Anda di halaman 1dari 6

PENGALAMAN TES KARYAWAN POSISI FINANCE

DEPT.
Bagi pelamar kerja dimana pun harus memahami sedikit mengenai materi kerjaan yang akan
dilamar. Misalkan kita melamar untuk posisi Acccounting Staff, kita harus minimal tahu sedikit
mengenai apa saja yang dikerjakan pada posisi tersebut. Kalau memang basic pendidikan si
pelamar memang berhubungan dengan akuntansi tidak terlalu sulit.

Namun bagi pelamar yang bukan dari akutansi tapi masih ada hubungan dengan ekonomi/
keuangan wajib memahami dan mempelajarinya. Ini pengalaman saya, saya sendiri sarjana
ekonomi dengan jurusan ekonomi studi pembangunan. Dalam jurusan saya itu, pengetahuan
akutansi hanya disampaikan sebatas pengantar saja, untuk mengenai akutansi yang lebih lanjut
tidak dibahas mendalam.

Saya coba sharing-kan pengalaman saya dan berbagi sedikit mengenai apa saja yang dtanyakan.
Saat tes masuk, saya dihadapkan pada beberapa materi tentang akutansi. Sulit memang, sewaktu
menemui soal macam begini. Sulit memang, sewaktu menemui soal macam begini. Apalagi soalya
menggunakan bahasa asing. Karena akuntansi yang saya pelajari hanya gambaran umum saja dan
hal-hal akutansi sederhana.

Soal sih tetap saya jawab dengan semampu saya, saya coba meraba-raba dari terjemahan katanya.
Beberapa materi yang ditanyakan yaitu apa yang diketahu tentang petty cash fund, petty cash
system imprest, petty cash fluctuation system, aging schedule, cek kosong, rekonsiliasi bank,
kemudian ada disajikan beberapa transaksi dan kita disuruh membuat cash flow dengan metode
langsung (direct method). Sepulang dari tes ini saya langsung mencari tahu tentang hal-hal
tersebut. Dan beginilah hasil pencariannya.

Petty Cash Fund (dana kas kecil)


Soemarso (2004) mendefinisikan dana kas kecil sebagai berikut “sejumlah uang tunai tertentu
yang disihkan dalam perusahaan dan digunakan untuk melayani pengeluaran-pengeluaran
tertentu. Pengeluaran-pengularan yang dilakukan melalu dana kas kecil seperti pengeluaran-
pengeluaran yang jumlahnya tidak besar, pengeluaran-pengeluaran lain dilakukan dengan bank
(dengan cek)”.

Dana ini hanya diperuntukan bagi pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil yang
tidak mungkin dilakukan dengan menggunakan cek. Oleh sebab itu perusahan perlu menetapkan
mata anggaran apa saja yang bisa dibayarkan dengan menggunakan kas kecil, dan mata anggaran
apa saja yang tidak bisa dilakukan dengan menggunakan dana tersebut, karena tidak semua
pengeluaran yang jumlahnya kecil layak dibayarkan dengan menggunakan dana kas kecil. Tetapi
ada perkiraan-perkiraan karena alasan tertentu tidak dibayarkan dengan kas kecil, walaupun
jumlahnya relatif kecil.

Sebuah perusahaan yang sudah besar, fungsi dana kas kecil sangatlah penting untuk menunjang
kelancaran aktivitas dari perusahaan, karena setiap pengeluaran yang relatif kecil tidak efektif jika
dilakukan dengan menggunakan cek disebabkan penarikan cek memebutuhkan waktu yang lama.
Akan tetapi dengan adanya dana kas kecil semua pengeluaran tersebut dapat dilakukan dengan
segera. Biasanya pengeluaran yang termasuk dalam dana kas kecil itu sifatnya pengeluaran
rutin. Pengeluaran-pengeluarannya antara lain : biaya makan minum, biaya perlengkapan, biaya
keperluan kantor, dan biaya-biaya lainnya.

Jumlah dana kas kecil yang tersedia ditangan juga tidak boleh terlalu besar jumlahnya, karena akan
menyebabkan sejumlah dana yang menganggur dan juga dapat menimbulkan resiko kehilangan.
Dengan adanya dana kas kecil yang jumlahnya sesuai kebutuhan, tentu aktivitas perusahaan dapat
berjalan lancar. Dalam mengelola dana kas kecil ada dua metode yang bisa digunakan
yaitu Imprest Fund Method dan Fluctuation Method. Penjelasannya akan disampaikan pada
paparan selanjutnya.

Prosedur pembentukan dana kas kecil, dengan mentaksir jumlah dana yang diperlukan untuk kas
kecil tersebut. Setelah jumlahnya ditentukan, maka akan ditarik selembar cek untuk sejumlah dana
tersebut dan dibuat pencatatan untuk dana kas kecil. Ayat jurnalnya sebagai berikut, misalkan
jumlah dana yang ditentukan Rp 150.000,00. Ayat jurnalnya yaitu :
Kas kecil Rp 150.000,00
Kas/ Bank Rp 150.000,00

Pencacatan yang dilakukan pada sistem Imprest Fund dan pada sistem Fluctuation adalah sama
yaitu dengan mendebet kas kecil dan mengkredit perkiraan kas atau bank (yang dimaksud kas di
sini adalah kas besar).

Petty Cash System Imprest


Pada penjelasan sebelumnya disampaikan bahwa dalam pengelolaan dana kas kecil ada dua
metode, salah satunya yang akan dijelaskan sekarang adalah Petty Cash System
Imprest atau Imprest Fun Method. Definisinya menurut Baridwan (1992) : “Didalam system ini
jumlah dana dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang diserahkan kepada
kasir kas kecil untuk membentuk dana kas kecil.”

Biasanya kas kecil ini diisi dengan sejumlah uang yang telah ditetapkan untuk keperluan
pembayaran-pembayaran selama jangka waktu tertentu, misalnya satu minggu, dua minggu,
ataupun sebulan. Bilamana jangka waktunya telah habis dan jumlah uang dalam kas kecil pun telah
menipis, maka kas kecil diisi kembali dengan menarik dana dari kas besar sampai dengan jumlah
dana yang telah ditetapkan besarnya. Untuk setiap pengisian kembali dana kas kecil, pemegang
kas kecil selalu melampirkan kas kecil serta bukti-bukti pendukungnya. Walaupun secara teoritis
ada dua sistem penggelolaan dana kas kecil, tetapi dalam kenyataanya hampir semua perusahaan
yang telah membentuk dana kas, mengelolanya dengan sistem imprest dengan alasan untuk
mempermudah pengawasan, perhitungan dan pertaggung jawaban (Accountabilities).

Petty Cash Sistem Fluktuasi


Metode yang kedua dalam pengelolaan dana kas kecil yaitu Petty Cash Sistem Fluktuasi
atau Fluctiation Method. Menurut Baridwan (1992) Fluctuation Method dikatakan “Dalam
system fluktuasi saldo rekening kas kecil tetap tetapi berfluktuasi sesuai dengan jumlah pengisian
kembali dan pengeluaran-pengeluaran dari kas kecil.”
Aging Schedule (daftar analisis umur piutang)
Metode ini digunakan karena setiap rekening piutang secara satu persatu diadakan analisa yang
dikaitkan dengan umur piutangnya. Rekening-rekening yang ada disusun berdasarkan kelompok
umur piutang yang ditarik dari tanggal jatuh temponya. Contoh bentuk daftar umur piutang
dagang.

Belum Lewat Jatuh Tempo (hari)


Nama Saldo
Jatuh
Debitur Piutang 1-30 31-60 61-90 >90
Tempo
A 1.8000.000 1.800.000
B 100.000 100.000
C 1.000.000 1.000.000
D 400.000 400.000
E 500.000 500.000
Jumlah 3.800.000 1.8000.000 1.000.000 400.000 100.000 500.000
% kerugian 1% 3% 10% 20% 50%
Cadangan Kerugian 18.000 30.000 40.000 20.000 250.000

Cek Kosong (blank cheque)


Pengertian cek (cheque) merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang
disebut di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Dari pengertian cek tersebut, yang
dimaksud cek kosong (blank cheque) yaitu cek yang penarikkannya melebihi saldo yang ada. Cek
tersbut tidak dapat diuangkan karena uang yang disimpan di bank yang dimaksudkan sudah tidak
ada lagi atau tidak mencukupi.

Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank yaitu membuat suatu analisa hal-hal yang menimbulkan perbedaan antara
catatan perusahaan mengenai simpanannya di bank dengan catatan yang disajikan oleh petugas
bank. Perusahaan secara periodik (tiap akhir bulan misalnya) akan menerima catatan secara
terperinci dari banknya yang disebut rekening Koran. Dari laporan diterima dan diketahui berapa
saldo simpanan perusahaan tersebut di bank yang bersangkutan dan selanjutnya sekaligus dapat
dicocokan dengan catatan-catatan yang dibuat oleh perusahaan sendiri. Perbedaan catatan ini
sering terjadi, oleh karena itu akan dianalisa dan disusun suatu laporan yang dinamakan Bank
Rekonsiliasi.

Bentuk laporan Rekonsiliasi bank :


“(Nama Perusahaan)”
“(Bank Rekonsiliasi)”
Periode …
Saldo catatan perusahaan xxx Saldo catatan bank xxx
 Jasa giro dari bank (+)  Deposit in transit (+)
 Inkaso/ Penerimaan (+)  Outstanding cheuqe (-)
 Penerimaan piutang (+)  Koreksi (+/-)
 Not Suffecience fund (-) xxx
 Biaya administrasi (-) xxx
 Transfer/ Pengeluaran (-)
 Koreksi (+/-)
xxx
xxx

Cash Flow dengan Metode Langsung (direct method)


Elemen laporan arus kash Direct Method sumber datanya adalah semua Buku Kas Bank (jika ada
lebih dari satu bank dipakai semua) dan Buku Kas Kecil (Petty Cash). Cara membuatnya sangat
sederhana, ada empat langkah. Tapi sebelum masuk ke langkah-langkahnya, sebaiknya
dilakukanpemeriksaan silang antara Buku Kas Bank, Rekening Koran (Bank Statement), Bonggol
Cek, dan Buku Kas Kecil. Jika rekonsiliasi bank dan rekonsiliasi petty cash sudah dilaksanakan
teratur, persiapan ini bisa dilewatkan saja.

1. Eliminasi (hapuskan) semua transaksi silang antar buku kas.


2. Pada setiap Buku Kas (baik kas bank maupun kas kecil), kalisifikasikan semua
jenis pengeluaran dan pemasukan kas ke dalam elemen-elemen laporan arus
kas. Elemen-elem laporan arus kas yaitu : Aktifitas Operasi , Aktifitas Investasi dan
Aktifitas pendanaan. Untuk menentukan transaksi apa saja yang tergolong ke dalam
masing-masing aktifitas tersebut, dapat menggunakan panduan berikut :
a) Aktifitas Operasi : Semua transaksi yang terkait dengan operasional
utama perusahaan, dengan kata lain: yang tergolong ke dalam aktifitas
opersional adalah segala transaksi yang akan masuk ke dalam laporan
Laba/Rugi , mulai dari “Pendapatan (revenue)”, “Harga Pokok
Penjualan”, sampai dengan “Biaya operasional”.
b) Aktifitas Investasi : Semua transaksi yang terkait dengan penjualan dan
pembelian aktiva tetap, penerimaan kas dari piutang, pengembalian cash
advance, pengeluaran kas yang mengakibatkan piutang meningkat,
termasuk juga dalam hal ini adalah pemberian kas bon (cash advance),
deposit, dan uang muka biaya.
c) Aktifitas Pendanaan : Transaksi-transaksi yang terkait dengan modal dan
kewajiban, yaitu : pengeluaran kas untuk pelunasan utang, penerimaan
kas dari hasil utang baru (bank loans & credit loans). Penerimaan atas
penjualan saham atau surat berharga lainnya.
3. Setelah terklasifikasi, maka mulailah susun “Laporan Arus Kas” dengan
menjumlahkan masing-masing jenis aktivitas yang telah dikelompokkan tadi,
menjadi angka tunggal untuk masing-masing jenis aktifitasnya (operasional,
investasi dan pendanaan). Sehingga menjadi bentuk laporan arus kas.

Berikut ini bentuk Cash Flow Statement :


CASH FLOW STATEMENT
CASH FLOW SUMMARY
Saldo Awal Kas Rp
Saldo Akhir Kas Rp
OPERATING CASH FLOW
Operating income
Penerimaan dari customers Rp
Penerimaan lain-lain Rp
Total operating income Rp
Operating expenses
Inventory cost Rp
Insurance Rp
Sewa Rp
Advertising Rp
Gaji Rp
Lain-lain Rp
Bunga Rp
Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) Rp
Total operating expenses Rp
INVESTMENT CASH FLOW
Investment income
Penjualan aktiva/ selisih pertukaran aktiva Rp
Likuidasi investasi (penarikan) Rp
Total investment income Rp
Investment expenses
Payments Rp
Capital expenditures Rp
Purchases Rp
Other Rp
Total investment expenses Rp
FINANCING CASH FLOW
Financing income
Pinjaman Baru ter-realisasi Rp
Penerbitan saham Rp
Setoran modal Rp
Total financing income Rp
Financing expenses
Pembayaran hutang Rp
Pembayaran deviden Rp
Distribusi lainnya Rp
Total financing expenses Rp

Cukup panjang memang penjelasannya. Sebenarnya masih banyak lagi penjelasannya, namun
yang disampaikan di sini hanya sebatas pengertian saja, untuk lebih jelasnya bisa dilihat langsung
di link sumber di bawah ini, di sana ada banyak informasi yang bisa diperoleh.

Setelah membaca penjelasan yang sebenarnya, saya bisa menilai hasil tes yang saya ikuti, ternyata
nilainya mungkin hanya 40%, jauh dari sempurna, dan semoga dengan ini saya bisa terus belajar
mencari informasi tambahan meskipun berbeda dari basic ilmu yang saya pelajari selama ini.
Semoga bisa membantu. -cpr-

Sumber :
muttaqinhasyim.wordpress-Pengertian dan Fungsi Dana Kas Kecil Petty Cash Fund, 14 Mei
2009 diakses tanggal 10 Maret 2011
Account Receivable (Piutang Dagang) diakses tanggal 10 Maret 2011
advokatku.blogspot.com-Antara Giro dan Cek, 21 Desember 2008 diakses tanggal 10 Maret 2011
bahtera.org-Cek Kosong diakses tanggal 10 Maret 2011
Cash dan Rekonsiliasi Bank diakses tanggal 10 Maret 2011
putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com-TIPS MEMBUAT LAPORAN ARUS KAS –
DIRECT METHOD, 14 Januari 2008 diakses tanggal 10 Maret 2011
putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com-Bentuk Spreadsheet "Cash Flow Statement", 25
Juli 2010 diakses tanggal 10 Maret 2011

Anda mungkin juga menyukai