Anda di halaman 1dari 9

Kasus 1.

Mengelola posisi asset


atau kewajiban bersih yang
terkena eksposur mata uang asing:
bukan instrument lindung nilai
Penggunaan yang paling umum dari kontrak pertukaran mata uang
asing adalah untuk mengelola posisi mata uang asing, baik posisi aset
bersih yang terkena eksposur maupun kewajiban bersih. Kontrak
pertukaran mata uang asing akan menyeimbangkan antara kewajiban
dalam suatu mata uang asing dengan piutang dalam mata uang asing
yang sama, sehingga akan menghapuskan risiko fluktuasi mata uang
asing.
• PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai
kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap
tanggal penilaian.
• PSAK 10 menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yang didenominasi
dalam mata uang asing dinilai menggunakan kurs tunai pada tanggal penilaian.
Kontrak pertukaran harus disesuaikan atas perubahan nilai wajarnya. Karena dua
kurs yang digunakan berbeda (kurs tunai dan kurs masa depan) umumnya akan
menimbulkan perbedaan antara jumlah keuntungan atau kerugian. Perbedaan ini
tidak terlalu besar namun akan menimbulkan sedikit sedikit volatilitas dalam arus
laba.
Nilai waktu (time value) dari arus kas masa
depan dari kontrak pertukaran
• Satu catatan lain adalah bahwa PSAK 55 mensyaratkan pengakuan
faktor bunga jika bunga signifikan. Jadi, ketika bunga signifikan,
perusahaan harus menggunakan nilai sekarang dari arus kas bersih
masa depan yang diharapkan untuk menilai kontrak berjangka.
Dengan menggunakan nilai sekarang, perusahaan secara eksplisit
mengakui nilai waktu dari uang
Ilustrasi mengelola posisi kewajiban bersih
yang terkena eksposur
Contoh berikut menunjukkan akuntansi untuk pengelolaan posisi mata uang
asing dengan kontrak pertukarannya. Asumsikan hal-hal berikut:
• Pada tanggal 1 oktober 20X1, PT induk membeli barang secara kredit dari
Tokyo industries dengan nilai 2.000.000 yen
• Transaksi tersebut didominasi dalam yen, dan PT induk menghapuskan risiko
dalam kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk
menerima 2.000.000 yen dari pedagang mata uang asing.
• Jangka waktu kontrak pertukaran mata uang asing sama dengan periode
kredit 6 bulan yang diberikan oleh Tokyo industries.
• Tanggal akhir tahun PT induk adalah 31 desember, sementara utang akan
dilunasi pada tanggal 1 april 20X2.
Kurs langsung yang relevan adalah sebagai berikut:
Tanggal Nilai setara rupiah dari Garis waktu untuk transaksi tersebut adalah
1 yen
sebagai berikut:
Kurs tunai Kurs masa
depan 1 oktober 20X1 (tanggal transaksi):
1 oktober 20X1 Rp 80 Rp 85(180 hari)
(tanggal transaksi) a. Timbul transaksi yang di dominasi dalam yen
31 desember 20X1 90 87 (90 hari) b. Menandatangani kontrak masa depan 180 hari
(tanggal neraca)
1 april 20X1 86
untuk yang menerima yen.
(tanggal penyelesaian)
1 april 20X1 (tanggal penyelesaian):

c. Memperoleh yen melalui penyelesaian


kontrak masa depan
d. Membayar yen untuk melunasi utang usaha
Ayat jurnal berikut adalah ayat jurnal untuk mencatat kejadian-kejadian
dalam ilustrasi tersebut.
1 oktober 20X1
Persediaan 160.000.00
Utang usaha (¥) 160.000.000
Diperoleh dari membeli persediaan secara kredit:
Rp 160.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 80 kurs tunai 1 oktober.
Piutang masa uang asing dari broker (¥) 170.000.000
Utang rupiah ke broker 170.000.000
Diperoleh dari membeli kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen :

Rp 170.00.000 = ¥2.000.000 x Rp 85 kurs masa depan


Ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk tanggal 31 desember
20X1, akhir tahun fiskal PT induk adalah:
Piutang mata uang asing dari broker (¥) 4.000.000.
Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000

Diperoleh dari menyesuaikan piutang yang didominasi dalam yen menjadi nilai
setara rupiah saat ini menggunakan kurs masa depan, sesuai dengan PSAK 55:
Rp 174.000.000 = ¥2.000.000 x Rp87 kurs masa depan 90 hari pada tanggal 31 Des
-170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt
Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp87-Rp85)
Kerugian transaksi mata uang 20.000.000
Utang usaha 20.000.000

Di peroleh dari menyesuaikan utang yang didominasi dalam yen menjadi nilai
setara rupiah saat ini menggunakan kurs tunai, sesuai dengan PSAK 10:
Rp 180.000.000 = ¥2.000.000 x Rp90 kurs tunai pada tanggal 31 Des
-160.000.000 = ¥2.000.000 x Rp80 kurs tunai pada tanggal 1 Okt
Rp 20.000.000 = ¥2.000.000 x (Rp90-Rp80)

Anda mungkin juga menyukai