Oleh:
Umi Hartati, M.Pd
Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah
FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
MASA KESHOGUNAN
Masa Keshogunan
Jepang sudah ada kira-kira pada 660 M. Suku Yamamoto
penyembah Amaterasu Omikami merupakan suku paling
kuat pada masa Jepang kuno.
Kaisar pertama Jepang yaitu Jimmu (Jimmu Tenno),
semua Kaisar di Jepang menganggap dirinya keturunan
Ameterasu Omikami. Sehingga kekuasaan Kaisar suci dan
tidak dapat diganggu gugat.
Sampai dengan tahun 1192 M daerah-daerah di Jepang
diperintah oleh banyak klan yang saling berebut kekuasaan
dan saling menjatuhkan, yaitu diantaranya ialah Klan
Mononobe, Klan Soga, Klan Tairo, dan Klan Minamoto.
Pada 1156-1160 M terjadi perang saudara antara
Klan Taira dengan Klan Minamoto.
Perang I : Klan Taira menang.
Perang II (1180-1185) dibawah Minamoto No
Yoritomo Klan Minamoto jadi pemenang.
Untuk memperkuat kedudukannya, Minamoto No
Yoritomo menjalankan beberapa kebijakan, Al:
1. Membentuk Shugo, bertugas sebagai militer &
polisi
2. Jito, bertugas mengurus tanah dan pajak
3. Membentuk Pemerintahan Bakufu (Organisasi
pemerintahan militer)
Minamoto No Yoritomo sebagai pemimpin Bakufu memakai
gelar Shogun.
Kata Shogun mempunyai arti yang mirip dengan
Generalisimo, yaitu pemimpin tertinggi, yang pada
perkembangnnya menjadi diktator militer.
Munculnya dualisme dalam pemerintahan
1. Pemerintahan Sipil
2. Pemerintahan Militer
Perkembangan Kekuasaan
Shogun
Shogunan Kamakura
(Kamakura Bakufu) adalah
pemerintahan militer oleh Samurai yang didirikan Minamoto
No Yoritomo di Kamakura. Pada zaman Kamakura (1185-
1333) lahir suatu kelas baru dalam masyarakat Jepang yaitu
kelas militer.
Kebudayaan zaman ini adalah bangkitnya aliran-aliran agama
Buddha. Pembentukan Bakufu ini sekaligus menandai
berakhirnya awal zaman pertengahan dan dimulainya zaman
feodalisme di Jepang.
Shogun
Muromachi/Ashikaga
Pada periode Muromachi ditandai dengan
peperangan-peperangan saudara yang memakan
waktu panjang, menyebabkan kelas prajurit atau
kaum Samurai menjadi kelas masyarakat yang
paling berperanan dalam semua sektor kehidupan.
KEKUASAAN SHOGUN TOKUGAWA
1. Bidang Politik/Pemerintahan
2. Bidang Keagamaan
3. Bidang Militer
4. Bidang Ekonomi
5. Bidang Sosial
6. Bidang Pendidikan
Jepang Sebagai Negara
Imperialis
Faktor-Faktor Munculnya Jepang Sebagai Negara
Imperialis
Adanya perkembangan Jepang
dalam segala bidang,
Adanya perkembangan industri
yang begitu pesat, butuh
daerah pasaran dan bahan
mentah, demi kelangsungan
proses industrialisasi.
Adanya restriksi (pembatasan)
imigran Jepang yang dilakukan
oleh negara-negara barat.
Perang Cina-Jepang 1
(1894-1895M)
Jepang dan Cina sebelumnya telah memiliki hubungan
persahabatan, baik secara resmi yakni dengan utusan-utusan,
maupun tidak resmi yakni dengan hubungan dagang sejak zaman
sebelum dinasti Ming. Akan tetapi suasana persahabatan tersebut
berubah setelah Jepang berhasil membangun negaranya menjadi
kuat.
Kaisar Meiji sebagai kaisar baru, mulai merintis jalan kearah
pembentukan negara Jepang yang baru, kuat dan modern. Kaisar
menginginkan Negara Jepang menjadi Negara yang besar. Hal ini
hanya dapat terlaksana apabila Jepang dapat menguasai daerah-
daerah di sekitarnya
Perang Cina-Jepang 1
(1894-1895 M)
Sebelum perang berlangsung, Korea adalah negara vassal
Cina. Sebaliknya mulai 1894 M, Jepang menaruh perhatian
yang besar terhadap Korea, yang kemudian melibatkan Korea
dalam perang melawan Cina. Adapun faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya perang Cina-Jepang 1,
dapat dikemukakan sebagai berikut :
1. Sebab umum
2. Sebab khusus
Perang Rusia-Jepang (1904-
1905 M)
Pada 1900 M, golongan konservaditif Cina
mendirikan suatu perkumpulan rahasia yang
terkenal dengan nama Yi Ho Tuan, oleh orang-
orang barat disebut “Boxers”. Gerakan ini
berusaha untuk menyelamatkan negara dari
pendudukan bangsa-bangsa barat.
Dengan adanya kekacauan yang ditimbulkan
oleh Boxers tersebut, Rusia berkesempatan untuk
mengirimkan pasukannya ke Manchuria untuk
melindungi warga negara dan kekayaannya. Rusia
memberitahukan kepada negara-negara barat
bahwa pengiriman tersebut hanya bersifat
sementara, dan jika situasi telah aman akan segera
ditarik kembali. Tapi kenyataannya, setelah
pemberontakan Boxers berakhir, tentara Rusia
tetap ditempatkan di daerah tersebut.
Sebab-sebab terjadinya perang Jepang-
Rusia, adalah sebagai berikut :
Baik Jepang maupun Rusia mempunyai kepentingan politik dan
ekonomi yang sama terhadap Korea dan Manchuria.
Jepang menghendaki agar masalah Manchuria diselesaikan
langsung dengan Tsar Rusia
Pada 10 Februari 1904 M pemerintah Jepang secara resmi
mengumumkan perang kepada Rusia, armada Jepang memblokir
Port Arthur dengan segera. Selanjutnya di bawah pimpinan
Jendral Kuroki tentara Jepang menduduki Korea, selanjutnya
menduduki Dairen. Pasukan Jepang di bawah pimpinan Jendral
Nogi dapat menghancurkan kapal-kapal Rusia di Port Arthur.
Atas permintaan Jepang, Presiden Amerika
Serikat
Franklin D. Roosevelt bersedia untuk berperan
sebagai penengah dalam perundingan
Rusia-Jepang.
Perjanjian perdamaian ia bertempat di
Portsmounth, New Hampshire, Amerika
Serikat.
Dengan perjanjian Portsmounth berarti Rusia
Kehilangan daerah-daerah Pengaruhnya. di
Manchuria, jalan-jalan kereta api dan hak-
haknya
yang lain di Manchuria, sebab semulanya
telah diberikan kepada Jepang.
Perang besar antara Rusia-Jepang yang
berakhir pada 1905 M dengan kemenangan
bagi pihak Jepang.
Jepang Dalam Perang Dunia 1
Perang Dunia 1 (1914-1918 M)
terpusat di Eropa, namun kemudian
juga merembet ke Asia dan Pasifik.
Adapun sebab-sebab umum terjadinya
Perang Dunia 1 adalah sebagai
berikut :
Terjadinya pertentangan antar negara
Terjadinya perlombaan persenjataan
Munculnya gerakan nasionalisme
Munculnya persekutuan politik
Perang korea
PERANG KOREA (1950-1953)
Sebab Umum
c. Gencatan senjata
3. Keikutsertaan PBB
Dampak perang korea bagi dunia internasional