Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FUNDAMENTAL

PART 1

ELEMENT ANALISA FUNDAMENTAL

1. Tools analisi fundamental


a) Laporan Keuangan
b) Laporan Tahunan
c) Berita perusahaan
d) Berita Media

2. Manajemen dan kreadibilitas perusahaan


a. Kejujuran dan Track Record (Management)
b. Profil jajaran direksi dan komisaris
c. Berita Media
d. Track Record Perusahaan

3. Profil Bisnis Perusahaan (PELAJARI)


a) Sejarah Perusahaan
b) Model Bisnis
c) Produk

4. Keuangan
a) Laporan Laba Rugi
 Laporan yang menunjukan kinera perusahaan dalam priode tertentu
(Untung/Rugi)
KAMUS/RUMUS
GROSS MARGIN/LABA KOTOR = REVENUE – BIAYA POKOK

b) EPS (earning per share)


 Laba bersih per lembar saham
 EPS penting untuk mengetahui pertumbuhan perusahaan
 Semakin besar EPS semakin bagus
KAMUS/RUMUS

EPS = LABA TAHUNAN : JUMLAH SAHAM YANG BEREDAR


c) Neraca
 Equity (Modal perusahaan)
 Liability (Utang Perusahaan)
KAMUS/RUMUS

ASSET = EQUITY + LIABILITY


d) DER (Debt Equity Ratio)
 Rasio yang membandingkan total utang perusahaan dengan total modal yang
mereka miliki yang artinya apabila DER rasionya kecil maka tingkat utang
perusahaan juga kecil/terjaga

KAMUS/RUMUS

DER = LIABILITY : EQUITY * 100%

e) Rasio Profitabilitas
 Salah satu perusahaan bagus apabila Gross Margin tinggi yang artinya
perusahaan tersebut bias menjual produk dengan harga yang jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya pokok produksi.
 Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) Persentase kenaikan laba bersih dari
tutup penjualan/pendapatan perusahaan, semakin besar semakin bagus

a) ROE (Return on Equity)


 ROE adalah ukuran yang dibuat untuk mengetahui kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pembeli saham.
 Dengan mengetahui ROE akan bias memprediksi berapa besar
keuntungan yg bisa didapat jika membeli saham tsb.
 ROE HARUS DI ATAS 15%
KAMUS/RUMUS

ROE = NET PROFIT (laba bersih) : EQUITY * 100%

b) ROA (Return on Asset)


 ROE adalah tingkatan pengembalian laba bersih terhadap total asset
c) Financial Leverage (FL)
 FL lebih dari 2 kurang bagus
 FL kurang dari 2 itu baru bagus

KAMUS/RUMUS

FL = ROE : ROA
d) Pelajari Casg Flow Statement
e) Perkembangan/pertumbuhan usaha
 Akan sangat bagus apabila NET PROFIT bisa di atas 10%
f) Pelajari Laporan keuangan

5. Valuasi Perusahaan
a) Valuasi PER (Price Earning Ratio)
 Semakin kecil PER bisa jadi salah satu ciri bahwa harga saham
perusahaan tsb murah dan harus di pstikan bahwa perusahaan masih
bagus, dan bisa jadi pula apabila PER kecil karena bisni perusahaan tidak
menark

KAMUS/RUMUS

PER = HARGA SAHAM : EPS

b) Valuasi PBV

KAMUS/RUMUS

PBV = HARGA SAHAM : NILAI BUKU PERUSAHAAN

KAMUS/RUMUS

NILAI BUKU = JUMLAH EQUITAS : JUMLAH LEMBAR SAHAM


ANALISIS FUNDAMENTAL
PART 2

MENGANALISA SEMUA INFORMASI TERKAIT PERUSAHAAN


 Analisa mengenai makro dalam maupun luar
 Analisa mengenai industri dan perusahaan

MELAKUKAN VALUASI

MENGETAHUI NILAI SESUNGGUHNYA DARI PERUSAHAAN

1) CARA MELAKUKAN VALUASI

Secara umum ada 2 metode yang digunakan dalam melakukan Valuasi

ABSOLUTE VALUATION RELATIVE VALUATION

Menghitung nilai asset dengan Menghitung nilai asset dengan


mendiskontokan proyeksi arus kas membandingkan dengan asset
sejenis
 Menekankan Proyeksi arus
kas yang artinya  Penekanan pada
memperhatikan nilai di masa membandingkan antra
depan suatu perusahaan perusahaan dalam indusrt
sejenis
KELEBIHAN :
Dapat menghitung nilai KELEBIHAN :
sesungguhnya dari suatu perusahaan Lebih mudah dan lebih cepat
di masa depan
KELEMAHAN :
Kurang mencerminkan nilai
perusahaan di masa depan seperti
KELEMAHAN : apa, karena cenderung melihat data
Lebih Sulit dilakukan, dan banyak di masa lalu
asusmi

Note : Analisa fundamental dapat menjawab pertanyaan aoakah harga pasar saat ini terlalu
mahal atau terlalu murah dibandingan dengan nilai sesunguhnya dari perushaan tsb.

APABILA PERUSAHAAN OVERVALUED (TERLALU MAHAL) opsinya JUAL/SELL

APABLIA PERUSAHAAN UNDERVALUED (TERLALU MURAH) opsinya BELI/BUY

A. KENAPA MENGGUNAKAN ANALISA FUNDAMENTAL ?

“Karena Number tidak pernah berbohong”

Note : Tidak semua laporan keuangan dapat menyapaikan secara jujur

B. PENDEKATAN DALAM ANALISA FUNDAMENTAL

(a) BOTTOM-UP APPROACH


1. Perbandingan
2. Proyeksi
3. Valuasi
(b) TOP-DOWN APPROACH
1. Ekonomi
2. Industri
3. Perusahaan

2) LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan adalah hasil akhir dari pencatatan akuntansi yang dapat digunakan dan
diinformasikan secara luas, artinya membeli saham itu pasti ada keterbukaan informasi

KELEBIHAN :
o Mudah diperoleh dan diakses
o Memiliki standar pencatatan
o Dapat menganalisa tingkat kesehatan perusahaan

KEKURANGAN :

o Menyajikan data masa lalu


o Perbedaan perlakuan akuntansi dapat menyebabkan hasil yang berbeda
o Tidak dapat berdiri sendiri

Terdapat 4 macam laporan keuangan :

a. Laporan Posisi Keuangan (NERACA/BALANCE SHEET)


Menginformasikan posisi asset liabilitas dan ekuitas perusahaan dalam suatu titik
waktu

KAMUS/RUMUS

LIABILITAS + EKUITAS = ASET


b. Laporan Laba Rugi
Menginformasikan kinerja perusahaan dalam suatu priode tertentu

KAMUS/RUMUS

REVENUES – EXPENSES = LABA(UNTUNG)/RUGI


c. Laporan Arus Kas
Menginfrmasikan arus kas perusahaan dalam suatu priode tertentu, baik dari
kegiatab operasional, investasi dan pendanaan.
Di laporan arus kas ada 3 hal yang dicatat diantaranya :
(i) Arus Kas Dari kegiatan Operasi
(ii) Arus Kas Dari Kegiatan Investasi
(iii) Arus Kas Dari Kegiatan Pendanaan

d. Laporan Perubahaan Ekuitas


Menginformasikan secara detail perubahaan yang terjadi dalam ekuitas selama
priode tertentu

3) RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan membantu kita dalam menstandarkan laporan keuangan perusahaan dan
memudahkan dalam analisa. Karena perusahaan size nya berbeda beda.

Penggunaan Rasio Keuangan dapat dilakukan dengan


 Membandingakan kinerja saat ini dengan masa lalu
 Membandingkan rasio keuangan antar perusahaan amun harus dalam industry yang sama
 Membandngkan dengan rata2 industri
Rasio Keuangan itu PENTING karena :

RASIO PROFITABILITAS RASIO UTANG RASIO PASAR

PROFIT MARGIN

ROE DER PER


PBV
ROA

Dari tiga rasio ini , RASIO PROFITABILITAS dan RASIO UTANG menjelaskan apakah fundamental
perushaan baik atau tidak. Dan RASIO UTANG menjelaskan apakah perusahaan ini mahal atau murah.

RASIO PROFITABILITAS :
A. RASIO PROFIT MARGIN

KAMUS/RUMUS

OPERATIG PROFIT MARGIN (OPM) = OPERATING PROFIT : SALES

KAMUS/RUMUS

NET PROFIT MARGIN (NPM) = NET PROFIT : SALES

Rasio profit margin mengkur berapa laba yang dihasilkan perusahaan


dibandingkan penjualan.

Operating profit adalah penjualan perusahaan setelah dikurangi beban pokok


dan biaya operasional

Net Profit adalah penjualan perusahaan dikurangi seluruh biaya dan pajak

NOTE : Carilah perusahaan yang OPM dan NPM nya tinggi dibandingkan pesaing
maupun indusri

B. RETURN ON EQUITY (ROE)

KAMUS/RUMUS

ROE = NET INCOME (LABA) : TOTAL EQUITY (MODAL)


ROE mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari
modal/equitas yang dimiliki.

NOTE : Semakin tinggi ROE maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menghasikan
laba dari modal yang dimiliki. Umumnya perusahaan yang memiliki ROE diats 20%
dikatakan memiliki ROE yang tinggi. Tapi ini bisa balik lagi ke industrinya yang mana
apakah di industry tsb memang ROE nya tinggi semua atau rendah semua.

C. RETURN ON ASSET (ROA)

KAMUS/RUMUS

RETURN ON ASSET (ROA) = NET INCOME : TOTAL ASSET


ROA Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari asset yang
dimiliki.

NOTE : Semakin tinggi ROA artinya semakin tinggi kemampuan perusahaan


menghasilkan laba dari asset yang dimiliki

RASIO UTANG :

D. DEBT TO EQUITY RATIO (DER)

KAMUS/RUMUS

DER = TOTAL LIABILITY : TOTAL EQUITY (MODAL)


DER Mengukur tingkat utang perusahaan dibandingkan dengan modal yang
dimiliki.

NOTE : Semakin rendah DER artinya semakin rendah tingkat utangnya. Semakin tinggi
DER artinya semakin tinggi tingkat utangnya. Umumnya Perusahaan dengan DER lebih
dari 2 dikatakan memiliki DER yang tinggi. Disarankan bandingkan dulu DER dengan
perusahaan lain namun harus dalam Industri sejenis.

NOTE : Perusahaan yang DER rendah memiliki resiko yang rendah,resiko apa ? resiko
kebangkrutaan. Semakin tinggi hutang perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat
bunga yang mana dapat mengerusa laba dan dividen. Dan hutang yang tingi
meningkatan kebangkrutan. Hindarilah perusahaan dengan hutang yang tinggi
RASIO PASAR :

E. PRICE TO EARNINGS RATIO (PER)

KAMUS/RUMUS

PER = MARKET PRICE : EARNING PER SHARE (EPS)/LABA PER SAHAM


PER Membandingkan harga pasar dengan laba persahamnya.

NOTE : Semakin rendah PER atinya harga saham perusahaan tersebut murah. Yang
mana harga saham perusahaan tersebut semakin murah. Umumnya perusahaan
dikatakan mahal jika PER lebih dari 15x. namun hal ini tergantung dengan Industri
dimana perusahaan berada

F. PRICE TO BOOK VALUE (PBV)

KAMUS/RUMUS

PBV = MAREKT PRICE (HARGA PASAR) : BOOK VALUE PER SHARE (BVPS)

KAMUS/RUMUS

BVPS = TOTAL EQUITIY : JUMLAH SAHAM YANG BEREDAR

PBV membandingkan harga pasar dibandingkan niali buku per sahamnya.


Semakin rendah PBV artinya harga saham tersebut sangat murah

NOTE : Semakin rendah PBV artinya harga saham tersebut semakin murah atau sangat
murah. Umumnya perusahaan dikatakan mahal jika PBV lebih dari 2x, namun ini
tergantung industri dimana perusahaan berada.

KETERANGAN - KETERANGAN

PRICE HARGA LIVE


MARKET CAP KAPITALISASI PASAR
PAID CAPITAL JUMLAH SAHAM
NET INCOME LABA BERSIH
ASSET TOTAL ASSET
LIABILITY KEWAJIBAN/UTANG
EQUITY TOTAL EKUITAS/MODAL
SALES PENJUALAN
OPERATING PROFIT LABA OPERASIONAL
EPS LABA PER SAHAM
PER PRICE/EPS
BV NILAI BUKU PERS SAHAM
DER TOTAL KEWAJIBAN/TOTAL EKUITAS
ROA LABA BERSIH/TOTAL ASET
ROE LABA BERSIH/TOTAL EKUITAS (MODAL)
PBV PRICE/BV
NPM MARGIN LABA BERSIH
OPM MARGIN LABA OPERASIONAL

ANALISIS FUNDAMENTAL
PART III

1. METODE DALAM ANALISIS FUNDAMENTAL


TOP DOWN ANALISIS BOTTOM UP ANALISIS

MACRO EKONOMI COMPARABLES

INDUSTRI PROJECTION

COMPANY VALUATION

2. ANALISA MAKRO EKONOMI

Makro ekonomi itu membahas kebijakan ekonomi dan pengaruhnya dari sudut pandang Negara.

 TUJUAN KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI :


1. GROWTH POLICY
Yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi di negra tersebut.
2. STABILIZATION POLICY
Untuk meredam Overheating

 KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI :


1. KEBIJAKAN FISKAL
 Decision Maker : Pemerintah
 Kebijakan pajak dan belanja pemerintah
2. KEBIJAKAN MONETER
 Decision Maker : Bank Sentral
 Peredaran Uang, Suku Bunga dan stabilitas nilai tukar mata uang

 PARAMETER MAKROEKONOMI
1. GDP atau PDB
Mengukur aktivitas ekonomi suatu Negara. GDP menjadi dasar perhitungan
untuk menilai ekonomi suatu Negara dan pertumbuhan ekonomi Negara
tersebut

GDP = C (Consumtion, (daya beli masyarakat/rumah tangga)) + I


(Investment) + G (Government expenditure) + (X-M)(export import)

2. INFLASI
Kenaikan harga dalam periode tertentu, inflasi yang baik itu bukan inflasi
yang tinggi atau rendah tapi inflasi yang terjaga, karena inflasi itu penting
yang dimana dapat menumbuhkan ekonomi asalkan inflasi tersebut terjaga.

3. TINGKAT PENGANGGURAN
Menunjukan angka pengganguran dibandingkan angkatan kerja

4. SUKU BUNGA
Suku bunga acuan yang ditetapkan oleh BI

5. NILAI TUKAR
Nilai mata uang suatu Negara dibandingkan Negara lain

 SIKLUS EKONOMI

Siklus ekonomi adalah fluktuasi alami dari sebuah ekonomi. Hal-hal yang
menentukan fase dalam siklus ekonomi yaitu PDB, Tingkat Suku Bunga, Tingkat
Pengangguran dan Belanja rumah tangga.

Terdapat 4 Fase dalam Siklus Ekonomi :


1. EKPANSI :
Ditandai denfan GDP yang naik dengan cepat

2. PEAK
Transisi dari berakhirnya masa ekpansi dan awal masa kontraksi
Ciri2nya adalah tingkat inflas dan suku bunga yang tinggi

3. KONTRAKSI
Ditandai dengan GDP yang menurun

4. RESESI
Akhir dari masa resesi menuju awal recovery

 SEKTOR CYCLICAL VS DEFENSIF


1. Sektor Cyclical
 Kinerja Industri sangkat sensitive terhadap pertumbuhan ekonomi
 Di awal masa ekpansi, kinerja industry akan outperformance
disbanding industry lainya
 Contoh : Otomotif, barang mewah, barang modal (Mesin, alat
berat), Baja, Hotel dan Resto
 Saat ekonomi mengalami penurunan, industry ini akan mengalami
keterpurukn melebihi industry lainnya
2. Sektor Defensif
 Kinerja industry tidak sensitive terhadap keadaan ekonomi , jadi
misalkan ekonomi turun indsti tersebut tetap stabil.
 Industri ini akan out performance saat ekonomi kontraksi
 Contoh : Industri Makanan dan Minuman, Farmasi, Telekomunikasi,
Utilitas dan Rokok

 SEKTOR ROTATION

Energy

Industrials

Health Care

Materials

EXPANSION Consumer Staples

Consumer (MOBIL) CONTRACTION Utilities

Tecnology Financials

3. ANALISA INDUSTRI

Seperti halnya sulit bagi infustri untuk berkinerja baik saat ekonomi sedang turun, hal
sama juga terjadi pada perusahaan yang sulit untuk berkinerja baik saat industry
sedang turun. Untuk itu, penting melakukan analisa industry.
Salah satu cara melakukan analisa industry adalah MENGINDENTIFIKASI FASE dalam
SIKLUS INDUSTRI yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Hal ini akan menjadi
salah satu dasar untuk menentukan asumsi saat melakukan forecast laporan keuangan
untuk melakukan valuasi.

Seiring perusahaan dan industry bergerak ke fase selanjutnya, penjualan, laba bersih
dan arus kas nya juga berubah seiring perubahan karakteristik

 IDENTIFIKASI FASE DAN SIKLUS INDUSTRI

1. FASE START UP
 Perusahaan berada di tahap awal/baru berdiri
 Pesaing Banyak, dan hambatan masuk rendah
 Penjualan masih rendah
 Laba Bersih masih negative karena biaya tinggi
 Arus Kas Negatif, Karena masih dalam tahap investasi asset
 High Risk dan High Potential return

2. FASE RAPID GROWTH


 Pertumbuhan yang signifikan pada penjualan
 Memiliki Margin Keuntungan yang tinggi
 Pesaing mulai berkurang dan hambatan untuk masuk meninggi
 Laba bersih mulai positif
 Arus Kas dapat negative jika ada kebutuhan investasi tinggi

3. FASE MATURITY
 Pertumbuhan Penjualan mulai terbatas
 Margin Keuntungan mengalam penurunan karena persaingan
 Fokus perusahaan adalah mempertahankan market share
 Arus kas umumnya positif, karena perusahaan menghasilkan arus kas
operasi yang lebih tinggi dibandingkan kebutuhan investasinya

4. FASE DECLINE
 Penjualan dan laba bersih mengalami penurunan
 Arus kas masih positif, selama kebutuhan untuk investasi kecil.
 Beberapa perusahaan tidk pernah mencpai fase decline, namun
mempertahankan pertumbuhan moderat untuk waktu yang lama
 Lower Risk dan Lower return profit

 KONTRIBUSI INDUSTRI TERHADAP PDB

1. PENGOLAHAN/MANUFAKTUR
2. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN
3. PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN
4. KONTRUKSI
5. PERTAMBANGAN
6. KOMUNIKASI DAN INFORMASI
7. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN
8. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
9. ADMIN, PEMERINTAHAN DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB
10. JASA PENDIDIKAN
11. PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN MINUM
12. REAL ESTATE
13. JASA PERUSAHAAN
14. JASA LAINNYA
15. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL
16. LISTRIK DAN GAS
17. PENGADAAN AIR, PENGOLAHAN SAMPAH DAN DAUR ULANG

 PEMBAGIAN SEKTOR DI BEI

a) PERTANIAN : Perkebunan, perikanan dll


b) PERTAMBANGAN : Batu Bara, Logam, dan mineral lainnya
c) INDUSTRI DASAR DAN KIMIA : Semen, pakan ternak dll
d) ANEKA INDUSTRI : Otomotif dan komponenya, Tekstil, Garmen dll
e) INDUSTRI BARANG KONSUMSI : Makanan dan minuman, Farmasi
f) PROPERTY DAN REAL ESTATE : Kontruksi, dan property
g) INFRA,UTILITAS,DAN TRANSP : Telekomunikasi, Jalan Tol, Pelabuhan dan
Sejenisnya
h) KEUANGAN : BANK dan Lembaga Pembiayaan
i) PERDAGANGAN JASA dan INVESTASI : Perdagangan Besar dan Eceran

 ANALISA MAKRO EKONOMI DAN INDUSTRI


HARGA KOMODITAS
PERTANIAN CUACA

HARGA KOMODITAS
PERTAMBANGAN
KEBIJAKAN ENERGI

PROPERTI DAN SUKU BUNGA


REAL ESTATE PAJAK

INDUSTRI DAYA BELI MASYARAKAT


KONSUMSI HARGA BAHAN BAKU

SUKU BUNGA
INFRA,UTILI,TRANS
HARGA BBM

SUKU BUNGA
KEUANGAN
LIKUIDITAS

INDUSTRI DASAR, HARGA KOMODITAS


DAN KIMIA NILAI TUKAR

SUKU BUNGA
ANEKA INDUSTRI DAYA BELI MASYARAKAT

DAYA BELI
PERDAGANGAN MASYARAKAT
JASA DAN NILAI TUKAR
INSVESTAS
4. ANALISA PERUSAHAAN

Intinya analisa perusahaan yang harus kita ketahui adalah

1. LAPORAN KEUANGAN
2. RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan membantu menstandarkan aporan keuangan perusahaan dan
memudahkan dalam analisa
Peggunaan rasio keuangan dapat dilakukan denga :
 Membandingkan kinerja saat ini dengan masa lalu
 Membandingkan dengan perusahaan berbeda dalam industry yang
sama
 Membandingkan dengan rata2 industri

3. JADILAH PENGAMAT HANDAL


Hal yang perlu diamati :
 Indentifikasi di industry , apakah emiten tersebut bergerak
 Perhatikan industrinya, apakah prospeknya cerah
 Apakah emiten tersebut juara di industrinya
 Bagaimana Track Record perusahaan tersebut
 Cermati angka-angka pada laporan keuangan
 Bersandarlah pada data

Anda mungkin juga menyukai