga Genji dan Taira pun saling berperang,
Dalam peperangan tersebut dimenangkan oleh Keluarga Taira yang dipimpin oleh Taira no
kyoumori, Namun selanjutnya Minamoto no yoritomo berhasil mengalahkan keluarga Taira
tahun 1185 pada perang Dannoura. Hal ini mengakibatkan kekuasaan berpindah ketangan
Minamoto. Minamoto noyoritomo meminta persetujuan kepada kaisar supaya di angkat
menjadi Shogun (enderal) oleh karena itu lah maka sistem keshogunan di kenal di Jepang
hingga dizaman Edo (1868). Stabilitas negara Jepang yang dirintis Minamoto no Yoritomo
pada tahun 1185 tidak bertahan lama. Penguasa-penguasa militer datang dan pergisilih berganti,
dan pada tahun 1467 pemerintahan milter runtuh yang menyebabkan Jepang terjun dalam
kekacauan, Maka dimulailah Zaman Perang Antar-Klan, abad berdarah ketika para panglima
perang lokal saling bertarung untuk melindungi daerah kekuasaan,
Dari penggalan sejarah diatas dapat diketahui bahwa di Jepang para petinggi/penguasa
yang merasa memiliki kekuasaan terkuat (dalam hal ini para Daimyo dan Shogun) akan selalu
metakukan perluasan ke wilayah lainnya dengan cara saling berperang satu sama lain, baik itu
perng antar Daimyo maupun antar Klan(marga) atau disebut dengan perangsaudara,sehingga
tampuk kekuasaan selalu silih berganti darimasa-kemasa.
Di pemerintahan Jepang Tenno atau biasa disebut kaisar tidak memilki peranyang
cukupbesar dalam sejarah pemerintahan jepang darizama-kezaman, hanya pada awal
terubentuknya negara Jepang dan dizaman awal-awal saja kaisar memilliki peran yang cukup
besar sebagai pemimpin, namun dimasa atau zaman berikutnya kaisar hanya berperan sebagai
kepala negara secara de jure atau sebagai simbolsajaartinya kaisar tidak memiliki kewenangan
mengatur Negara hingga sekarang. Namun kekuasaan tertinggi sering kali berada di tangan
Shogun atau jenderal milter.
Disetip zaman peran seorang kaisar mengalami berbagai perubahan, pada awalnya
Kaisar bertugas sebagaipemimpin dministrasi negara pemerintahan tertinggiyang mengatur dan
membuat kestabilan negara nmun tetap atas persetujuan pihak militer. Hal ini terlihat
padazaman ‘Asuka pada saat sepucuk suratyang disampaikan duta Kekaisaran Jepangke
Kekaisaran Cina pada tahun 607 ditulis kata-kata, "Kaisar negerimatahari terbit (Jepang)
mengirimkan suratkepada kaisar di negeri matahari terbenam (Cina). Surat tersebut
menyebabkan kemarahan kaisar
Cina Dimulai dengan Perintah Reformasi Taika tahun 645, Jepang semakin sgiat
mengadopsipraktik-praktik budaya Cina, melakukan reorganisasi pemerintahan, serta
menyusun undang-undang pidana (Ritsuryé) dengan mengikuti struktur administrasi Cina pada
waktu itu. Juga pada saat kaisar Gemmei memindahkan ibu kota Jepang ke Heijé-kyd
yangsekarangbernama Nara. Dan terakhir sebagai pendiri Jepang oleh Kaisar Jimmu pada
660SM. Namun sekarang Kaisar hanya dijadikan Simbolkekuasaan negara saa, hal ini dapat dat
dari sistem pemerintahan Jepang dalam UUD /Konstitusti terbaru Jepang yaitu Konstitusi 1947.
Konstitusi 1947 terseb utmengandung tiga (3) prinsip pokok, yaitu : (periksa, Kishomoto
Koichi, 1988: 42-44).
1. Kedaulatan rakvar dan Peranan Kaisar sebagai simbol (popular
souvereignity and the simbolic role ofthe emperor.
Pada kesempatan kali ini kami ingin membahas lahirnya seorang pemimpin menjadi
shogun dizaman Azuchimomoyama pada tahun 1185 - 1600. Pada akhir feodalisme
pertengahan ini muncul shogun yang berasaldarigolongan. bawah, yaitu Oda Nobunaga,
Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa leyashu.
Pada zaman Azuchimomoyama ini Oda Nobunaga adalah atasan Toyotomi Hideyoshi,
Alasan Toyotomi Hideyoshi mau mengabdikepada Oda Nobunaga adalah karena Oda
Nobunaga memiliki visi yaitu menyatukan seluruh wilayah Jepang dalam masa-masa yang
recok, Saatitu Oda Nobunaga sudah menjadi Shogun Gjenderal), sementara Toyotomi
Hideyoshi belum. Ketika itu, ‘Toyotomi Hideyoshimasih menjadi pembantu Oda Nobunaga,
Dengan segala kepatuhan To yotomi Hideyoshi bekerja dengan rajin dan jujur maka tahap demi
tahap Toyotomi Hideyoshi diangkat menjadi Shogun (jenderal),setelah ‘wafatnya Oda
Nobunaga. Oda Nobunaga sedikit lagi dapatmenyatukan visi menyatukan seluruh wilayah
Jepang. Sehingga yang meneruskan visi ini adalah Toyotomi Hideyoshi,
Dari kisah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sikap jujur, uletdan rajin sertatidak
pantang menyerah membuat Toyotomi Hideyoshi menjadi Shogunterbaik diantara Sho gun
lainnya, Karena la mampu menyatukan Jepang dengan men guasaisetengah wilayah Jepang
melalui kekuasaannya.
Dalam hal ini kami akan memaparkan salah satu tradisi/keyakinan masyarakat Jepang
yang sampai saat ni masih hidup di tengah para pejabat di negriJepang, yaitu Budaya Harakiri
Harakiri juga kadang dilakukan sebagai bentukdari hukuman mati bagi samurai yang
telah melakukan pelanggaran serius seperti pembunuhan yang tidak beralasan, pemerkosaan,
perampokan, korupsi, pengkhianatan dan kejahatan lain yang tak termaafkan. Dalam
perkembangannya,harakiri tetap hidup sebagai spirit, falsafah dan kode etik kepemimpinan
dalam pemerintahan Jepang modern. Harakiri politi sudah menjadi hal yang lumrah, karena
semangatbushido meletakkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi Semangat inilah
yang menjadikan Jepang dikenal sebagai bangsa beretos kerja tinggi, memiliki dedikasi dan
loyalitas yang jarangdimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Berpijak darispirit inlah Jepang
mampumengukuhkan divi sebagai salah satu negara maju di dunia, baik dalam ekonomi,
teknologi, industri maupun olahraga, Khususnya sepakbola “Harakiri politi’ yangsering
ditunjukkan para pemimpin Jepang adalah kebernian mundur dari jabatan apabila seseorang
merasa gagal dalam tugas kenegaraan, Dua contoh teranyar dari harakiri politik adalah
mundurnya Perdana Menteri Jepang Naoto Kan pada 26 Agustus 2011 akibat krisis Nuklir
pasca gempa besar (tsunami) yang melanda neger! itu dan ketidakpuasan publik dengan
penanganan pemerintah terhadap krisis itu Kemudian disusul dengan Mundurnya Menteri
Industri Yashio Hachiro pada 12 September 2011 hanya gara-garasalah ucap dengan menyebut
kata “Kota Kematian’ pasca gempa besar it. Padahal, setahun sebelumnya, pada 2 Juni 2010,
PM Jepang Yukio Hatoyama juga melakukan hal yang sama. Hatoyama yang hanya
menjabatselama 9 bulan mengundurkan diri setelah popularitasnya menurun drastis akibat
keputusannya mempertahankan pangkalan militer AS di Okinawa Mundur dari jabatan
merupakan tradisi bangsa Jepang dalam menjaga etika kepemimpinan khas samurai, Harakiri
politik, Bunuh diri kekuasaan adalah bagi pemimpin politik dan kekuasaan Jepangadalah
symbol kehormatan prajurit samurai yang telah terdidik untuk tidak menerima kekalahan,
kesalahan dan kegagalan. Menang, benar dan sukses atau mati Demi kepentingan dan
kehormatan partai (atau negara), nyawa (kepentingan pribadi) reladikorbankan. Begitu kuatnya
masyarakatepang dalam menjaga tradisi samurai, bahkanbelum lama terjadi, seorang Presiden
Perusahaan Kereta Api Hokkaido di Jepang, Naotoshi Nakajima, memilih untuk mengakhiri
hidupnya dengan harakiri (bunuh diri). la merasa bersalahatas terjadinya kecelakaan kereta api
di Hokkaido, pada bulan Met 2011 lalu, Padahalkecelakaan tersebut mengakibatkan 35
orangluka-luka, meski tidak ada korban jiwa. “Harakiri politi’ bunuh diri politi’ untuk
menyelamatkan kepentingan yang lebih besar dan menjagakehormatan sebagaiciri khas watak
ksatria sebenarnya bukan hanya tradisibangsa Jepang. Beberapa negaradidunia xyang dikenal
memiliki semangat nasio nalisme tinggi juga tak lepas dari sejarah yangsama.
B. SUPRASTRUKTUR POLITIK
Pada umumnya struktur ketatanegaraan meliputi dua suasana tata kehidupan politik,
yaitu suasana kehidupan politik pemerintah (Suprastruktur politik/the government political
sphere) dan suasana Lembaga kemasyarakatan yang memiliki hubungan dengan Lembaga
kenegaraan (Infrastruktur politik). Suasana tata kehidupan politik tersebut terjadi di negara-
negara yang menganut sistem politik tidak absolut otoriter, yaitu pada negara-negara yang
menganut paham demokrasi.
Jepang sebagai salah satu negara demokrasi juga mempunyai struktur ketatanegaraan
sebagaimana yang disebutkan diawal, struktur kenegaraan tersebut meliputi supra struktur
politik dan infra struktur politik. Hal ini dapat dilihat dalam Konstitusi Jepang yaitu Konstitusi
1947.
Supra struktur politik meliputi lembaga-lembaga kenegaraan atau Lembaga-lembaga
Negara atau alat –alat Pelengkap Negara. Dengan demikian, supra struktur politik Negara
Jepang menurut Konstitusi 1947, meliputi :
A. Lembaga Legislatif (legislature), yaitu National Diet (Parlemen Nasional)
B. Lembaga Eksekutif (Executive), yaitu Cabinet (Dewan Menteri), yang dipimpin oleh
seorang Perdana Menteri.
C. Lembaga Yudikatif (Judiciary), yaitu Supreme Court (Mahkamah Agung).
C. INFRASTRUKTUR POLITIK