Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN

DOSEN PEMBIMBING :
Lissa Ervina, S.Kep.,MKM

DISUSUN OLEH :
Shela Ramadania
P05170020071

JURUSAN D4 PROMOSI KESEHATAN


POLTEKES KEMENKES BENGKULU
RANGKUMAN MATERI

KONSEP MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN

DI TATANAN RUMAH TANGGA

A. Pengertian Promosi Kesehatan di Tatatanan Rumah Tangga


Promosi Kesehatan di Tatanan Rumah Tangga adalah upaya untuk
memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya,
mencegah resiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman
penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu tatanan rumah tangga sehat dapat diwujudkan dengan perilaku
sehat dan lingkungan sehat.

Indikator di Tatanan Rumah Tangga :


1) Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
2) Pemberian ASI eksklusif
3) Menimbang bayi dan balita secara berkala
4) Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
5) Menggunkan air bersih
6) Menggunakan Jamban sehat
7) Memberantas jentik nyamuk
8) Konsumsi buah dan sayur
9) Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10) Tidak merokok didalam rumah

B. Tujuan Promosi Kesehatan di Tatanan Rumah Tangga


1) Meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah
tangga untuk melaksanakan PHBS.
2) Meningkatkan keikutsertaan seluruh anggota keluarga agar berperan
aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

C. Sasaran Promosi Kesehatan di Tatanan Rumah Tangga


A. Sasaran primer adalah sasaran yang mempunyai masalah, yang
diharapkan mau berperilaku sesuai harapan dan memeperoleh manfaat
paling besar dari perubahan perilaku tersebut, yakni : Anggota rumah
tangga yang memiliki masalah kesehatan, terutama ibu bayi, balita.

B. Sasaran sekunder adalah individu atau kelompok yang memiliki


pengaruh atau disegani oleh sasaran primer. Sasaran skunder
diharapkan mampu mendukung pesan-pesan yang disampaikan
kepada sasaran primer. Sasaran skunder diantaranya :
 KK
 Orang tua/ mertua
 Kader
 Toma/toga
 LSM
 Petugas kesehatan

C. Sasaran tersier adalah para pengambil kebijakan, penyandang dana,


pihak-pihak yang berpengaruh di berbagai tingkatan (pusat, propinsi,
kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan). Diantaranya :
 Ketua RT/RW
 Kepala desa

D. Manfaat Promosi Kesehatan di Tatanan Rumah Tangga

Bagi Rumah Tangga :


 Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
 Anak tumbuh sehat dan cerdas.
 Anggota keluarga giat bekerja.
 Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk
memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk
menambah pendapatan keluarga.

Bagi Masyarakat :
 Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
 Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-
masalah kesehatan.
 Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada.
 Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti Posyandu, tabungan ibu
bersalin, arisan jamban, ambulans desa dan lain-lain.

E. Prinsip Promosi Kesehatan di Tatanan Rumah Tangga


 Keluarga merupakan lingkup terkecil dalam suatu kelompok
masyarakat, sehingga promosi kesehatan yang dilakukan harus bisa
lebih spesifik juga. Pendidikan kesehatan yang diberikan pun
diharapkan akan lebih efektif karena fokus pada satu keluarga sebagai
satu sasaran.

 Keluarga terdiri atas beberapa orang yang sudah terikat hubungan satu
sama lain, yaitu ayah, ibu, dan anak. Sehingga apabila promosi
kesehatan yang dilakukan sudah baik akan sangat berpengaruh pada
perubahan perilaku pada masing-masing anggota keluarga tersebut,
dan nantinya perilaku itu akan terbawa ke lingkungan diluarnya.

 Setiap keluarga tentu memiliki nilai dan aturan tersendiri dalam


lingkungannya, yang masing-masing anggota keluarga sudah anut
sejak lama, biasanya berupa kebiasaan-kebiasaan tertentu. Dalam hal
ini maka pemberi promosi kesehatan harus mampu menyesuaikan diri
dengan aturan tersebut agar keluarga tersebut bsia lebih terbuka dalam
menerima segala bentuk promosi yang dilakukan.

F. Perencanaan dan Evaluasi PHBS di Rumah Tangga

Perencanaan
1. Advokasi (Pendekatan pada para pengambil keputusan)
Ditingkat keluarga atau rumah tangga, strategi ini ditujukan
kepada para kepala keluarga/ bapak/suami, ibu, kakek, nenek.
Tuiuannya agar para pengambil keputusan di tingkat keluarga/rumah
tangga dapat meneladani dalam berperilaku sehat, memberikan
dukungan, kemudahan, pengayoman dan bimbingan kepada anggota
keluarga dan lingkungan disekitarnya.
Tujuannya adalah agar para pimpinan atau pengambil
keputusan mengupayakan kebijakan, program atau peraturan yang
berorientasi sehat, seperti adanya peraturan tertulis, dukungan dana,
komitmen, termasuk memberikan keteladanan.

Langkah-langkah Advokasi :
a. Tentukan sasaran yang akan diadvokasi, baik sasaran primer,
sekunder atau tersier.
b. Siapkan informasi data kesehatan yang menyangkut PHBS di 5
tatanan.
c. Tentukan kesepakatan dimana dan kapan dilakukan advokasi.
d. Lakukan advokasi dengan cara yang menarik dengan
menggunakan teknik dan metoda yang tepat.
e. Simpulan dan sepakati hasil advokasi.
f. Buat ringkasan eksekutif dan sebarluaskan kepada sasaran.

2. Mengembangkan Dukungan Suasana


Langkah-langkah Pengembangan Dukungan Suasana :
a. Menganalisis dan mendesain metode dan teknik kegiatan
dukungan suasana, seperti : demonstrasi, pelatihan, sosialisasi,
orientasi.
b. Mengupayakan dukungan pimpinan, program, sektor terkait
pada tiap tatanan dalam bentuk adanya komitmen, dan
dukungan sumber daya.
c. Mengembangkan metoda dan teknik dan media yang telah diuji
coba dan disempurnakan.
d. Membuat format penilaian dan menilai hasil kegiatan.

3. Gerakan Pemberdayaan Masyarakat


Langkah-langkah kegiatan gerakan masyarakat :
a. Peningkatan pengetahuan masyarakat melalui berbagai kegiatan
pembinaan.
b. Menganalisis dan mendisain metode dan teknik kegiatan
pemberdaya seperti pelatihan, pengembangan media
komunikasi untuk penyuluhan individu, kelompok dan massa,
lomba, sarasehan dan lokakarya.
c. Mengupayakan dukungan pimpinan, program, sektor terkait
pada tiap tatanan dalam bentuk komitmen dan sumber daya.
d. Mengembangkan metoda dan teknik serta media yang telah
diujicoba dan disempurnakan.
e. Membuat format penilaian dan menilai hasil kegiatan bersama-
sama dengan lintas program dan lintas sektor pada tatanan
terkait.
f. Menyusun laporan serta menyajikannya dalam bentuk tertulis
(ringkasan, eksekutif).

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang perlu dilakukan dalam


penggerak; pelaksanaan adalah menerapkan AIC, yaitu :
1) A (Apreciation) : penghargaan kepada para pelaksana kegiatan.
2) I (Involvement) : keterlibatan para pelaksana dalam tugasnya.
3) C (Commitment) : kesepakatan para pelaksana untuk
melaksanakan, tugasnya.

4. Evaluasi
Hasil yang dicapai adalah :
1) Pelaksanaan program PHBS sesuai rencana.
2) Dapat mensosialisasikan, menerapkan, dan membina PHBS
dalam kehidupan sehari-hari.
3) Diharapkan meningkatnya pengetahuan para peserta tentang
PHBS umumnya dan khususnya PHBS di tatanan rumah
tangga.
4) Adanya upaya jalan keluar apabila terjadi hambatan.
5) Adanya peningkatan program PHBS.

Anda mungkin juga menyukai