Nama pembimbing
ABD GAFAR,S.Kep,MPH
NAMA: VERONICA(213210233)
LOKAL: 1A
Tahun 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 konsep pemberantasan korupsi......................................................................5
2.2 Upaya penangglan kejahatan korupsi dengan hukum pidana........................6
2.3 peran seseorang dalam pemberantasan korupsi.............................................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1 Kesimpulan..............................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 11
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang UPAYA
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari bapak/dosen Abd Gafar,S,Kep,MPH Pada bidang studi/mata kuliah
Pendidikan Dan Budaya Anti Korupsi Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN SIKAP
DAN PERAN SESEORANG DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
VERONICA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
1.2RUMUSAN MASALAH
4
2. Mengetahui upaya penanggulan kejahatan korupsi dengan hukum
pidana
3. Mengetahui peran seseorang dalam pemberantasan korupsi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP PEMBERANTASAN KORUPSI
Tidak ada jawaban yang tunggal dan sederhana untuk menjawab mengapa
korupsi timbul dan berkembang demikian masif di suatu negara. Ada yang
menyatakan bahwa korupsi ibarat penyakit ‘kanker ganas’ yang sifatnya
tidak hanya kronis tapi juga akut. Ia menggerogoti perekonomian sebuah
negara secara perlahan, namun pasti. Penyakit ini menempel pada semua
aspek bidang kehidupan masyarakat sehingga sangat sulit untuk diberantas.
Perlu dipahami bahwa dimanapun dan sampai pada tingkatan tertentu,
korupsi memang akan selalu ada dalam suatu negara atau masyarakat.
5
Di muka telah dipaparkan bahwa upaya yang paling tepat untuk
memberantas korupsi adalah dengan memberikan pidana atau menghukum
seberat-beratnya pelaku korups
Sifat preventif memang bukan menjadi fokus kerja aparat penegak hukum.
Namun untuk pencegahan korupsi sifat ini dapat ditemui dalam salah satu
tugas dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang memiliki Deputi Bidang
Pencegahan yang di dalamnya terdapat Direktorat Pendidikan dan Pelayanan
Masyarakat.
6
Upaya yang kedua adalah upaya penal dengan memanggil atau menggunakan
hukum pidana atau dengan menghukum atau memberi pidana atau
memberikan penderitaan atau nestapa bagi pelaku korupsi.
Ada hal penting yang patut dipikirkan dalam menggunakan upaya penal. Hal
ini didasarkan pada pertimbangan bahwa sarana penal memiliki
‘keterbatasan’ dan mengandung beberapa ‘kelemahan’ (sisi negatif ) sehingga
fungsinya seharusnya hanya digunakan secara ‘subsidair’. Pertimbangan
tersebut (Nawawi Arief : 1998) adalah :
•dilihat secara dogmatis, sanksi pidana merupakan jenis sanksi yang paling
tajam dalam bidang hukum, sehingga harus digunakan sebagai ultimum
remedium (obat yang terakhir apabila cara lain atau bidang hukum
lain sudah tidak dapat digunakan lagi);
•dilihat secara fungsional/pragmatis, operasionalisasi dan aplikasinya
menuntut biaya yang tinggi;
•sanksi pidana mengandung sifat kontradiktif/paradoksal yang
mengadung efek sampingan yang negatif. Hal ini dapat dilihat dari
kondisi overload Lembaga Pemasyarakatan;
•penggunaan hukum pidana dalam menanggulangi kejahatan hanya
merupakan ‘kurieren am symptom’ (menyembuhkan gejala), ia hanya
merupakan pengobatan simptomatik bukan pengobatan kausatif
karena sebab-sebab kejahatan demikian kompleks dan berada di luar
jangkauan hukum pidana;
•hukum pidana hanya merupakan bagian kecil (sub sistem) dari sarana
kontrol sosial lainnya yang tidak mungkin mengatasi kejahatan
sebagai masalah kemanusiaan dan kemasyarakatan yang sangat
kompleks;
•sistem pemidanaan bersifat fragmentair dan individual/personal;
tidak bersifat struktural atau fungsional;
•efektifitas pidana (hukuman)
7
masa depan bangsa,kita harus memperhatikan juga angka korupsi setiap
tahunnya yang terjadi di negara kita.Kita tidak perlu merasa takut ataupun
ragu apabila menjumpai orang yang melakukan tindakan korupsi,karena kita
akan mendapatkan perlindungan dari pemerintah atau pihak berwenang.
8
2. peka terhadap lingkungan ,seseorang yang peka terhadap lingkungan
sekitar akan memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi terhadap
lingkungan dan juga sesama
3. Disiplin,karakter ini akan membuat seseorang akan patuh terhadap
kebijakan atau atura yang yang telah dibuat
4. Tanggung jawab,segala sesuatu yang dilakukan akan dapat
dipertanggung jawabkan dan orang yang bertanggung jawab memiliki
sifat konsekuensi.
5. Sederhana ,dengan adanya karakter ini maka seseorang akan
menjauhi ikap mewah atau glamour,mereka lebih suka tampil dengan
kesederhanaan.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Korupsi ini bersifat jahat karena merugikan orang banyak dan negara.orang
yang meakukan korupsi hendaklah diberi hukuman dan denda yang sangat
berat.Seharusnya kita dapat mengendalikan diri supaya tidak terjerums
dalam tindakan korupsi,dengan cara menguatkan iman dan mendekatkan
diri kepada allah SWT agar kita terhindardari semua permasalahan korupsi
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku ajar pendidikandan budaya anti korupsi(PBAK)pusat pendidikan dan
pelatihan tenaga kesehatan badan pengembangan dan pemerdaya SDM
kesehatan kementrian RI,jakarta,2014
5.hhtp://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexetsocietatis/article/view/5380
11