Anda di halaman 1dari 2

Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan baku tersebut adalah

Barang dalam proses – BBB Rp 5.475.000


Persediaan Bahan Baku Rp 5.475.000
Dalam metode harga pokok pesanan biaya produksi langsung harus dipisahkan dari biaya
produksi tidak langsung, maka bahan penolong yang merupakan unsur biaya produksi tidak
langsung dicatat pemakainnya dengan mendebit rekening control biaya overhead pabrik
sesungguhnya.

Jurnal pencatatan pemakaian bahan penolong adalah

Barang Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp 300.000


Persediaan Bahan Penolong Rp 300.000
PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA

Dalam metode harga pokok pesanan upah tenaga kerja langsung harus dipisahkan dari upah
tenaga kerja tidak langsung, dimana upah tenaga kerja langsung dicatat dengan mendebit
rekening barang dalam proses dan dicatat pula dalam kartu harga pokok pesanan yang
bersangkutan. Sedangkan, upah tenaga kerja tidak langsung dicatat dengan mendebit rekening
biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja adalah

a. Pencatatan biaya tenaga kerja yang terutang oleh perusahaan.

Gaji dan Upah Rp 20.400.000


Utang Gaji dan Upah Rp 20.400.000

b. Pencatatan distribusi biaya tenaga kerja.

Barang dalam proses – BTKL Rp 5.900.000


BOP Sesungguhnya Rp 3.000.000
Biaya Administrasi dan Umum Rp 4.000.000
Biaya Pemasaran Rp 7.500.000
Gaji dan Upah Rp 20.400.000

c. Pencatatan pembayaran gaji dan upah


Utang Gaji dan Upah Rp 20.400.000
Kas Rp 20.400.000
PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Dalam pencatatan biaya overhead pabrik dibagi menjadi dua, yaitu pencatatan BOP yang
dibebankan kepada pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka dan pencatatan BOP yang
sesungguhnya terjadi.

Di dalam metode harga pokok pesanan, produk dibebani BOP dihitung pada awal tahun
anggaran yang berdasarkan angka anggaran BOP, hal ini dicatat dengan mendebit rekening
Barang dalam proses danmengkredit rekening BOP yang dibebankan. BOP yang sesungguhnya
terjadi dicatat dengan mendebit rekening control BOP sesungguhnya.

Secara periodic, BOP yng ibebankan kepada produk berdasarkan tariff akan dibandingkan
dengan BOP yang sesungguhnya dan dihitung selisihnya. Pembandingan ini dilakukan dengan
menutup rekening BOP yang dibebankan ke delam rekening BOP Sesungguhnya.

Contoh :

Pesanan#101 150% x Rp 900.000 Rp 1.350.000

Pesanan#102 150% x Rp 5.000.000 Rp 7.500.000 +

Jumlah BOP yang dibebankan Rp 8.850.000

Maka Jurnalnya,

Barang dalam Proses - BOP Rp 8.850.000


BOP yang dibebankan Rp 8.850.000

Anda mungkin juga menyukai