Anda di halaman 1dari 1

Sejarah Samurai

Pemerintah Kamakura dan Bangkitnya Samurai (1185-1333)

Dikutip melalui History, selama Periode Heian (794-1185), samurai adalah pendukung bersenjata
dari pemilik tanah yang kaya – banyak dari mereka meninggalkan istana kekaisaran untuk mencari
kekayaan mereka sendiri setelah dicabut kekuasaannya oleh klan Fujiwara yang kuat. Kata "samurai"
secara kasar diterjemahkan menjadi "mereka yang melayani."

Pada 1185, Jepang mulai diperintah oleh prajurit atau samurai. Sampai saat ini pemerintah secara
teori birokrasi, tetapi sebenarnya aristokrat yaitu, orang memegang posisi tertentu karena mereka
dilahirkan dari keluarga yang berhak memegang pekerjaan itu. Bahkan setelah 1185, pemerintahan
sipil di istana Kaisar berlanjut hukum dan negara tidak diubah, tetapi kelas samurai baru berkuasa
dan semakin menjadi penguasa negara yang sebenarnya. Beberapa bentuk kepemimpinan militer
tetap menjadi bentuk pemerintahan di Jepang sampai tahun 1868, ketika sebuah pemerintahan
birokrasi terpusat muncul dengan Restorasi Meiji.

Pemerintah Ashikaga dan dalam Kekacauan(1333-1336)

Pada tahun 1333, Keshogunan Kamakura kehilangan kendali atas negaranya dari keluarga samurai
saingannya yaitu keluarga Ashikaga. Keshogunan Ashikaga memindahkan ibu kota kembali ke Kyoto,
tetapi tidak mampu memegang kendali atas berbagai provinsi seperti yang dimiliki pemerintah
Kamakura. Dipedesaan sekitarnya, daimyo (kepala provinsi) memerintah rakyat, dan sering
berperang melawan satu sama lain atas klaim teritorial. Para daimyo membangun pemerintahan
birokrasi di setiap provinsi dan berusaha membawa semua elemen masyarakat dibawah kekuasaan
militer mereka. Aturan lokal lebih berkembang dari sebelumnya, tetapi pemerintah pusat yang
diwakili oleh shôgun lemah.

Keshogunan Ashikaga, yang berpusat di Kyoto, dimulai sekitar tahun 1336. Selama dua abad
berikutnya, Jepang berada dalam keadaan konflik yang hampir konstan antara klan teritorialnya yang
bermusuhan. Setelah Perang Onin yang sangat memecah belah pada tahun 1467-77, shogun
Ashikaga tidak lagi efektif, dan Jepang feodal tidak memiliki otoritas pusat yang kuat

Ekspansi ekonomi yang cukup besar di Jepang. Itu juga merupakan zaman keemasan bagi seni
Jepang, karena budaya samurai berada di bawah pengaruh Buddhisme Zen yang berkembang. Selain
bentuk seni Jepang yang sekarang terkenal seperti upacara minum teh, taman batu dan merangkai
bunga, teater dan lukisan juga berkembang selama periode Muromachi.

Anda mungkin juga menyukai