OLEH KELOMPOK 2 :
JURUSAN AKUNTANSI
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-NYA saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa juga saya
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedapannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Modal...........................................................................
2.2 Organisasi Pasar Perdana dan Sekunder..................................................
2.3 Pelaku Pasar.............................................................................................
2.4 Jenis-jenis Efek .......................................................................................
2.5 Mekanisme Perdagangan Pasar Modal....................................................
2.6 Macam-macam Indeks Harga Saham......................................................
2.7 Perkembangan Pasar Modal di Indonesia................................................
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam meningkatkan pembangunan ekonomi nasional dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Salah satunya meningkatkan peranan bursa perdagangan dan
pasar modal. Bursa perdagangan disebutnjuga bursa komoditi merupakan tempat
pertemuan antara permintaan dan penawaran komoditas dan derivativnya. Bursa
perdagangan dikatakan dapat meningkatkan ekonomi nasional karena bursa
perdagangan merupakan saran melakukan aktivitas ekonomi dengan menjual barang
komoditi tertentu. Semakin meningkatnya aktivitas bursa perdagangan maka aktivitas
ekonomi nasional akan semakin meningkat.
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang
sangat pesat terutama setelah pemerintah melakukan berbagai regulasi di bidang
keuangan dan perbankan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah
menyadari bahwa perdagangan efek dapat membrikan return yang cukup baik bagi
mereka, dan sekaligus memberika kontribusi yang besar bagi perkembangan
perekonomian negara kita. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu
potentensi perekonomian nasional, memiliki peranan yang penting dalam
menumbuhkembangkan perekonomian nasional. Dukungan sektor swasta menjadi
kekuatan nasioanal sebagai dinamisator aktivitas perekonomian nasional. Pun
demikian, di Indonesia, ternyata pasar modal masih didominasi oleh pemodal asing.
Idealnya, dalam pasar modal perlu ada keseimbangan antara pemodal asing dan lokal.
Pasar modal Indonesia masih dianalogikan denagan arena judi, bukan
sebagai sarana investasi. Akibatnya, hal ini menyebabkan peningkatan fluktuasi dan
merugikan investor minoritas. Pasar modal merupakan tempat kegiatan usaha
penghimpunan dana masyarakat secara langsung dengan menanamkan dana ke dalam
perusahaan yang sehat dan baik pengelolaannya. Fungsi utama pasar modal adalah
sebagai sarana pembentukan modal dan akuntansi dana bagi pembiayaan suatu
perusahaan/emiten. Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sumber dana
bagi pembiayaan pembangunan nasional pada umumnya dan emiten pada khususnya
di luar sumber-sumber yang umum dikenal, sebagai tabungan pemerintah, tabungan
masyarakat, kredit perbankan dan bantuan luar negeri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah definiai pasar modal?
2. Apa saja organisasi pasar perdana dan sekunder?
3. Siapa saja pelaku pasar?
4. Sebutkan jenis-jenis efek?
5. Bagaimana mekanisme perdagangan pasar modal?
6. Sebutkan macam-macam indeks harga saham?
7. Bagaimana perkembangan pasar modal di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan definisi pasar modal
2. Untuk menjelaskan organisasi pasar perdana dan sekunder
3. Untuk menjelaskan pelaku pasar
4. Untuk menjelaskan jenis-jenis efek
5. Untuk menjelaskan mekanisme perdagangan pasar modal
6. Untuk menjelaskan macam-macam indeks harga saham
7. Untuk menjelaskan perkembangan pasar modal di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara
penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak
pemilikan perusahaan dansurat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah
individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk
melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal, sedangkan
penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk
keperluan usahanya.
Singkatnya, pasar modal adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan
aktivitas perdagangan surat berharga, seperti saham, obligasi, option, warrant, right,
dengan menggunakan jasa perantara, komisioner, dan underwriter.
Pasar Perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh
perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa efek.
Pada pasar perdana, efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan yang
menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari penjualan tersebut. Perusahaan dapat
menggunakan dana hasil emisi untuk mengembangkan dan memperluas barang modal
untuk memproduksi barang dan jasa. Selain itu dapat juga digunakan untuk melunasi
hutang dan memperbaiki struktur pemodalan usaha. Harga saham pasar perdana tetap,
pihak yang berwenangadalah penjamin emisi dan pialang, tidak dikenakan komisi
dengan pemesanan yang dilakukan melalui agen penjualan.
b. Pasar Sekunder
Pasar Sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana
berakhir. Pada pasar sekunder ini harga efek ditentukan berdasarkan kurs efek
tersebut. Naik turunnya kurs suatu efek ditentukan oleh daya tarik menarik antara
permintaan dan penawaran efek tersebut. Bagi efek yang dapat memenuhi syarat
listing dapat menjual efeknya di dalam bursa efek, sedangkan bagi efek yang tidak
memenuhi syarat listing dapat menjual efeknya di luar bursa efek. Dengan adanya
pasar sekunder para investor dapat membeli dan menjual efek setiap saat. Sedangkan
manfaat bagi perusahaan, pasar sekunder berguna sebagai tempat untuk menghimpun
investor lembaga dan perseorangan. Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai
dengan ekspetasi pasar, pihak yang berwenang adalah pialang, adanya beban komisi
untuk penjualan dan pembelian, pemesanannya dilakukan melalui anggota bursa,
jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat
yaitu:
1. Bursa regular: bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek
Surabaya (BES)
2. Bursa parallel:
Pelengkap bursa efek yang ada. Bagi perusahaan yang menerbitkan efek yang
akan menjual efeknya melalui bursa dapat dilakukan melalui bursa paralel. Bursa
paralel diselenggarakan oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE),
diawasi dan dibina oleh Bapepam.
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah: Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal
sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien
serta melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.
4. Notaris
5. Agen Penjual
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang
(broker/deler) yang bertugas melayani investor yang akan memesan efek,
melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek
kepada pemesan.
6. Perusahaan Penilai
1. Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedagang efek
juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga
keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli
dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
3. Perusahaan Efek
a. Reksa dana
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi)
untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Pada prinsipnya investasi pada
reksa dana adalah melakukan investasi yang menyebar pada sejumlah alat
investasi yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
b. Saham
Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah
selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik
perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Imbalan yang akan diperoleh
dengan kepemilikan saham adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang
tidak terhingga. Tidak terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham
biasa sangat besar, tetapi tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya.
Bila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar maka ada
kemungkinan para pemegang sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar
pula. Karena laba yang besar tersebut menyediakan dana yang besar untuk
didistribusikan kepada pemegang saham sebagai deviden.
c. Saham Preferen
Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa.
Artinya di samping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki
karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham preferen
memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen
memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian deviden. Ada pembeli saham
preferen yang menghendaki penerimaan deviden yang besarnya tetap setiap
tahun, ada pula yang menghendaki didahulukan dalam pembagian deviden, dan
lain sebagainya.
Saham preferen memiliki karakteristik saham biasa sebab tidak selamanya
saham preferen bisa memberikan penghasilan seperti yang dikehendaki
pemegangnya. Jika suatu ketika emiten mengalami kerugian, maka pemegang
saham preferen bisa tidak menerima pembayaran deviden yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
d. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar
kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman
kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki.obligasi
sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi dapat
diperdagangkan.
e. Waran
Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang
sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga
lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham
yang nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau
saham yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi, saham maupun waran
dapat diperdagangkan secara terpisah.
f. Right Issue
Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang
dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk
membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau deviden saham, yang
otomatis diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat diperdagangkan.
Pilihan terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan
penghasilan yang sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih
rendah. Biasanya harga saham hasil right issue lebih murah dari saham lama.
Karena membeli right issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka
kalau pemodal menggunakan haknya otomatis pemodal telah melakukan
pembelian saham. Dengan demikian maka imbalan yang akan didapat oleh
pembeli right issue adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividen dan capital
gain.
2.5 Mekanisme Perdagangan Pasar Modal
Seperti pasar modal pada umunya, pasar modal Indonesia terdiri dari pasar
perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). Di pasar perdana,
emiten pertama kali menawarkan sekuritas kepada para investor dengan menggunakan
jasa penjamin emisi efek (underwriter). Selanjutnya sekuritas tersebut dapat
diperdagangkan antar-investor di pasar sekunder.
Indeks LQ45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997. Hari
dasar untuk penghitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100. Selanjutnya
bursa efek secara rutin memantau perkembangan kinerja masing-masing ke 45 saham
yang masuk dalam penghitungan indeks LQ45. Penggantian saham dilakukan setiap
enam bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila terdapat
saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi, maka saham tersebut dikeluarkan dan
diganti dengan saham lainyang memenuhi kriteria.
Dalam sejarah pasar modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan obligasi
dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan oleh
Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah berlangsung
sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs mendirikan cabang
bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut merupakan yang tertua
keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo. Aktivitas yang sekarang diidentikkan
sebagai aktivitas pasar modal sudah sejak tahun 1912 di Jakarta.
Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang Belanda di Batavia yang
dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda
mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu
sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para
penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa lainnya yang
penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar
itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal.
Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen Keuangan. Untuk
merangsang perusahaan melakukan emisi, pemerintah memberikan keringanan atas pajak
perseroan sebesar 10%-20% selama 5 tahun sejak perusahaan yang bersangkutan go
public. Selain itu, untuk investor WNI yang membeli saham melalui pasar modal tidak
dikenakan pajak pendapatan atas capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan
pajak kekayaan atas nilai saham/bukti penyertaan modal.
1) Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.
2) Diperkenalkan bursa paralel.
3) Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang
sebelumnya dipungut oleh Bapepam.
4) Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.
5) Saham boleh diterbitkan atas unjuk.
6) Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum ditiadakan.
7) Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari
sejak dilengkapinya persyaratan.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham diswastanisasi menjadi PT Bursa Efek
Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan beralihnya fungsi
Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasar modal terbagi atas dua, yaitu pasar modal perdana dan pasar
sekunder. Pasar Perdana adalah penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh
perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek tersebut dijual melalui bursa
efek. Sedangkan, Pasar Sekunder adalah penjualan efek setelah penjualan pada
pasar perdana berakhir.