Non Imunologis
Kelompok 4
• Abdul Priyono
• Anna Lidya Hormat
• Arista AD. Hamidi
• Esti Cahyani
• Flafiana Rerin
• Melani Liyantika Yosan
Reaksi Transfusi
Reaksi transfusi dapat didefinisikan sebagai setiap efek samping atau komplikasi
yang terjadi selama atau setelah transfusi komponen darah pada pasien. Efek
samping dari transfusi darah dapat bervariasi.
Klasifikasi
Imunologi : Produksi anti bodi terhadap aloantigen pada eritrosit, leukosit,
trombosit atau protein plasma darah.
Non Imunologik : Reaksi setelah transfusi darah yang berhubungan dengan
bahan fisika/kimia komponen darah atau kontaminan.
Reaksi Transfusi Lambat
Kontaminasi bakteri pada darah donor dapat timbul sebagai hasil paparan
terhadap bakteri kulit pada saat pengambilan darah, kontaminasi alat dan
manipulasi darah oleh staf bank darah atau staf rumah sakit pada saat
pelaksanaan transfusi atau bakteremia pada donor saat pengambilan darah yang
tidak diketahui. Jumlah kontaminasi bakteri meningkat seiring dengan lamanya
penyimpanan sel darah merah atau plasma sebelum transfusi. Penyimpanan pada
suhu kamar meningkatkan pertumbuhan hampir semua bakteri.
Gejala Dan Penatalaksannan
Gejala :
demam tinggi (peningkatan suhu > 2oC dibandingkan suhu sebelumnya),
mengigil berat,
hipotensi atau kolaps sirkulasi sementara atau sesaat setelah transfusi.
Penatalaksanaan :
Penanganan yang tepat harus mencakup antibiotik spektrum luas bersamaan
dengan kultur darah pasien yang dicurigai.
Reaksi karena penularan penyakit
infeksi
Risiko penularan penyakit infeksi melalui transfusi darah bergantung pada
berbagai hal, antara lain :
prevalensi penyakit di masyarakat
keefektifan skrining yang digunakan,
status imun resipien dan jumlah donor tiap unit darah.
Saat ini dipergunakan model matematis untuk menghitung risiko transfusi darah,
antara lain untuk penularan HIV, virus hepatitis A,C, dan B, virus human T-cell
lymphotropic (HTLV), sifilis, malaria serta penyakit lain yang disebabkan oleh
parasit dan bakteri pathogen. Model ini berdasarkan fakta bahwa penularan
penyakit terutama timbul pada saat window periode (periode segera setelah
infeksi dimana darah donor sudah infeksius tetapi hasil skrining masih negatif).
Penatalaksanaan
Kelebihan cairan menyebabkan gagal jantung dan edema paru. Hal ini dapat
terjadi bila terlalu banyak cairan yang ditransfusikan, transfusi terlalu cepat,
atau penurunan fungsi ginjal. Kelebihan cairan terutama terjadi pada pasien
dengan anemia kronik dan memiliki penyakit dasar kardiovaskular. Terjadinya
hipervolemia secara mendadak akibat transfusi akan menyebabkan terjadinya
bendungan dalam paru yang disusul dengan sembab paru dan akan tampak gejala
– gejala dekompensasi jantung mendadak, edema paru serta hiperhidrosis
renalis. Komplikasi dekompensasi kordis merupakan yang terpenting karena
banyak menyebabkan kematian. Kemungkinan terjadinya kelebihan transfusi
lebih besar pada penderita dengan anemia kronis, pada orang tua, anak kecil,
dan pada penderita penyakit paru, jantung dan penyakit degeneratif.
Penatalaksanaan
Kontaminasi parasit dapat timbul hanya jika donor menderita parasitemia pada
saat pengumpulan darah. Kriteria seleksi donor berdasarkan riwayat bepergian
terakhir, tempat tinggal terdahulu, dan daerah endemik, sangat mengurangi
kemungkinan pengumpulan darah dari orang yang mungkin menularkan malaria,
penyakit Chagas atau leismaniasis.
Hipotermia
Penatalaksanaan
berikan perawatan selama berlangsungnya transfusi. Sebuah perangkat pemanas
darah harus dipertimbangan untuk digunakan bilan diperlukan transfusi darah
yang cepat.
Komplikasi Metabolik
Komplikasi metabolik dapat terjadi pada transfusi darah dengan volume besar,
terutama pada pasien dengan penyakit hati atau ginjal.
Keracunan Sitrat
Kelebihan besi adalah komplikasi jangka panjang dari transfusi sel darah merah
berulang. Setiap transfusi menyumbangkan kira-kira 250 mg besi. Pasien yang
membutuhkan transfusi berulang seperti pada anemia aplastik, talasemia atau
hemoglobinopati berisiko lebih tinggi dibandingkan pasien yang ditransfusi karena
perdarahan. Pasien seperti ini harus dipertimbangan untuk menggunakan iron
chelating agent
TERIMAKASIH